Aku ingin terus memeluk nenek seperti ini. Tubuhnya kian melemah karena usia, tapi kasih sayangnya masih kuat seperti waktu pertama dia memelukku.Sosok paman duduk disamping nita, "paman lega akhirnya, tidak lama lagi akan ada yg melindungimu "Nita tersenyum, sebenarnya dia ingin mengkoreksi kata pelindung. Tapi dia juga tidak bisa memberikan penjelasan bahwa semua ini hanya kesepakatan. Karena dia tahu pamannya akan sangat tidak menyetujuinya.Tapi demi kuliah irsan,putranya,biar aku yg menelan pil pahit ini. Anggap saja aku mengorbankan diriku, demi kebahagiaan paman yg sangat ingin melihat putranya menjadi ahli komputer yg sukses. Ini semua untuk membalas kebaikan paman dan bibi yg membesarkanku dengan kasih sayang, sampai harus rela memakai dana pensiunannya demi kuliah kebidananku yg tergolong tidak sedikit.Aku akan mempermalukan diriku sendiri kali ini. Anggaplah, aku menerima kebaikan dokter yoga pada keluargaku sebagai kompensasi aku telah memban
Nita menatap heran wajahnya di depan cermin, "ini aku? beneran aku ya? ""Gimana cantik? suka gak? " tetiba muncul suara layaknya uka-uka disamping nita, dia pemilik butik sekaligus salon yg ditunjuk dokter yoga tadi siang.Orang itu menghalangi pemandangan indah nita yg masih takjub memuji dirinya sendiri."bagus.. " nita sumringah."kamu itu harus memasang senyum manjah, cantik", nasehatnya."karena, wajah kamu itu gak genit. jadi harus pake umpan senyuman maut "Wkwkwk, nita kegelian melihat kelakuan pemilik butik yg sedikit melambay. Gak genit? langsung saja dia teringat ucapan axel dulu, ketika mengomentari wajahnya.Untuk kesekian kalinya, dia memandang dirinya dicermin. Baru kali ini dia memakai pakaian feminim seperti ini, warna navy itu tampak cocok di kulit putihnya. Dan juga rambutnya yg lurus dibiarkan terurai, berjajar rapi dibelakang pundaknya.Sempat tersirat di pikirannya, jika sebenarnya dia ingin sekali
Nita masih tidak percaya melihat buku nikah yang dia tanda tangani hari ini.Status sekarang adalah istri, tetapi dari laki-laki yang benar-benar tidak pernah dia duga."Dia licik " umpatnya dalam hati."Dari mana dia mendapatkan fotoku yg sudah tertempel disini? seingatku dia tidak pernah meminta foto untuk ini "Menurutnya ini semua seperti telah di rencanakan jauh hari, dan dia adalah korban yang telah diincar sejak lama. Setelah tahu kelemahannya nita seperti telah kalah telak.Kali ini tatapannya berganti ke arah yoga yang dengan serius mengemudikan mobilnya, lelaki itu menyembunyikan sesuatu besar dari nita. Dia selalu merasa harus berhati-hati dengan dokter yoga.Dan, kali ini nita melihat jari manisnya yg sudah dilingkari cincin tanda pernikahan. Amazing, ini pas dijarinya. padahal dia tidak pernah mengajak nita untuk memilih dan mengukur cincinnya.Hatinya tertawa takjub dan sedih bercampur satu, dia kesal tetapi hanya bisa bersedih sen
"Axel mana? "Pagi itu dokter yoga bertanya pada mba mumu asisten rumah tangganya."Pagi sekali sudah berangkat sama ibu" jawab mba mumu.Dia menekankan ibu disini adalah nita, karena dia tahu bahwa nita adalah istri dari majikannya sekarang.Dia terheran, sudah hampir satu minggu dari pernikahannya dia hanya sarapan setiap pagi sendiri. Ditambah lagi akhir-akhir ini cito operasi membuatnya harus pulang ketika mereka berdua sudah tertidur. Tapi, karena disitu ada axel dia tidak akan terlalu memusingkannya. Hanya saja dokter yoga merasa mereka seperti sedang berada di permainan kucing-kucingan yang tidak boleh terlihat sedikitpun.Di tempat lain, setelah nita mengantar axel ke sekolah, dia memilih memakai angkutan umum dan senagaj meminta pak itor supirnya untuk pulang.Bisa gawat jika di rumah sakit nanti ada yang melihat dia diantar pak itor yang seluruh teman-teman kerjanya tahu itu adalah supirnya sang konsulen.Nita melihat sosok lelaki mema
"Bagaimana ponselku ku bisa hilang, ya? "Nita terus mencari disetiap sudut ruangan poliklinik. Seingatnya, dia selalu menyimpannya di laci meja tempat dia mengisi arsip pasien-pasien.Dia masih ada waktu satu jam sebelum menjemput ke sekolah axel. Seperkian menit, nita tidak menemukan yg dia cari.Pencariannya terhenti ketika seseorang mengetuk pintu.Padahal waktu kunjungan telah habis dan semua poliklinik telah tutup untuk pelayanan.Kedua mata nita langsung tertuju pada seseorang yang sudah berdiri di depan pintu tengah memandanginya."wildan!! ""aku minta maaf tiba-tiba datang, kemarin aku merasa tidak enak kalau memberitahu mereka kita sudah saling kenal " ucap wildan.Menghampiri nita yang masih mematung di dalam ruangan. Dia sepertinya tahu jika nita terkejut dengan kehadirannya kali ini yang begitu tiba-tiba.Nita mulai merasa gugup melihat sosok wildan ada di hadapannya dan berada di ruangan tempat dia bekerja.
Nita melangkahkan kakinya menuju ruang IBS, setelah beberapa menit yg lalu dokter yoga Menelponnya untuk membawakan berkas yang tertinggal di mejanya.Dia sangat enggan memasuki ruangan itu, terlebih ketika melihat residen baru bernama azka sedang menganamnesa pasiennya.Belum sempat dia memutar balik badannya, dia sudah ketahuan hendak melarikan diri.Langkahnya terhenti oleh sosok azka yang lebih cepat sudah berada di depannya."ada yang bisa saya bantu ? " tanyanya pada nita.Dengan tatapan mata yang menebarkan sejuta pesona."Saya membawa berkas dokter yoga yang tertinggal "Nita sedang mencoba untuk bersikap biasa saja, dia tidak mau terlihat mudah tertarik ataupun terkesan jual mahal."Dia masih operasi, tunggulah " lelaki itu mengeluarkan senyuman maut.Nita mencoba memfokuskan matanya ke hal lain, bisa gawat kalau dia terus melihatnya. Memang klise bila dan dapat disebut indah, tapi tidak bisa dia pungkiri kal
Rasanya, setelah kejadian kemarin hal yg paling ingin dilakukan nita adalah tidak bertemu dengan dokter yoga.Hari ini pun seluruh badannya masih terasa sakit, dan yang paling terasa menyakitkan ada di dalam hatinya.Dia tidak pernah menyangka jika akan melewati hubungan suami istri yang pertama kalinya dengan kesan yang buruk.Tapi lelaki yang hari ini paling dibencinya hari ini ternyata tidak ada jadwal kegiatan apapun, dia hanya berdiam diri dirumah."Bubu, lihat ini " axel menarik tangannya, "hari ini ayah ulang tahun, aku mau kasih kejutan padanya, ayo kita beli hadiah "."benarkah? " nita memaksakan diri untuk tersenyum."iya, sekarang ini ayah sedang di ruang kerjanya. tadi aku sudah bilang kalo aku akan ke toko buku dengan bubu "Sebenarnya nita tidak memiliki semangat untuk melakukan apapun, tetapi dia tidak ingin mengecewakan axel."Baiklah.." nita tersenyum,walaupun enggan dia tidak bisa menolak ajakan axel.Dia bergegas mengambil
"Lisa " nita tersenang melihat teman satu shiftnya yang sudah lama tidak bertemu karena harus mutasi ke poliklinik.Mereka saling berpelukan meluapkan rasa rindu."kakak, ini jahat. Masa menikah gak bilang sama aku dan esti " Nita terkejut dan sejenak berpikir jawaban apa yg akan dia bilang pada lisa. Karena dia tidak mungkin mengatakan dengan siapa dia menikah, pastilah semua akan menjadi viral."Ibu kepala yang bilang kan? " nita menebak-nebak dari mana kedua temannya itu tahu.Lisa mengangguk, "setidaknya beritahu kami, kita kan satu shift, apalagi kita sama-sama pernah melewati bencana yang mengerikan itu "Ujung bibir nita membentuk senyuman palsu."Maaf " nita mempererat pelukannya, "tapi ini benar-benar mendadak acaranya ""Mereka bilang kakak menikah secara diam-diam pasti karena sesuatu "Dilihatnya nita dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki, "kalo dilihat dari badannya yg masih langsing, perutnya juga gak berubah. Aku Yakin ka