Beranda / Romansa / Godaan Memikat Lelaki Penguasa / 97. Gelebah yang Masih Ada

Share

97. Gelebah yang Masih Ada

Penulis: KarRa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

     Malam menjelang Edzard terbangun dari tidurnya, Rere masih terlelap dalam pelukannya. Lelaki tersebut tidak tega untuk meninggalkan istri pertamanya tetapi, mengingat ada Evelyn yang juga harus dia jaga perasaannya. Edzard lalu menyingkap pelan sekali tangan Rere yang melingkar di perutnya agar tidak mengganggu lelapnya. Edzard beringsut bangkit, dia mengulas senyum memperhatikan setiap inci wajah Rere yan tertidur, ah, sangat manis, batinnya. Dia mengelus rambut Rere dengan sayang lalu mencium kening dan pipinya. Membenahi letak selimut untuk menutup tubuh mungil itu. Edzard gegas turun dari ranjang, dia meraup wajahnya. Langkah kaki itu kembali terhenti ketika berada di depan pintu kamar. Sekali lagi Edzard menatap ke arah ranjang. Rere meringkuk sendirian, dadanya terasa sesak tidak terkira.

     “Maaf, sayang,” kata Edzard lalu membuka pintu dan keluar dari kamar menuju ke kamar istri keduanya.

    Peman

KarRa

Hai, jangan lupa tinggalkan jejak komentar ya, terima kasih sudah membaca Godaan Memikat. Kalau boleh tahu kalian suka bab yang sedikit atau banyak nih D'lovely KarRa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miu Maria Ulfah
suka yg banyak kak biar puas ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   98.Cemas

    Rere masuk ke dalam ruangan, terlihat Nayla tengah memeluk sebuah bingkai foto sembari menangis tersedu di sudut ranjang. Wanita muda itu berjalan mendekat ke arah sahabatnya. Dia meraih bingkai foto yang sedari tadi Nayla peluk. Nayla melepas bingkai tersebut, untuk kemudian menghapus linangan air mata. Rere melihat potret tersebut lalu tersenyum, Nayla membalas dengan senyum masam. Kenangan pahit yang harus dia jalani ketika mencintai orang yang tidak dapat kita raih. Semua rasa sakit itu mendadak ada, meski sejauh ini keduanya bertahan. Rere duduk di dekat Nayla, dia meletakkan bingkai tersebut di ranjang. Rere kemudian memeluk sang sahabat. “Mengapa kamu menangis, Nay?” tanya Rere. “Antara bahagia juga khawatir Re, aku bahagia karena akan menikah dengan lelaki yang aku cintai. Akan tetapi, aku khawatir dengan Kenzo. Dia baik-baik saja kan?” tanya Nayla masih sesegukan.&nb

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   99.Kecelakaan

    Sebuah mobil warna merah cerah berjalan keluar dari pintu gerbang sebuah kediaman. Mobil tersebut melaju tidak cukup kencang, berjalan menyusuri jalanan raya yang masih cukup lengang tidak seperti hari biasa. Pagi yang mendadak gerimis padahal baru saja cerah. Daun-daun di pinggir jalan yang tumbuh besar, kokoh bergoyang tersapu angin, yang ikut membawa pergi dedaunan kering. Gedung-gedung pencakar langit itu terlihat megah selintas. Beberapa orang berlarian menerjang gerimis. Mungkin mereka terburu-buru karena banyak urusan. Melewati tikungan jalan, dari arah berlawanan seorang wanita berlari menyeberang jalan. Mobil warna merah tersebut kehilangan kendali lantaran menghindari si penyeberang jalan, dia banting stir ke arah sebaliknya. Mobil tersebut oleng dan dari arah depan ada sebuah mobil bak terbuka yang memuat barang, penuh tertutup terpal warna biru di bagian belakang. Melaju kencang, kejadian begitu cepat dan mendadak, sama-sama terkejut. Bruak

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   100.Mencoba Ikhlas

    Kematian, sesuatu yang pasti akan terjadi, hanya saja ketika takdir itu terjadi tanpa kita sadari sebelumnya, rasa sakit yang merasuk semakin membelenggu, mengepung dada, sesak. Kehilangan menjadi duka yang meluruh lantakan segala keegoisan. Tersisa air mata, sendu, juga lara, tiba-tiba datang tanpa peringatan sebelumnya. Kenangan-kenangan indah menyembul bermain di pikiran. Tangisan membahana di kediaman Devan, rumah hangat yang selalu ceria. Berkali-kali nyonya Devan pingsan hingga harus di infus di rumah. Evelyn menatap denga air mata yang seolah tidak pernah surut. Memandang jasad yang kini terbujur kaku. Suara teriakan dari arah depan menambah gaduh. Semua turut berduka cita atas kepergian Nayla yang begitu cepat. Tanpa tanda-tanda sebelumnya. Bahkan beberapa menit sebelum kecelakaan Nayla masih sempat menelepon Akbar, tunangannya, gadis itu memberikan kabar kepada calon suaminya jika sang kakak memberikan hadiah sebuah cafe yang te

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   101.Rere Koma

    Edzard terduduk lemas melihat sang istri berbaring tak berdaya, dia menggenggam erat tangan sang istri dengan penuh kasih. Rasa takut melanda hatinya, kedua orang tua Rere sudah Edzard suruh pulang untuk istirahat terlebih dahulu. Edzard mengecup telapak tanga Rere, wajahnya terlihat leleh, Edzard sendiri yang membantu mengangkat keranda juga menguburkan jenazah sang adik bersama Akbar. Tegar, saat ini hanya itu hal yang coba dia lakukan. Wajah ayu sang istri terlihat memucat, ada selang di hidung untuk alat bantu pernapasannya. Ah, pemandangan yang sangat miris, bukan. Edzard lalu bangkit melihat Rere menggeliatkan tubuh, patient monitor berbunyi, gambar yang mirip sandi rumput di layar begerak semakin rendah. Edzard membelalakkan mata, dia panik dan langsung memencet tombol darurat berulang kali. “Abang mohon Re, tetaplah bertahan,” kata Edzard. “Apa pun keadaan kamu nanti, bagaimana pun nantinya. Abang tidak akan melepaskan kamu

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   102.Ponsel Nayla

    Edzard juga Evelyn duduk di sebuah sofa berdampingan, sofa yang berada di seberang brankar Rere terbaring koma. Keduanya masih saling diam, Edzard merasa kebingungan, keduanya terasa canggung. Yah, mengingat apa yang sudah Edzard ucapkan tadi membuat lelaki tersebut berpikir dua kali. Benar-benar kebimbangan yang tidak terelakkan. Lelaki itu bangkit berdiri, Evelyn menatap sang suami dengan tatapan bertanya. “Aku beli minum dan makanan dahulu,” kata Edzard. Evelyn mengangguk, “Iya,” jawabnya singkat, dia melihat punggung sang suami yang berjalan mendekati pintu. Lelaki sekuat Edzard terlihat rapuh olehnya. Siapa saja juga akan merasakan hal sama ketika kehilangan, terlihat rapuh tanpa daya. Bukan cuma Edzard namun, Kenzo pun demikian. Apa yang terjadi adalah takdir yang tidak bisa di rubah lagi. Edzard menutup pintu, tatapannya gamang melihat ke arah l

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   103.Janji

    Siang hari yang terik, dimana udara sejuk membuat pikiran menjadi lebih jernih. Di pinggir air terjun yang mengalir deras, ada cahaya melengkung warna-warni di dekat air terjun tersebut. Saat ini kami berdiri berdampingan, berdua. Menikmati kicauan burung-burung yang terbang bebas di atas seperti menembus langit. Ada beberapa kicauan burung dari pepohonan, suara riuh mereka bersautan satu sama lain, bersama bising suara deras air yang mengalir. Aku memeluk tubuhnya dengan sangat erat, hampir aku menangis mengingat apa yang akan kami hadapi setelah ini, sebuah perpisahan, yang sangat menyakitkan. Wanita itu lebih tegar dari diriku yang rapuh, mungkin dia lelah atau mungkin sudah kebal dengan rasa sakit yang aku buat untuk mereka. Lidah terasa kelu ketika hendak mengucapkan kalimat untuk memutuskan tali pernikahan kami. Beberapa hari lalu ketika pada pagi hari usai pengembalian ponsel Nayla, oleh orang yang baik hati. Rere sadar dari

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Season Dua (Rasa yang Memperdaya)

    Senja, begitu mempesona, indah tidak terkira. Senja membawa sejuta rasa, kekaguman. Bak rasa cinta yang bertengger di hati, gelayar rasa ibarat bianglala, tidak mampu terlukiskan dalam kata, kekaguman senja. Ibarat memupuk duka lara, ketika indah senja tidak mampu terukir sempurna di langit, akan berganti malam, lalu menyisakan kenangan. Senja ibarat rasa, dimana hal indah itu terlihat menawan namun, tidak dapat kita miliki, hanya dapat kita nikmati sementara. Gelebah dalam atma, itulah senja, bagi secuil rasa yang masih tersisa, menyiksa, tanpa mampu kita genggam. Rinai melanda hati, mengepung, semakin lama semakin membludak, meruap timbul ke permukaan, itulah rindu. Sisa dari senja yang telah terlewat. Seiring waktu yang telah lalu, senja masih terlihat mengagumkan, akan tetapi, membuat sadar agar tidak berharap. Rasa suka masih ada, hanya saja berganti terbiasa menahan rindu, juga cinta yang seharusnya dilupakan. Oh, senja, inda

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   105.Penyatuan

    Dalam buai sentuhan demi sentuhan yang menggetarkan seluruh tubuh. Otak terasa kosong, pikiran hanya berfokus pada penyatuan yang kini terjadi, sentuhan lembut, gerakan pelan sesekali menjadi brutal tidak terkendali. Edzard menatap tubuh polos di bawahnya. Dia begitu mengagumi tubuh yang sangat terasa cocok untuknya tersebut. Erangan bersahut-sahutan, menggema dalam ruang kedap suara. Hari belum terlalu larut namun, pergumulan itu sudah dimulai dari beberapa waktu lalu. Sebuah ruangan dengan tempat tidur ukuran jumbo, kasur empuk juga bad cover warna cream motif bunga-bunga. Ruangan cukup luas, ada lemari ukuran besar serta dapur di bagian lain, Edzard memilih kamar VVIP di salah satu hotel ternama. “Kamu cantik,” ucap Edzard mengagumi wajah cantik sang istri. “Abaaaang!” teriak Rere memanggil sang suami. “Iya, Sayang, jangan di tahan, berteriak sesukamu, nikmati malam ini, nikmati semuany

Bab terbaru

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Spesial Part 3 -Tamat-

    Elizabeth, Larisa beserta sang suami juga Delon baru selesai sarapan. Mereka keluar restoran menatap ke arah lautan lepas sembari membicarakan hal-hal yang hendak dilakukan untuk menghabiskan siang ini. Masih ada waktu dua hari berlibur ke tempat tersebut. Senyum sumringah Larisa dan Aarav membuat iri bagi para jomlo yang lihat. Termasuk Elizabeth dan Delon, pemuda tidak sengaja yang masuk sarang macan dengan menyatakan cinta pada Caroline Zeroun. "Kalian mau ikut kami ke pulau itu?" tanya Aarav menunjukkan sebuah pulau tidak jauh dari tempat mereka. "Kami tidak mau jadi obat nyamuk," keluh Elizabeth. Aarav terkekeh, "Baiklah, kalau begitu aku akan membawa istriku sekarang, selamat bersenang-senang kalian." Tanpa kasihan Aarav mengatakan. Lelaki itu mengangkat tubuh sang istri menggendong ala bridal. Delon dan Elizabeth menggeleng, terlihat menggelikan perbuatan monster kutub utara yang sok manis. Walau sebenarnya dia sedang berusaha manis demi sang istri, nampakn

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 2

    "Rafael Kenzo!" teriak Maya hilang kesabaran. "Kau, apa yang kau lakukan. Ini tidak seperti yang kita sepakati, brengsek!" pekik Maya. "Bergantilah pakaian, orang tuaku akan kemari beberapa saat lagi." Pemuda itu mengabaikan umpatan Maya. Wanita tersebut frustrasi sendiri dibuatnya. Yeah, pemuda yang bersama Maya adalah Rafael, rasa cinta pada Larisa mungkin tidak mampu dia paksa, perbedaan keyakinan menjadi jurang pemisah sebelum rasa tersebut diungkapkan, miris memang, namun apa daya. Dalam suatu kesempatan Rafael mendapati Maya berada di antara Larisa dan Aarav, jika mengikuti ego, ingin sekali membiarkan. Namun, pemuda tersebut tidak akan pernah sanggup untuk melihat Larisa menderita. Rafael dan Kenzo sama-sama pernah terluka dengan perasaan cinta berbeda keyakinan. Satu hal pasti, ketika Kenzo mendapati putranya, berhubungan dengan wanita. Sang ayah tidak langsung menghakimi, dia lebih memilih untuk melihat apa yang sebenarnya. Saran dari Kenzo hanya satu, d

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 1

    Larisa dan yang lain menoleh ke arah suara, gadis cantik mengenakan dress putih tanpa lengan setinggi lutut. Rambut panjang blonde tergerai, di mana topi pantai menghias kepala. Senyum merekah mendebarkan jantung kaum adam yang melihat, tubuh mungil berkulit seputih susu membuat dunia Delon serasa terhenti. Bak disuguhkan bidadari cantik turun dari langit. "Hai, Cariline," sapa Larisa. Yah, gadis itu Caroline Zeroun, putri tunggal Axelle Zeroun dari kota B. "Boleh aku bergabung, Kak?" tanyanya. "Boleh sekali, silakan cantik," ujar Elizabeth sumringah. "Perkenalkan dia Caroline," kata Larisa. "Aku Elizabeth," ujarnya. Derit kursi berbunyi, Caroline duduk di kursi dekat Delon. Pemuda itu masih melongo, Elizabeth yang melihat menutup mulut sahabatnya. "Lap tuh iler yang hampir menetas!" kelakar Elizabeth. "Hai, bidadari cantik aku Delon," kata pemuda itu berganti mengulurkan tangan. Caroline menyambut dengan bahagia. "Sepertinya aku j

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Season 3 Selesai...

    Setelah melewati beberapa pencarian atas bantuan anak buah sang papa. Elizabeth berhasil menemukan kamar hotel yang ditempati Larisa sahabatnya. Dia sedang berjalan dengan terus mengomel lantaran Larisa tidak dapat dihubungi. Ponsel mati, padahal keduanya berjanji akan sarapan bersama. Delon menatap punggung sahabatnya itu, dia paham benar Elizabeth khawatir. Sampai di kamar yang dituju gadis itu berhenti. "Akhirnya sampai juga, Larisa kamu kenapa belum turun sarapan?" omel Elizabeth membuka pintu kamar. Mata gadis itu membola, dia menutup mulut dengan kedua tangan, Delon mengernyitkan kening lalu ikut melongok ke dalam. Dia pun sama ikut terkejut. Melihat bagian dalam berantakan, Elizabeth juga Delon melangkah ke dalam. Dia mendapati ranjang bak kapal pecah, pakaian serta dalaman berserakan di lantai. Keduanya saling menatap meringis, merasa salah datang ke tempat itu. Samar terdegar erangan bersahutan dari sebuah ruang yang tertutup, keduanya menduga itu kamar mandi. E

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   240. Lautan Asmara

    Tangan Larisa bergerak nakal meraba pundak Aarav, wanita itu berjalan memutar untuk berdiri di hadapan sang suami. Mempertontonkan tubuh telanjangnya. Aarav menatap tajam bak serigala yang melihat mangsa. Wajah gadis itu memanas, tangannya mengepal menahan gemetar. Kedua tangan Larisa meraba bagian kemeja, mencoba meloloskan kancing yang masih melekat. Aarav memperhatikan dengan badan panas dingin, kemeja itu terlepas berkat tarikan sang istri, mempertontonkan bagian dada maskulin. “Aku siap, mari lakukan. Jangan menahan lagi,” bisik Larisa mencengkeram bagian junior Aarav. Aarav melambung tinggi, seperti naik rollercoaster, sungguh perasaan luar biasa tidak terkira. Tanpa menunggu waktu lebih lama, Aarav mengangkat tubuh Larisa, merebahkan di ranjang. Memulai kembali belaian lidah dan juga bibir di area sensitif Larisa. Gadis itu berteriak, setumpuk rasa dengan jantung terpompa lebih cepat. Menantikan hal yang lebih menakjubkan dari pemanasan itu. “Aku, akan melakuka

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   239. Menghadiri Pesta Axelle Zeroun

    Mata Larisa berbinar melihat pemandangan di bawah laut pada sore hari. Saat ini mereka tengah berada di sebuah kapal pesiar. Langkah kakinya nampak lincah dengan sepatu cats yang dikenakan. Dress warna putih setinggi lutut menari dengan indah seirama langkah. Aarav membiarkan gadis muda itu di hadapannya. Kemudian mantik pelan saat sang istri hampir menabrak seorang anak muda. "Kau tidak apa?" tanya pemuda tampan rupawan pada Larisa. Gadis tersebut tersenyum, "Aku baik," jawabnya. Pemuda tersebut mengerutkan kening lalu tersenyum. "Kau, Kak Larisa?" tanya pemuda itu. "Iya, bagaimana kau bisa mengenalku?" tanya Larisa. 'Astaga, siapa lalat pengganggu ini?' cebiknya. "Astaga, aku juniormu di kampus Kak, senang sekali bisa berjumpa dengan Kakak Cantik," kata pemuda itu lagi. Larisa mencoba berpikir keras, dia seperti mengingat sesuatu. "Hei, Ren, apa yang kau lakukan disini? Pasti mengganggu gadis-gadis?" Seorang gadis cantik dat

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   238. Penangkaran Buaya?

    Maya merasa tidak ingin masuk ke dalam apartemen tersebut. Namun, tidak ada pilihan pemuda yang mengekang pasti mencari di manapun dia berada. Tidak ada tempat untuk dia kabur sama sekali. Kabur pun hendak ke mana, tiada tempat bagi dirinya. Wanita itu menghela napas berat lalu berjalan masuk, ruangan gelap, hanya seberkas cahaya sorot lampu yang masuk dari luar. Maya meraba dinding lalu menekan tombol saklar. Dia menundukkan kepala kemudian melangkah ke dalam. "Kau malam sekali pulang." Suara bariton lelaki terdengar. Maya tidak terkejut, sudah menduga pemuda itu akan datang. "Aku ikut bos ke luar kota," jawabanya sembari melepas sepatu. Maya mendongakkan kepala, baru dia melihat wajah lelaki tersebut. Dia mengulas senyum, berjalan gemulai ke arah sofa lalu duduk di pangkuan sang pemuda. "Kau cemburu?" tanya Maya. Pemuda itu menatap sarkas, "Jangan bercanda," sanggahnya. "Jangan khawatir, pak tua itu mampu menjaga diri dengan baik, kau t

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   237. Firasat Seorang Istri

    Malam hari di kediaman Aarav. Larisa duduk di ruang tamu dengan perasaan gundah gulana, berulang kali bangkit dari sofa lalu kembali duduk, terkadang mondar-mandir mirip setrika. Apa yang dikatakan Elizabeth tadi siang begitu mengganggu, membuat berpikir keras. Bagaimana jika sang suami memang berselingkuh, sekretaris pribadinya bertubuh sintal, nan sexy, dada menggelembung, cantik nan elegan, ah wanita itu sesuai tipe ideal Aarav. Larisa melirik ke bawah, tubuhnya kerempeng, dada kecil. Sepersekian detik gadis itu membandingkan tubuh dia dan sekertaris, membuat kepala berdenyut nyeri. Dia menguatkan diri mengatakan tidak mencintai sang suami. Namun, berbanding terbalik dengan hati yang tidak karuan, cemas. “Mengapa aku jadi kepikiran, membandingkan hal tidka penting” keluh Larisa. Dia menyibakkan rambut panjang ke belakang. Kembali bangkit dari kursi untuk kesekian kali, kakinya melangkah ke arah jendela, menyibak tirai warna coklat bermotif bunga-bunga besar, mempe

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   236. Godaan Teman Masa Kecil

    Sore hari sekitar pukul empat, usai menempuh perjalanan kurang lebih satu jam Aarav sampai di kota B. mobil yang membawanya berhenti di parkiran sebuah hotel. Lelaki tersebut keluar dari mobil saat sang sopir membukakan pintu, dia duduk di bagian belakang, sedangkan Maya ada di depan bersama sopir. “Maaf Pak, pertemuan akan dilakukan pukul tujuh malam, boleh saya pergi sebentar. Saya janji akan kembali kesini sebelum pukul tujuh,” kata Maya mencegah Aarav melangkah. Tubuh maskulin itu berbalik, “Kau mau mengunjungi ibumu?” tanya Aarav mengingat permintaan Maya tadi. Maya tersenyum seraya menjawab, “Iya, Pak.” “Istirahat sebentar, aku juga mau mandi dahulu. Akan aku antar nanti,” kata Aarav yang langsung melenggang pergi tanpa menunggu jawaban Maya. Wanita tersebut mengurungkan niat, dia kembali mengatupkan bibir yang sempat terbuka hendak mengucap. Yah, apa yang dilakukan Aarav, jika sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menolak. Maya mengekor A

DMCA.com Protection Status