Share

BERANI KARENA BENAR

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di sepanjang perjalanan, pasangan suami istri itu membisu. Dewo memacu laju roda empatnya dengan cepat di jalanan yang lumayan lengang menuju rumahnya tanpa bicea sepatah kata pun. Hanya satu tujuannya saat itu. Dia bisa segera memberi pelajaran pada istrinya yang begitu berani menerima kedatangan lelaki bernama Narendra itu di rumah orang tuanya.

***

Dua jam yang lalu sepulang kantor, dia langsung menuju ke rumah Sri. Saat tiba di sana, Naya dan Aqilla sudah menunggunya di ruang tamu rumah utama Sri di bagian belakang warung makan. Dewo memang sengaja meminta bantuan Sri untuk menjemput dua putrinya itu sepulang sekolah.

Setelah menjemput Naya dan Aqilla, Sri mengajak dua putri Dewo itu mampir ke mall sebentar untuk berjalan-jalan. Dengan cara itu, setidaknya dia bisa mengalihkan perhatian Naya dan Aqilla dari pertanyaan membosankan tentang jam berapa ayah mereka pulang dari kantor.

Dewo yang hari itu mendapat pekerjaan mendadak dari atasannya, rupanya tak bisa berkutik kala Agnia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
up dong thor, kangen ceritamu
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
ooooh dikit banget...thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   LULUHNYA HATI?

    "Kenapa kamu teriak gitu? Kamu mau menantang suamimu, hah?!" Dewo tak kalah keras berteriak pada istrinya. Bahkan kali ini lelaki itu mulai merangkak naik ke atas tempat tidur mendekati Agnia yang sudah dalam posisi duduk. Namun Dewo kaget, saat tangan Agnia tiba-tiba meraih cepat lampu hias dari atas nakas di samping tempat tidur dan mengangkatnya tinggi-tinggi, bersiap untuk melemparkannya pada lelaki yang makin bergerak mendekat padanya itu.Dewo sampai refleks mundur saking terkejutnya. "Kamu mau apa? Jangan macam-macam!" ancamnya balik. Namun Agnia seolah tak takut lagi dengan itu. "Kamu yang jangan macam-macam, Mas! Sudah cukup ya kamu perlakukan aku seperti binatang. Kamu nggak punya perasaan, Mas. Aku ini istrimu. Tapi apa? Apa selama ini kamu pernah benar-benar menganggapku seperti itu?" Wanita itu seolah sudah tak peduli hal apa yang bisa saja terjadi padanya jika berani melawan Dewo seperti itu. Dia sepertinya sudah abai dengan keamanan dirinya sendiri. Yang ada di pikir

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TAKKAN PERNAH PERCAYA

    "Kita cerai saja, Mas." Karena lama tak mendapat respon dari Dewo, akhirnya Agnia berucap lagi. Kali ini Dewo bangkit dari duduknya, walau tetap tak bersuara. Usai menghembuskan nafas berat, lelaki itu berjalan ke luar dari kamar."Mas! Aku lagi bicara!" Agnia sedikit berteriak, meminta lelaki itu untuk kembali. Tapi Dewo hanya meliriknya sekilas untuk kemudian menghilang di balik tembok. Agnia memejamkan mata melihat ketidakpedualian suaminya. Meski sebenarnya dia sedikit bisa merasakan perbedaan sikap Dewo kali ini. Lelaki itu mau mendengarkannya tanpa mengedepankan emosinya lagi, walau sesaat. Mungkinkah moment itu akan terulang lagi saat dia kembali?Dari arah dapur, sayup terdengar suara denting sendok beradu dengan gelas. Sepertinya lelaki itu masih tidak berniat pergi. Entah apa yang sedang dilakukannya di dapur saat ini. Namun belum sempat Agnia menebak, Dewo telah muncul kembali dari arah pintu sambil membawa dua cangkir kopi panas. Mulut Agnia sontak membulat melihat itu

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   PERUBAHAN SIKAP DEWO

    Sayang? Ucapan manis itu, entah sudah berapa tahun lamanya tak pernah keluar dari mulut suaminya. Agnia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali Dewo mengucap kata itu untuknya. Mungkin dulu, saat keduanya baru saya melangsungkan pernikahan.Dua telapak tangan yang memegang wajahnya pun tak menampakkan jejak pernah memperlakukan istrinya dengan sangat kasar. Mendadak Dewo seolah menjelma bagai sosok suami yang sempurna. Cukup lama keduanya saling tatap di posisi masing-masing. Sekilas dilihat, pasangan suami istri itu seperti sedang ingin memadu kasih. Dewo juga mulai menggerakkan tangannya membelai rambut panjang sang istri dengan lembut. Namun kemudian lelaki itu tersentak kala Agnia menggeser pelan tubuhnya sedikit menjauh. Secara naluri, lelaki itu tampak meradang. Tapi demi merasakan banda pipih di saku celananya yang bergetar, Dewo melepaskan tangannya dari kepala sang istri. Di depannya, Agnia bernafas lega. Sejak Dewo mengurungnya di dalam gudang waktu itu, dia sudah berjanji

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   PSIKOPAT ITU BERNAMA SUAMI

    Saat sedang asyik berbincang dengan dua putrinya sambil menikmati steak, Dewo tiba-tiba merasa terganggu dengan sikap gelisah Agnia yang duduk di sampingnya. [ Lusa aku jadi ke kotamu. Kamu benar-benar nggak ingin bertemu denganku?]Sebuah notifikasi dari pesan messenger membuat Agnia tertegun hingga tak bisa menyembunyikan kegelisahannya di depan suaminya.“Ada apa? Kenapa nggak dimakan?” Dewo yang penasaran, tak bisa menahan tanya.“Enggak Mas, nggak apa-apa. Perutku tiba-tiba mules aja,” dalihnya.“Oh, dimakan dulu aja. Nanti pulangnya kita mampir apotek nyari obat. Persediaan obat di rumah habis kan?” Dewo mengulurkan sebotol air putih di dekatnya pada sang istri. Agnia sedikit keheranan karena baru kali ini suaminya sangat paham soal printilan di rumah mereka.“Tahu dari mana, Mas? Tumben kamu tahu rumah lagi nggak ada obat?” Agnia memicing ke arah suaminya usai menelan suapan pertama.“Kemarin itu pas kamu di rumah sakit, Naya sakit perut. Aku nyari-nyari minyak angin di kotak

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   SIAPA DIA?

    Lelaki itu berguling ke sebelah istrinya usai melampiaskan hasrat. Wajahnya tampak begitu puas melihat wanita itu akhirnya tak bisa melakukan perlawanan apapun di bawah tekanannya. Dewo menggaulinya dengan sangat kasar dan tak pantas dilakukan oleh seorang suami. Susah payah tenaga yang dikeluarkan Agnia untuk melawan lelaki itu pada akhirnya hanya mendapatkan tertawaan puas.Seharusnya dia bahagia melakukan kewajiban mulia itu. Tapi bertahun-tahun memang dia melakukannya hanya karena terpaksa dan pura-pura bahagia setelahnya. Namun rupanya, semua keterpaksaan yang dilakukan Agnia selama ini belum ada apa-apanya dari rasa sakit dipaksa melayani Dewo setelah dirinya mengetahui hubungan lelaki itu dengan wanita lain. Agnia baru akan bergerak untuk bangkit, saat tangan kekar Dewo meraih pundaknya. Tak ingin melihat raut kepuasan yang menjijikkan di wajah sang suami, Agnia pun memejamkan mata.“Mau kemana? Istirahat saja, Sayang,” ucap lelaki itu lembut usai sebuah kecupan mendarat pan

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   PENASARAN TAK BERKESUDAHAN

    “Motor Ibu dimana?” Aqilla langsung celingukan saat sampai di luar gerbang sekolah. Naya pun tak mau ketinggalan mengikuti adiknya mencari-cari.“Ibu nggak bawa motor. Tadi ibu naik taksi online. Badan ibu masih belum kuat, Sayang.” Agnia menggandeng dua bahu anaknya untuk diajak menepi di sebuah pohon yang cukup rindang. “Sebentar ya ibu pesen taksi dulu,” lanjutnya kemudian, sebelum akhirnya mengeluarkan ponsel dari dalam tas selempangnya. Sementara ibunya sibuk dengan aplikasi transportasi online, dua anak itu tampak sibuk menyapa teman-teman yang lalu lalang terlihat masih lalu lalang di depan mereka.Sambil memperhatikan layar ponselnya, beberapa kali wanita itu terlihat putus asa karena karena harus mengulang kembali orderannya. Tak ada satu driver pun yang tersedia untuk mem-pick up mereka siang itu.“Kenapa, Bu?” Naya yang sempat memperhatikan ibunya pun langsung bertanya. “Enggak apa-apa. Pak Drivernya lag pada sibuk kayaknya, Kak. Nunggu dulu nggak apa-apa ya, sayang?”“Ng

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   THE BOSS

    Beberapa kali Agnia melirik ke arah spion, memindai jalanan di belakang taksi online dengan gelisah. Setelah yakin bahwa Narendra tidak membuntuti, wanita itu baru bisa sedikit bernafas lega.“Ada apa sih, Bu? Apa Om tadi itu orang jahat?” Suara Aqilla segera mengurai kekhawatirannya. Menurutnya, saat ini sepertinya jauh lebih penting memberi pengertian pada anak-anaknya bahwa tidak pernah ada kejadian apapun beberapa saat yang lalu dengan orang asing dibanding harus mengkhawatirkan keberadaan Narendra mengganggu pikirannya.“Ibu nggak tahu, Sayang. Ibu juga nggak kenal kok siapa orang tadi,” bohongnya. Hanya satu yang ada dalam pikirannya saat ini, dia harus memastikan bahwa anak-anaknya tidak akan membahas pertemuan mereka dengan Narendra pada ayahnya saat lelaki itu pulang dari luar kota nanti. “Oh, aku kira tadi temannya Ibu.” Kali ini Naya yang bicara. Tatap tajam mata anak itu sedikit membuat Agnia khawatir. Dibanding adiknya, Naya tentu lebih paham dengan apa yang sedang terja

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   ORANG DARI MASA LALU

    “Bagaimana mungkin? Kita pernah satu sekolah?” Mata Agnia membelalak lebar. Rasanya dia tak mungkin bisa percaya jika saja tak dilihat dengan mata kepalanya sendiri namanya dan nama Alfa berada dalam satu halaman di sebuah buku kenangan sebuah Sekolah Dasar yang terletak di dekat tempat kediaman orang tuanya.“Itu buktinya kan?” Lelaki di depannya justru terkekeh. Dahi Agnia pun makin mengernyit sambil terus memandangi buku dan pemiliknya itu secara bergantian.“Tapi kenapa aku tak bisa mengingat apapun ya?” Wanita itu lalu bergumam.“Mungkin kenangan di antara kita tidak ada yang spesial untukmu, makanya kamu tidak ingat.”Karena tak enak hati dengan ucapan sebelumnya, Agnia pun segera meralat. ”Bukan begitu maksudku, Alfa. Mungkin kamu bisa mengatakan sesuatu yang bisa mengingatkanku tentang kita?” Dia mengumbar senyuman demi membuat lelaki di depannya tak tersinggung dengan ucapannya. Namun rupanya Agnia salah, karena Alfa bukan orang yang mudah meradang hanya dengan sebuah ucapan.

Bab terbaru

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   DAMAI DI MATA AGNIA (TAMAT)

    Rani menatap sahabatnya yang duduk bersandar di sampingnya dengan kebingungan. Tangannya bahkan masih terasa gemetar usai membaca berita itu. Namun kondisi Agnia yang terlihat masih begitu lemah membuatnya ragu. Sayangnya, kebingungan Rani terbaca oleh Agnia yang sedang menoleh ke arahnya. “Kenapa, Ran?” tanyanya, masih dengan suara parau. “Eh, ehmm nggak kok, Ni. Nggak apa-apa,” jawabnya terbata. Meski dalam kondisi terpuruk, Agnia tentu tak tega melihat muka pucat pasi sahabatnya itu. Dia pun kemudian menggeser posisi duduknya, lalu berusaha memegang kening Rani. “Apa kamu sakit?” tanyanya. “Kalau memang nggak kuat, kamu pulang saja nggak apa-apa, Ran. Ada bapak ibu dan adik-adik Mas Dewo di sini. Mereka bisa menemaniku,” lanjutnya. Rani menggeleng. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja Rani lebih memilih untuk tinggal bersama dengan Agnia dibanding beristirahat di kontrakan sendirian. Meski begitu, Rani masih belum ingin menceritakan kondisinya saat ini pada sahabatnya. “Aku ng

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TRAGIS

    Roda empat Narendra melaju makin cepat di depan mobil polisi yang mengejarnya. Celine ingin terus mempertahankan kecepatannya demi tak tertangkap oleh polisi-polisi yang mengejarnya itu, sementara Narendra yang berusaha sekuat tenaga menghentikan wanita itu justru membuat gerak mobil jadi semakin tak tentu arah. “Cel, berhenti Celine!” Narendra makin panik. Ditambah lagi, suara sirine mobil polisi yang meraung raung di belakang mereka dan orang-orang di jalanan yang nyaris semuanya berhenti menyaksikan kejadian itu seolah menelanjangi keduanya. Narendra terus berteriak menyuruh Celine untuk menghentikan mobilnya. Sementara tangannya berusaha sebisa mungkin menghentikan Celine. Namun hal itu justru membuat Celine kehilangan fokus. Laju mobil pun semakin tak terkendali. Celine yang panik, bahkan tak sempat berpikir untuk menghentikan saja mobil itu dan menyerahkan dirinya pada pihak berwajib. “Diam kamu! Bisa diam nggak sih! Kamu justru bikin aku nggak fokus, Narendra!” kata wanita

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   MELARIKAN DIRI

    Tak lagi memperdulikan Celine, Narendra bergegas turun ke lantai bawah. Lelaki itu berjalan cepat menuju dimana mobilnya terparkir. Namun karena merasa belum selesai dengan Narendra, Celine mengejar hingga ke tempat parkir. Dorong mendorong kasar pun terjadi. Narendra yang yang ingin cepat pergi ke rumah Agnia merasa sangat terganggu dengan kehadiran Celine yang terus ingin mengajaknya bicara. Sementara itu, Celine yang masih merasa punya urusan dengan lelaki itu pun tak mau tinggal diam. Berulang kali dia menutup kembali pintu mobil yang dibuka oleh Narendra. Karena kesal dengan ulah Celine, Narendra akhirnya menghentikan niatnya untuk segera pergi. Dia kembali menutup kembali pintu mobilnya dengan kasar, kemudian berdiri berkacak pinggang di depan sang istri. “Mau kamu apa sih?! Kamu nggak lihat aku mau pergi? Aku juga punya urusan, Celine. Nggak bisa terus terusan meladeni tingkah konyolmu yang kekanak-kanakan kayak gini.”Melihat Narendra makin marah, Celine justru juga bertam

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   MERASA MENANG

    Rani akhirnya menemukan sebuah rumah kontrakan kecil yang langsung dibayarnya selama setahun ke depan. Sebenarnya bisa saja dia menyewa sebuah apartemen yang pastinya lebih nyaman daripada kontrakan yang dipilihnya saat itu. Tapi mengingat sudah tak ada lagi lelaki yang mensupport finansialnya saat ini, Rani memilih untuk berhemat sampai nanti dia mendapatkan sumber penghasilan lainnya lagi. Memikirkan kondisinya yang berbalik seratus delapan puluh derajat dari yang sebelumnya, Rani jadi teringat dengan nasib malang yang juga sedang menimpa sahabatnya. Untuk itulah, hari itu dia memutuskan untuk kembali mengunjungi Agnia di rumah sakit. Namun sesampainya di sana, Rani dibuat shock dengan telah berkumpulnya semua keluarga besar Agnia yang seolah sedang bersiap menghadapi sesuatu buruk yang akan terjadi. Dan benar saja, beberapa saat setelah kedatangan Rani, dokter akhirnya menyampaikan berita bahwa Dewo benar-benar telah pergi meninggalkan mereka semua. Tangis yang pecah dari Agnia

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   BAHU UNTUK BERSANDAR

    Di tengah tengah kebingungannya, Rani hanya teringat pada Agnia. Tapi saat taksi yang membawanya menuju rumah sahabatnya itu baru sampai setengah perjalanan, dia seperti baru tersadar bahwa keputusannya untuk pergi ke rumah Agnia adalah salah. Bagaimana mungkin dia berpikir untuk menumpang tinggal di rumah sahabatnya itu jika saat ini saja Agnia sedang mengalami kesulitan yang bahkan jauh lebih berat dibanding dirinya. “Nggak jadi, Pak. Saya turun di sini saja. Saya akan ganti ongkosnya,” katanya kemudian pada si driver taksi online yang ditumpanginya. Rani pun kemudian turun, lalu memutuskan untuk duduk sebentar di sebuah bangku taman untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya selanjutnya. Kembali ke rumah orang tuanya adalah hal yang jelas tidak mungkin dilakukannya. Selain karena keduanya sudah meninggal dunia, rumah itu kini juga telah diambil alih keluarga kakaknya yang sangat membencinya karena ketidakpeduliannya pada keluarga besar. Ternyata selama ini dia merasa hidupnya b

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   BUSUKNYA NARENDRA

    Wanita yang biasanya sangat patuh dan penurut pada Rani itu tak menampakkan gentar sedikitpun. Bahkan dia juga berani membalas saat mantan istri dari majikannya itu menampar pipinya berulang kali. “Saya sudah berusaha menjadi asisten yang baik, tapi kelakuan Anda sudah sangat keterlaluan. Anda mengkhianati suami Anda sendiri di rumahnya. Itu sama saja Anda membuang kotoran Anda di tempat makan yang telah diberikan majikan Anda. Sekarang lebih baik Anda pergi. Karena walaupun sampai menangis darah pun, Bapak tidak akan pernah memaafkan Anda,” kata wanita itu setengah mengancam. Mendengar kata-kata sang mantan pembantu, niat Rani untuk meminta maaf pada mantan suaminya pun urung sudah. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan oleh mantan asisten rumah tangganya itu, suaminya tentu tak akan sudi lagi menerima permintaan maafnya mengingat dirinya bukan lah satu satunya wanita yang dia miliki. Rani mengutuk kebodohannya sendiri karena ternyata selama ini karena memilih untuk menerima

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TERUSIR DARI RUMAH SUAMI

    Sementara itu di tempat lain, Narendra justru disibukkan dengan kecemburuan Rani yang tak jua Reda. Dia baru sadar sekarang bahwa sahabatnya itu kini sudah mulai tergila gila padanya, hingga harus merasa marah saat mendengar keinginannya untuk kembali mengejar Agnia. Narendra yang sore itu sudah kembali ke apartemennya bahkan harus disibukkan dengan chat panjang lebar Rani yang memaki makinya tentang rencananya sebelumnya. Namun bukannya bersedih dengan kelakuan Rani yang kolokan seperti anak kecil, Narendra justru makin berbangga bahwa ternyata dia bisa membuat sahabatnya itu bertekuk lutut juga padanya. Walaupun sebenarnya hal itu bukan hal yang diinginkannya. Seandainya saja yang tergila gila padanya itu adalah Agnia, mungkin ceritanya akan jadi lain. Tapi meski begitu, demi meredakan amarah Rani dan demi untuk membuat wanita itu terus tetap mau melayani semua keinginannya, Narendra terpaksa kembali menemui wanita itu malam harinya. Rani tentu saja terkejut melihat Narendra telah

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   DITANGKAPNYA SRI

    “Ada orang yang nyari Ibu di luar.”Sri baru saja keluar dari kamar mandi sore itu saat seorang pembantu rumah tangganya menghampiri. “Siapa?” tanyanya dengan mengerutkan dahi. “Nggak tahu, Bu. Tapi katanya polisi," kata si pelayan. Wajah Sri langsung pucat pasi mendengar itu. Sejujurnya, dari pagi perasaannya sudah tidak karuan karena belum mendapat kabar apapun dari Atun tentang hasil dari aksi orang-orang bayarannya yang katanya berencana melaksanakan tugas mereka hari sebelumnya. Tapi ditunggu sampai sore hari, Atun sama sekali tidak memberinya kabar apapun. “Kamu balik ke depan sana. Bilang saja aku nggak ada. Kemana gitu,” kata Sri dengan nada bingung. “Baik, Bu.” Wanita berusia sekitar empat puluh tahunan itu pun langsung berlalu meninggalkan majikannya dan bergegas menemui dua tamu yang sedang menunggu di depan pintu rumah makan. “Tidak ada gimana, tadi katanya ada?” kata salah seorang diantara kedua lelaki berseragam itu usai mendengar penjelasan bahwa Sri tak ada di ru

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KAMBUH LAGI

    Belum habis kesedihan dan ketakutannya dengan kondisi sang suami, Agnia harus dibuat shock oleh beberapa orang yang menyatroni rumahnya dengan senjata. Apalagi saat polisi kemudian menyatakan bahwa kemungkinan besar ketiga orang penyusup itu berniat untuk membunuhnya. Hal itu tentu bukan tanpa alasan. Polisi mengaitkan apa yang terjadi dengan adanya racun yang dikirimkan pada Agnia yang justru mencelakai suaminya. Ditambah lagi dengan keterangan seluruh keluarga Agnia yang menceritakan kejadian saat dirinya diculik beberapa waktu sebelumnya. Polisi semakin kuat menduga bahwa target utama dalam rencana pembunuhan di keluarga itu tentu lah Agnia. Mendengar keterangan yang disampaikan pihak kepolisian, Agnia makin yakin bahwa Rani tidak mungkin terlibat dalam pengiriman kue beracun yang mengakibatkan Dewo sekarat. Mengingat sahabatnya itu, Agnia yang sedang dalam kondisi bingung dan karena selama ini dia lah satu satunya sahabat yang selalu bersedia mendengar segala keluh kesahnya, akhi

DMCA.com Protection Status