Di mobil , Flora menanyakan ke Andara kesediaannya mendampingi Flora kemanapun Flora pergi bahkan untuk urusan bisnis ke luar negeri. Flora mengatakan bahwa Stephanie sekretarisnya tidak mempunyai kemampuan bela diri. Meninggalnya Reno , Flora akan lebih banyak sibuk di luar, sebagai janda kerap merasakan ketidak nyamanan tatapan ancaman para isteri, tatapan mesum para suami atau pria iseng.Andara menyatakan bahwa dia senang diberi kepercayaan menjaga nyonyanya, "I understand what's on deep on your mind. I will accompany you."Sampai di kantor, mereka disambut Mr. Lewis Liem dan Krishna. Krishna menyampaikan kekhawatirannya akan keselamatan Flora . Menurut Krishna, dari tatapan mata, pembicaraan dan gestur tubuh Mr. Chackrii terlihat dia terobsesi pada Flora.“Dia pernah mengatakan padaku, sejak bertemu dengan Mrs. Jatmika dia sangat tertarik dan jatuh cinta padamu.”kata Krishna menatap Flora yang sibuk melihat dokumen yang ada di meja.“Mrs. Jatmika,bisakahh Anda mendengar perkat
Flora meminta supir menuju suatu tempat. Supir mengatakan bahwa dia diperintah Mr. Krishna untuk tidak ke kondo tapi ke apartemen Reno. Flora tahu pasti Mr. Chakrii berulah meresahkan seluruh staf kantor.“Victoria Street , I want to meet priest Chang.” Kata Flora kepada Andara.Supir menuju ke Victoria Street, gereja Santo Yoseph. Andara menelpon Krishna mengatakan bahwa Flora ingin bertemu pastor Chang. Krishna langsung memerintah beberapa pengawal langsung menuju ke gereja Santo Yoseph.Sesampai di gereja, Flora meminta ijin petugas untuk sembahyang , Andara menghubungi staf gereja bahwa Mrs. Jatmika ingin bertemu Pater Chang untuk pengakuan dosa.Setelah mendengar nama Flora, pater Chang langsung memakai jubah , menuju ke gereja. Dari pintu samping gereja, nampak Flora berlutut di depan patung Bunda Maria. Badannya terlihat menunduk , bergetar karena menahan tangis.Pater membiarkan Flora melampiaskan seluruh beban masalah yang menghimpit, tubuhnya lama-lama terlihat tenang, tidak
Pada awalnya obsesi Chackrii pada dirinya dianggap Flora hanya ketertarikan pria pada wanita, Flora mendiamkannya karena dianggap wajar tapi lama kelamaan bukan hanya tertarik , Chackrii ingin memiliki Flora. Selama Flora dan Reno di Bangkok, Chackrii selalu ada di antara mereka, kehadiran Chackrii mempengaruhi suasana hati Flora, lirikan matanya yang tajam meresahkan Flora. Bukan lirikan biasa, tapi lirikan seolah-olah ingin menelanjangi Flora.Keresahan hatinya disampaikan pada Reno, malah Reno menertawakannya,”Dia tipe pria playboy, melihat wanita cantik sepertimu pasti dia tertarik.”“Kamu suka dia tertarik padaku?” tanya Flora.“Tandanya kamu cantik, ““Aku takut melihat tatapan matanya,”Kata Flora.“Jangan menatapnya, lebih baik kau menatapku.” Ujar Reno kemuidian memeluk Flora.Terngiang kembali kejadian waktu Reno pergi ke Hin Hua, membuat tubuhnya merinding,”Perlukah aku menanyakan padanya?” bisik Flora.Bel apartemen berbunyi, Andara melihat pada kamera,”Mrs. Krishna.”“Kam
Flora menawarkan kuliner khas restoran , bebek Peking dan bubur.“Delicious breakfast menu.”Kata Flora menunjukkan buku daftar menu kepada Chackrii.“You invited me,please determine the menu.” Jawab Chackrii .“Mum, do you like green tea?” tanya Flora.“Black tea, please.”Sebelum makanan dihidangkan, Flora memulai percakapan, ditatap Chackrii dengan tatapan mata tajam yang dibenci Flora seakan-akan tatapannya menyusup ke balik baju yang dipakai Flora."Mr.Chackrii, can I asked you some question?" tanya Flora."With pleasure." Jawab Mr.Chackrri iris mata hitam menghujam ke mata Flora yang tidak sadar langsung menunduk, tidak mampu bertanya apa yang sudah ada di benaknya.“When Reno at Hin Hua before trafic accident, whether we both have done thing like...mum...making love?" Tanya Flora.“Mum..hot night.You are a woman can satisfy me. Laksmi is incarnated you.”“Who is Laksmi?” tanya Flora.“Lakshmi my first love. You know, first love never die. She said that love is not what yous say.
Flora menatap dokumen di hadapannya dengan tatapan kosong, pikirannya masih terfokus pada bisikan Chackrii di telinganya. Mr. Lewis Liem dan Krishna berusaha agar beberapa item diubah, tidak disetujui oleh Chackrii. “What has been writeen remains written inside.” Katanya dengan pongah.Flora mendesah, lalu membatin,’ Bajingan itu mulai main kotor, dalam kondisi sekarang, Chackrii di atas angin, dia akan memakai video panas agar aku ikut bermain dengannya. Aku harus memakai taktik, jangan sampai aku jatuh dalam permainan kotornya. Apa yang dikatakan tadi menunjukkan bahwa dia ingin menguasaiku. Dasar bajingan.’Flora memijat keningnya, memikirkannya sudah membuatnya pening.“Mrs. Jatmika?” Stephani menatap dalam Flora, menelisik mata kosong Flora. Dia merasa ada yang aneh, mata bossnya memikirkan sesuatu yang mengusik pikirannya.Flora tersadar ketika Stephanie menegurnya, menatap ke arah Krishna yang duduk di sampingnya, “Excuse me, Can I talk to Mr. Krishna?”Dengan gaya yang dibuat
Mata Flora mengawasi lalu lintas di luar jendela, pikirannya tidak pada lalu lintas yang lengang karena belum saatnya jam pulang kantor, jam terpadat di tengah kota. Ciuman Chackrii masih terasa di bibirnya,sesuatu yang pernah dia lakukan bersama Chackrii dalam keadaan tidak sadar. Flora berusaha menenangkan diri , Andara yang duduk di sampingnya melihat kegelisahan majikannya tidak berani merespons, membatin dalam hatinya, pasti ada sesuatu yang membuat Mrs. Jatmika gelisah.Kedatangan Mr. Chackrii di kantor, caranya menatap majikannya kemudian bersedia menandantangi kesepakatan membuat Andara berpikir ada sesuatu yang terjadi antara majikannya dengan Mr. Chackrii. Andara merasa janggal, waktu menerima Mr. Chackrii di restauran , majikannya baik-baik saja malah menerima Mr. Chackrii dengan ramah. Mengapa waktu keluar dari lift, dia terlihat tidak begitu baik berusaha tersenyum ketika melihat Andara menunggunya di depan lift, senyum yang dipaksakan, batin Andara.Flora tetap melihat
Segala urusan keberangkatan ke London disiapkan Krishna dan Mr. Lewis Liem.Paspor dan visa sudah valid. Semua keperluan telah sempurna diselesaikan sampai menukar mata uang dari Singapura ke uero telah disiapkan. Flora dan anak-anak tinggal berangkat. Bulan September , cuaca di London cenderung lebih hangat dan cerah. Sesuai permintaan Liza mereka akan transit di Dubai, katanya dia sangat ingin bermalam satu hari di Dubai. Mereka akan bertemu Liza di Dubai, bersama-sama berangkat ke London.Ami dan Dean gembira mendengar akan bertemu dengan Liza, tidak putus-putusnya mereka saling menelpon menyatakan keinginan mereka melihat kota Dubai. Kota Dubai memiliki banyak keindahan dan memegang rekor bangunan yang tertinggi di dunia, yakni Burj Khalifa.“Mom, can we go to Dubai Mall. It is located not far from the hotel where we are staying.” Tanya Ami.“Mum, let’s look at the situation,possible or not.” Jawab Flora.Diam-diam Flora menelpon Krishna meminta pendapatnya. Flora tidak tahu c
Kembali ke London tanpa Reno, selama di pesawat membuat Flora memendam kesedihannya. Liza, Ami dan Dean tertidur lelap , Flora hanya mampu mengatupkan matanya, tidak bisa tidur , pikirannya kembali ke masa lampau ketika bersama Reno menuju ke London, etape pertama bulan madu mereka. Mereka tinggal di Hampstead, rumah warisan orangtua Reno. Mereka menikmati bulan madu yang liar , tak terkendali, di atas permadani ditingkahi suara derik api perapian membuat tubuh polos mereka terimbas nyala api perapian hangat dan berona merah.Flora tersenyum mengenang saat mereka berpagut kuat menjerit kuat di tengah malam yang dingin karena kerasukan kenikmatan yang menyiksa sampai ke seluruh tubuh mereka membuat mereka mengejang, gemetar dan berkelonjotan dalam penyatuan yang indah. Reno sukses membuatnya liar dan kehilangan kendali. Itulah tahap awal dia mengenal s*ks yang sebenarnya dan selalu menginginkannya dan mendambakan kata-kata penuh cinta dari Reno. Hasrat liar Reno diwariskan padaku, membu
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno. Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela melepas lelah Mc. Bride bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya penuh hasrat.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas gerak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, aku yang aktif.” Bisik
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya. Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Grahm berapa wanita yang telah kau taklukkan?,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora."Hum..kamu ingin tahu?" “Kamu membuatku liar ,”“Aku suka keliaranmu,membuatku sulit mengendalikanmu." bisik Mc.Bride di telinga Flora .Flora mencubit pinggangnya, "Kau terobsesi padaku?""Aku takut kehilanganmu." Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggelam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride . Akhirnya m
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride serta penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian menge
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya ,waktu itu kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ad
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka , menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekelili
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop ,tubuhku bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar. Di sofa Mr.Chackrii duduk dengan ekspresi marah.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu m