Hati-hati, Noah ... nanti babak belul (Rachel)
“Tidak! Jangan sakiti Noah!” Nora memeluk Noah ketika ayah kandungnya hampir saja melayangkan pukulan di wajah Noah. Noah masih bingung dengan apa yang sedang terjadi. Kenapa pria itu mengatakan bahwa Nora adalah anaknya? Apa dia baru saja salah mendengarkan? “Apa kau gila? Bagaimana jika pukulanku mengenai kepalamu? Menyingkir darinya, Nora! Aku akan memberi pelajaran bocah ingusan yang sudah menyia-nyiakan anak gadisku!” bentak Shane, ayah kandung Nora. Nora langsung menatap Noah sambil menggelengkan kepala dengan mulut sedikit terbuka. Noah terperangah oleh pernyataan pria itu. Kalau pria itu benar-benar ayah Nora, lalu di mana Simon sekarang? Tak mungkin Simon membiarkan orang asing bertindak sesuka hati di rumahnya. Mendadak, Noah memikirkan sesuatu yang buruk terjadi pada Simon. “Ada apa ini? Di mana Paman Simon?!” geram Noah. “Tidak, Noah. Dia bukan siapa-siapaku,” ucap Nora lirih, lalu berbalik menatap Shane dan meninggikan suara, “Jangan ikut campur urusanku!” “Minggir,
“Aku tidak tahu lebih jelasnya karena hanya mendengar dari pelayan. Karena itu, aku berusaha masuk ke dalam untuk membuktikan ucapan pelayan itu. Sebagai gantinya, aku malah kena pukul orang yang mengaku ayah kandung Nora.” Tak seperti ketika bicara dengan Asher, Noah sangat lancar menjelaskan situasi yang dialaminya. Kebetulan yang hebat Laura mendengarkan pembicaraan itu. Noah merasa bangga karena dia masih memperhatikan keluarga Laura tanpa diminta, apalagi dengan wajahnya yang babak belur. Dia seakan baru saja menerobos kediaman Hartley demi menyelamatkan ayah Laura. ‘Hanya aku yang peduli dengan orang-orang yang kau sayangi, Lau. Paman Asher bahkan tidak pernah mau tahu tentang ayahmu,’ batin Noah. Asher benar-benar membenci ekspresi yang ditunjukkan Noah sekarang. Dia sudah bisa menebak apa yang sedang dipikirkan keponakannya. “Rajinlah berolahraga jika tidak mau dipukuli. Aku akan mengurus sisanya.” Asher tersenyum miring, mencemooh kekalahan Noah. “Karena itu, aku minta to
Ariana yang sebelumnya agak canggung bercerita itu, menumpahkan segala isi hatinya selama ini tentang suaminya. Karena menenggak alkohol tanpa jeda, mulutnya pun mulai lancar bicara.Jake sebenarnya tak perlu tahu urusan rumah tangga mereka. Dari awal, dia tahu jika Vincent tak pernah sungguh-sungguh mencintai Ariana.Ada rasa iba tatkala melihat Ariana yang frustasi karena ketidaktahuannya. Jake ingin sekali membeberkan keburukan Vincent, tetapi dia tak akan melakukannya.Biarlah Ariana yang mengetahui fakta yang sesungguhnya, langsung dari mulut Vincent. Dan Ariana harus segera pulang di kediaman Myers untuk mengetahuinya. Jake sudah menyiapkan sesuatu untuk Vincent nanti, ketika Ariana kembali. Vincent-lah yang akan membongkar aibnya sendiri.“Oh … minumannya sudah habis ….” Ariana membalik gelas untuk membuktikan tak ada tetes alkohol yang tersisa. “Haruskah kita mengambil satu botol lagi?” Telunjuknya menggeliat di depan wajah Jake. Jake meraih tangan Ariana, lalu mengecup telun
“Sayang … Kak Vincent terlihat sangat marah. Lekas bantu Paman Jake! Kak Vincent bisa salah paham karena Paman Jake menggendong kakak ipar.” Laura menganggukkan kepala ke arah Hanna, memberi isyarat padanya untuk mengambil Claus dari gendongan Asher. Akan tetapi, Asher tak mau memberikan Claus pada Hanna. Dia hanya mengangkat bahu singkat sambil menyeringai. Dalam hati, Asher begitu penasaran dengan hubungan mereka karena dia belum sedikit pun mengetahui masa lalu Callista. Seakan-akan ada seseorang yang telah melenyapkan kebenaran atas kematian Callista dari dunia. “Sayang,” desak Laura. “Aku yang akan ke sana,” ujar Regina. Baru tiga kali Regina melangkah, Vincent telah melayangkan pukulan ke wajah tampan Jake. Paman Laura itu hanya memalingkan muka untuk sedikit menghindar dari pukulan Vincent meski masih tetap terkena hantaman. “Vin!” seru Regina sambil menangkup mulutnya. “Astaga, apa yang kau lakukan?!” “Jake, turunkan aku!” pekik Ariana hampir bersamaan dengan Regina. “Vi
Ariana menggigit kukunya sambil menatap sendu Vincent yang terlelap setelah pergulatan panas di ranjang. Jelas sekali Ariana mendengar nama Callista terucap dari bibir Vincent sebelum tiba-tiba menyerangnya dengan buas. Pandangan Ariana beralih ke arah kotak yang ada di seberang ruangan. Vincent tak merasa harus menyembunyikan barang pribadinya karena Ariana tak akan berani membuka tanpa minta izin lebih dulu darinya. Namun, Ariana terlanjur penasaran, kenapa Vincent bergumam nama Callista dengan sorot mata penuh kerinduan? Vincent bahkan tak pernah menatap Ariana seperti itu. ‘Aku harus melihatnya … rahasia apa yang kau sembunyikan dariku, Vin?’ Wanita itu berjalan pelan ke arah kotak tersebut. Tangannya gemetaran karena mendadak perasaannya tak nyaman. Baru kali ini Ariana melanggar ucapan Vincent. Dia biasanya selalu menurut karena ingin menjadi istri terbaik bagi sang suami. ‘Bagaimana kalau Vincent tahu aku membuka barang pribadinya? Tidak … sudah cukup, Ariana! Kau adalah i
Air mata kembali menetes di pipi Ariana. Dia segera menghapus air mata itu sebelum Noah melihatnya. "Laura itu istri pamanmu, Noah," ujar Ariana lirih dan serak, "kau juga sudah menikah dengan Alice, bahkan kau sudah menikah dua kali. Jangan sia-siakan istrimu …."Betapa malang nasib Alice, pikir Ariana. Wanita muda itu sangat mirip dengannya. Menjadi korban pelampiasan cinta seorang Myers yang tak dapat menggapai cintanya. Ariana berjanji akan memperlakukan Alice dengan lebih baik lagi karena merasa memiliki nasib yang sama. "Aku tahu … tapi, aku tidak bisa menghentikan perasaan ini. Juga karena Paman Asher yang telah merebut Laura dariku, Ma.""Apa maksudmu Asher merebut Laura darimu? Jangan menuduh orang sembarangan, Noah. Justru pamanmu menikah dengan Laura karena ingin melindungi kalian. Mereka berdua sudah bahagia sekarang. Kau jangan mengusik kehidupan Laura."Noah membuang napas kasar. Kenapa Ariana tak mau mengerti perasaannya? Haruskah dia menceritakan perbuatan Asher aga
Firasat Laura tak keliru. Ada sesuatu yang terjadi pada Ariana sehingga bicara seperti sedang menyindir dirinya dan Callista. Laura tak tersinggung, tetapi dia penasaran dengan apa yang membuat Ariana sikap tiba-tiba berubah? Yang membuat Laura tak kalah kaget dari perubahan Ariana ... Vincent benar-benar mencintai Callista?Namun, itu semua tak seberapa dibandingkan kekhawatiran Laura karena Ariana tahu bahwa Noah masih mencintainya.“Maksudmu … Noah masih mencintai Laura?” Joanna tampak terkejut sekaligus menyadarkan Laura dari lamunan. Joanna tahu jika Laura pernah bertunangan dengan Noah. Tetapi, Noah terlihat mencintai dan perhatian dengan istrinya. Dia pun sering melihat kemesraan yang ditunjukkan Noah pada Alice. “Hem … aku sangat mengkhawatirkannya, Noah sepertinya sangat tergila-gila pada Laura. Sampai dia mengatakan hal yang tidak-tidak tentang kehamilan Laura yang terjadi bahkan sebelum menikah dengan Asher,” ujar Ariana tanpa ragu. Ariana bicara dengan nada tak mengenak
Penasaran oleh apa yang ingin Asher sampaikan, Joanna dan Jake memilih untuk bicara lebih dulu sebelum masuk kamar. Asher segera menyuruh Alaina dan Alanis untuk menjaga si kembar di kamar. Sementara Hanna tak terlihat sejak mereka masuk rumah. Laura sendiri tak tahu masalah yang ingin Asher diskusikan. Dia lalu berkata, “Kau membuatku gugup karena tiba-tiba serius, Sayang.” Asher yang duduk di samping Laura, mengambil tangan wanita itu dalam genggaman. Ibu jarinya mengusap lembut punggung tangan Laura agar lebih tenang. “Aku tidak suka menyembunyikan sesuatu sehingga membuat masalah jadi berlarut-larut dan berputar-putar. Oma … ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian mendiang ibu mertuaku, apa Anda sudah tahu?” Joanna terkejut bukan main karena Asher tiba-tiba membahas Callista, apalagi dengan ucapannya barusan. Di samping Joanna, Jake tak kalah kaget dan langsung melemparkan tatapan tajam penuh kemarahan. Dia sudah bilang jika Joanna tak perlu tahu sebelum semua jelas. Kar