Share

Bab 120

Attar berjongkok di depan Ayra yang duduk di atas sofa. Dia membantu mengolesi betadine ke luka yang ada di kaki Ayra dengan telaten.

Semenjak beberapa detik yang lalu, Ayra menatap wajah Attar tanpa beralih. Perlahan tangannya bergerak menyentuh surai legam suaminya lalu membelainya. “Kamu masih marah sama aku, Mas? Kamu nggak percaya sama aku?” tanyanya dengan suara sedih.

“Kenapa kamu diam aja waktu dia meluk kamu?” Attar bertanya balik tanpa menatap wajah Ayra.

“Aku nggak bermaksud nerima pelukan dia. Aku cuma kaget sampai rasanya susah buat gerak. Apalagi saat itu kamu langsung lihat aku sama dia. Gimana aku nggak makin syok? Aku yakin Mas Attar pasti langsung salah paham.”

“Mas Attar nggak tahu kalau sebelumnya aku marah dan memaki dia. Tapi dia nggak mau dengerin aku,” lanjutnya mengadu.

“Besok kita pergi dari sini. Aku nggak mau kalau sampai dia nyariin kamu lagi,” ucap Attar. Kemudian setelah selesai mengobati kaki Ayra, dia mengangkat wajah untuk menatap bola mata istrinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status