Share

Kenapa elu bangun di saat yang tidak tepat, Tong?

Selama perjalanan dari kedai bakso menuju rumah Jelita, Gilang merasakan tubuhnya panas dingin. Dia tiba-tiba saja merasa tidak sehat, seperti sedang meriang dan masuk angin.

Bahkan, dia mengendarai motor maticnya dengan begitu perlahan. Sesekali dia bahkan akan menahan napasnya karena merasakan sesuatu hal yang berbeda, entah apa Gilang tidak paham.

Padahal, Jelita memeluk tubuh pria itu tidak terlalu kencang. Hanya saja memang wanita itu menyandarkan kepalanya di pundak Gilang, Jelita terlihat begitu intim sekali.

Ketika dia menghembuskan napasnya, tentu saja rasa hangat dari hembusan napas Jelita secara langsung terkena leher Gilang. Hal itu benar-benar membuat otak minimalis Gilang berkeliaran ke mana-mana.

"Ya Tuhan! Ini berkah apa ujian?" tanya Gilang dalam hati yang terus saja berdebar dengan begitu kencang.

Karena Jelita merasa jika Gilang mengendarai motornya begitu lelet, akhirnya gadis itu pun melayangkan protesnya.

"Lang, kenapa bawa motornya pelan banget? Kita kapan sampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status