Mata Flora mengawasi lalu lintas di luar jendela, pikirannya tidak pada lalu lintas yang lengang karena belum saatnya jam pulang kantor, jam terpadat di tengah kota. Ciuman Chackrii masih terasa di bibirnya,sesuatu yang pernah dia lakukan bersama Cahckrii dalam keadaan tidak sadar. Flora berusaha menenangkan diri , Andara yang duduk di sampingnya melihat kegelisahan majikannya tidak berani merespons, pasti ada sesuatu yang membuatnya gelisah.Kedatangan Mr. Chackrii di kantor, caranya menatap majikannya kemudian bersedia menandantangi kesepakatan membuat Andara berpikir apa yang terjadi antara majikannya dengan Mr. Chackrii. Andara merasa janggal, waktu menerima Mr. Chackrii di kondo majikannya baik-baik saja malah menerima Mr. Chackrii dengan ramah. Mengapa waktu keluar dari lift, dia terlihat tidak begitu baik meskipun bibirnya tetap tersenyum ketika melihat Andara menunggunya di depan lift.Flora tetap melihat pemandangan di luar jendela,tiba-tiba supir memberhentikan mobil .“What
Segala urusan keberangkatan ke London disiapkan Krishna dan Mr. Liem.Paspor dan visa sudah valid. Semua keperluan telah sempurna diselesaikan sampai menukar mata uang dari Singapura ke uero telah disiapkan. Flora dan anak-anak tinggal berangkat. Bulan September , cuaca di London cenderung lebih hangat dan cerah. Sesuai permintaan Liza mereka akan transit di Dubai, katanya dia sangat ingin bermalam satu hari di Dubai. Mereka akan bertemu Liza di Dubai, bersama-sama berangkat ke London.Ami dan Dean gembira mendengar akan bertemu dengan Liza, tidak putus-putusnya mereka saling menelpon dan menyatakan keinginan mereka melihat kota Dubai. Kota Dubai memiliki banyak keindahan dan memegang rekor bangunan yang tertinggi di dunia, yakni Burj Khalifa.“Mom, can we go to Dubai Mall. It is located not far from the hotel where we are staying.” Tanya Ami.“Mum, let’s look at the situation,possible or not.” Jawab Flora.Diam-diam Flora menelpon Krishna meminta pendapatnya. Flora tidak tahu car
Kembali ke London tanpa Reno, selama di pesawat membuat Flora memendam kesedihannya. Liza, Ami dan Dean tertidur lelap , Flora hanya mampu mengatupkan matanya, tidak bisa tidur , pikirannya kembali ke masa lampau ketika bersama Reno menuju ke London, etape pertama bulan madu mereka. Mereka tinggal di Hampstead, rumah warisan orangtua Reno. Mereka menikmati bulan madu yang liar dan tak terkendali, di atas permadani ditingkahi suara derik api perapian membuat tubuh polos mereka terimbas nyala api perapian hangat dan berona merah.Flora tersenyum mengenang saat mereka berpagut kuat menjerit kuat di tengah malam yang dingin karena kerasukan kenikmatan yang menyiksa sampai ke seluruh tubuh mereka membuat mereka mengejang, gemetar dan berkelonjotan dalam penyatuan yang indah. Reno sukses membuatnya liar dan kehilangan kendali. Itulah tahap awal dia mengenal s*ks yang sebenarnya dan selalu menginginkannya dan mendambakan kata-kata penuh cinta dari Reno.“Flora,kau segalanya,kau napas hidupku,
Flora terbangun tiba-tiba dari mimpi. Reno muncul dalam mimpi menatapnya dengan tatapan sedih.“Mengapa kau menjadi sedemikian rapuh Flora?” tanya Reno dalam mimpinya.Flora kaget mendengar suara Reno yang tidak seperti basanya. Suaranya seolah dia melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati Reno.Flora diam terlentang, menyesuaikan dirinya di kamar tidur yang bukan kamar tidurnya mencoba mencerna arti mimpinya.“Reno telah pergi. Aku melihat dia terbaring di peti mati, tidak mungkin dia hidup.” Kata Flora pada dirinya sendiri.Flora teringat ketika menjatuhkan dirinya ke tempat tidur karena ketakutan setelah mengalami hal yang membuat bulu kuduknya berdiri. Berjuang untuk mendapatkan kantuk agar bisa tertidur lelap. Akhirnya kantuknya datang, iapun tertidur karena efek dua gelas anggur merah yang diteguknya. Flora menyingkap selimutnya dengan kaki telanjang menuju ke jendela, menyibak gorden ke samping.Di luar masih gelap, bulan masih menyinari pondok Hampstead membuat pohon-pohon
Selama menikah dengan Reno, Flora merasa aman karena ada Reno di sampingnya, bukan hanya dalam hal keuangan tetapi lebih dari itu. Dia tidak saja melindungi, mencintai dan mengerti segala keinginan Flora melebihi diri Flora dan kini Flora rasanya hidup sendiri, meskipun ada Liza, Ami dan Dean.Krishna melihat kesedihan di mata Flora berkata kepada Flora,”Kematian akan datang pada siapapun, terimalah kematian Mr. Jatmika dengan ikhlas.”“Kalau dia meninggal karena sakit, tapi dia meninggal karena kecelakaan . Kamu sendiri mengatakan bahwa itu bukan kecelakaan tunggal. Saya akan menyelidiki apakah suamiku benar meninggal karena kecelakaan tunggal atau dibunuh!” Ujar Flora.“Polisi di Bangkok mengatakan bahwa tidak ada saksi. Supir taksi meninggal dan CCTV sebagai bukti dinyatakan bermasalah pada waktu itu.”Kini dalam kesendirannya Flora mengingat percakapannya dengan Krishna. Ada dua altenated plan ,pertama berziarah ke makam Reno telah diselesaikan dengan semprna,aroma wangi bunga di
Menggunakan taksi dari hotel,Flora mengantar anak-anak ke bandara. Yang pertama berangkat, Ami dan Dean. Flora berpesan kepada mereka untuk hati-hati,jangan terpisah satu sama lain.“ Goodbye, take care and keep in touch if you arrive. Mom going to miss you so much.”“ Goodbye Mom, we mill miss you so much.”Mereka berpelukan. Flora menatap Ami dan Dean yang masuk ke dalam waiting room dengan perasaan tak enak karena membiarkan mereka pergi tanpa pendampingan.Tak terasa airmatanya jatuh, Flora memanjatkan doa untuk Ami dan Dean agar Sang Penyelenggara Ilahi menjaga mereka dalam penerbangan yang cukup jauh tanpa dirinya.Sambil menunggu jam keberangkatan Liza, Flora mengajak Liza makan dan minum di restoran yang ada di bandara.Mereka berbincang bukan saja sebagai seorang ibu kepada anaknya, bahkan seperti pembicaraan dua sahabat. Liza menyarankan agar Flora sebaiknya mengajak Ami dan Dean tinggal di London.“Irene’s dead ,no once can bother mom anymore.” Katanya sambil menatap Flo
Setelah menandatangani kontrak dengan Graham Mc. Bride serta memberikan panjar sesuai kesepakatan, Flora meninggalkan London kembali ke Singapura. Kepulangannya tidak disampaikan ke Krishna dan Mirna. Ami dan Dean sudah masuk asrama, dia ingin membiarkan dirinya sendiri. Ingin menyendiri, untuk menentramkan hatinya yang kacau.Flora seperti berada di ujung jalan buntu dan tidak tahu apakah pilihannya menyewa detektif yang tiba-tiba dikenalnya , yang tidak tahu bagaimana sepak terjangnya sebagai seorang detektif swasta adalah keputusan yang tepat.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Changi, Flora langsung melalui alur kedatangan , mengambil bagasi kemudian melakukan proses pemeriksaan imigrasi untuk melakukan proses keimigrasian. Betapa terkejutnya Flora ketika keluar dari bandara, Krishna sudah menunggunya. Tanpa mengatakan apa-apa diambilnya koper Flora. Raut wajahnya terlihat tidak baik, tidak ada senyum , wajahnya terlihat datar.“Mengapa engkau tahu kepulanganku hari ini?” ta
Flora menatap ponselnya, tidak percaya dengan pandangan matanya.Log panggilan berkedip dengan namapanggilan yang sangat familiar di telinganya .Ketika akan meraih puncak kenikmatan, berpagut kuat-kuat , menyatukan tubuh mereka, Flora selalu menjerit ,”Reno, harder please!”Kebiasaan Flora yang selalu menjerit harder please akhirnya menjadi inspiratif Reno memanggil Flora jika mereka sedang bercinta, memberi julukan spesifik ke Flora, “Plus dur.” Kata yang diambilnya dari bahasa Perancis, ditambah sy , disimpan dengan nama”Plussy Dur.”ponselnya.Yang mengetahui panggilan itu hanya Flora dan Reno.Flora terkesiap ketika membuka pesan dari nomor yang tidak dikenalnya. Kakinya terasa lemas dan tak sanggup lagi menahan berat tubuhnya kemudian terhuyung dan jatuh terduduk di lantai kamar, ”Siapa yang memanggilku dengan nama yang sangat bersifat pribadi?” bisiknya.Tidak lama beberapa foto yang dikirim oleh nomor yang tidak dikenalnya, foto-foto hubungan intimnya dengan Reno.Ekspresi panik
Seminggu sebelum hari Thankgiving, mereka bersih-bersih rumah Reno dan rumah Mc. Bride. Mc.Bride mengecat keseluruhan rumah Reno yang telah lama tidak di cat. Seharian mereka membicarakan warna cat apa yang cocok untuk rumah tua yang mungkin sudah berpuluh-puluh tahun didiami orangtua mamanya Reno.Akhirnya mereka sepakat memakai cat coklat tua dipadu dengan cat coklat muda . Mc.Bride mengecat sendiri, Flora membantu mengecat bagian yang mudah dijangkaunya serta menyiapkan makanan dan minumannya, kadang-kadang disela-sela Mc.Bride melepas lelah dia bermanja-manja di pangkuan Flora.“Kami bagaikan suami isteri,” bisik Flora.“Bukan bagaikan sudah seperti suami isteri,” Ralat Mc.Bride mencari bibir Flora mengecupnya .Malamnya meskipun capek, Mc.Bride minta jatah,Flora langsung meleleh melihat Mc.Bride merayunya dan menatapnya dengan sayu.“Satu ronde saja, please.” Serunya dengan wajah memelas.“Aku capek, badanku terasa kaku. Malas getak.” Bisik Flora.“Kamu tidak perlu bergerak, ak
Flora menarik napas dalam menghembusnya perlahan, punggungnya bersandar pada pintu belakang yang baru saja dihempaskan lalu dikunci , takut Mc.Bride ikut masuk ke dalam rumahnya.Takut Mathew dan isterinya memergokinya sedang bersama pria lain. Mungkin mereka tidak mempermasalahkannya karena Flora janda yang ditinggal mati suaminya. Sudah dua tahun dia menjanda tapi Flora takut jika dengan tidaknya Flora menjawab message, telepon dan video call Liza, Ami dan Dean dia sibuk dengan pria lain melupakan anak-anaknya.Flora mencium aroma Mc.Bride di tubuhnya, bergegas dia masuk ke kamar langsung menuju kamar mandi langsung membasahkan tubuhnya di bawah shower yang mencurahkan air hangat, menyabuni tubuhnya dengan sabun berkali-kali agar aroma tubuh Mc.Bride hilang tapi aroma itu masih tercium di hidungnya.“Mungkin kami selalu lengket satu sama lain, sehingga aroma tubuh kami saling menstranfer,” bisik Flora membayangkan tubuh mereka saling memeluk, memagut. Bahkan dia tidur di atas tubuh M
Flora menatap pria yang memeluk pinggangnya seakan tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Flora begitupun Flora, aroma maskulin tubuh yang memeluknya semakin menyengat di hidungnya.“Kamu menaklukkanku dengan aroma tubuh maskulin dan jemarimu , membuatku selalu ingin lebih,” bisik Flora di telinga pria yang kemudian memeluk lebih erat ketika mendengar bisikan Flora.“Kamu yang liar membuatku harus bisa mengendalikanmu.”“Ishh, aku bukan kuda .” Bisik Flora.“Hum.. kuda liarku,” bisik Mc.Bride di telinga Flora membuat Flora mencubit pinggangnya.Mereka melepaskan rasa lelah dan sisa-sisa nikmat , memeluk, mencium, berbisik kata-kata mesra setelah berkali-kali mencapai puncak kenikmatan.Setahun lebih tidak menikmati membuat Flora tidak mampu menahan birahinya apalagi sentuhan Mc.Bride membuat hasratnya timbul tenggalam dalam sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride.Awalnya Flora menolak, namun dorongan hasrat yang kuat tak mampu menolak sentuhan bibir, lidah dan tangan Mc.Bride .
“Maaf Mc. Bride, aku tidak bisa menerima lamaranmu. Aku harus berunding dengan anak-anakku.Tapi…”“Tapi apa Flora?”“Aku tidak mengerti mengapa kau mengajakku menikah, padahal kamu tahu aku tidak menyukaimu.”“Bagiku tidak penting kau tidak menyukaiku, bahkan tidak mencintaiku. Aku tahu , aku tertepuk sebelah tangan.Seperti yang pernah kukatakan sejak melihatmu mengintip di bingkai pintu, aku terpesona pada mata yang mengintip , kemudian seraut wajah yang begitu mempersonaku. Aku sudah menyukaimu.Malah ketika kau menawarkan aku menjadi detektif sewaanmu, aku langsung menerimanya agar bisa mendekatimu.“Oh ya, kamu ..mmm… mengapa menolak cek. Itu hakmu.”“Uang yang kamu bayar sudah cukup dengan semua pengeluaran untuk menyelidiki kematian suamimu.Yang tersisa adalah uang jasaku. Aku tidak akan menerimanya.”“Mengapa?” tanya Flora menatap pria yang duduk di sampingnya.“Karena aku ingin menikahimu,”“Untuk menikah perlu komitmen, bukan saja cinta, tapi janji kesetiaan dan mempertahankan
Flora mengambil ponselnya, mencari m-bangking, melihat saldo, ternyata saldonya tidak cukup untuk membayar sisa kontraknya dengan Mc. Bride. Diambilnya buku cek, ditulisnya nominal . Sambil berpikir-pikir apakah menyerahkannya nanti saja ketika bertemu dengan Mc. Bride, “ Sebaiknya aku bayar sekarang, agar selesai pembayaran, selesai kontrak sudah tidak ada hubungan antar aku dengannya.” Bisiknya pada dirinya sendiri.Flora masuk ke kamar, mengganti bajunya dengan gaun panjang dibalut cardigan rajut over size untuk menutupi dadanya karena dia tidak suka memakai bra kalau di rumah. Setelah mematutkan dirinya di kaca, mematutkan keseluruhan tubuhnya , setelah merasa puas, Flora menuju pintu belakang . Melalui arena belakang rumahnya yang berseberangan dengan rumah keluarga Mc. Bride dan penghuni lain ada taman memudahkan para penghuni untuk saling berkunjung. Demi privasi setiap taman dipisahkan pagar kawat yang berpintu.Flora membuka pintu pagar , menutupnya kembali kemudian mengetu
Sambil mencicipi roti lapis buatan Mc.Bride yang terasa nikmat diminum dengan kopi, Flora mendengar laporan Mc. Bride mengenai kematian Reno.“Mr. Jatmika dijebak dengan skandal yang akan mempermalukan dirinya jika diekspose keluar. Dia pernah mengalaminya dan kamu sangat marah, sempat membuat kalian pisah ranjang.”“Siapa yang menjebak?” tanya Flora.“Marion dan Mr.Chackrii.”“Marion lagi? Belum puas dia melihat rumah tanggaku sempat dibuatnya porak poranda?”“Marion diperalat Chackrii dengan sejumlah uang, malah kalau dia berhasil menguasaimu , dia menyerahkan Mr.Jatmika ke Marion. Kau tetap di Bangkok, Mr. Jatmika dan Marion kembali ke Singapura .“Apa?” teriak Flora, tidak sadar sedang menyerup kopi langsung tersedak. Mc.Bride menepuk punggung Flora, menenangkannya.Setelah tenang dia melanjutkan, “Ternyata Mr. Jatmika sadar yang disetubuhinya bukan kamu, melainkan Marion. Dia sangat marah. Rupanya air yang diminumnya telah diberi obat perangsang .”Flora terdiam sejenak, ada rasa k
Flora menatap pintu kamar tidur, dia mendengar seolah pintu diketuk. Dipasangnya telinga, sepi hanya suara salju turun, dia mengetatkan selimut tebal ke tubuhnya, ada perasaan merinding. ‘Tidak mungkin orang masuk ke dalam rumah kemudian mengetuk pintu. ‘batinnya.Lelah karena seharian membersihkan rumah yang tidak sempat dibersihkan ketika Liza, Ami dan Dean berlibur ke Hampstead membuat matanya tidak sanggup terus terbuka dan menatap nanar ke arah pintu , perlahan matanya terpejam . Flora kembali terlelap dalam gelisah, tubuhnya bergerak kesana kemari, bolak balik mencari rasa aman pada dirinya. Dipeluk tubuhnya ingin mencari kehangatan yang selalu didambakan.Alarm digital di nakas membuat Flora terbangun, matanya masih terpejam, dingin menyerbu tubuhnya angin dingin masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia memandang ke arah pintu, betapa kagetnya pintu kamarnya terbuka sedikit. ‘Tidak biasanya pintunya terbuka sendiri.’ Batinnya.Ketakutan menyelimuti dirinya. Matanya mencari ke sekeli
SETAHUN KEMUDIAN (POV. PENULIS)Perlahan-lahan Flora menutup pintu ruang tamu , udara dingin membuatnya masuk ke dalam. Sejak pindah ke Hampstead setiap pagi dia melongok ke rumah keluarga Mc.Bride, yang nampak sepi dan tidak terurus.‘Kemana dia? Apakah dia selamat setelah menyelamatkanku dari kegilaan Chackrii?’ bisiknya.Teringat kembali saat-saat mereka melarikan diri dari Hin Hua. Melewati kegelapan malam yang tidak bersahabat karena tiba-tiba hujan tercurah dari langit tanpa kompromi membuat pelarian mereka menghadapi beberapa tantangan, genangan air, lumpur dan kilat yang harus dihindari. Mereka mengikuti langkah cepat seorang laki-laki bertubuh tinggi kurus yang sangat lincah. Mc.Bride memegang tangannya erat-erat. Andara membimbing Sthepanie, Krishna dan Mr.Liem terhuyung-huyun g mengikuti langkah cepat mereka.“Cepat! Jangan sampai mereka sadar bahwa kita telah melarikan diri.”Kata lelaki di depan.“Mr.Mc.Bride, kau gendong Mrs. Jatmika. Dia terlihat payah.”Tanpa menunggu
Aku sibuk mempelajari isi diska lepas . Chiang Prakat menaruhnya dalam pot bonsai bunga Gardenia pasti tidak menimbulkan kecurigaan. ‘Apakah dia tahu bahwa dia akan dibunuh?’ batinku. Mataku serius melihat ke layar laptop tubuhku tak bergeming melihat hal mengerikan di layar laptop.Ponselku tiba-tiba berdering, aku melihat log panggilan,Mrs. Jatmika.“Mc.Bride bisa ke kamarku sekarang?” tanyanya ada nada ketakutan.“Segera.” Jawabku, melepaskan diska mematikan laptop memasukkan ke ransel langsung kupanggul.Aku melihat pengawal pribadi Mr.Chackrii berdiri di depan kamar Mrs. Jatmika, sesuatu merayap gelisah ke jantungku, aku mengusap wajahku untuk menghilangkan kegelisahanku.“Anda ditunggu,” Kata pengawal pribadinya lalu mengikutiku masuk ke kamar Mrs. Jatmika yang duduk di sofa , jemarinya merajut gemetar.“Ada apa?” tanyaku.“Mr. Chackrii tidak akan membayar termin.” Jawab Mrs. Jatmika.“Oh, kita perlu berunding dulu. “ Kataku lalu menoleh kea rah Andara,”Tolong hubungi Mr.Krishn