Share

3. Kamu Mau Menikah Lagi?

Penulis: Ulhy Maerhan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-08 14:44:28

“Suasana rumah kenapa jadi sepi? Aku tidak mendengar suara Mas Angga. Apa dia sedang berduaan dengan Sandra?

Sandra adalah anak dari salah satu teman sosialita Merliam. Parasnya cantik, dan ia adalah lulusan terbaik di Universitas ternama di luar negeri.

Tentunya, Safina kalah dari segala sisi jika dibanding dengan Sandra. Safina memang kalah dari segi kecantikan dan pendidikan, tetapi ia unggul dalam ketulusan dan kesabaran.

“Sayang sekali kamu, Sandra. Kamu cantik dan pintar, tapi kenapa mau jadi perebut suami orang?”

Malam yang dingin, di balik jendela terdengar suara rintik hujan. Ketika Angga tidak di kamar, Safina memanfaatkan kesempatan itu untuk menulis. Menulis adalah hobi Safina dan ia tidak ingin Angga mengetahui hobinya tersebut.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar. Safina membukanya. Ia melihat Angga dan Merliam berdiri. Di tangan Angga, terdapat kotak hadiah berwarna merah marun berukuran sedang.

Safina kaget melihatnya. Ia curiga dengan sikap manis Angga. Tapi, bukankah ini yang diharapkan Safina?

“Ini kado untuk kamu,” Angga menyerahkan kotak di tangannya. Tidak ada ekspresi apapun di wajahnya yang tampan.

“Besok, Ibu akan mengadakan acara ulang tahun pernikahan pertama kalian. Kamu harus tampil cantik karena akan banyak tamu yang datang," ucap Merliam.

“Aku tahu, kamu nggak punya gaun yang cantik. Makanya, aku sengaja belikan kamu gaun untuk kamu pakai di acara penting kita,” timpal Angga yang bersiap-siap ingin membaringkan badannya.

Safina buru-buru membuka kotak tersebut. Ia mengeluarkan gaun pesta panjang berwarna putih yang sederhana.

"Gaun ini cantik banget!" seru Safina.

Walaupun sindiran yang dilontarkan Angga pedas, Safina cukup senang atas gaun pesta pemberian pertamanya. Bahkan, sebelum ia tidur, tatapannya masih terpaku pada bingkisan tersebut.

Keesokan harinya.

Safina terbangun dari tidurnya. Ia beranjak dari sofa panjang.

“Mas, kenapa kamu nggak bangunin aku? Aku bisa membantumu, kok.”

Selama menikah, Angga selalu meminta Safina untuk tidur di sofa. Karena Angga tidak sudi berbagi ranjang dengannya.

Angga sudah bangun dan memilih jas yang akan dikenakan di acara ulang tahun pernikahan pertama mereka. Ia sama sekali tidak melirik istrinya.

“Aku tak sudi tangan kotormu menyentuh jasku. Selama kamu tidur, aku liatin tanganmu menyentuh luka bakar itu.”

Begitu mengetahui Safina sudah bangun, Angga langsung pergi meninggalkannya.

'Aku semakin curiga, katanya tidak cinta, tapi kok ingin membuat pesta annyversary?' Safina bertanya dalam benaknya.

Setelah mandi, Safina bersiap memakai gaun pemberian Angga. Lalu, merias wajahnya dengan memoles bedak tipis-tipis dan memakai lipstik warna pink yang lembut.

Setelah merasa hijabnya rapi, ia segera membuka pintu kamar. Ternyata, Angga dan Merliam menunggunya di depan kamar.

“Safina, rupanya kamu sangat siap menghadiri acara ini,” ucap Merliam dengan memegang gaun putih itu.

“Gimana, Mas? Aku suka sekali dengan gaun ini,” ceriah dan kepolosan Safina membuat Angga dan Merliam tertawa.

Bukan hanya kecantikan gaun tersebut membuat Safina kegirangan, tetapi pemberian suami yang sudah lama ditunggu, akhirnya ia dapatkan juga.

Angga mendekati istrinya. “Safina, ingat baik-baik yang mau aku katakan!"

Kening Safina mengernyit. Firasatnya mengatakan hal buruk akan terjadi. Cerianya berubah jadi cemas.

Angga berkata, "Di pesta nanti, kamu harus menyetujui aku untuk menikah lagi sama Sandra."

"Hah?!"

Safina terkejut. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak dalam sekejap.

"Kamu ngomong apa, Mas? Kamu mau menikah lagi? Dan, perempuan yang akan jadi maduku ... Sandra? Siapa Sandra?"

Safina mendongakkan kepala, menatap Angga lekat-lekat. Ia berharap, telinga salah mendengarkan kata-kata Angga.

Angga tidak memedulikan perasaan Safina. Ia berkata lagi, "Kamu harus mengatakannya di hadapan semua tamu bahwa kamu-lah yang menginginkan pernikahanku dan Sandra. Katakan pada mereka, kamu mandul."

Safina terbelalak. "Ta—tapi, aku nggak mandul, Mas," sanggah Safina. "Jangan ngaco kamu!"

Angga langsung mencengkeram leher istrinya. Kemudian, ia mendorong Safina hingga punggungnya membentur dinding.

"Apa aku peduli?! Mau kamu mandul atau nggak, itu nggak ada urusannya sama aku."

Benar!

Sejak menikah, Angga memang tidak pernah memedulikan Safina. Jadi, apa yang Safina harapkan dari suami seperti Angga?

"Kamu mau nurut, nggak? Atau aku akan menghentikan pengobatan Ibu kamu?"

Air mata yang sudah ditahan sejak tadi pun akhirnya mengalir. Apakah Angga sedang mengancam Safina dengan nyawa ibunya?

"Kamu benar-benar sudah kelewatan, Mas. Tolong, Mas, Ibu satu-satunya harapanku sekarang!" ujar Safina sambil terisak.

Merliam mengambil alih situasi. "Angga, cepat lepasin tangan kamu dari leher Safina! Kalau dia mati, keluarga kita dalam masalah."

Angga menuruti perintah ibunya. Ia segera menjauh dari Safina agar tidak tersulut emosi.

Merliam melipat kedua tangannya di depan dada. "Keluarga Wirawan udah banyak banget bantu keluarga kamu, Safina. Jadi orang harus tau cara balas budi."

Balas budi? Apakah dengan membiarkan suaminya menikah lagi adalah cara Safina membalas budi kepada keluarga Wirawan?

Safina bahkan tidak berani memikirkannya.

Merliam menatap Safina dari atas kepala hingga ujung kaki. "Percuma kamu rajin ibadah kalau nggak paham agama! Dengan mengizinkan Suami menikah lagi, kamu akan mendapatkan surga, Safina. Ingat itu!"

Tapi, istri mana yang rela dipoligami?

Merliam berkata lagi, "Udahlah, Safina! Cepat buat keputusan! Toh, Angga nggak akan menceraikan kamu."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   4. Kado Terindah Buat Suamiku

    Safina tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan Angga. Sebab, ia tidak ingin kehilangan suaminya. Ia juga tidak memiliki banyak uang untuk pengobatan Ibunya. Tapi, tidak ada salahnya mencoba satu kali lagi, kan? Safina menggenggam kedua tangan Angga. Ia memohon , “Mas, tolong bahagiakan aku kali ini! Hari ini ulang tahun pertama pernikahan kita,” Angga buru-buru menepis tangan Safina. "Jangan sentuh aku!" pekik Angga. Angga berteriak, “kamu kan sudah nenyadari, bahwa dirimu nggak pantas mendampingiku. Sekarang, saatnya kamu tunjukkin sikap kamu ke semua orang! Aku tunggu kamu di bawah!" Angga membalikkan badan. Lalu, pergi meninggalkan Safina disusul oleh Merliam. Safina pasrah. Ia mengikuti langkah Suami dan Ibu mertuanya. Acara ulang tahun pernikahan Safina dan Angga diadakan di pinggir kolam renang. Dekorasinya sangat meriah. Bahkan, Safina sempat-sempatnya merasa tersanjung atas kemewahan acara ini. Safina berdiri di bawah pepohonan rindang. Ia tampak ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   5. Lihat, Mas! Kamu Akan Kaget Melihat Diriku

    “Randy?” Safina kaget dan tidak menyangka Randy nekat menemuinya. “Apa yang terjadi sama kamu?” Randy menghentikan langkah Safina dan berharap bisa bertatap muka dengannya. Safina takut Angga melihat dirinya bersama pria lain. Safina gugup hingga tanpa sadar mengelus telapak tangannya yang dingin. Sebenarnya, Safina ingin mengatakan semua hal buruk yang terjadi padanya. Namun sekarang, bukanlah waktu yang tepat. “Maafin, aku Randy! Tolong pergi dari sini! Aku ingin sendiri!” gumam Safina dengan suara tangis yang menguasai pikirannya. “Baiklah, aku pasti akan kembali buat kamu, Safina. Kamu tidak sendirian di dunia ini,” teriak Randy. Safina meninggalkan Randy dan pergi ke kamarnya. Safina menangisi takdirnya di kamar. Seharusnya, Safina bisa merasakan kebahagiaan dan mendapatkan perlakuan manja dari suaminya. Namun, ia justru melihat Angga bersikap manis pada calon madunya. Safina membuka gaunnya, lalu melempar dan menginjaknya. Ia meluapkan perasaan perasaan kecewanya. Te

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   6.  Ikhlas Melepaskanmu

    Badan gemetaran, pucat, dan lusuh. “Mas, semoga kamu tidak salah memilih pasangan. Aku mencoba ikhlas melepaskanmu untuk wanita itu,” kata Safina dengan memandang foto pernikahan mereka saat melangsungkan proses ijab kabul. Sehari setelah acara Anniversary Safina dan Angga sekaligus lamaran ke calon istri keduanya. Badan Safina memberikan sinyal untuk beristirahat. Ketika ingin memejamkan mata, ia tiba-tiba kepikiran tentang Randy. Safina: Randy, aku mohon sama kamu, tolong kamu jangan menampakkan dirimu ke aku! Aku takut Angga lihat dan berprasangka buruk denganmu. Safina segera mengirimkan pesan singkat kepada Randy. Tidak lama, muncul pesan balasan dari Randy. Randy: Baiklah kalo itu maumu. Aku akan selalu menunggumu, Safina. Safina sering mencurahkan isi hatinya kepada Randy. Randy pun sering memberikan nasehat kepada Safina. Ayahnya Safina pada waktu bekerja di toko tersebut mengetahui persahabatan mereka. Beliau memberikan pesan kepada Randy untuk menjaga putri kesayangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   7.  Aku Istrinya Bukan Pembantu

    ‘Mas, sabar apa lagi aku? Kali ini calon istri keduamu mengujiku,’ Safina turun dengan melewati anak tangga satu per satu. Ia ke dapur mengambil sisa makanan untuk disantapnya. Istri Angga tersebut mengisi tenaganya dulu sebelum menghadapi problematika rumah tangganya yang akan datang. “Oh, kamu baru mengisi perutmu dengan makanan enak, yah?” Angga tidak pernah berhenti mengusiknya. “Aku sudah selesai makan, tuan! Apa yang bisa saya bantu?” Safina bertanya dengan tidak seperti biasanya ia memanggil sapaan tersebut. “Buatkan minuman dingin buat Sandra!” Angga sangat memanjakan calon istri keduanya. Bahkan, dia tidak segan menyuruh Safina membuatkan minuman dingin untuk kekasihnya itu. Angga sungguh keterlaluan tidak memperhatikan perasaan Safina. Namun, kenapa ia perlu marah ketika pria lain menghubungi Safina? “Mas, aku lagi ribet memasak. Mestinya ia harus menunjukkan keuletannya di dapur juga, bukan menunjukkan kecantikan saja” Safina menolaknya dengan wajah yang judes.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   8. Bukan Aku Yang Ingin Ada Di rumahmu

    “Bu. Tolong, kali ini aja aku ikut denganmu!”Safina meraih tangan Merliam yang hendak mengambil kaca mata di atas kepalanya. Tapi, ia gagal menarik simpatik Ibu mertuanya yang sangat kejam dengannya.“Kamu ingin barang mahalku rusak lagi ?” Merliam menepis tangan Safina.Di saat para tammu sibuk berlenggak lenggok menghampiri kendaraannya masing-masing. Suara Merliam terdengar di telinga tamu dan mengundang tanya di benaknya. Tentu saja tamu tersebut beranggapan adanya perselisihan antara mertua dan menantu, sebab Merliam sangat keras membentak Safina.“Emangnya ada apa sih sebenarnya? Bukankah Merliam bahagia dengan momen terindah kedua anaknya?”“Kasihan banget yah Safina parasnya seperti banyak menanggung tekanan batin.”Beberapa tamu berdiri di balik pohon, mengomentari kejanggalan sikap mertua dan menantu tersebut. “Eh, Bu. Ayo, cepat kita naik ke mobil!” Merliam menyapa tamu tersebut dengan suara lembut dan sopan.Angga, Merliam, dan para tamu menaiki mobil dan siap berdatang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   9. Tugas Apalagi Yang Harus Dikerjakan?

    Berjalan sendirian tanpa kekasih, kuatkan diri dari semangat orang tua agar bisa bertahan hidup. “Aku aja yang buka pintunya, sudah terbiasa tanganku bergerak tanpa bantuan siapa pun,” Safina menghentikan pengawal yang ingin bukakan pintu mobil. Safina kembali ke rumah Dwicahyo dengan kehampaan. Perasaannya sangat teriris akibat kekejaman Angga dan istri barunya. Tapi apakah Safina bertahan sendirian menghadapi problematika hidulnya? Ia sebenarnya mempunyai kekuatan dari seseorang yang mencintainya dari dulu, tetapi Safina belum peka dengan perasaan cinta. Yah, orang itu adalah Randy. Ponsel Safina berdering, tiba-tiba Randy menghubunginya, tapi ia tidak berani menjawab panggilan Randy, sebab masih dalam pengawasan. Randy: Kamu baik-baik saja, kan? Randy mengirimkan pesan kepada Safina, sebab panggilannya sudah tiga kali tidak dijawab oleh Safina. Safina: Iya, Ran. Makasih, yah! Safina pun sigap menjawab pesan Randy, walaupun rasa takut menghampirinya. ‘Randy, andai dul

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   10. Istri Yang Kuat

    Apakah kekuatan tubuh Safina mencerminkan kekuatan cintanya kepada Angga?Setiap hari Safina bekerja di rumah mertuanya, tanpa suami. Namun, kehadiran ataupun ketidak hadiran Angga di rumah itu, tidak mengubah kekosongan hati Safina. Ia tetap tidak merasakan adanya cinta di sekitarnya.“Safina, Safina. Kamu pikir tanpa Angga di rumah, kamu bisa bermalas-malasan?” Merliam dengan congkaknya mengagetkan Safina yang sedang istirahat.“Nggak, Bu. Bukan begitu. Baru aja saya selesai nyetrika baju Ibu dan Bapak,” jantung terguncang ketika Safina menyangkal tuduhan Ibu mertuanya.Safina berdiri dengan lemas menghadapi serangan panas dari mertuanya. Badan yang kuat, akhirnya harus tumbang atas beban yang dipikul. Namun, ia menghadapinya dengan sendirian.Merliam meninggalkan Safina yang jatuh tak berdaya di lantai, tanpa sedikit pun menolongnya. Padahal Safina pingsan akibat kaget mendengarkan omelannya.Setelah sejam pingsan, Safina sadarkan diri. Safina mungkin lupa, ada seseorang yang sia

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   11. Kamu, kan Istrinya Juga

    “Mau kalian apa?”Safina ingin marah, tetapi air matanya yang deluan keluar. Nasib Safina hanya sebagai status saja, perlakuan manja dari seorang suami ke istri masih dalam khayalan dan harapannya.“Tuh, kan. Dia drama lagi, sayang!” cela Angga.Angga dan Sandra tidak berhenti menghina Safina, walaupun mereka tahu bahwa air mata yang dikeluarkan Safina akibat ulahnya. Bahkan, mereka tidak memperdulikan perasaannya. Angga memerintahkan Safina merapikan kembali pakaian yang sudah berantakan di lantai.Sedangkan Sandra sengaja merayu Angga di depan Safina.“Mas, aku lapar. Kata Ibu, Safina pintar masak yah?” rayu Sandra.“Gak pintar, tapi emang itulah tugas dia di sini,” tegas Angga sambil membaringkan badannya di tempat tidur.Di balik manisnya pujian Sandra ke Safina, ia tidak segan menyuruh Safina memasak untuknya. Sandra menghampiri dan duduk mendekati Safina.“Mbak. Selesai ini, kamu masakin aku yah! Aku gak boleh telat makan. Mengerti?” bisik Sandra ke telinga Safina.Safina hanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28

Bab terbaru

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   11. Kamu, kan Istrinya Juga

    “Mau kalian apa?”Safina ingin marah, tetapi air matanya yang deluan keluar. Nasib Safina hanya sebagai status saja, perlakuan manja dari seorang suami ke istri masih dalam khayalan dan harapannya.“Tuh, kan. Dia drama lagi, sayang!” cela Angga.Angga dan Sandra tidak berhenti menghina Safina, walaupun mereka tahu bahwa air mata yang dikeluarkan Safina akibat ulahnya. Bahkan, mereka tidak memperdulikan perasaannya. Angga memerintahkan Safina merapikan kembali pakaian yang sudah berantakan di lantai.Sedangkan Sandra sengaja merayu Angga di depan Safina.“Mas, aku lapar. Kata Ibu, Safina pintar masak yah?” rayu Sandra.“Gak pintar, tapi emang itulah tugas dia di sini,” tegas Angga sambil membaringkan badannya di tempat tidur.Di balik manisnya pujian Sandra ke Safina, ia tidak segan menyuruh Safina memasak untuknya. Sandra menghampiri dan duduk mendekati Safina.“Mbak. Selesai ini, kamu masakin aku yah! Aku gak boleh telat makan. Mengerti?” bisik Sandra ke telinga Safina.Safina hanya

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   10. Istri Yang Kuat

    Apakah kekuatan tubuh Safina mencerminkan kekuatan cintanya kepada Angga?Setiap hari Safina bekerja di rumah mertuanya, tanpa suami. Namun, kehadiran ataupun ketidak hadiran Angga di rumah itu, tidak mengubah kekosongan hati Safina. Ia tetap tidak merasakan adanya cinta di sekitarnya.“Safina, Safina. Kamu pikir tanpa Angga di rumah, kamu bisa bermalas-malasan?” Merliam dengan congkaknya mengagetkan Safina yang sedang istirahat.“Nggak, Bu. Bukan begitu. Baru aja saya selesai nyetrika baju Ibu dan Bapak,” jantung terguncang ketika Safina menyangkal tuduhan Ibu mertuanya.Safina berdiri dengan lemas menghadapi serangan panas dari mertuanya. Badan yang kuat, akhirnya harus tumbang atas beban yang dipikul. Namun, ia menghadapinya dengan sendirian.Merliam meninggalkan Safina yang jatuh tak berdaya di lantai, tanpa sedikit pun menolongnya. Padahal Safina pingsan akibat kaget mendengarkan omelannya.Setelah sejam pingsan, Safina sadarkan diri. Safina mungkin lupa, ada seseorang yang sia

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   9. Tugas Apalagi Yang Harus Dikerjakan?

    Berjalan sendirian tanpa kekasih, kuatkan diri dari semangat orang tua agar bisa bertahan hidup. “Aku aja yang buka pintunya, sudah terbiasa tanganku bergerak tanpa bantuan siapa pun,” Safina menghentikan pengawal yang ingin bukakan pintu mobil. Safina kembali ke rumah Dwicahyo dengan kehampaan. Perasaannya sangat teriris akibat kekejaman Angga dan istri barunya. Tapi apakah Safina bertahan sendirian menghadapi problematika hidulnya? Ia sebenarnya mempunyai kekuatan dari seseorang yang mencintainya dari dulu, tetapi Safina belum peka dengan perasaan cinta. Yah, orang itu adalah Randy. Ponsel Safina berdering, tiba-tiba Randy menghubunginya, tapi ia tidak berani menjawab panggilan Randy, sebab masih dalam pengawasan. Randy: Kamu baik-baik saja, kan? Randy mengirimkan pesan kepada Safina, sebab panggilannya sudah tiga kali tidak dijawab oleh Safina. Safina: Iya, Ran. Makasih, yah! Safina pun sigap menjawab pesan Randy, walaupun rasa takut menghampirinya. ‘Randy, andai dul

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   8. Bukan Aku Yang Ingin Ada Di rumahmu

    “Bu. Tolong, kali ini aja aku ikut denganmu!”Safina meraih tangan Merliam yang hendak mengambil kaca mata di atas kepalanya. Tapi, ia gagal menarik simpatik Ibu mertuanya yang sangat kejam dengannya.“Kamu ingin barang mahalku rusak lagi ?” Merliam menepis tangan Safina.Di saat para tammu sibuk berlenggak lenggok menghampiri kendaraannya masing-masing. Suara Merliam terdengar di telinga tamu dan mengundang tanya di benaknya. Tentu saja tamu tersebut beranggapan adanya perselisihan antara mertua dan menantu, sebab Merliam sangat keras membentak Safina.“Emangnya ada apa sih sebenarnya? Bukankah Merliam bahagia dengan momen terindah kedua anaknya?”“Kasihan banget yah Safina parasnya seperti banyak menanggung tekanan batin.”Beberapa tamu berdiri di balik pohon, mengomentari kejanggalan sikap mertua dan menantu tersebut. “Eh, Bu. Ayo, cepat kita naik ke mobil!” Merliam menyapa tamu tersebut dengan suara lembut dan sopan.Angga, Merliam, dan para tamu menaiki mobil dan siap berdatang

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   7.  Aku Istrinya Bukan Pembantu

    ‘Mas, sabar apa lagi aku? Kali ini calon istri keduamu mengujiku,’ Safina turun dengan melewati anak tangga satu per satu. Ia ke dapur mengambil sisa makanan untuk disantapnya. Istri Angga tersebut mengisi tenaganya dulu sebelum menghadapi problematika rumah tangganya yang akan datang. “Oh, kamu baru mengisi perutmu dengan makanan enak, yah?” Angga tidak pernah berhenti mengusiknya. “Aku sudah selesai makan, tuan! Apa yang bisa saya bantu?” Safina bertanya dengan tidak seperti biasanya ia memanggil sapaan tersebut. “Buatkan minuman dingin buat Sandra!” Angga sangat memanjakan calon istri keduanya. Bahkan, dia tidak segan menyuruh Safina membuatkan minuman dingin untuk kekasihnya itu. Angga sungguh keterlaluan tidak memperhatikan perasaan Safina. Namun, kenapa ia perlu marah ketika pria lain menghubungi Safina? “Mas, aku lagi ribet memasak. Mestinya ia harus menunjukkan keuletannya di dapur juga, bukan menunjukkan kecantikan saja” Safina menolaknya dengan wajah yang judes.

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   6.  Ikhlas Melepaskanmu

    Badan gemetaran, pucat, dan lusuh. “Mas, semoga kamu tidak salah memilih pasangan. Aku mencoba ikhlas melepaskanmu untuk wanita itu,” kata Safina dengan memandang foto pernikahan mereka saat melangsungkan proses ijab kabul. Sehari setelah acara Anniversary Safina dan Angga sekaligus lamaran ke calon istri keduanya. Badan Safina memberikan sinyal untuk beristirahat. Ketika ingin memejamkan mata, ia tiba-tiba kepikiran tentang Randy. Safina: Randy, aku mohon sama kamu, tolong kamu jangan menampakkan dirimu ke aku! Aku takut Angga lihat dan berprasangka buruk denganmu. Safina segera mengirimkan pesan singkat kepada Randy. Tidak lama, muncul pesan balasan dari Randy. Randy: Baiklah kalo itu maumu. Aku akan selalu menunggumu, Safina. Safina sering mencurahkan isi hatinya kepada Randy. Randy pun sering memberikan nasehat kepada Safina. Ayahnya Safina pada waktu bekerja di toko tersebut mengetahui persahabatan mereka. Beliau memberikan pesan kepada Randy untuk menjaga putri kesayangan

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   5. Lihat, Mas! Kamu Akan Kaget Melihat Diriku

    “Randy?” Safina kaget dan tidak menyangka Randy nekat menemuinya. “Apa yang terjadi sama kamu?” Randy menghentikan langkah Safina dan berharap bisa bertatap muka dengannya. Safina takut Angga melihat dirinya bersama pria lain. Safina gugup hingga tanpa sadar mengelus telapak tangannya yang dingin. Sebenarnya, Safina ingin mengatakan semua hal buruk yang terjadi padanya. Namun sekarang, bukanlah waktu yang tepat. “Maafin, aku Randy! Tolong pergi dari sini! Aku ingin sendiri!” gumam Safina dengan suara tangis yang menguasai pikirannya. “Baiklah, aku pasti akan kembali buat kamu, Safina. Kamu tidak sendirian di dunia ini,” teriak Randy. Safina meninggalkan Randy dan pergi ke kamarnya. Safina menangisi takdirnya di kamar. Seharusnya, Safina bisa merasakan kebahagiaan dan mendapatkan perlakuan manja dari suaminya. Namun, ia justru melihat Angga bersikap manis pada calon madunya. Safina membuka gaunnya, lalu melempar dan menginjaknya. Ia meluapkan perasaan perasaan kecewanya. Te

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   4. Kado Terindah Buat Suamiku

    Safina tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan Angga. Sebab, ia tidak ingin kehilangan suaminya. Ia juga tidak memiliki banyak uang untuk pengobatan Ibunya. Tapi, tidak ada salahnya mencoba satu kali lagi, kan? Safina menggenggam kedua tangan Angga. Ia memohon , “Mas, tolong bahagiakan aku kali ini! Hari ini ulang tahun pertama pernikahan kita,” Angga buru-buru menepis tangan Safina. "Jangan sentuh aku!" pekik Angga. Angga berteriak, “kamu kan sudah nenyadari, bahwa dirimu nggak pantas mendampingiku. Sekarang, saatnya kamu tunjukkin sikap kamu ke semua orang! Aku tunggu kamu di bawah!" Angga membalikkan badan. Lalu, pergi meninggalkan Safina disusul oleh Merliam. Safina pasrah. Ia mengikuti langkah Suami dan Ibu mertuanya. Acara ulang tahun pernikahan Safina dan Angga diadakan di pinggir kolam renang. Dekorasinya sangat meriah. Bahkan, Safina sempat-sempatnya merasa tersanjung atas kemewahan acara ini. Safina berdiri di bawah pepohonan rindang. Ia tampak ti

  • Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku   3. Kamu Mau Menikah Lagi?

    “Suasana rumah kenapa jadi sepi? Aku tidak mendengar suara Mas Angga. Apa dia sedang berduaan dengan Sandra? Sandra adalah anak dari salah satu teman sosialita Merliam. Parasnya cantik, dan ia adalah lulusan terbaik di Universitas ternama di luar negeri. Tentunya, Safina kalah dari segala sisi jika dibanding dengan Sandra. Safina memang kalah dari segi kecantikan dan pendidikan, tetapi ia unggul dalam ketulusan dan kesabaran. “Sayang sekali kamu, Sandra. Kamu cantik dan pintar, tapi kenapa mau jadi perebut suami orang?” Malam yang dingin, di balik jendela terdengar suara rintik hujan. Ketika Angga tidak di kamar, Safina memanfaatkan kesempatan itu untuk menulis. Menulis adalah hobi Safina dan ia tidak ingin Angga mengetahui hobinya tersebut. Tok! Tok! Tok! Seseorang mengetuk pintu kamar. Safina membukanya. Ia melihat Angga dan Merliam berdiri. Di tangan Angga, terdapat kotak hadiah berwarna merah marun berukuran sedang. Safina kaget melihatnya. Ia curiga dengan sikap m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status