Share

BAB 55

Author: shalunace
last update Last Updated: 2024-08-21 11:08:18
ROSA menuruni anak tangga dengan gerakan lambat, manik matanya menerawang ke seisi rumah. Rumah Arzan di dominasi oleh warna putih dan memiliki lampu gantung berukuran besar di ruang tamu. Di dinding-dinding putih tulang mereka pun dihiasi bingkai-bingkau foto keluarga. Bahkan di atas meja di sisi dinding pun terdapat foto-foto juga. Potret Arzan dan Krystal saat masih kanak-kanak. Arzan berfoto dengan sepedanya, berenang bersama David bahkan foto dengan kacamata hitam bersama sang kakak.

Diam-diam si gadis tersenyum getir, Rosa belum pernah foto keluarga. Kenyataannya, di rumahnya hanya ada foto Lion dan orang tua mereka. Setiap foto keluarga Rosa tidak pernah di ajak, pun ia tak pernah meminta. Percuma juga rasanya. Ia juga tak repot-repot berkecil hati tatkala pigura foto keluarga di pampang di ruang tamu tanpa hadirnya Rosa di sana.

Sekali lagi, Rosa tak perlu berkecil hati. Karena keesokannya Jessica mengajak mereka foto bersama di studi. Yang hasil fotonya di cetak lebih besar da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 56

    SEJAUH yang Rosa ingat dengan tindakannya di meja makan, gadis tersebut akhirnya melepaskan pelukan dengan cepat, berdiri sembari menutupi wajah dan beranjak pergi seraya menggumamkan permintaan maaf berkali-kali. Rosa sudah tersadar jika sikapnya melewati batas karena perasaan emosional menguasi diri. Hanya sesaat. Namun jujur ia merasa lega meski masih dirongrong rasa sesak di dada. Itu sudah lebih dari cukup untuk ia terima dari Susan.Rosa tidak ingin membuat kegaduhan di rumah Arzan, terlebih-lebih melibatkan orang yang seharusnya tidak terlibat. Si gadis amat menyadari bahwa ia sudah banyak menyulitkan orang lain. Dan Rosa ingin berhenti menjadi benalu bagi orang lain. Gadis tersebut sudah pernah berkata pada diri sendiri serta mengusahakan hati, agar berhenti bersikap seperti wanita-wanita dengan kantong kesabaran berlebih di televisi. Tetapi ternyata lebih sulit dipraktikkan dengan banyak alasan tak tentu.“Jadi egois itu susah banget kalau dasarnya orang udah baik.”Rosa mendo

    Last Updated : 2024-08-22
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 57

    SEUMUR hidupmu, percobaan gila apa yang pernah kau lakukan untuk mengurangi rasa sakit?. Jika dalam konteks positif seperti mendengarkan lagu, menonton film atau drama, berjalan-jalan, berolahraga, memakan makanan manis ataupun menenggak alkohol sampai kembung. Opsi-opsi yang disebutkan tak pernah ampuh bagi Rosa.Si gadis lebih menyukai rasa dingin yang menjalar ke setiap inci tubuh, menusuk-nusuk kulit dengan entitas yang mengelilingi tubuh. Memejamkan mata guna merasakan seluruh engsel tubuhnya membeku dengan tubuh kebas. Dada mulai sesak karena temperatur suhu terus menurun, oksigen menipis dengan detakan jantung yang berdenteng bagai menabuh genderang perang. Bunyinya nyaring sekali dan memekakkan telinga.Kendati demikian pun rasa panas yang menjalar di tangan terus merongrong agar eksistensinya di sadari. Cairan pekat berwarna merah, berbau besi dan amis terus menetes, menyatu dengan genangan air yang membawa tubuhnya masuk lebih dalam. Mungkin Rosa terlalu menikmati kegiatannya

    Last Updated : 2024-08-23
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 58

    SELESAI membasuh wajah seadanya di kamar mandi Rosa lantas keluar, si gadis tidak bisa mandi sebab tak membawa baju ganti. Pun tak enak bila meminjam baju Krystal apalagi sampai mengganggu kakak perempuan Arzan. Saat Rosa keluar ia tidak menemukan Arzan di posisinya dengan raut wajah keruh, pigura foto Arzan dan Lily pun sudah lenyap dari pandangan. Tidak berada di tempat di mana Rosa meletakkannya tadi.Rosa menghela napas gusar dan menyelipkan anak rambut ke belakang daun telinga. Seketika perasaan bersalah tercetak jelas di wajah Rosa. Ia menggigit bibirnya sekilas tatkala mengingat ekspresi pemuda berlesung pipi tersebut. Apa ia terlalu menodong Arzan tadi? Rosa juga tak mengerti mengapa ia bersikap demikian. Hanya saja si gadis melakukannya spontan dan, hanya ingin Arzan memperjelas semua sikapnya.Jika masih menganggap Rosa adalah Lily hanya karena mereka mirip, entah wajah ataupun karakternya, Rosa memilih untuk mundur.Rosa mengeratkan ikatan rambutnya dan keluar dari kamar unt

    Last Updated : 2024-08-24
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 59

    "LO nggak nanya, Sica?"Begitu mereka memasuki apartemen pertanyaan tersebut terlontar dari bibir Rosa. Ia memandang takut-takut pada Jessica yang berbalik memandangnya. Gadis itu menghela napas berat sembari menyugar rambutnya. Semenjak Jessica meminta waktu berbicara empat mata dengan David di detik selanjutnya keduanya pergi dari ruang makan. Rosa tak bisa menangkap maksud dari tatapan Jessica namun ia jelas mengerti. Bahwa ada sesuatu yang tak baik tengah diperbincangkan keduanya.Jessica tipikal orang yang tidak berbasa-basi, kepada siapapun ia berbicara. Sahabatnya itu memilih langsung ke inti dan menyelesaikannya dalam waktu singkat. Setelah perbincangan super rahasia tersebut Jessica bersikap seperti biasa. Masih bertengkar dengan Alvin saat sarapan, berbicara padanya seperti biasa. Dan Rosa takut dengan sikap tenang Jessica sekarang. Gadis berponi tersebut terkadang bersikap tenang dalam satu keadaan dan mendobrak habis tanpa diduga-duga.Bahkan selama perjalanan pulang pun Je

    Last Updated : 2024-08-25
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 60

    MIKA menggiringnya menuju tempat yang lebih sepi di jalan menuju gedung kantor. Rosa hanya mengekori saja dengan jarang tiga langkah di belakang pemuda tersebut. Si gadis menimbang-nimbang, Mika akan mengatakan apa padanya? Ujaran kekesalan karena ia pergi begitu saja? Lagi pula kenapa harus sekarang? Dan yang paling aneh lagi Mika sudah mengantongi izin dari sekolah kalau Mika tidak akan berpartisipasi banyak di acara OS. Bahkan tidak ikut ambil bagian.Begitu mereka sampai di tempat yang aman serta cukup sepi untuk saling memaki. Mika berbalik menatap Rosa dan si gadis tidak mengerti arti dari tatapan Mika. Sendu? Kenapa sendu?Mika mengambil napas sejenak, “Gue mau bilang minta maaf, Rosa.”“Huh?! Buat apa?”“Karena acara makan malam itu, apalagi,” balasnya, nadanya masih stagnan dan tenang; benar-benar di luar ekspektasi.Rosa mengerutkan keningnya, sepenuhnya tidak mengerti dengan maksud Mika. Mika tengah berguyon sebelum melempar misil nuklir padanya, begitu? Rosa ingin ke intiny

    Last Updated : 2024-08-26
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 61

    “IYA! Bagus!”Rosa bertepuk tangan dengan meriah saat tim terakhir padus menyelesaikan nyanyian mereka. Gadis itu langsung bangkit dari tempatnya menuju anggota-anggota padus lain. Berpelukan bersama saking senangnya latihan mereka berjalan lancarㅡmeski kekurangan Mika, bagian ini masih terasa. Seluruh anggota paduan suara saling bertos ria, setelah mengisi tenaga dengan makan gratis mereka semangat latihan.“Yaudah. Turun, anak teater mau latihan,” ujar Rosa. Mereka mengangguk dan si gadis mulai menghitung setiap anggota yang menuruni panggung. Lengkap atau tidaknya.“Bagi yang menjabat sebagai ketua klub, harap kumpul di ruang auditorium. Segera!” seru seorang laki-laki dengan lambang OSIS yang melingkar di lengan kirinya.Rosa lantas cepat-cepat menghampiri Cheryl yang berada di pintu utama, “Cher, lo aja yang ke auditorium, ya?”Cheryl mengerutkan keningnya, “Lho, kenapa?”“Gue lagi males dengerin ceramah yang setiap tahunnya sama aja isinya meskipun tahun kemarin bukan gue, tapi p

    Last Updated : 2024-08-27
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 62

    BARANGKALI pembicaraan mereka kemarin tidak membawa hasil yang baik, malah semakin membuatnya membeku untuk waktu yang tak dapat di tentukan hingga kapan. Rosa sendiri tidak bisa terus-menerus menjatuhkan diri dalam kubangan kesedihan. Mungkin memang jalan hidupnya di atur demikian, ia juga sudah lelah memberontak. Rosa menyibukkan diri untuk persiapan penampilan solonya. Hari ini adalah hari pertama open stage, biasanya diadakan tiga hari paling lama.Bina Bangsa yang biasanya sudah penuh dengan murid-murid kini bertambah sesak dengan tamu-tamu yang datang. Rosa agaknya semakin gugup, ia takut membuat kesalahan. Namun ketiga sahabatnya sangat membantu sekali. Jessica sibuk memijat pundaknya, Chelsie mendandaninya sementara Jenna mengarahkan kipas portable pada Rosa. Rosa sudah seperti solois sungguhan dengan satu manager, satu asisten dan satu MUA.“Gimana? Enak?” tanya Jessica seraya menatap sahabatnya di cermin.Rosa mengangguk seraya terkekeh, “Enak, pijetan lo 'kan ampun mengusir

    Last Updated : 2024-08-28
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 63

    ARZAN yakin betul sudah berlari kesana-kemari guna menemukan Nona Mawarnya. Namun si pemuda berlesung pipi tersebut tidak menemukan eksistensi Rosa di mana pun. Ia berdecak sebal sembari mengacak rambut belakangnya kasar. Arzan meluruhkan bahunya lesu dengan wajah kuyu. Rosa menghilang dari dari pandangan mata, Arzan kesulitan untuk kembali menggapai gadis tersebut.Seluruh sudut-sudut sekolah yang agaknya akan Rosa kunjungi, sendirian atau bersama ketiga sahabatnya pun sudah Arzan datangi. Namun tak kunjung menemukan gadis tersebut. Kemana kira-kira Rosa melarikan diri untuk menenangkan diri?“Tunggu Kak Rosa aja, Kak. Mungkin bentar lagi datang.”Arzan memutar tubuhnya secepat kilat tatkala nama Rosa disebut-sebut. Pemuda tersebut lantas menghampiri Cheryl dan seorang gadis di dekat pintu aula.“Cher, lo liat Rosa?” tembaknya langsung begitu menepuk pundak Cheryl.“Katanya dia pulang bentar buat ngambil flashdisk,” jawab Cheryl. “Kenapa emang?”“Dia nggak bawa hp, ya?” tanya Arzan la

    Last Updated : 2024-08-29

Latest chapter

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   SPECIAL BAB #1

    BEBERAPA hal terkadang berlalu begitu cepat tanpa di sangka-sangka. Seperti, misalnya kau tengah menonton sebuah film tetapi ternyata eksekusi adegannya tidak membuatmu tertarik dan lekas mendatangkan bosan, namun karena masih penasaran dengan ujung cerita pada akhirnya kau akan memilih mempercepat laju jalannya film tersebut tanpa pikir panjang. Iya, seperti itu. Inti adegan dan juga sekelumit kisah yang coba sutradara sampaikan dapat sekilas di pahami dan di ingat. Begitu juga akan kehidupan. Memang saat menjalaninya terasa berat, ingin menyerah dan membuatmu terasa ingin meninggalkan dunia dengan sesegera mungkin. Sebab kewarasan tengah berada di ujung tanduk. Akal sehat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi hati juga hancur lebur di obrak-abrik takdir. Pada akhirnya, hanya kata menyerah dan putus asa yang keluar dari belah bibir. Kehidupan dan takdir memang begitu. Benang merahnya sangat rumit untuk di uraikan dengan rangkaian kata belaka. Namun percayalah. Ketika semua

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EXTRA BAB #2

    “ROSA! Lo tau nggakㅡ”“ENGGAK! NGGAK TAU! NGGAK TAU! GUE IKAN SOALNYA!”Sementara Arzan mengulum senyum geli, gadis chipmunk tersebut mati-matian menahan gondok. Bukan karena apa, setelah kejadian di mana ia juga mati-matian menggombali Arzan dan ketahuan oleh pemuda itu bahwa Rosa tengah mengerjainya sebagai ajang balas dendam. Arzan marah seharian, mogon bicara dan tahu-tahu besoknya malah menggantikan Rosa dalam hal gombal menggombali.Jantung Rosa tidak kuat. Memang ya, balas dendam itu tidak baik. Rosa malah nyaris spot jantung setiap saat karena Arzan membalasnya dua kali lebih parah daripada apa yang dia lakukan. Bahkan tak ragu-ragu untuk mengejarnya sepanjang sekolah demi berkata :“MAKMUMKU! KAMU MAU KEMANA? KOK CALON IMAMMU INI DITINGGAL?!”Rosa malu. Rosa nyaris sinting. Nyaris mati karena detakan jantungnya tak keruan. Sial. Lihat saja senyum manis Arzan yang masih betah bertengger. Rosa ingin sekali mencakar wajah tampan itu tetapi sayang kalau memiliki goresan. Rosa hany

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EXTRA BAB #1

    “ZAN, tau nggakㅡ”“Udah dong, Saaa!”Arzan tidak sanggup. Arzan tidak kuat lagi. Arzan sudah tidak bisa menanggungnya lagi. Arzan bisa-bisa stres plus diabetes jika diberi gula terus-menerus. Bukannya apa-apa, hanya saja memang Arzan menyukai perubahan sifat Rosa. Sangat malahan. Manisnya tak tanggung-tanggung membuat Arzan terkadang malu sendiri. Arzan malah seperti anak gadis sementara Rosa seperti cowok yang hobi menggombalinya seperti sekarang.Tingkah manis Rosa terkadang datang begitu saja tanpa permisi, langsung menyerang danㅡtok! Pas sekali mengenai hatinya. Arzan lama-lama bisa jantungan kalau begini caranya.Rosa nyengir, tidak merasa bersalah sama sekali. “Gue 'kan belum selesai ngomong, sayangku. Aduh! Gemoy sekali Anda!” Rosa terbahak.Arzan tersenyum tabah. Sabar sekali menghadapi Rosa.“Zan, lo tau nggakㅡ”“Kalau gue mirip calon imam lo?” sambar Arzan jengah, kalimat ini sering sekali dilontarkan Rosa padanya. Bahkan tak malu mengungkapkannya di depan umum sekalipun. Ben

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EPILOG

    HARI ini adalah hari pertama Rosa memasuki sekolah setelah libur nyaris satu bulan lamanya. Tak banyak yang berubah. Di pagi hari Rosa sudah bangun lebih dulu untuk memasak sarapan. Membangunkan Jessica agar mau berangkat sekolah tepat waktu namun gadis itulah yang paling susah untuk di atur. Sementara Lion bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik. Iya, memang Jessica memilih tinggal bersama mereka meski kadang pulang juga. Rosa tak keberatan justru senang-senang saja.Rosa dan Lion tinggal di apartemen Jessicaㅡgadis itu yang memaksa. Rosa dan Lion tidak memiliki sanak saudara sehingga Demian menawarkan diri menjadi wali legal mereka. Setidaknya sampai Rosa lulus kuliah dan bekerja. Awalnya si gadis ragu namun setelah diyakinkan oleh ketiga sahabatnya, Rosa setuju. Hanya sampai ia mendapatkan pekerjaan tetap.Rosa berdecak sebal, masih mengenakan celemek bekas memasak dan saat kembali ke kamar Jessica masih dalam posisi sama persis saat ia tinggalkan tadi. “Jessica! Ih! Buruan mandi!

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 70

    ROSA kembali berduka. Di hari kepulangannya dari rumah sakit dan di hari yang sama pula Rosa melihat Julian terbaring lemah di atas ranjang. Penuh luka dan tak berdaya. Rosa tak merasakan apapun saat menatap Julian yang jangankan untuk kembali menyakitinya, bergerak saja sulit. Seorang polisi pun mendatanginya dengan sebuah kabar bernuansa gagak hitam. Bahkan Rosa belum betul-betul keluar dari rumah sakit tetapi hal-hal buruk sudah menunggu. Marie bunuh diri di rumah mereka dengan cara gantung diri di ruang tamu. Kematian sang ibu rupanya sudah berjalan selama empat hari dan baru terendus warga kemarin karena bau busuk yang menyengat. Lagi-lagi Rosa tidak bisa merasakan apapun. Gadis tersebut hanya diam, membiarkan polisi membawanya untuk mengidentifikasi mayat. Kemudian Marie dibawa pulang untuk dikebumikan dan Lion menangis di sisinya sepanjang hari pemakaman. Rosa tak menangis. Ia hanya menatap kosong pada tubuh Marie yang ditimbun tanah dengan raut datar. Banyak orang yang

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 69

    DI karenakan luka jahitan di perut maupun di kepala Rosa sudah mengering. Gadis tersebut diizinkan berjalan-jalan keluar kamar asal tetap pada pengawasan dan larangan yang seharusnya. Gadis chipmunk tersebut tentu senang akhirnya bisa keluar dari kamar super sumpek karena Jessica dengan kurang ajar membawa semua makanan yang di pantangkan untuknya. Rosa berdecih, mengumpat, melempar Jessica dengan vas bunga. Tetapi Jessica tetaplah Jessica. Kelakuannya tetap diulangi lagi ke esokannya. Hari inipun sama. Jessica dengan segenap hati dan baik sekali membawa pasta udang ke dalam kamarnya. Rosa mengumpat, berteriak histeris dan Jessica ngakak di tempat. Sahabat tidak ada akhlak. Rosa meremat kuat lengan Arzan sehingga pemuda tersebut meringis. “Kalau gue bisa, gue sleding kepalanya, Zan! Ih! Nyebelin banget, asli. Kuyang geblek, gue doain poninya hilang! Mampus!” gerutu Rosa, kesal pangkat seratus. “Cuih! Najis! Ishhh! Zaaaaan, mau pasta juga,” rengeknya. Arzan menghela napas berat,

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 68

    KAMAR inap Rosa ramai meski di isi hening, memperhatikan setiap gerak-gerik dokter yang kembali mengecek kondisi tubuh si gadis. Setelah Rosa sadar, Jessica seperti orang kerasukan menelepon semua orang, memberitahukan kabar gembira ini. Chelsie dan Jenna datang dengan napas terengah-engah dan mata membulat sempurna. Di susul Raffa, Revin dan Alvin kemudian. Lion pun juga datang setelahnya dengan masih mengenakan seragam basket. Jelas sekali kabur dari sesi latihan. Dokter tersebut berbalik dan membuat mereka menahan napas sejenak. Dokter tersebut tersenyum, “Pasien hanya butuh istirahat total untuk pemulihan. Jadi saya harap,” dokter tersebut menggantungkan kalimat dan tersenyum kecil. “Kalian tidak boleh terlalu memaksakan sesuatu hal pada pasien. Kalau begitu saya permisi dulu.” Mereka serentak menghela napas lega. Tepat setelah pintu tertutup mereka semua langsung mengerubungi setiap sisi ranjang Rosa. Seolah mereka adalah lalat yang baru saja melihat kue lava yang lezat. Jessi

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 67

    DUA minggu berlalu. Kondisi Rosa makin memburuk. Arzan tidak tahu harus bagaimana mendefinisikannya namun ia rasa setiap melangkah menuju kamar si gadis. Lututnya melemas melihat banyak alat penopang kehidupan yang terpasang di tubub Rosa. Arzan seharusnya bersyukur saat gadis itu masih bisa bertahan, tetapi ia malah berpikir jika Rosa ingin pergi. Napasnya memberat. Tepat seminggu Rosa masih berdiam diri di ranjangnya, Arzan sudah dibolehkan untuk pulang. Menjalani aktifitasnya seperti biasa, bahkan Arzan tidak merasakan apapun saat Pak Harry memujinya terus-terusan atas kinerja mereka pada OS. Setiap hari yang Arzan lakukan hanya pulang sekolah dengan cepat agar menghabiskan sisa hari di sisi ranjang Rosa. Tangannya terjulur untuk menyelipkan anak rambut Rosa ke belakang telinga si gadis. Agar wajahnya tidak tertutupi lagi selain dengan alat pernapasan. “Kayaknya di sana enak ya, Sa? Sampai lo nggak mau bangun gini,” ujar Arzan sendu. Diusapnya punggung tangan Rosa yang makin d

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 66

    MUNGKIN mempertahankan kewarasan bagi seseorang seperti mempertahankan dirimu di medan perang. Sulit, mematikan, menyakitkan namun fisik dan mental dipaksa untuk terus bekerja secara spontan. Satu saja salah langkah, kamu bisa saja jatuh pada kubangan menyakitkan bernama depresiㅡgangguan mental lainnya atau bisa jadi lenyap dari muka bumiㅡmati. Barangkali opsi terakhir sering dipakai karena kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak bertahan.Apa Rosa akan begitu?Arzan tidak tahu dan tidak ingin menebak-nebak juga. Ia tidak ingin mendapatkan jawaban yang diluar dugaan nantinyaㅡnanti yang entah kapan. Tepat pukul sepuluh malam saat Krystal sudah terlelap di ranjang tambahan bersama laptop yang menyala. Alvin pun sudah pulang bersama Jessicaㅡkatanya. Arzan meloncat turun pelan-pelan dari ranjangnya. Meski dihantam pening, si pemuda tak goyah.Menarik tiang infus dengan gerakan sepelan mungkin agar tidak membangunkan Krystal, begitu pula saat membuka pintu. Lorong rumah sakit sudah agak

DMCA.com Protection Status