Suasana canggung masih menyelimuti seluruh area arena. Tapi seakan menghiraukan itu semua, sekarang adalah waktunya acara penerimaan hadiah turnamen yang akan diberikan langsung oleh raja Kerajaan Ordioth, Isaias Lysimachus El Vyliex. Raja itu duduk di tempat yang telah disediakan dengan kenyamanan dan keamanan ekstra. Isaias dari atas menatap Aria di bawah dengan sedikit senyuman yang terlihat di wajahnya. Dia duduk sambil menyenderkan pipinya menggunakan kepalan tangannya. Ia menyangga tangannya juga di lengan kursi yang empuk. "Aku ucapkan selamat kepadamu pejuang yang bernama Aria, karena telah memenangkan pertandingan ini dengan melawan orang-orang yang terpilih yang sama kuatnya. Namun pada akhirnya, hanya ada satu orang yang berhak berdiri dengan bangga membusungkan dadanya, yaitu dirimu." Ucapan selamat yang terdengar sangat berwibawa dan elegan. Sangat cocok dengan sosok Isaias dengan umur yang sudah mencapai 47 tahun, Isaias masih disegan
Tepuk tangan yang meriah tidak lagi terdengar. Tidak ada sorakan dukungan kepada raja mereka, yang ada hannyalah keheningan juga gerakan raja mereka yang mencoba untuk bangun. "A-apa yang kau lakukan sialan!" Sambil mencoba untuk berdiri, ekspresi marah terlihat di wajah Isaias. "Bukankah kau sendiri yang mengatakan pertandingan bisa kapan saja aku mulai? Oh? Atau jangan-jangan kau ingin pertandingan yang membuat karismamu meningkat? Sangat disayangkan. Itu tidak akan terjadi." Isaias terlihat semakin marah. Wajahnya memerah dan giginya saling bergesekan mencoba bangkit. Namun berapa banyak ia mencoba dan berapa banyak tenaga ia keluarkan, dia tidak bisa melakukannya. "Seharusnya kau waspada setelah melihat pertandinganku tadi. Jangan pakai alasan umur untuk itu. Aku sangat mengetahui sebutan Tuan Muda dari barat itu sangat mengerikan. Jadi sebelum semuanya mengarahkan kemarahan semuanya kepadaku, aku ingin berkata satu hal. Tanpa berbuat curang sedikitpun, aku masih bisa menang d
Saat matanya terbuka kembali, Isaias langsung menyadari dirinya sedang diikat kembali oleh banyak rantai yang keluar dari lubang berwarna hitam. Wajahnya nampak kebingungan mengapa ia bisa kembali diikat oleh banyak rantai di seluruh tubuhnya. Isaias kemudian melihat sosok Aria di sana, berjalan perlahan menuju dirinya dengan senyum tipis."Selamat pagi. Apakah kau nyenyak? Yah, walau kau pingsan hanya 2 menit saja." Isaias yang baru sadar masih tidak memahami apa yang terjadi, hanya melihat dalam keadaan bingung. Dirinya berusaha mengingat sambil melihat keadaan di arena yang masih penuh dengan banyak orang. "Apa yang terjadi?" tanya Isaias lemah sambil berusaha mengingat sesuatu yang di alam bawah sadarnya sendiri tidak ingin dia ingat.Aria mengangkat bahunya seakan itu bukan masalah yang besar dan menjawab pertanyaan Isaias, "Kau kalah duel dan tertusuk. Aku menyembuhkanmu. Itu saja." (Jadi itu bukan mimpi?). Isaias begitu kebingungan dan badannya sangat lemas. Selama ini kare
Terletak di sebuah timur, Teokrasi Enycth terbagi menjadi 8 bagian kekuasaan yang masing-masing di pegang oleh 7 paus, yang juga menjadi kepala pemerintahan di sana. Dewa Enycth dipercaya sebagai sosok yang agung yang turun dari langit dan menyebarkan kebaikan. Para penganutnya juga mempercayai Dewa Enycth memiliki kekuatan dan mukjizat yang melampaui umat manusia. 'Dia—Dewa Enycth—adalah yang menyebarkan berbagai pengetahuan serta kekuatan sehingga manusia bisa berada dalam tahap saat ini, menjadi lebih maju dan berilmu, serta mendapatkan kekuatan yang telah Diri-Nya beri. Dewa Enycth adalah kebajikan itu sendiri, kebaikan itu sendiri, kasih sayang itu sendiri, ketaatan itu sendiri, keberanian itu sendiri, superioritas itu sendiri, dan iman itu sendiri.' Kitab Dewa Enytch, Tellephious 4:18. Ayat di atas juga menjadi salah satu rujukan bagi para petinggi teokrasi terdahulu untuk mengatur negara mereka. Yang di mana ketujuh paus tersebut memimpin masing-
"Itu menjelaskan mengapa banyak sekali ras yang ada di Mitridem." Sambil melihat kertas yang dipegangnya, Aria tersenyum puas membaca isi laporan yang ada di tangannya itu. Bagi Aria untuk mendapatkan informasi yang ada di tangannya itu adalah sesuatu yang penting. Sesuatu yang bisa mendorongnya untuk melakukan suatu hal dan juga kunci untuk menggapai segala yang ia rencanakan. Jika tidak mendapatkan informasi yang ada di tangannya itu, maka bisa saja Aria akan berganti rencana karena akan terasa hambar untuk melanjutkan rencana yang ada.Aria kemudian mengangguk dan kemudian memuji kepada bawahannya, "kerja yang sangat bagus."Bawahannya yang diberi pujian itu menjawabnya dengan bangga, "sangat menarik bukan-nya~? Aku menemukan itu di berbagai tempat secara terpisah. Butuh waktu lama, bahkan aku harus mencarinya di tempat perdagangan gelap-nya~. Sungguh merepotkan." Orang yang menjawab omongan Aria dengan logat kucing adalah Catherine. Salah satu NPC yang juga dipanggil oleh Aria b
Istana Kerajaan Ordioth adalah satu-satunya bangunan di Kerajaan Ordioth yang memiliki banyak warna karena tidak terbuat dari tanah kering atau batu-batuan, karena banyak material yang digunakan untuk membangun istana tersebut. Istana Kerajaan Ordioth juga dapat terlihat dan dikenali langsung karena bangunannya yang besar serta warnanya yang kontras mencolok dibanding dengan bangunan lainnya. Terdapat taman hijau yang juga menghiasi istana tersebut. Bahkan taman tersebut lebih mendapatkan perhatian banyak orang karena berada di daerah yang kebanyakan adalah pasir. Desain istana yang seperti itu menunjukkan bahwa Kerajaan Ordioth akan makmur meski tidak berada di tanah yang subur dan air yang banyak. Bentuk yang elegan dan indah juga menjadi primadona bagi penduduk Ordioth itu sendiri. Mereka bangga dengan kuatnya negara tersebut, juga keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sebelum Iskandar muda mulai memerintah. Perut mereka tercukupi dan hidup mereka meningkat berkat s
"Menghadap raja baru Kerajaan Ordioth. Tiga orang Paladin delegasi Kekaisaran Holy Havellz, datang menemui anda." Di ruangan audiensi kerajaan yang terdapat banyak patung prajurit di ruangan yang megah, 3 orang sedang berjalan di atas sebuah karpet merah besar. Mereka disinari oleh cahaya lampu juga sinar matahari yang masuk melalui jendela yang besar. Ketiga orang tersebut sedang menatap lurus menghadap ke kursi tahta yang terbuat dari emas dengan ukiran-ukiran yang rumit. Mereka memakai pakaian pendeta berwarna putih dan terkesan sederhana. Tetapi mereka bertiga adalah delegai Kekaisaran yang mempunyai julukan Three God Paladins. Tapi Raja Aria duduk di sana, di kursi empuk dengan emas dan ukiran yang rumit tersenyum sambil menyilangkan kakinya."Senang bertemu dengan anda, Raja baru Kerajaan Ordioth, Raja Aria." Yang berbicara adalah orang yang berdiri di paling depan. Dia adalah seorang laki-laki dengan rambut pirang, wajahnya cukup tampan dengan memakai baju pendeta yang cuku
Rasa percaya diri Isaias terhadap Kekaisaran sungguh lemah. Isaias takut dengan kekuatan Kekaisaran yang begitu kuat, bahkan jika dirinya mengerhakan seluruh pasukannya, kerajaan akan masih tetap hancur. Itu adalah sebuah fakta. Memang benar kekaisaran adalah negara yang kokoh dan kuat. Negara terbesar kedua juga tidak berani macam-macam dengan kekuatan Kekaisaran. Lalu apa yang diinginkan oleh kekaisaran saat ini? Kekaisaran adalah negara yang kuat, mereka pastinya akan mencurigai negara besar, terutama yang berbatasan langsung dengan mereka. Dengan junlah tentara yang banyak, Ordioth tentu menjadi ancaman. Maka dari itu pergesekan diantara dua negara ini selalu ada. Jika mereka berniat melemahkan Ordioth dari dalam kemudian mengambil wilayah Ordioth juga tidak akan berakhir dengan mulus. "Tidak berhubungan satu sama lain adalah jalan terbaik bagi benua ini. Sebagai pemegang kekuasan terbesar, tentunya aku meyakini kaisar kalian mengetahui itu."Nyatanya, karena tidak ada yang me