Pertandingan semifinal langsung kembali dilanjutkan setelah pertandingan pertama usai, yang mempertemukan antara pria pengguna tangan kosong dengan seorang magic caster wanita. "Wooooo!"Sorak keras dari para penonton yang hadir membuat semuanya semakin meriah dan ramai, setelah kedua finalis lainnya masuk arena.Di dalam arena sudah berdiri dua orang lainnya yang akan memperebutkan tiket untuk menuju ke final melawan pemenang di pertandingan pertama yaitu sang pria tangan kosong.Kedua orang yang akan berhadapan satu sama lainnya berdiri berhadap-hadapan, namun jarak di antara keduanya cukup jauh. "Bagaimana perasaanmu, Tuan Penyihir?"Di sebelah kanan arena terdapat seorang pria berdiri dengan memegang sebuah tombak yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya. Tombak miliknya itu berwarna merah, mempunyai pola garis menyilang berwarna hitam di bawah bagian mata pisaunya. Terapat juga motif garis hitam lainnya di bagian yang berbeda dan membuat kes
"Kedua peserta setuju untuk melakukan pertandingan. Maka dengan ini, pertandingan final antara Aria dan Davis dimulai sekarang!" Arena mulai kembali bergemuruh dengan suara penonton yang semangat mengeluarkan suara mereka. Dukungan terdengar jelas dari penonton memanggil nama Davis yang menjadi unggulan juga favorit banyak penonton yang hadir yang mayoritasnya adalah penduduk Kerajaan Ordioth."Sangat jelas aku kalah populer darimu." Dengan gaya biasanya, wajah Aria memperlihatkan senyuman ramah mengakui dukungan yang diberikan oleh penonton ke lawannya begitu besar. Lawannya sendiri, Davis, tidak menganggapi pujian yang diberikan Aria. David hanya diam dengan tatapan mengancam yang siap bertarung kapan saja. "Aku tidak membutuhkan hal itu. Jika aku tidak bisa memenangkan pertandingan ini, maka dukungan mereka tidak ada gunanya." Suara berat yang cocok dengan tubuhnya yang berotot semakin memancarkan pesona petarung yang berpengalaman. Selain i
Suasana canggung masih menyelimuti seluruh area arena. Tapi seakan menghiraukan itu semua, sekarang adalah waktunya acara penerimaan hadiah turnamen yang akan diberikan langsung oleh raja Kerajaan Ordioth, Isaias Lysimachus El Vyliex. Raja itu duduk di tempat yang telah disediakan dengan kenyamanan dan keamanan ekstra. Isaias dari atas menatap Aria di bawah dengan sedikit senyuman yang terlihat di wajahnya. Dia duduk sambil menyenderkan pipinya menggunakan kepalan tangannya. Ia menyangga tangannya juga di lengan kursi yang empuk. "Aku ucapkan selamat kepadamu pejuang yang bernama Aria, karena telah memenangkan pertandingan ini dengan melawan orang-orang yang terpilih yang sama kuatnya. Namun pada akhirnya, hanya ada satu orang yang berhak berdiri dengan bangga membusungkan dadanya, yaitu dirimu." Ucapan selamat yang terdengar sangat berwibawa dan elegan. Sangat cocok dengan sosok Isaias dengan umur yang sudah mencapai 47 tahun, Isaias masih disegan
Tepuk tangan yang meriah tidak lagi terdengar. Tidak ada sorakan dukungan kepada raja mereka, yang ada hannyalah keheningan juga gerakan raja mereka yang mencoba untuk bangun. "A-apa yang kau lakukan sialan!" Sambil mencoba untuk berdiri, ekspresi marah terlihat di wajah Isaias. "Bukankah kau sendiri yang mengatakan pertandingan bisa kapan saja aku mulai? Oh? Atau jangan-jangan kau ingin pertandingan yang membuat karismamu meningkat? Sangat disayangkan. Itu tidak akan terjadi." Isaias terlihat semakin marah. Wajahnya memerah dan giginya saling bergesekan mencoba bangkit. Namun berapa banyak ia mencoba dan berapa banyak tenaga ia keluarkan, dia tidak bisa melakukannya. "Seharusnya kau waspada setelah melihat pertandinganku tadi. Jangan pakai alasan umur untuk itu. Aku sangat mengetahui sebutan Tuan Muda dari barat itu sangat mengerikan. Jadi sebelum semuanya mengarahkan kemarahan semuanya kepadaku, aku ingin berkata satu hal. Tanpa berbuat curang sedikitpun, aku masih bisa menang d
Saat matanya terbuka kembali, Isaias langsung menyadari dirinya sedang diikat kembali oleh banyak rantai yang keluar dari lubang berwarna hitam. Wajahnya nampak kebingungan mengapa ia bisa kembali diikat oleh banyak rantai di seluruh tubuhnya. Isaias kemudian melihat sosok Aria di sana, berjalan perlahan menuju dirinya dengan senyum tipis."Selamat pagi. Apakah kau nyenyak? Yah, walau kau pingsan hanya 2 menit saja." Isaias yang baru sadar masih tidak memahami apa yang terjadi, hanya melihat dalam keadaan bingung. Dirinya berusaha mengingat sambil melihat keadaan di arena yang masih penuh dengan banyak orang. "Apa yang terjadi?" tanya Isaias lemah sambil berusaha mengingat sesuatu yang di alam bawah sadarnya sendiri tidak ingin dia ingat.Aria mengangkat bahunya seakan itu bukan masalah yang besar dan menjawab pertanyaan Isaias, "Kau kalah duel dan tertusuk. Aku menyembuhkanmu. Itu saja." (Jadi itu bukan mimpi?). Isaias begitu kebingungan dan badannya sangat lemas. Selama ini kare
Terletak di sebuah timur, Teokrasi Enycth terbagi menjadi 8 bagian kekuasaan yang masing-masing di pegang oleh 7 paus, yang juga menjadi kepala pemerintahan di sana. Dewa Enycth dipercaya sebagai sosok yang agung yang turun dari langit dan menyebarkan kebaikan. Para penganutnya juga mempercayai Dewa Enycth memiliki kekuatan dan mukjizat yang melampaui umat manusia. 'Dia—Dewa Enycth—adalah yang menyebarkan berbagai pengetahuan serta kekuatan sehingga manusia bisa berada dalam tahap saat ini, menjadi lebih maju dan berilmu, serta mendapatkan kekuatan yang telah Diri-Nya beri. Dewa Enycth adalah kebajikan itu sendiri, kebaikan itu sendiri, kasih sayang itu sendiri, ketaatan itu sendiri, keberanian itu sendiri, superioritas itu sendiri, dan iman itu sendiri.' Kitab Dewa Enytch, Tellephious 4:18. Ayat di atas juga menjadi salah satu rujukan bagi para petinggi teokrasi terdahulu untuk mengatur negara mereka. Yang di mana ketujuh paus tersebut memimpin masing-
"Itu menjelaskan mengapa banyak sekali ras yang ada di Mitridem." Sambil melihat kertas yang dipegangnya, Aria tersenyum puas membaca isi laporan yang ada di tangannya itu. Bagi Aria untuk mendapatkan informasi yang ada di tangannya itu adalah sesuatu yang penting. Sesuatu yang bisa mendorongnya untuk melakukan suatu hal dan juga kunci untuk menggapai segala yang ia rencanakan. Jika tidak mendapatkan informasi yang ada di tangannya itu, maka bisa saja Aria akan berganti rencana karena akan terasa hambar untuk melanjutkan rencana yang ada.Aria kemudian mengangguk dan kemudian memuji kepada bawahannya, "kerja yang sangat bagus."Bawahannya yang diberi pujian itu menjawabnya dengan bangga, "sangat menarik bukan-nya~? Aku menemukan itu di berbagai tempat secara terpisah. Butuh waktu lama, bahkan aku harus mencarinya di tempat perdagangan gelap-nya~. Sungguh merepotkan." Orang yang menjawab omongan Aria dengan logat kucing adalah Catherine. Salah satu NPC yang juga dipanggil oleh Aria b
Istana Kerajaan Ordioth adalah satu-satunya bangunan di Kerajaan Ordioth yang memiliki banyak warna karena tidak terbuat dari tanah kering atau batu-batuan, karena banyak material yang digunakan untuk membangun istana tersebut. Istana Kerajaan Ordioth juga dapat terlihat dan dikenali langsung karena bangunannya yang besar serta warnanya yang kontras mencolok dibanding dengan bangunan lainnya. Terdapat taman hijau yang juga menghiasi istana tersebut. Bahkan taman tersebut lebih mendapatkan perhatian banyak orang karena berada di daerah yang kebanyakan adalah pasir. Desain istana yang seperti itu menunjukkan bahwa Kerajaan Ordioth akan makmur meski tidak berada di tanah yang subur dan air yang banyak. Bentuk yang elegan dan indah juga menjadi primadona bagi penduduk Ordioth itu sendiri. Mereka bangga dengan kuatnya negara tersebut, juga keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sebelum Iskandar muda mulai memerintah. Perut mereka tercukupi dan hidup mereka meningkat berkat s