X: Cantik, makan dulu, gih... Aku nggak mau lihat kamu sakit. Besoknya, X jalan dengan Y, dan Z nggak terima! Z: Kamu mainin perasaanku! Kamu nggak seharusnya perhatian kalo nggak suka aku! X: Hah? Aku ini dokter, Cantik. Cuma kasih saran. Z: Terus buat apa bilang aku cantik? X: Semua wanita di dunia cantik. Termasuk kalian, Readers
“Jangan kekanak-kanakan, Asher Smith! Aku yang menyuruhnya datang ke sini.” Jake pun menduga hal yang sama dengan Carla. Asher mungkin akan memecat gadis itu. “Kau tidak perlu ikut campur masalah perusahaanku, Jake Wilson,” balas Asher sinis. Laura mencebik. “Paman Jake, Sayang! Kenapa kau jadi tidak sopan dengan keluargaku? Aku selalu bersikap baik dan sopan kepada semua keluargamu. Apa kau tidak menghargaiku?” Sorot mata Laura menyiratkan kekecewaan. Jake tersenyum miring dan penuh kemenangan. Membuat Asher ingin meledakkan amarahnya. “Aku sangat menghargai Oma Joanna, Sayang. Tapi, anak lelakinya agak keterlaluan dan selalu menyakiti harga diriku,” adu Asher. Laura mengusap lembut kepala Asher. “Jangan begitu. Paman Jake adalah paman kita. Kau harus menurut dengannya. Dia lebih tua darimu secara status.” Jake menyeringai. Rengekan Asher tak mempan kepada Laura. “Ayo, kita pergi sekarang. Nanti kau jadi ingin bermesraan seperti mereka.” Jake menggandeng Carla pergi dari sana.
“S-saya … perlu mampir ke suatu tempat dulu, Tuan. Anda tidak perlu repot-repot mengantar saya. Lagi pula, kantor Wilson dan Smith Group cukup jauh,” tolak Carla halus, meskipun tahu jika Jake tak suka dibantah, apalagi ditolak. “Baiklah. Aku hanya mau menolongmu.” Jake memutar badan hendak kembali ke mobil, tetapi dia menoleh lagi ke belakang. “Oh, apa kau pernah dengar? Dulu, Asher Smith pernah membuat seorang pria meninggalkan negara ini. Pria itu tidak bisa bertemu keluarganya ataupun pulang lagi. Kau juga pasti tahu, sebesar apa kekuasaan keponakan iparku.” Jake yakin, Carla pasti akan segera menyusulnya ke mobil. Memohon dirinya agar membantu mengatasi Asher. Dia tersenyum di balik kemudi. Menunggu hingga satu menit berlalu. Sayangnya, Carla masih berdiri di tempatnya. Tercengang dan takut hingga tak bisa menggerakkan badan. Carla pernah mendengar cerita itu dari rekan kerjanya. Bagaimana jika Asher membuangnya ke negara lain tanpa adik-adiknya? Dave dan Fionna belum bisa
“Tidak ada yang datang mencariku di bawah?” tanya Jake kepada Rick. Sudah beberapa jam sejak kembali dari kantor Smith Group, Jake menunggu calon sekretaris barunya datang melamar kerja.Rick menghentikan gerakan pena di tangannya. Dia menatap sang atasan keheranan.“Anda sudah bertanya hampir sepuluh kali dan sudah meninggalkan pesan kepada resepsionis untuk langsung membawa Nona Carla ke sini, begitu dia datang,” balas Rick sambil berdecak lirih.Jake kembali lagi ke ruangannya. Sudah berkali-kali dia berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya, lalu ke ruangan Rick, dan berakhir di depan jendela dekat kursi kebesarannya. Melihat ke bawah, siapa tahu melihat Carla memasuki gedung kantornya.Dia membuang napas tatkala gadis yang dicarinya tak kunjung terlihat. “Ke mana dia? Tidak mungkin dia mendapat pekerjaan di perusahaan lain secepat ini. Dia bisa memintaku pekerjaan seperti janjiku kemarin padanya,” gumam Jake.Sampai jam makan siang berakhir pun, Carla tetap tak terlihat batang hidu
“Kau tinggal di dekat sini, bukan? Aku bisa sekalian mengantarmu. Rumah kita searah,” tawar Paulo.Pria manis berkulit kecokelatan dan bertubuh atletis itu tampak berbeda tanpa celemek dan kaos untuk bekerja. Dengan kemeja biru muda dan celana kain, Paulo tampak seperti pekerja kantoran.Carla tertegun melihat perubahan bosnya hingga terlihat seperti melamun. Paulo melambaikan tangan di depan wajahnya sambil mengulum senyum.“Kau melamun? Aku sedang bicara denganmu.” Nada suaranya pun terdengar lembut meskipun sedang menegur.Carla biasa mendengar suara Asher, Theo, dan Jake yang terkesan dingin dan tegas. Karena setiap hari hanya berinteraksi dengan para pria dingin dan adik-adiknya di rumah, Carla sempat terpana oleh tutur kata halus bos barunya.“Ayo ...! Gerry juga searah dengan kita. Dia selalu menumpang mobilku.”Carla pikir, mereka hanya akan berkendara berdua. Dia senang karena tak ada maksud lain ketika Paulo mengajaknya.“Oh ... baiklah ....” Carla membalas dengan senyuman ma
Carla menuntaskan mandi dengan cepat. Dia harus segera bicara dengan Jake. Pria itu tak bisa seenaknya pindah ke rumahnya dan membuat adik-adiknya memanggilnya kakak. Bagaimana bisa kedua adiknya mengkhianati dirinya? ‘Siapa yang kemarin bilang agar tidak berhubungan dengan orang kaya? Kenapa Dave tiba-tiba mengizinkan Tuan Jake masuk ke rumah?’ Carla kesal bukan main pada kedua adiknya. Carla selama ini tahu, Dave cukup protektif pada dirinya dan Fiona. Dave selalu melarang ini-itu, bersikap seperti seorang ayah yang menjaga kedua putri mereka. Entah apa yang dilakukan atau dikatakan Jake sehingga Dave luluh padanya …. Setelah berganti pakaian rumahan, Carla akan menuju ruang keluarga. Namun, mereka sudah tak ada di sana. Dia mengikuti suara-suara yang ada di dapur. Entah berapa kali dia dikejutkan oleh Jake Wilson? Jake saat ini sedang menggunakan dapurnya untuk membuat makan malam. Dibantu Fionna dan Dave yang sibuk menyiapkan bahan. Dave bahkan tak pernah memegang bahan ment
Setelah tahu Carla bekerja di tempat menyedihkan itu, Jake berusaha agar Carla segera dipecat dari sana. Salahnya yang membuat Carla kehilangan pekerjaan. Jake memiliki kewajiban untuk mengganti pekerjaan Carla dengan yang lebih baik, sekaligus agar dekat dengannya. Pada kenyataannya, Carla memilih bekerja di tempat lain. Jake sudah mengusahakan agar Carla diberhentikan dari toko daging milik Paulo, tetapi tak berhasil. Jake pergi dari sana dan berkendara tanpa arah, sebelum Asher menghubungi dirinya. ‘Perusahaan Harley ada pertemuan di luar kota. Aku tidak bisa mengurusnya sekarang. Rick juga sedang melakukan pekerjaan lain. Aku akan menyuruh Carla sebelum kau menyuruhku memecatnya. Kau harus menggantikannya.’ Jake harus mengambil tanggung jawab itu. Dia menyetujui semua yang diutarakan Asher. Sebelum pergi, dia ingin membelikan beberapa barang untuk Carla agar dapat sedikit meringankan bebannya. Namun, ketika mobil Jake melewati jalanan di dekat rumah gadis itu, dia bertemu den
Jake gegas melaju kencang menuju apartemennya. Tak ada kejadian apa pun yang bisa membuat seorang Rick pusing hingga mengeluh. Dia sangat tahu kebiasaan sahabat baiknya itu. Jika ada masalah besar menghadang, Rick hanya perlu pergi mencari gadis dan berpesta semalaman. Dia bukan tipe orang yang akan memusingkan suatu masalah. Lalu apa yang membuat Rick kewalahan? Jake sangat penasaran karena Rick tiba-tiba memutuskan sambungan telepon. Di saat Jake sampai di apartemennya, dia baru paham tentang keluhan Rick. Saat ini, Noah dan Shane masih beradu mulut di apartemennya. Sudut mulut Noah sedikit berdarah dan pipinya membiru. Shane pasti telah memukul Noah sebelum Jake datang. Rick tak mungkin mau menghentikan Shane karena dia juga tak menyukai semua Keluarga Myers. Karena itu, dia membutuhkan pertolongan Jake. Entah dari mana Noah bisa tahu lokasi apartemennya. Yang jelas, Jake harus mengusir dia sekarang. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Jake dingin. “Aku tidak mengizinkan si
“Bukankah kau Carla, sekretaris Asher, dan teman Emma? Kenapa kau ada di sini?” Carla langsung berdiri menghadap pria itu dengan sopan. “Tuan Alan ....” Carla beberapa kali bertemu dengan Alan Ruiz dan mereka jarang berinteraksi. Tetapi, Carla tahu jika Alan merupakan tunangan dari Hillary Smith. Mendadak, dia jadi canggung. Apakah Alan akan memberi tahu tunangannya jika dirinya ada di sini. Hillary bisa saja mengadu kepada Asher. Dan Asher yang marah padanya, mungkin akan membuat Carla diberhentikan dari pekerjaan. Bukankah Asher pernah membuat orang sampai terusir dari negara ini karena mengkhianatinya? Carla menggeleng pelan. Dia tak mau berprasangka buruk kepada mantan atasannya. Asher memang bisa berbuat apa pun. Tetapi, siapa dirinya sehingga membuat Asher Smith mau menghabiskan waktu hanya untuk membuat hidupnya sengsara? “Aku tidak bermaksud menyombongkan bisnis keluargaku, tetapi tempat ini memang sangat luas. Apa kau tersesat? Aku akan mengantarmu ke perkebunan.” Carl