Share

bab 29

“Dek, minta uangmu dulu.”

“Buat apa?”

“Ira mau beli Skincare, tetapi gajiku sebagai kuli bangunan satu hari gak cukup” rengeknya.

Lita yang kebetulan berada disana memandang Imron dengan jijik.

“Laki-laki gak modal, gak tahu malu, gak tahu diri, bisa-bisanya dia mau minta uang untuk pelakor sama istri sah! Laki-laki seperti ini halal untuk di santet” makinya dalam hati.

Dia gregetan, rasanya tangannya gatal ingin menyiksa suami tetangganya ini.

“Aku gak pegang uang!” balas Naya.

“Jangan bohong lah, kamu kan kerja”

“Eh, aku kerja gak ada seminggu, sudah kau pinta saja gajiku, ‘tak sadar kau Mas? Sudah cukup kau dulu kutampung, sudah cukup dulu kau jarang menafkahiku! Sekarang jangan jadi benalu!” teriaknya kalap.

Lita sampai terkejut mendengar dan melihat Naya yang berteiak melampiaskan kekesalannya. Bagaimana tidak kesal, baru saja pulang dan belum selesai rasa penatnya bekerja seharian yang satu hari ini memakan banyak energinya, sudah di minta uang, untuk madunya lagi.

“Aku ini mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status