Share

Bab 94

Mendapat balasan, Rendra merasa begitu terharu. “Makasih, Ra.”

Rendra mengusap kepala Ayra lembut, sesekali menghirup aroma surai legam panjang yang mempunyai bau wangi segar, sama seperti dulu.

Sesudah itu, Rendra melepaskan pelukan mereka. Tidak berharap Ayra berkata-kata. Perlakuan Ayra sudah membuktikan bahwa gadis tersebut hanya menerima apa yang ingin ia lakukan. Sekarang saatnya Rendra pamit. Ia undur diri seraya memberikan senyuman tulus kepada Ayra.

“Selamat tinggal, Ra,” ucapnya. Kemudian menghilang dari pandangan Ayra.

Ayra segera menutup pintu lalu berbalik badan dengan perasaan yang lumayan kacau. Ia bersandar pada daun pintu, kedua matanya terpejam. Mengembuskan napas panjang. Seketika memori saat bersama Rendra terulang kembali di ingatannya hingga tanpa sadar, seorang lelaki sudah memperhatikannya sejak beberapa menit yang lalu, bahkan dapat menyaksikan aktivitas kedua manusia di ambang pintu rumah itu.

Ayra membuka mata dan langsung bertatapan dengan Attar yang berdir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status