Sengatan matahari ini tidak menyurutkan sedikitpun semangat Lita untuk berjalan menuju gedung Diniyah. Siang ini kita sudah mulai aktif dengan kegiatannya mengurus pondok pesantren suaminya itu." Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Pelita memulai kelasnya." Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh " jawab para santri putri kompak. Lita mulai mengabsen satu persatu santri putri di kelasnya. Kemudian lanjut menyampaikan satu persatu materi dan menjelaskannya secara detail. Diam diam Lita tersenyum, memandangi setiap sudut ruangan ini . Ia teringat , disinilah awal mula cinta mereka bersemi . Di sinilah mulai tumbuhnya perasaan menyayangi satu sama lain . Dan disinilah segala kenangannya bersama Risma dan teman-teman yang lain . Lita kembali khawatir tatkala memikirkan Risma yang sempat bertemu dengannya di Bandung kemarin. Semoga saja ini yang terbaik yang diberikan Allah untuknya.*Flashback Off*" Ta , semoga lo berjodoh ya sama Gus Zafran "ucap Risma yang selalu c
" Sayang , aku nggak mau ditinggal " Gus zafran terkekeh mendengar rengekan manja istrinya." Ngomong apa barusan?" ucap Gus Zafran menggoda. Laki-laki itu terkekeh melihat Rona merah jambu di kedua pipi istrinya. Akhir-akhir ini Lita memang sangat manja dan terus menempel padanya. Biasanya untuk memanggilnya dengan sebutan sayang saja harus dipaksa. Tetapi kali ini ia selalu mendengar Lita mengucapkan kata-kata manja dan berhasil membuat Gus zafran senyum-senyum sendiri." Saya pengen dipeluk terus " Gus Zafran menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum geli .Jadi sekarang istrinya sudah mulai pintar menggodanya ?." Emang nggak gerah Dipeluk terus?"" Gus.... terserah saya lah mau ngapain. Ini kan maunya baby bukan mau saya . Gus nggak peka banget sih " Gus Zafran langsung diam melihat istrinya mulai berkaca-kaca. Ia bingung sebenarnya letak kesalahannya di mana hingga otaknya menangkap sesuatu yang janggal. Lita yang menyadari baru saja keceplosan langsung membekap mulutnya .
Sudah hampir lima belas menit Gus zafran merayu Lita, membujuknya agar tetap di rumah .Tetapi Lita yang keras kepala tetap saja ke ke ingin ikut Gus Zafran ke acara pernikahan Risma dan Kang Ikhsan." Guss...please.." rengek Lita memasang wajah memelas." Sayang , perjalanan ke sana itu memakan waktu dua jam, dan saya nggak mau kamu kecapean""Enggak Gus, biasanya saya juga kuat kok" ucap Lita masih kekeh." Tapi ini nggak biasa. Sekarang kamu lagi hamil, ada anak kita di dalam sini " ucap Gus Zafran sembari mengelus perut Lita. Lita menghela nafasnya ,ia mulai menyerah suaminya itu pasti tidak akan mengizinkannya." Ya Sudahlah , saya titip kado aja buat Risma" ucapnya sembari memberikan sebuah kotak kado kepada Gus Zafran." Nah , gitu dong Ini semua Kan demi kebaikan kamu dan calon anak kita" Lita mengangguk mengerti.Gus zafran memeluk pinggang lita " istriku ini memang pintar dan seharusnya dikasih hadiah". Gus zafran mendekati bibir lita lalu melumatnya perlahan. Lita perla
Sudah dua hari ini Gus zafran sudah tidak berangkat ke kampus. Dia ingin menjadi suami Siaga untuk istri dan anaknya menjelang kelahirannya. Tapi ternyata semua tidak sesuai dengan keinginannya .Ada satu acara di salah satu pesantren yang harus di isinya. Berhubung Abah ada acara , jadi mau tidak mau harus dialah yang mengisinya . Dengan pasrah dan tidak bersemangat Gus Zafran akhirnya berangkat." Gus, perkiraan dokter kan masih seminggu lagi. semangat dong " ucap Lita lembut berusaha menghibur suaminya. Gus zafran menghampiri Lita yang masih duduk di tepi ranjang , berjongkok dan membenamkan kepalanya di perut Lita. " Assalamualaikum Sayang. Abi pergi sebentar ya. tungguin Abi kalau mau lahir ".Lita membelai kepala suaminya dengan lembut. " Ya sudah sana berangkat" . Gus Zafran masih enggan beranjak. Ia masih mencium perut kita bertubi-tubi." cium dulu dong baru berangkat " ucap Gus Zafran manja. Lita terkekeh sembari mencubit kedua pipi suaminya gemas , kemudian mengecup bibir
"Nanti sore gue jemput dimana ?" tanya intan sahabat Lita."Jemput dirumah aja" jawab Lita tak bersemangat' Ya , akhir akhir ini Talita Adriana atau kerap dipanggil Lita itu memang tak seceria biasanya.Karena harapannya yg ingin sekali menjadi pramugari sirna seketika ayah dan bundanya menyuruhnya lanjut ke pondok pesantren setelah lulus di Sekolah menengah.Padahal sejak kecil Lita sudah bercita - cita menjadi pramugari. Dengan postur tubuh yang tinggi dan paras yang cantik seperti bundanya. Tapi keadaan ekonomi keluarga Lita lah yang tak memungkinkan, untuk dia menempuh sekolah pramugari. Ayahnya yang saat itu menjadi manager di perusahaan besar tiba tiba di pecat karena difitnah oleh temannya sendiri. Dan mau tidak mau, ayahnya yang dulu pernah berjanji kepada Lita untuk menyekolahkannya disekolah pramugari pun tidak bisa menepati janjinya. Dan kini keluarga Lita hanya punya toko kecil dari hasil gaji pesangon ayahnya. Yang cukup untuk makan dan keperluan sehari hari
" Litaa... ayo cepat, ayah sudah menunggu" teriak bunda dari dapur. Merasa tak ada jawaban, bunda pun menyusul lita ke kamarnya. "MasyaAllah sayang, kamu cantik sekali" bunda kagum melihat anak gadisnya mengenakan gamis dan hijab yang kemarin mereka beli dipasar. Karena sebelumnya ,lita tidak pernah memakai gamis. Terlihat sangat anggun lita dengan balutan busana muslimnya. " Ah bunda, jadi malu lita " jawabnya yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya didepan cermin. " Ayok sayang , ayah sudah menunggu, kita sarapan dulu " ajak bunda yang langsung diikuti lita yang mengekor dibelakang. Sesampai dimeja makan ,Lita langsung disambut oleh teriakan sang adik. "MasyaAllah kakak cantik banget" teriak nara, " kakak udah kayak istrinya Gus aja" ucap nara menggoda kakak nya. " ih apaan dih nara" jawab lita yang jadi salah tingkah.Begitupun ayah Lita , ia sangat kagum melihat penampilan putrinya yang berbeda 180° dari biasanya. " nah git
Lita membawa Al-Quran ditangannya. Setelah selesai mengaji, lita langsung ke asrama untuk menghafal bacaan Qurannya. Dengan fokus lita mulai menghafal. Sangat sulir bagi Lita yang belum terbiasa menghafal Al-Quran. Tapi lita tak patah semangat.Difikirannya hanya hanya ada ayah dan bundanya yang ingin ia bahagiakana. Tiba - tiba risma datang dengan membawa buku tebal ditangannya dan memberikannya ke lita. " Nih ada titipan dari Kang ikhsan " terangnya. " Buat gue ?" tanya lita tak percaya. "Ya iya lah buat lo,masak buat markonah" jawab risma kesal. Sebenarnya risma diam - diam mengagumi kang ikhsan. Tapi ia tak pernah sedikit pun menceritakannya pada siapa pun. " Ya kali aja kan " timpa lita seraya mrngambil buku itu dari tangan risma. " CARA CEPAT MENGHAFAL AL- QURAN " " Ih, ngapain si bambang ngasih gue buku kaya gini " gerutu lita dalam hati. Ia tidak suka kang ikhsan terlalu perhatian kepadanya.. o0o. Jumat pagi para santri
Jam menunjukan pukul 13.50. Cepat cepat lita bersiap untuk madrasah dinyah. Lita berangkat bersama santri putri yang lain, karena risma sudah berangkat lebih dulu. Risma ada jadwal piket hari ini. Dan dia harus berangkat lebih awal dari yang lainnya. Lita berpapasan dengan kang ikhsan yang juga akan berangkat dinyah. " Sudah dibaca buku yang kemarin saya kasih ? " tanya kang ikhsan seraya menaikkan kedua alisnya. ' Sudah kang, terima kasih " jawab lita tanpa menoleh . Lita mempercepat langkahnya. Ia tidak mau berlama lama bertemu kang ikhsan. Lita langsung masuk kekelas A putri. Ia duduk dibangku paling depan bersama risma.Jam pelajaran sebentar lagi dimulai. Lita dan risma sibuk membaca bukunya." Lo tau ga sekarang ustadz siapa yang masuk kelas kita ?", tanya risma sembari manaik turunkan alisnya. " Emang siapa ?"" Gus zafran ta " " Oh , Gus zafran" jawab lita seolah tak peduli.Padahal dalam hati Lita benar benar bahagia bisa mengikuti pelaj