Flora meminta supir menuju suatu tempat. Supir mengatakan bahwa dia diperintah Mr. Krishna untuk tidak ke kondo tapi ke apartemen Reno. Flora tahu pasti Mr. Chakrii berulah yang meresahkan seluruh staf kantor.“Victoria Street , I want to meet priest Chang.” Kata Flora kepada Andara.Supir menuju ke Victoria Street, gereja Santo Yoseph. Andara menelpon Krishna mengatakan bahwa Flora ingin bertemu pastor Chang untuk meringankan beban yang ada di hatinya. Krishna langsung memerintah beberapa pengawal langsung menuju ke gereja Santo Yoseph.Sesampai di gereja, Flora meminta ijin petugas untuk sembahyang , Andara menghubungi staf gereja bahwa ada umat yang ingin bertemu Pater Chang untuk pengakuan dosa.Setelah mendengar nama Flora, pater Chang langsung memakai jubah , menuju ke gereja. Dari pintu samping dia menuju ke gerja, nampak Flora berlutut di depan patung Bunda Maria. Badannya terlihat menunduk , bergetar karena menahan tangis.Pater membiarkan Flora melampiaskan seluruh beban yan
Pada awalnya obsesi Chackrii pada dirinya dianggap Flora hanya ketertarikan pria pada wanita, Flora mendiamkannya karena dianggap wajar tapi lama kelamaan bukan hanya tertarik , Chackrii ingin memiliki Flora. Selama Flora dan Reno di Bangkok, dimana ada Reno dan Flora selalu Chackrii ada di antara mereka, kehadiran Chackrii mempengaruhi suasana hati Flora, lirikan matanya yang tajam meresahkan Flora. Bukan lirikan biasa, tapi lirikan seoalh-olah ingin menelanjangi Flora.Keresahan hatinya disampaikan pada Reno, malah Reno menertawakannya,”Dia tipe pria playboy, melihat wanita cantik sepertimu pasti dia tertarik.”“Kamu suka dia tertarik padaku?” tanya Flora.“Tandanya kamu cantik, ““Aku takut melihat tatapan matanya,”Kata Flora.“Jangan menatapnya, lebih baik kau menatapku.” Ujar Reno kemuidian memeluk Flora.Terngiang kembali kejadian waktu Reno pergi ke Hin Hua, membuat tubuhnya merinding,”Perlukah aku menanyakan padanya?” bisik Flora.Bel apartemen berbunyi, Andara melihat pada
Flora menawarkan kuliner khas restoran , bebek Peking dan bubur.“Delicious breakfast menu.”Kata Flora menunjukkan buku daftar menu kepada Chackrii.“You invited me,please determine the menu.” Jawab Chackrii .“Mum, do you like green tea?” tanya Flora.“Black tea, please.”Sebelum makanan dihidangkan, Flora memulia percakapan, ditatap Chackrii dengan tatapan mata tajam yang dibenci Flora seakan-akan tatapannya menyusup ke balik baju yang dipakai Flora.“Tell me what you did to me,when Reno went to Hin Hua.”Tanya Flora.“Mum..hot night.You are a woman can satisfy me. Laksmi is incarnated you.”“Who is Laksmi?” tanya Flora.“Lakshmi my first love. You know, first love never die. She said that love is not what yous say.Love is what you do. So.. she taught me how to make love beautifully.”Chackrii lalu menceritakan tenang Laksmi . Bagaimana dia terobsesi pada Laksmi yang kemudian dipisahkan oleh orangtuanya dengan Lakshmi. Chackrii harus menempuh pendidikan di London. Lakshmi yang dicer
Flora menatap dokumen di hadapannya dengan tatapan kosong, pikirannya masih terfokus pada bisikan Cahckrii di telinganya. Mr. Liem dan Krishna berusaha agar beberapa item diubah, tidak disetujui oleh Chackrii. “What has been writeen remains written inside.” Katanya dengan pongah.Flora mendesah, lalu membatin,’ Bajingan itu mulai main kotor, dalam kondisi sekarang, Chacrii di atas angin, dia akan memakai video panas agar aku ikut bermain dengannya. Aku harus memakai taktik, jangan sampai aku jatuh dalam permainan kotornya. Apa yang dikatakan tadi menunjukkan kesombongannya.Dasar bajingan.’Flora memijat keningnya, memikirkannya sudah membuatnya pening.“Mrs. Jatmika?” Stephani menatap dalam Flora, menelisik mata kosong Flora. Dia merasa ada yang aneh, mata bossnya memikirkan sesuatu yang mengusik pikirannya.Flora tersadar ketika Stephanie menegurnya, menatap ke arah Krishna yang duduk di sampingnya, “Excuse me, Can I talk to Mr. Krishna?”Dengan gaya yang dibuat seakan pria gentlem
Flora tidak dapat menahan kegundahan hatinya , Reno sudah melamarnya depan keluarganya. Hari pernikahannya tinggal menghitung hari. Setelah menyerahkan dokumen untuk ditandatangani, Flora masih tetap berdiri di depan meja kerja bosnya. Sesuai etika kerja dia tidak akan duduk jika tidak dipersilahkan bos. "Duduk, silahkan lapor apa kegiatan kita hari ini." kata ibu Megawati. Flora lalu melaporkan rencana kerja hari ini. Suasana di ruang kerja ibu Megawati Dirga Susanto, CEO PT Puspita Dara yang seluruh dinding ruangannya berbalut kaca, dari luar tidak bisa melihat aktivitas di dalam ruang kerja milik CEO yang berkuasa penuh atas perusahaan yang dipimpinnya. Si pemilik ruang kerja bisa bebas melihat ke luar ruang kerjanya, terutama siapa yang akan masuk ke ruang kerjanya, sekarang sedang berhadapan dengan Personal Asistant, Flora Santi Wijaya. Mata yang berbalut bingkai kacamata mahal Channel seharga enam juta bertengger di atas hidungnya yang agak pesek sehingga terlihat menggant
Flora membuang semua kekesalan hatinya, kata-kata ibu Megawati membuatnya kesal, marah dan galau. Hari pernikahannya tinggal menghitung hari sedangkan ibu Megawati tidak memberi jawaban atas permohonannya. Flora menatap ponselnya menunggu telepon Reno, biasanya jam delapan malam Reno menelponnya. Sambil menunggu telepon Reno , Flora mengkilas balik pertemuan dan perkenalannya dengan Reno. Flasback , Jalan Jaksa, di awal bulan Pebruari, 2023. Kepengapan di ruang ukuran kecil setelah tiga hari menginap di hotel membuatnya bosan. Flora mencoba mencari udara malam di luar hotel. Bulan Pebruari memancarkan kehangatan di malam tak berawan, angin sepoi-sepoi menyusup ke tubuh Flora menerbangkan rambut keritingnya yang terurai sampai ke punggungnya. Flora melangkahkan kakinya mencari tempat untuk makan malam , menyusuri jalan Jaksa yang sangat terkenal bagi turis backpackers dengan hotel, homestay serta aneka kuliner pilihan. Flora akhirnya memutuskan masuk ke café yang ada live m
Hari bahagia yang ditunggu Flora tibalah. Flora memandang gaun pengantin yang berwarna putih , polos, dia membayangkan jika sewaktu bergerak maju ke depan altar, gaun pengantinnya akan menjulur menyapu karpet merah di gereja. Perias pengantin mulai merias wajah Flora selanjutnya membuat sanggul mungil yang tergantung anggun di belakang kepalanya. Terakhir gaun pengantin . Flora memperhatikan penampilannya dari balik cermin, gaun pengantin dan makeup tipis membuatnya terlihat berbeda. “Cantik dan anggun.” bisik mbak Selina , perias pengantin yang juga merias mbak Maya waktu menikah. Mama memasang kerudung pengantin, wedding Veil dari bahan tile halus dipadukan dengan rangkaian bunga mungil dari satin yang akan menghias di atas kepalanya . Mama memandang Flora penuh kasih “ Anakku cantik sekali, tersenyumlah di hari bahagiamu sayangku.” katanya sambil menggenggam tangan Flora erat-erat. Terakhir mama mengalungkan kalung mutiara pemberian Reno terlihat begitu mena
Flora bangun ada sesuatu yang hilang dalam dirinya, sesuatu yang semalam membuatnya sangat bergairah. Matahari pagi memasuki kamar , gorden pelapis lupa ditutup , cahaya matahari menembus vitrage tipis . Terbaring dalam kesunyian kamar, Flora gemetar. Gemetar bukan karena takut, melainkan rasa gemetar yang tidak pernah dia rasakan seumur hidupnya. Gemetar penuh kebahagiaan dan rasa nikmat semalam masih terasa di seluruh tubuhnya. Tak pernah terbayang oleh dirinya bahwa bermain cinta itu bisa seperti itu, melelahkan, nikmat dan menggairahkan ! Flora membalikkan badan, tidak ada Reno di sampingnya. Bau badan dan lotionnya yang menyegarkan masih terasa di kulitnya . Di sampingnya ada nampan sarapan, dengan bunga mawar putih, sandwich, kopi dan juice, secarik kertas , I love you, I always love you , Iam going out hotel to do some thing, Please wait me . Di balik selimut tanpa mengenakan selembar baju, Flora tiba-tiba merasa malu. “Dia sudah melihat keseluruhan tubuhku.” bis