Share

Bab 122

Tangan Rendra semakin erat mendekap tubuh Reti. Hatinya memohon agar wanita itu tidak meninggalkan dirinya. “Aku mohon jangan pergi. Jangan tinggalin aku,” ungkapnya.

“Kamu nggak mau ditinggalin aku karena nggak ada wanita lain yang sayang sama kamu setulus aku, ‘kan? Cuma itu ketakutan kamu! Karena Ayra yang kamu cintai itu udah nggak cinta lagi sama kamu! Iya, ‘kan?!” sentak Reti sembari terus berusaha memberontak. Namun, tenaganya kian melemah saat air matanya bergulir semakin banyak.

Rendra tidak bisa menjawab. Pada kenyataannya, semua yang Reti ucapkan ada benarnya. Akan tetapi, Rendra juga ingin memiliki kesempatan untuk membalas ketulusan wanita itu.

Reti menyerah. Dia tidak mampu melawan Rendra yang seakan terus membelenggunya ke dalam hubungan beracun.

“Terakhir kali ... aku minta kesempatan untuk yang terakhir kali. Maaf kalau aku masih aja jadi laki-laki yang buruk,” lontar Rendra.

Anehnya, semakin lama, rengkuhan Rendra di tubuhnya membuat Reti merasa nyaman dan tenang. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status