Share

173. Adik!

     Mobil akhirnya berhenti setelah Aarav mengancam sang adik. Lelaki itu duduk kelelahan dengan punggung bersandar di punggung jok. Napasnya memburu, dia menatap sang adik dengan tatapan tajam. Delon meringis tanpa berdosa. Beberapa saat hening seketika, mobil kembali dinyalakan. Delon menyetir, melajukan mobil keluar dari area club malam itu. 

       "Kau benar-benar menjengkelkan, dasar!" ujar Aarav setelah mulai tenang. "Rasanya aku ingin melempar dirimu ke tempat sampah," lanjutnya.

        "Huhu … aku takut," cicit Delon dengan ekspresi pura-pura takut.

        Aarav mengenakan sabuk pengaman. Tidak mungkin bagi dirinya marah terlalu lama, meski saat bercanda Delo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status