Share

BAB V

Author: Via15
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Siang sayang, aku kangen banget sama kamu. Kamu kok gak pernah hubungi aku sih? Kan jadi aku yang datang ke Indonesia nemui kamu."

Reyhan kaget melihat Aila sudah ada di dalam ruang kerjanya. Dia tidak sadar kapan Aila masuk. Dari tadi Reyhan sangat sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang akan ditandatangani nya.

"Kapan kamu masuk? Kamu perlu apa nemui aku?" Rasa kaget Reyhan masih belum reda. 

"Ihh sayang,, kok bicaranya gitu sih? Kamu gak senang aku datang? Aku sebenarnya udah dari pagi sih sampai Indonesia, tapi aku jumpai Maria dulu. Soalnya aku dengar dari orang-orang Maria dekati kamu ya? Berani-beraninya dia. Aku tadi kasih pelajaran buat dia, aku tunjukkin aja foto kita dulu waktu di bar." Jawab Aila dengan manja dan senyum genit di bibirnya.

"APA?? KAMU JUMPAI MARIA, APA KAMU SUDAH KEHILANGAN AKAL?? MARIA ITU PACAR AKU AILA DAN AKU HANYA MENCINTAI MARIA??"

Reyhan kaget atau pengakuan Aila. Reyhan marah atas perbuatan Aila. 

"Aduh sayang, kamu itu milikku dan hanya jadi milikku. Kita akan menikah. Udah dulu ya sayang, aku mau pergi nemui papa aku, nanti kita jumpa lagi ya. Jangan coba-coba ketemu sama Maria lagi ya. Awas aja." 

Aila pergi setelah memberikan ancaman itu. Reyhan panik, bagaimana dia akan menjelaskan ini sama Maria?

Reyhan segera ambil ponsel nya dari dalam tas kerjanya. Reyhan melihat 18 panggilan tak terjawab dari Maria. Reyhan tadi memang tidak ada memeriksa ponselnya karena dia sangat sibuk. Reyhan makin panik, dia tau pasti sekarang Maria sangat marah. 

Reyhan coba hubungi balik Maria, tapi ponsel Maria sudah tidak aktif lagi.

Reyhan buru-buru keluar dari ruangannya, dia mengabaikan semua kerjaannya yang numpuk. Dia sekarang hanya fokus sama Maria. Dia terus mencoba menghubungi Maria, tapi Nihil. Ponsel Maria non aktif. 

Reyhan langsung bawa mobilnya dengan kecepatan tinggi pergi ke rumah Maria, dia berharap Maria ada di rumah. Reyhan sangat takut membuat Maria sakit hati atau kecewa pada Reyhan. 

"Bi, Maria di dalam?" Reyhan bertanya dengan nada berharap pada bi Minah setelah pintu rumah mewah itu terbuka.

"Oh, ada Den, Non Maria ada di kamarnya. Tadi pulang-pulang langsung naik ke atas. Kayaknya non Maria lagi ada masalah. Den Reyhan langsung ke atas aja."

Tanpa menunggu lama, Reyhan langsung menaiki tangga rumah Maria. Dia langsung menuju kamar Maria. 

"Sayang, buka pintunya ya. Aku mau bilang sesuatu sama kamu."

"Kamu pulang aja Rey, aku capek. Aku juga gak mau bicara apa-apa sama kamu."

"Ngak sayang, aku gak akan pulang kalau kamu gak buka pintunya. Aku akan berdiri terus di sini."

"Terserah..."

3 jam berlalu, Maria belum juga keluar dari kamarnya. Sedangkan Reyhan masih tetap berdiri di depan kamar Maria, menunggu Maria sampai gadis itu mau keluar. Tapi wajah Reyhan sudah pucat, Reyhan memang tidak makan dari kemarin. Tapi mencoba tetap kuat, dia harus meluruskan masalah ini hari ini juga.

Bruakkk... 

Tiba-tiba dentuman keras terdengar dari balik pintu Maria. Maria kaget, dia langsung keluar melihat apa yang terjadi. Dia melihat Reyhan jatuh dengan wajah yang pucat. Maria kaget, dia berusaha membawa Reyhan ke atas kasurnya. Maria menyuruh bi Minah ambil air minum. 

"Rey kamu kenapaa?? Bangun Reyhan." Tangis Maria penuh penyesalan, Maria memeluk tubuh Reyhan. 

Pelan-pelan Reyhan bangun, dia sebenarnya hanya kecapaian ditambah lagi tidak ada masuk apapun ke dalam perutnya dari kemarin. 

"Sayang, maafin aku ya. Aku tau Aila datang nemui kamu tadi." Reyhan berbicara dengan nada penuh penyesalan. 

"Kita bicaranya nanti aja ya Rey, kamu istrahat dulu."

"Ngak Maria, masalah ini harus selesai sekarang. Aku gak mau kamu kepikiran yang ngak-ngak. Aku memang sama Aila berteman di singapore. Aku udah tau dari dulu kalau dia suka sama aku. Tapi aku gak mau nerima dia. Aku masih berharap dari dulu sama kamu. Dan masalah foto itu, kami rame-rame ke bar dengan teman-teman Indonesia. Kami malam itu memang mabuk. Dan aku tidak tau foto itu kapan diambil dan siapa yang ambil. Kamu jangan marah lagi ya, aku gak mau kehilangan kamu." Jelas Reyhan setengah memohon agar Maria mau mengerti. 

"Iya Rey, sebenarnya aku juga tadi gak percaya sama Aila. Makanya aku nelpon kamu berkali-kali tapi kamu gak jawab, buat aku jadi perpikir yang aneh-aneh." Jawab Maria tersenyum manis. 

"Makasih sayang." Reyhan lega Maria mengerti dirinya. Sekarang masalah mereka sudah teratasi. Mereka kembali tertawa bahagia. 

"Tapi kamu harus janji kejadian ini jangan terulang lagi ya Rey. Aku takut kehilangan kamu. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku menjalani hari-hariku tanpa kamu di sisiku." Wajah Shiren memelas. 

"Aku janji sayang, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu. Separuh hatiku sekarang hanya milikmu." Janji Reyhan sambil mengecup kening wanita yang begitu dia cintai ini. 

Makin hari mereka menjalin hubungan yang makin bahagia. Mereka semakin sering bertemu. Cinta mereka makin dalam. 

Mengetahui hal itu Aila marah dan pergi menemui papa dan mamanya yang kebetulan duduk di ruang tamu. 

"Aku pokoknya mau nikah sama Reyhan ma, pa. Aku gak peduli apa pun yang terjadi, papa harus mengusahakan bagaimanapun caranya supaya Reyhan mau sama Aila. Kalau ngak sama Reyhan, lebih baik Aila mati aja sekarang." tangis Aila. 

"Aila, jangan bicara seperti itu nak. Cuma kamu anak papa dan mama. Tolong jangan pernah mengucapkan hal seperti itu lagi ya. Papa sama mama janji akan bantu kamu membuat Reyhan jatuh ke pelukanmu. Kamu tenang saja ya." mamanya memohon sama Aila. 

"Aku tunggu ma, pa." jawab Aila sambil memeluk orangtuanya. Dia tau betapa besar kasih sayang mama papa nya sama dia. Aila kembali tersenyum dan masuk ke kamarnya lagi. 

Sepergian Aila, mama dan papanya merencanakan sesuatu. Keluarga Aila juga merupakan keluarga terpandang yang memiliki saham dimana-mana. 

***

Kring.. Kring.. Kring.. 

Terdengar ponsel Maria berdering, dengan malas dia meraih ponselnya. Maria masih setengah sadar, ini masih terlalu pagi untuk bangun pikirnya. 

"Halo tante, ada apa ya?" Tanya Maria setelah tau siapa yang menghubungi dia pagi-pagi sekali. Ternyata Mama Reyhan. Maria sedikit terkejut. 

"Halo Maria, tolong kamu datang sekarang ke rumah tante ya, ada yang mau tante bicarakan." Terdengar suara balasan dari sudut telepon Maria. 

"Baik Tante." Ujar Maria tanpa banyak bertanya lagi. 

Maria heran kenapa sepagi ini mama Reyhan nyuruh dia datang. Maria bertanya-tanya dalam hati apa yang sedang terjadi. Tanpa berpikir lebih lama lagi, Maria langsung mandi. Setelah berdandan sedikit dia segera berangkat. Maria tetap cantik walaupun dia hanya memakai lipstik yang tipis. Maria meminta pak Heri untuk mengantar dia ke rumah Reyhan. 

"Pak, bapak duluan aja ya, nanti aku nyuruh Reyhan yang antar." Ucap Maria setelah sampai di depan rumah Reyhan dengan senyuman khas di bibirnya. 

"Baik Non." Ucap pak Heri dengan sopan. Nona mudanya ini telah banyak berubah setelah mengenal Rmembukanya Maria lebih ramah dan mudah tersenyum pada orang yang dia temui. Pak Heri bersyukur Maria bertemu dengan orang yang tepat. 

Maria menekan bel rumah Reyhan, tidak ada sahutan. Maria memegang gagang pintu dan ternyata tidak terkunci. Maria heran, tidak biasanya rumah besar ini tidak dikunci. Setelah dia masuk, rumah dalam keadaan sepi, tidak ada terlihat satu orang pun menyambut kehadiran Maria. Mama Reyhan juga tidak ada disana. Maria menyapu seluruh ruangan dengan pandangannya. Maria berharap ada seseorang disana. Ternyata tetap kosong. Maria akhirnya pergi ke kamar Reyhan dan mengetok pintu Reyhan. Tidak ada suara juga.

Maria mencoba membukanya dan ternyata tidak terkunci juga. Mata Maria tertuju ke atas ranjang Reyhan, betapa terkejutnya batin Maria melihat Reyhan telanjang dan hanya selimut yang menutupi area sensitifnya. Reyhan nampak tertidur pulas. Maria lebih terkejut lagi melihat wanita yang di samping Reyhan yang juga hanya ditutupi oleh selimut tidur sambil memeluk tubuh kekar Reyhan, ternyata wanita itu adalah Aila perempuan yang menemui Maria tempo hari. 

Maria lemas, kakinya tidak dapat digerakkan. Lutut indahnya gemetar. Lidahnya kelu tidak bisa berbicara. Tatapan matanya penuh dengan kemarahan dan ketidakpercayaan. 

Disaat bersamaan, Reyhan dan Aila membuka matanya. Reyhan terkejut bukan kepalang, dia menatap Maria tanpa berkata apa-apa. Sedangkan tubuh Aila yang masih memeluk Reyhan dilemparkannya menjauh. Aila tersenyum penuh arti. 

Reyhan cepat-cepat memakai pakaiannya. Reyhan tidak menyangka ada Maria di rumahnya sepagi ini. 

"Maria, kamu ngapain sih ganggu orang pagi-pagi buta? Sayang aku masih ngantuk tau, semalam kamu kuat banget, lama lagi. Aku sangat puas sama servisan kamu. Nanti malam lagi ya.." Ucap Aila dengan gayanya yang manja dan penuh kebahagiaan sambil memakai pakaiannya untuk menutupi badannya yang seksi dan berisi itu. Suara Aila membuat Maria ingin membunuh mereka berdua, tapi langkah kakinya tertahan. 

"Apa mama Reyhan tadi nyuruh aku datang untuk menyaksikan ini? Tante tega banget." batin Maria dengan rasa sakit yang tidak tertahankan. Mama sama Reyhan hari ini menghianati kepercayaan Maria. Hatinya sakit seperti ditusuk ribuan benda tajam. 

"Aku pulang dulu ya sayang, jangan lupa nanti malam lagi." Aila beranjak dari ranjang sambil mencium pipi Reyhan yang mematung dan pergi dari kamar Reyhan meninggalkan Maria dan Reyhan dengan senyum penuh kemenangan. Peperangan akan terjadi sebentar lagi pikir Aila. Dia tidak sabar menunggu hal itu, tapi Aila juga tidak ingin berada disana. Bisa-bisa dia nanti kena. 

Reyhan membisu, dia tidak tau harus berbuat apa. Percuma sekarang menjelaskan apapun pada Maria, Maria sedang kalut. Maria tidak akan percaya apapun yang keluar dari mulut Reyhan. Maria hanya mempercayai apa yang ada di depan matanya. Tapi Reyhan tetap mencoba menghampiri Maria. 

Plakk.. Plakk.. 

Dua kali tamparan mendarat di pipi Reyhan. Terdengar sangat keras. Sesakit hati Maria sekarang. Maria tidak percaya kekasihnya adalah seorang bajingan. 

Reyhan meringis kesakitan, tapi dia menahannya dan tetap berdiri di depan Maria. Air mata Maria sudah bercucuran. Tidak ada yang bisa Reyhan ucapkan, lidahnya membeku. Reyhan juga menangis membayangkan Maria akan pergi meninggalkan dirinya. 

"Tega kamu Rey, semua janji kamu ternyata hanya sampah." Ucap Maria penuh kesakitan. 

Reyhan berusaha menahan Maria. Dia ingin memeluk gadis itu. Dia ingin menjelaskan semuanya. Tapi Maria menolak. Maria mendorong tubuh Reyhan sekuat yang dia bisa dan langsung berlari keluar kamar Reyhan. Terdengar suara isakan tangis yang begitu perih saat Maria melewati ruang tamu yang indah ini. Semua terasa kosong. 

Bersambung... 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
sejauh ini suka banget ama ceritanya! bakal lanjut baca setelah ini~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VI

    Maria berjalan tanpa arah dan tujuan menjauhi rumah Reyhan. Dia hanya ingin berjalan sebisa dan sejauh yang dia mampu. Air mata di pipinya terus mengalir. Tubuh sempurna itu sekarang berubah menjadi orang paling tidak berdaya. Setelah berjalan cukup jauh, Maria duduk di halte bus, dia tidak sanggup lagi meneruskan langkah kakinya. Dia tampak mengambil ponsel dari kantongnya. Dia mencari nama seseorang. Dia mencari nama papanya. Papanya akan selalu menjadi tempat dia kembali sejauh apapun langkah kaki Maria membawa dirinya. "Pa... Huaaaa..." Tangis Maria pecah, Maria tidak peduli lagi dengan tatapan orang-orang di sekelilingnya yang penuh dengan tanya tanya dan rasa penasaran. "Kenapa sayang? Ini papa baru sampai kantor. Tadi sebelum berangkat kerja, papa cek ke dalam kamar, kamu tidak ada. Papa bertanya sama pak Heri katanya kamu pergi ke rumah Reyhan. Sekarang kok putri papa menangis? Ayo cerita sama papa." Terdengar kekuatiran dibalik suar

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VII

    Dengan perasaan berkecamuk di hati Brema, dia langsung memeluk Maria putri kesayangannya itu.Darah segar mengalir dari pergelangan tangan Maria. Maria memotong urat nadinya. Dia mencoba untuk bunuh diri."Pak Heri, cepat ambil mobil. Kita harus cepat-cepat pergi ke rumah sakit." Brema berteriak keras dan tanpa di suruh sekali lagi, pak Heri langsung turun.Brema menggendong tubuh tak berdaya putri semata wayangnya itu. Mama tiri Maria juga berlari di belakang Maria. Mereka semua panik."Bangun sayang, kamu harus kuat. Ada papa sama mama di samping kamu. Kami akan mendukung kamu sayang. Bangun. Kamu harus bertahan ya, sebentar lagi kita sampai." Brema menangis sambil menyentuh wajah cantik Maria."Jika terjadi apa-apa sama Maria, saya tidak akan memaafkan kamu Reyhan." Brema mengutuk Reyhan, ingin sekali rasanya dia bertemu dengan anak itu untuk memberikan pelajaran karena telah membuat Maria jadi seperti ini.

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VIII

    Pagi-pagi sekali Amel sudah datang lagi ke rumah sakit menjenguk Maria."Maria, ya ampun. Apa yang kamu lakukan? Maria, jangan seperti ini lagi. Banyak yang sayang sama kamu. Laki-laki brengsek itu tidak pantas ditangisi. Apalagi kamu sampai mencoba bunuh diri gara-gara pria bajing*n itu, nanti dia merasa sangat dicintai." Amel langsung memeluk Maria."Tapi nyatanya aku memang sangat mencintai dia Amel. Tapi setelah melakukan ini, sekarang aku menyesal. Aku terlalu bodoh mengorbankan hidupku untuk orang-orang seperti mereka. Aku benci Reyhan, aku benci keluarganya. Mamanya tega nyuruh aku datang untuk menyaksikan kebejatan mereka. Sekarang aku sadar, aku benar-benar buta oleh cinta yang dijanjikan oleh Reyhan." Maria menggertakkan giginya. Terpancar rasa benci di matanya."Amel, tolong jaga Maria ya. Om ada urusan sebentar. Om titip Maria, bentar lagi tante juga akan datang kok." Pinta papa Maria melihat Amel sudah ada di kamar putrinya.

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB IX

    Semenjak hari itu, Reyhan tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Maria. Dia sudah berusaha mencari ke mana-mana tapi Maria bagai hilang di telan bumi. Setiap malam, jaket Maria yang selalu dipeluk oleh Reyhan. Reyhan tidak akan bisa tidur jika jaket itu tidak ada di dekatnya. Tapi beberapa bulan setelah mereka tidak bertemu, satu negara heboh oleh kejadian yang tidak terduga. Setiap saluran TV memberitakan, "Brema Santoso telah meninggal dunia." Reyhan yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu syok melihat berita itu. Tentu saja mereka tidak percaya. "Tidak mungkin." ucap Reyhan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kesedihan Maria sekarang. Reyhan langsung pergi ke luar. Orang tuanya juga tidak berani mencegah Reyhan yang sedang terburu-buru. Reyhan pergi menuju rumah Maria, keadaan rumah Maria sangat ramai dan janur kuning sudah melengkung di depan rumah Maria. Reyhan menerobos kerumunan orang-orang itu. Tapi tida

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB X

    Semenjak kematian papanya dua tahun lalu, Maria berubah menjadi gadis pendiam, cuek dan dingin.Maria mulai merencanakan balas dendam apa yang akan dia buat untuk keluarga Reyhan yang telah mempermalukan dan menyakiti hati Maria.Setelah pernikahan Reyhan dan Aila, dendam di hati Maria semakin membara. Apa pun alan dilakukan oleh Maria asalkan dendamnya bisa terbalaskan.Setiap hari Maria semakin belajar dan bekerja keras untuk perusahaan yang telah ditinggalkan oleh Brema. Maria menyibukkan diri supaya bisa lupa dengan kesedihan yang dia alami.Maria juga berpikir, dengan perusahaan yang semakin maju, maka Maria akan semakin mudah untuk menghancurkan keluarga Reyhan.Satu per satu kolega yang bekerjasama dengan perusahaan Reyhan mulai ditarik oleh Maria. Perusahaan Maria berkembang pesat. Para pengusaha banyak mengajukan kerjasama dengan Maria. Di mana-mana nama perusahaan Maria semakin harum.***Hari ini merup

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB XI

    "Kalian siapa? Kenapa kalian bisa ada di ruangan saya dan mengobrak-abrik barang-barang saya?" Terdengar suara pria sedang marah dan juga penasaran atas apa yang terjadi di dalam ruangannya."Kami hanya menjalankan perintah, tolong anda minggir." Ucap salah satu pria yang ikut dalam acara penggeledahan itu."Siapa yang nyuruh kalian? Di mana keamanan perusahaan ini? Kenapa orang-orang ini bisa masuk?" Dengan gusar pemilik ruangan itu memanggil satpam yang bertugas."M-maaf pak, kami sudah berusaha menghalangi mereka. Tapi kekuatan mereka lebih besar dari kamu." Ucap satpam menghampiri bos mereka itu sambil gemetaran."Panggil polisi sekarang juga." Perintahnya pada satpam tersebut."Percuma kamu panggil polisi Reyhan. Kamu tidak akan menang." Terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga pemilik ruangan itu, yang ternyata adalah Reyhan.Reyhan melihat sosok gadis memb

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB XI

    "Kalian siapa? Kenapa kalian bisa ada di ruangan saya dan mengobrak-abrik barang-barang saya?" Terdengar suara pria sedang marah dan juga penasaran atas apa yang terjadi di dalam ruangannya."Kami hanya menjalankan perintah, tolong anda minggir." Ucap salah satu pria yang ikut dalam acara penggeledahan itu."Siapa yang nyuruh kalian? Di mana keamanan perusahaan ini? Kenapa orang-orang ini bisa masuk?" Dengan gusar pemilik ruangan itu memanggil satpam yang bertugas."M-maaf pak, kami sudah berusaha menghalangi mereka. Tapi kekuatan mereka lebih besar dari kamu." Ucap satpam menghampiri bos mereka itu sambil gemetaran."Panggil polisi sekarang juga." Perintahnya pada satpam tersebut."Percuma kamu panggil polisi Reyhan. Kamu tidak akan menang." Terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga pemilik ruangan itu, yang ternyata adalah Reyhan.Reyhan melihat sosok gadis memb

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB I

    Hari ini langit tampak cerah, awan terlihat tidak ada yang berani menutupi matahari. Orang di gedung ini juga semua bergembira dengan gelas berisi wine di dalamnya. Mereka mengikuti irama musik yang menenangkan hati. Terlihat dari cara berpakaian mereka, mereka merupakan orang-orang kaya dengan mengenakan busana bermerk.Di atas pelaminan juga terlihat sepasang pengantin yang memberikan senyuman kepada para tamu.Pengantin pria tampak cocok dengan setelan jas hitam yang dikenakannya. Tinggi pria itu sekitar 182 cm dengan wajahnya yang putih bersih semakin menambah ketampanan pria ini. Para tamu juga tak henti-hentinya memuji ketampanan pengantin pria itu.Di sampingnya juga terlihat seorang pengantin wanita dengan mengenakan gaun putih mewah. Wanita itu terlihat sangat bahagia. Dari tadi senyumannya tidak pernah lepas dari bibirnya.Tanpa mereka sadari di sudut ruangan gedung ruangan tersebut, seorang gadis bergaun merah dengan usia sekitar 28

Latest chapter

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB XI

    "Kalian siapa? Kenapa kalian bisa ada di ruangan saya dan mengobrak-abrik barang-barang saya?" Terdengar suara pria sedang marah dan juga penasaran atas apa yang terjadi di dalam ruangannya."Kami hanya menjalankan perintah, tolong anda minggir." Ucap salah satu pria yang ikut dalam acara penggeledahan itu."Siapa yang nyuruh kalian? Di mana keamanan perusahaan ini? Kenapa orang-orang ini bisa masuk?" Dengan gusar pemilik ruangan itu memanggil satpam yang bertugas."M-maaf pak, kami sudah berusaha menghalangi mereka. Tapi kekuatan mereka lebih besar dari kamu." Ucap satpam menghampiri bos mereka itu sambil gemetaran."Panggil polisi sekarang juga." Perintahnya pada satpam tersebut."Percuma kamu panggil polisi Reyhan. Kamu tidak akan menang." Terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga pemilik ruangan itu, yang ternyata adalah Reyhan.Reyhan melihat sosok gadis memb

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB XI

    "Kalian siapa? Kenapa kalian bisa ada di ruangan saya dan mengobrak-abrik barang-barang saya?" Terdengar suara pria sedang marah dan juga penasaran atas apa yang terjadi di dalam ruangannya."Kami hanya menjalankan perintah, tolong anda minggir." Ucap salah satu pria yang ikut dalam acara penggeledahan itu."Siapa yang nyuruh kalian? Di mana keamanan perusahaan ini? Kenapa orang-orang ini bisa masuk?" Dengan gusar pemilik ruangan itu memanggil satpam yang bertugas."M-maaf pak, kami sudah berusaha menghalangi mereka. Tapi kekuatan mereka lebih besar dari kamu." Ucap satpam menghampiri bos mereka itu sambil gemetaran."Panggil polisi sekarang juga." Perintahnya pada satpam tersebut."Percuma kamu panggil polisi Reyhan. Kamu tidak akan menang." Terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga pemilik ruangan itu, yang ternyata adalah Reyhan.Reyhan melihat sosok gadis memb

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB X

    Semenjak kematian papanya dua tahun lalu, Maria berubah menjadi gadis pendiam, cuek dan dingin.Maria mulai merencanakan balas dendam apa yang akan dia buat untuk keluarga Reyhan yang telah mempermalukan dan menyakiti hati Maria.Setelah pernikahan Reyhan dan Aila, dendam di hati Maria semakin membara. Apa pun alan dilakukan oleh Maria asalkan dendamnya bisa terbalaskan.Setiap hari Maria semakin belajar dan bekerja keras untuk perusahaan yang telah ditinggalkan oleh Brema. Maria menyibukkan diri supaya bisa lupa dengan kesedihan yang dia alami.Maria juga berpikir, dengan perusahaan yang semakin maju, maka Maria akan semakin mudah untuk menghancurkan keluarga Reyhan.Satu per satu kolega yang bekerjasama dengan perusahaan Reyhan mulai ditarik oleh Maria. Perusahaan Maria berkembang pesat. Para pengusaha banyak mengajukan kerjasama dengan Maria. Di mana-mana nama perusahaan Maria semakin harum.***Hari ini merup

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB IX

    Semenjak hari itu, Reyhan tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Maria. Dia sudah berusaha mencari ke mana-mana tapi Maria bagai hilang di telan bumi. Setiap malam, jaket Maria yang selalu dipeluk oleh Reyhan. Reyhan tidak akan bisa tidur jika jaket itu tidak ada di dekatnya. Tapi beberapa bulan setelah mereka tidak bertemu, satu negara heboh oleh kejadian yang tidak terduga. Setiap saluran TV memberitakan, "Brema Santoso telah meninggal dunia." Reyhan yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu syok melihat berita itu. Tentu saja mereka tidak percaya. "Tidak mungkin." ucap Reyhan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kesedihan Maria sekarang. Reyhan langsung pergi ke luar. Orang tuanya juga tidak berani mencegah Reyhan yang sedang terburu-buru. Reyhan pergi menuju rumah Maria, keadaan rumah Maria sangat ramai dan janur kuning sudah melengkung di depan rumah Maria. Reyhan menerobos kerumunan orang-orang itu. Tapi tida

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VIII

    Pagi-pagi sekali Amel sudah datang lagi ke rumah sakit menjenguk Maria."Maria, ya ampun. Apa yang kamu lakukan? Maria, jangan seperti ini lagi. Banyak yang sayang sama kamu. Laki-laki brengsek itu tidak pantas ditangisi. Apalagi kamu sampai mencoba bunuh diri gara-gara pria bajing*n itu, nanti dia merasa sangat dicintai." Amel langsung memeluk Maria."Tapi nyatanya aku memang sangat mencintai dia Amel. Tapi setelah melakukan ini, sekarang aku menyesal. Aku terlalu bodoh mengorbankan hidupku untuk orang-orang seperti mereka. Aku benci Reyhan, aku benci keluarganya. Mamanya tega nyuruh aku datang untuk menyaksikan kebejatan mereka. Sekarang aku sadar, aku benar-benar buta oleh cinta yang dijanjikan oleh Reyhan." Maria menggertakkan giginya. Terpancar rasa benci di matanya."Amel, tolong jaga Maria ya. Om ada urusan sebentar. Om titip Maria, bentar lagi tante juga akan datang kok." Pinta papa Maria melihat Amel sudah ada di kamar putrinya.

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VII

    Dengan perasaan berkecamuk di hati Brema, dia langsung memeluk Maria putri kesayangannya itu.Darah segar mengalir dari pergelangan tangan Maria. Maria memotong urat nadinya. Dia mencoba untuk bunuh diri."Pak Heri, cepat ambil mobil. Kita harus cepat-cepat pergi ke rumah sakit." Brema berteriak keras dan tanpa di suruh sekali lagi, pak Heri langsung turun.Brema menggendong tubuh tak berdaya putri semata wayangnya itu. Mama tiri Maria juga berlari di belakang Maria. Mereka semua panik."Bangun sayang, kamu harus kuat. Ada papa sama mama di samping kamu. Kami akan mendukung kamu sayang. Bangun. Kamu harus bertahan ya, sebentar lagi kita sampai." Brema menangis sambil menyentuh wajah cantik Maria."Jika terjadi apa-apa sama Maria, saya tidak akan memaafkan kamu Reyhan." Brema mengutuk Reyhan, ingin sekali rasanya dia bertemu dengan anak itu untuk memberikan pelajaran karena telah membuat Maria jadi seperti ini.

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB VI

    Maria berjalan tanpa arah dan tujuan menjauhi rumah Reyhan. Dia hanya ingin berjalan sebisa dan sejauh yang dia mampu. Air mata di pipinya terus mengalir. Tubuh sempurna itu sekarang berubah menjadi orang paling tidak berdaya. Setelah berjalan cukup jauh, Maria duduk di halte bus, dia tidak sanggup lagi meneruskan langkah kakinya. Dia tampak mengambil ponsel dari kantongnya. Dia mencari nama seseorang. Dia mencari nama papanya. Papanya akan selalu menjadi tempat dia kembali sejauh apapun langkah kaki Maria membawa dirinya. "Pa... Huaaaa..." Tangis Maria pecah, Maria tidak peduli lagi dengan tatapan orang-orang di sekelilingnya yang penuh dengan tanya tanya dan rasa penasaran. "Kenapa sayang? Ini papa baru sampai kantor. Tadi sebelum berangkat kerja, papa cek ke dalam kamar, kamu tidak ada. Papa bertanya sama pak Heri katanya kamu pergi ke rumah Reyhan. Sekarang kok putri papa menangis? Ayo cerita sama papa." Terdengar kekuatiran dibalik suar

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB V

    "Siang sayang, aku kangen banget sama kamu. Kamu kok gak pernah hubungi aku sih? Kan jadi aku yang datang ke Indonesia nemui kamu."Reyhan kaget melihat Aila sudah ada di dalam ruang kerjanya. Dia tidak sadar kapan Aila masuk. Dari tadi Reyhan sangat sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang akan ditandatangani nya."Kapan kamu masuk? Kamu perlu apa nemui aku?" Rasa kaget Reyhan masih belum reda."Ihh sayang,, kok bicaranya gitu sih? Kamu gak senang aku datang? Aku sebenarnya udah dari pagi sih sampai Indonesia, tapi aku jumpai Maria dulu. Soalnya aku dengar dari orang-orang Maria dekati kamu ya? Berani-beraninya dia. Aku tadi kasih pelajaran buat dia, aku tunjukkin aja foto kita dulu waktu di bar." Jawab Aila dengan manja dan senyum genit di bibirnya."APA?? KAMU JUMPAI MARIA, APA KAMU SUDAH KEHILANGAN AKAL?? MARIA ITU PACAR AKU AILA DAN AKU HANYA MENCINTAI MARIA??"Reyhan kaget atau pengakuan Aila. Reyhan marah atas perbuatan Aila.

  • HAUGHTY RICH GIRL    BAB IV

    Maria juga ikut melihat ke arah datangnya suara itu, dia melihat sosok laki-laki yang dikenalinya. Dia adalah orang yang dari tadi dicari-cari oleh Maria.Reyhan maju sambil tetap memainkan gitar yang dipegangnya. Dia membawakan lagu Ed Sheeran yang berjudul "Perfect""Darling, you look perfect tonight"Mendengar lirik lagu yang dibawakan oleh Reyhan, sorakan keras terdengar sangat meriah di dalam gedung hotel ini. Maria tampak malu-malu dan kagum atas keberanian Reyhan."Cieee.." bisik Brema ke telinga putrinya itu.Brema makin menggoda Maria, karena melihat pipi putrinya merah. Brema adalah sosok papa yang sangat pengertian, dia selalu mendukung keputusan putrinya. Karena dia percaya Putrinya sudah dewasa dan sudah waktunya untuk mencari kebahagiaan nya sendiri walaupun Brema tetap mengawasi Maria.Reyhan yang sudah sampai di depan Maria tiba-tiba tertegun. Dia terkejut melihat kecantikan Maria malam ini. Lagu yang dia ba

DMCA.com Protection Status