Share

Pertarungan Sengit

Penulis: Rosemarry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Elder Wu Han dan para tetua sekte Burung Surgawi berdiskusi intensif mengenai penemuan identitas Bing Yan. Dalam rapat yang penuh ketegangan, mereka menyusun rencana untuk menangani situasi ini dan memanfaatkan informasi yang baru saja diperoleh.

“Bing Yan harus dibawa ke sini segera,” ujar Elder Wu Han. “Kita tidak bisa membiarkan situasi ini berlarut-larut. Keluarga kerajaan harus dihubungi untuk memastikan identitasnya dan menentukan langkah selanjutnya.”

Ketua Sekte Naga Biru, dengan nada serius, menambahkan, “Namun, kita harus berhati-hati. Jika Bing Yan ternyata benar-benar anggota keluarga kerajaan, maka hal ini akan memengaruhi banyak pihak, termasuk sekte-sekte besar lainnya. Kita perlu memastikan bahwa langkah kita tidak memicu konflik lebih lanjut.”

Sementara itu, di dalam Surga Hunyuan, pertarungan berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Para peserta yang tersisa berjuang keras melawan para penyusup klan iblis yang masih aktif. Gu Lang dan Bing Yan terus bekerj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Black Shadow

    Di altar Surga Hunyuan, kelompok penyusup dari Klan Iblis melanjutkan ritual mereka dengan penuh semangat. Mereka telah mengumpulkan semua aura leluhur yang diperlukan, dan proses untuk membangkitkan lentera Iblis telah mencapai puncaknya. Sinar gelap dan energi yang mengerikan mulai menyebar dari altar ke seluruh arena. Sebuah cahaya hitam pekat menyala dari bawah altar, dan dari dalam kegelapan itu, lentera Iblis yang megah perlahan muncul. Cahaya merah darah dari lentera menyebar ke seluruh area, mengubah atmosfer menjadi suram dan menakutkan. Begitu lentera Iblis aktif, aura iblis menyebar ke seluruh penjuru Surga Hunyuan, memancarkan gelombang energi yang sangat kuat. Peserta dan penjaga yang sebelumnya terlibat dalam pertarungan mengalami tekanan luar biasa dari kekuatan iblis ini. Mereka terjatuh ke tanah, kehilangan kesadaran akibat dorongan energi yang menekan dan menindas. Di tengah kekacauan, Gu Lang berdiri tegak meski tampak kelelahan dan terluka. Berbeda dengan peser

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pemenang

    Dengan kekuatan iblis yang mengalir deras dari Gu Lang, Black Shadow mulai menunjukkan ambisinya yang sesungguhnya. Sosok gelap ini merasakan potensi besar dari aura iblis yang melingkupi Gu Lang, dan bertekad untuk memanfaatkan situasi ini untuk memperluas kekuasaannya. Dia memerintahkan Gu Lang untuk menyerap kekuatan dari para peserta yang tersisa, menginginkan sumber daya untuk memperkuat dirinya lebih jauh.Di bawah pengaruh Black Shadow, tubuh Gu Lang bergerak dengan sendirinya. Dengan aura iblis yang memancar semakin hebat, dia mulai menarik kekuatan dari peserta lain secara paksa. Gelombang energi hitam merembet keluar dari tubuhnya, menghisap aura para peserta yang tertekan dan tak berdaya. Momen-momen menegangkan ini mengguncang arena Surga Hunyuan, membuat semua peserta yang tersisa merasakan kekuatan mengerikan yang hampir menghancurkan mereka.Namun, di dalam kegelapan yang melingkupi kesadarannya, Gu Lang yang tersisa berjuang keras untuk melawan pengaruh Black Shadow.

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Dunia Atas

    Setelah pengumuman pemenang selesai, suasana di arena utama kembali dipenuhi dengan kehangatan dan kekaguman. Gu Lang, yang kini menjadi sorotan utama, berdiri di podium dengan Bing Yan di sampingnya. Para tetua sekte dan peserta yang selamat memperhatikan dengan penuh perhatian, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Ketua Sekte Burung Surgawi, yang memimpin acara, melangkah maju dengan ekspresi bangga. "Selain penghargaan untuk juara pertama dan kedua, kami ingin memberikan penghargaan istimewa kepada seseorang yang telah menunjukkan keberanian dan kekuatan luar biasa dalam menghadapi ancaman yang sangat besar." Ketua Sekte Burung Surgawi melanjutkan, "Gu Lang dari Sekte Kalajengking Hitam, tidak hanya telah memenangkan pertandingan ini, tetapi juga berhasil membasmi ancaman dari Klan Iblis yang mengganggu Surga Hunyuan. Karena itu, kami ingin memberikan penghargaan khusus sebagai tanda penghormatan kami." Seorang pelayan sekte membawa sebuah kotak hiasan yang

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Bing Yan Menghilang

    Gu Lang dan Bing Yan menyelesaikan hari pertama mereka di Sekte Yan dengan rasa kagum dan semangat. Setelah berkenalan dengan fasilitas dan para anggota sekte, Gu Lang merasa semakin terdorong untuk memulai pencarian pribadinya. Ia tidak hanya ingin membuktikan kemampuannya di Dunia Atas, tetapi juga mencari informasi tentang ayahnya, Gu Xing Yan.Keesokan harinya, Gu Lang memulai pencariannya dengan meminta bantuan dari berbagai sumber yang ada di Sekte Yan. Ia mengunjungi perpustakaan sekte yang megah, yang dipenuhi dengan gulungan kuno dan buku-buku yang menjelaskan sejarah dan informasi penting mengenai Dunia Atas.Gu Lang menghabiskan waktu berjam-jam mencari informasi yang relevan. Ia mempelajari catatan sejarah dan dokumen kuno tentang entitas penting dan peristiwa besar di Dunia Atas, berharap menemukan sesuatu yang berhubungan dengan ayahnya. Namun, informasi tentang individu biasa seperti ayahnya tidak mudah ditemukan di perpustakaan ini.Setelah beberapa hari pencarian di p

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pelatihan Intensif

    Gu Lang mengisolasi dirinya di ruang latihan miliknya di Sekte Yan, sebuah tempat dirancang khusus untuk latihan intensif dengan fasilitas canggih. Ia memulai latihan dengan meditasi mendalam, duduk dalam posisi lotus, fokus pada pernapasan dan aliran energi di dalam tubuhnya. Ia kemudian mengalirkan energi Spiritual Qi ke meridian-nya dengan teknik kultivasi yang telah dipelajari dari Sekte Yan.Selanjutnya, Gu Lang mengerahkan upayanya untuk menguasai jurus-jurus baru yang telah dipelajari. Ia berlatih pukulan dan tendangan dengan kekuatan penuh, menggunakan teknik seperti Pukulan 9 Matahari, Langkah Awan, dan Pedang Dewa Pembantaian. Gerakannya semakin cepat dan akurat, menghasilkan ledakan energi yang menggema di dalam ruangan.Untuk menghadapi tantangan di dunia atas, Gu Lang menyadari pentingnya memahami perbedaan tingkatan kekuatan kultivator di dunia ini. Tingkatan kekuatan di dunia atas berbeda dari yang ada di dunia bawah, terdiri dari:Kultivator Fase Awal: Tingkat paling d

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Xuanzhong

    Di dalam Gedung Misi Sekte Yan, suasana tampak sibuk dengan para kultivator yang mengakses papan misi dan berdiskusi dengan sesama anggota sekte. Gu Lang dan ketiga temannya, yang telah menjadi akrab selama waktu mereka di sekte, memasuki ruang utama Gedung Misi. Ruangan tersebut dipenuhi dengan berbagai pengumuman misi yang tergantung di dinding, dan meja-meja di sekelilingnya dipenuhi dengan kultivator yang sedang mencari misi untuk diambil.Gu Lang memimpin kelompoknya menuju meja pendaftaran misi, di mana seorang petugas misi sedang duduk di belakang meja. Petugas tersebut, seorang pria berusia sekitar lima puluh tahun dengan aura tenang, memandang mereka dengan minat. Gu Lang memperlihatkan beberapa formulir yang telah diisi dan memulai percakapan.“Selamat pagi, kami ingin mengambil misi yang tertera di papan,” kata Gu Lang dengan suara tegas. “Kami tertarik pada misi menuju Xuanzhong.”Petugas itu memeriksa formulir dan kemudian melihat daftar misi yang tersedia. “Misi ke Xuanz

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Shi Xiyu?

    Setelah menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan, Gu Lang dan dua temannya, Wang Jun dan dua teman lainnya, akhirnya tiba di Xuanzhong. Kota ini terkenal dengan arsitekturnya yang megah dan suasana yang sibuk. Mereka langsung menuju Paviliun Baibao, tempat yang dikenal sebagai pusat informasi.Wang Jun, salah satu teman Gu Lang yang merupakan anak dari pemilik Paviliun Baibao di kota Xuanzhong, memandu mereka ke dalam gedung besar yang dipenuhi rak-rak berisi gulungan dan buku. Di meja-meja, orang-orang sibuk berdiskusi sambil mencari informasi."Selamat datang di Paviliun Baibao," kata Wang Jun sambil memperkenalkan Gu Lang dan teman-temannya. "Kita bisa mencari informasi yang kita butuhkan di sini."Gu Lang menjelaskan pencariannya dan menggambarkan ayahnya. Wang Jun mendengarkan dengan penuh perhatian. "Ada sebuah acara penting yang diadakan di kompleks istana beberapa bulan lalu," katanya. "Tamu pada acara itu tampaknya mirip dengan deskripsi tentang ayah Anda."Wang Jun ke

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Ketegangan

    Gu Lang, yang tidak bisa lagi menahan kemarahan dan kesedihannya melihat penderitaan ayah dan ibunya, akhirnya muncul dari tempat persembunyiannya. Dia melangkah maju dengan penuh tekad, melintasi kerumunan yang memandangnya dengan keheranan. Suara gemuruh mulai menyebar di antara orang-orang yang hadir saat mereka menyadari sosok yang mencolok sedang mendekat.Gu Xing Yan, yang sedang berlutut dan merasa tertekan, mendongak dengan mata terbelalak saat melihat sosok yang sangat dikenalnya—putranya, Gu Lang, muncul di depan umum. Wajah Gu Xing Yan berubah dari penuh kesedihan menjadi ekspresi terkejut yang mendalam. Hatinya bergetar karena campuran rasa lega dan keterkejutan."Gu Lang...?" desah Gu Xing Yan dengan suara penuh keheranan dan harapan. Matanya tidak percaya bahwa putranya, yang dia kira telah hilang atau bahkan mati, berdiri di hadapannya sekarang. "Kamu... kamu di sini?"Gu Lang, dengan sikap penuh keberanian dan kemarahan, melangkah mendekat. "Ayah," katanya dengan nada

Bab terbaru

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Akhir Cerita

    Di tengah reruntuhan dan kepanikan yang menyelimuti Sekte Gelap, Gu Lang berdiri dengan tegas, mengawasi sisa-sisa kekuatan yang dulunya mengancam dunia. Dengan Pedang Dewa yang bersinar di tangannya, dia merasakan kekuatan yang begitu besar mengalir dalam dirinya, kekuatan yang ingin dia gunakan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk mengubah dan memperbaiki. Gu Lang menatap anggota Sekte Gelap yang tersisa—beberapa tergeletak lemas di tanah, sementara yang lain hanya bisa menatap dengan ketakutan. “Dengarkan aku!” suaranya menggema dengan wibawa. “Kalian telah berada di jalan yang salah, terjebak dalam kegelapan yang tidak akan membawa kalian ke mana-mana. Namun, hari ini adalah kesempatan kedua untuk memilih jalan yang benar!” Kata-katanya menembus hati mereka. Banyak dari mereka yang, meski terlahir dalam Sekte Gelap, selalu merindukan keadilan dan kebenaran. Satu per satu, mereka mulai bangkit, meski ragu, namun terdorong oleh keyakinan Gu Lang. Mereka ingin memperbaiki kesala

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Dewa Iblis!

    Pertempuran berlangsung sengit ketika tiba-tiba suasana berubah. Suara langkah berat bergema, menggetarkan tanah, dan mengalihkan perhatian Gu Lang dan Qian Yu. Di tengah kerumunan musuh, seorang pria tinggi muncul, mengenakan jubah hitam yang berkilauan, menandakan bahwa dia adalah pemimpin Sekte Gelap. Aura kekuatan yang menakutkan memancar dari dirinya, mengubah suasana menjadi mencekam. “Cukup!” teriak pemimpin Sekte Gelap, suaranya dalam dan penuh kekuasaan. “Kalian berani melawan Sekte Gelap? Aku tidak akan membiarkan kalian hidup!” Gu Lang dan Qian Yu saling berpandangan, mengerti bahwa situasi kini semakin berbahaya. Mereka bisa merasakan tekanan luar biasa yang berasal dari sosok itu. “Siapa kau?” tanya Gu Lang dengan berani, berusaha menjaga ketenangan meski jantungnya berdebar kencang. “Aku adalah Zhen Tian, Ketua Sekte Gelap,” jawab pria itu, menatap Gu Lang dengan mata tajam. “Dan aku di sini untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Pedang Dewa itu mil

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pertempuran

    Gu Lang berdiri tegak di hadapan Pedang Dewa yang bersinar, merasakan aliran energi yang kuat di sekelilingnya. Luo Luo dan Qian Yu memperhatikannya dengan penuh harapan, mengetahui bahwa momen ini adalah titik balik dalam perjalanan Gu Lang. Dengan tekad yang menggebu, Gu Lang menutup matanya dan mulai berkonsentrasi. Sinar pedang memancarkan cahaya yang semakin terang, seakan merespons kehadiran Gu Lang. Dia bisa merasakan aura pedang yang mengalir ke dalam dirinya, menghubungkan jiwanya dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Dalam pikirannya, dia mengingat semua latihan yang telah dilaluinya, setiap pelajaran yang diterimanya, dan semua pengorbanan yang telah dia buat untuk mencapai titik ini. "Ini adalah kesempatan untuk menyatukan kekuatanku dengan Pedang Dewa," bisiknya dalam hati. “Aku tidak akan membiarkan ini menjadi sia-sia.” Saat dia meraih gagang pedang, Gu Lang merasakan getaran yang kuat. Energi Pedang Dewa mulai mengalir ke dalam jiwanya, dan dalam sekejap, dia meras

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pedang Dewa!

    Beberapa bulan setelah Gu Lang dan Qian Yu melanjutkan pelatihan mereka, situasi di luar lembah yang tenang itu mulai berubah. Sekte Gelap, yang sebelumnya tidak mengetahui lokasi Gu Lang, kini berhasil menemukan jejaknya. Mereka yakin bahwa Gu Lang memiliki "benda" yang sangat mereka inginkan — suatu artefak legendaris yang diyakini bisa memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang mengendalikannya.Di sebuah markas rahasia yang terpencil, para pemimpin Sekte Gelap berkumpul. Wajah mereka serius, dengan aura gelap dan menakutkan yang menyelimuti ruangan. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan tatapan dingin, berbicara dengan suara yang rendah namun berwibawa.“Gu Lang telah menjadi ancaman bagi kita dan dia memiliki benda yang kita cari. Kita tidak bisa membiarkannya terus hidup. Kita harus segera bertindak,” katanya. “Kekuatan yang dimilikinya, jika dikombinasikan dengan artefak itu, dapat membawa kehancuran bagi Sekte Gelap jika dia dibiarkan bebas.”“Na

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Black Shadow

    Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dipenuhi berbagai rencana dan harapan. Qian Yu bertekad untuk mempersiapkan Gu Lang dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki.“Mari kita mulai pelatihanmu,” kata Qian Yu, memimpin jalan keluar dari Menara Langit. “Setiap langkah yang kita ambil dari sini akan membentuk masa depanmu.”Gu Lang mengangguk, merasa semangatnya terbangkit. Mereka pergi ke area latihan yang luas, di mana cahaya matahari menembus celah-celah pohon, menciptakan suasana yang tenang namun penuh potensi.Qian Yu mulai menjelaskan teknik-teknik dasar yang akan membantu Gu Lang memahami kekuatan alkemis dan keterampilan bertarungnya. “Kamu perlu memahami bahwa kekuatanmu bukan hanya terletak pada seberapa kuat kamu bisa menyerang, tetapi juga seberapa bijak kamu menggunakannya. Kita akan memadukan kekuatan alkimia dan seni bela diri.”Selama beberapa minggu ke depan, Gu

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pelatihan

    Maaf atas kesalahpahaman itu! Mari kita coba lagi: Begitu Qian Yu membuka matanya, senyumnya merekah saat melihat sosok Luo Luo yang berdiri di hadapannya. “Luo Luo!” serunya, penuh kegembiraan. “Kau masih ingat padaku?” Luo Luo tersenyum lebar, matanya berkilau ceria. “Tentu saja, Paman Qian Yu. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu.” Ia melangkah maju dan memeluk Qian Yu dengan hangat. Qian Yu merasakan kehangatan persahabatan yang telah terjalin. “Aku tidak menyangka bisa melihatmu lagi di tempat yang begitu indah ini. Ini semua berkat Gu Lang, bukan?” Luo Luo memimpin Gu Lang dan Qian Yu melalui lorong-lorong Menara Langit yang megah. Mereka melewati banyak ruangan yang dipenuhi dengan artefak kuno dan catatan sejarah sekte suci. Namun, kali ini, Luo Luo membawa mereka ke arah yang belum pernah dijelajahi oleh Gu Lang sebelumnya.Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dip

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Qian Yu

    Setelah memastikan orang tuanya menetap dengan baik di desa kecil itu, Gu Lang kembali ke Sekte Yan untuk berpamitan dengan teman-temannya. Momen itu terasa emosional baginya, karena dia tahu perjalanan selanjutnya tidak akan mudah, dan mungkin akan memakan waktu yang lama sebelum dia bisa kembali.Di kamar Gu Lang, teman-teman Gu Lang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal. Wang Jun, berdiri di tengah kerumunan dengan tatapan serius. “Gu Lang, aku tidak percaya kamu benar-benar akan pergi. Kami semua akan merindukanmu.”“Ya, aku juga akan merindukan kalian,” jawab Gu Lang, mencoba menyembunyikan perasaannya. “Tapi ini adalah jalanku. Aku harus menemukan cara untuk melindungi kita semua dari ancaman yang mungkin datang.”Tuan Muda Feng, salah satu teman Gu Lang lainnya, menepuk bahunya. “Kami tahu kamu kuat, Gu Lang. Jangan ragu untuk kembali jika kamu butuh bantuan. Kami akan selalu ada di sini.”“Terima kasih, teman-teman. Aku akan ingat itu,” Gu Lang tersenyum, meskipun hatiny

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Dunia Dewa Aku Datang!

    Kabar tentang kehancuran klan Shu menyebar dengan cepat di seluruh kota Xuanzhong, mengguncang komunitas dan menggantikan suasana tenang dengan ketegangan yang mendalam. Warga kota berkumpul di pasar, di tepi jalan, dan di kedai minuman, membicarakan insiden yang tidak terbayangkan itu. Mereka berbisik dengan penuh rasa ingin tahu dan ketakutan, saling bertukar informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. “Apakah kamu sudah mendengar? Klan Shu musnah dalam semalam!” seru seorang pedagang, suaranya bergetar dengan ketegangan. “Semua anggota klan, termasuk tuan muda Shu Baicao, ditemukan tewas di kediaman mereka!” Seorang wanita yang sedang membeli sayur terkejut dan menjawab, “Bagaimana bisa itu terjadi? Klan Shu adalah salah satu klan terkuat di kota ini! Siapa yang berani melakukannya?” “Tidak ada yang tahu, tetapi ada desas-desus bahwa itu adalah tindakan balas dendam,” kata seorang pria berusia paruh baya. “Klan Shu telah banyak musuh, terutama setelah konflik dengan klan lain

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Kehancuran keluarga Shu

    Keluarga Shu IPada malam itu, kediaman Keluarga Shu masih sangat tenang bahkan penjaga di sekitar gapura terlihat menikmati minuman sambil tertawa dan memainkan permainan kartu.Namun pada detik-detik berikutnya, udara dingin seperti menyapu wilayah itu membuat bulu kuduk berdiri."Apa kalian merasa ada yang aneh?" tanya seorang penjaga.Sejenak permainan kartu berhenti karena pertanyaan tersebut. Sayangnya yang lain menganggap hal ini wajar dan malah menertawakannya."Tidak ada yang aneh. Kau pasti sedang mencari alasan karena akan kalah dalam permainan." Tawa mereka menggema. Penjaga yang merasakan prasangka buruk pun hanya mencebikkan bibir kemudian memperbaiki posisi duduknya."Sekarang giliranku, kan? Aku akan ...."Sebelum dapat menyelesaikan kalimatnya, satu energi kekuatan melesat dari kegelapan menghancurkan meja permainan mereka. mereBang!Seketika semua kartu terbang berhamburan. Meja terbalik dan lima penjaga yang sedang bermain jatuh tersungkur."Kurang ajar! Siapa yang

DMCA.com Protection Status