Share

Bab 126

Rendra tidak menyerah. Meskipun sadar kalau dirinya sedang diabaikan oleh wanita di sebelahnya, dia tetap berharap bisa dimaafkan. Berharap bahwa hubungan mereka dapat membaik seperti sebelumnya.

Rendra terus berusaha membujuk Reti. Dia pergi ke dapur untuk mengambil sendok makan. Kemudian kembali duduk di sebelah Reti yang belum juga bergeming. Kali ini Rendra berpindah tempat duduk, ke mana wajah Reti mengarah.

Rendra mencoba menyuapi istrinya lagi. “Ret, mau ya, makan? Buka mulut kamu. Jangan nyiksa anak kita. Kamu sendiri juga butuh makan. Ayo buka mulut kamu, Ret,” pinta Rendra dengan suara lembut.

Satu tangan Rendra membenarkan anak rambut Reti ke belakang telinga hingga tidak ada satu helaipun rambut panjang itu yang menjuntai di depan wajah.

Kedua bola mata Reti masih enggan untuk menatap ke arah suaminya. Dia tidak tahu lagi bagaimana cara mendeskripsikan perasaannya. Seluruhnya bercampur menjadi satu. Luka, sakit, amarah, kecewa, sedih, takut, semuanya sedang bertahta.

Rendr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status