Share

bab 55

“Assalamu’alaikum ..” Azam memanggil sambil mengetuk pintu rumah Ardi.

Dari arah belakang sesorang menegurnya.

“Cari Nak Ardi ya, Mas?”

Azam menoleh dan mengangguk sopan, “Iya Mas, mau Tanya-tanya soal biaya kontrakan?”

“Oalah orang baru yang ngontrak di rumah kosong?”

Azam mengangguk lagi, kemudian menunjuk rumah kontrakan yang tampak kelihatan dari rumah Ardi.

“Itu, Pak. Saya dan istri ngontrak di rumah itu.”

Pria baruh baya yang belum di ketahui namanya itu tersenyum kemudian mengajak Azam untuk duduk di warungnya terlebih dahulu.

“Buk, buatkan kopi untuk penghuni baru kita,” ujarnya.

“Ah .. gak usah, Pak.” Azam menolak, dia tampak sungkan karena baru beberapa menit yang lalu sudah mau disuguhi kopi.

“Taka pa, Mas. Kita ini tetangga, saya juga ngontrak di sini. Orang yang ngontrak di situ semuanya orang jauh-jauh. Gak ada sanak saudara, jadi kami semua mengaggap tetangga-tetangga adalah saudara satu sama lainnya.”

Azam mengangguk, dan mendengarkan secara seksama cerita yang mengali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status