Lebih ngeri Vin atau Noah? V : A lebih ngeri … d-dia pernah mengancamku ….
Ariana menggigit kukunya sambil menatap sendu Vincent yang terlelap setelah pergulatan panas di ranjang. Jelas sekali Ariana mendengar nama Callista terucap dari bibir Vincent sebelum tiba-tiba menyerangnya dengan buas. Pandangan Ariana beralih ke arah kotak yang ada di seberang ruangan. Vincent tak merasa harus menyembunyikan barang pribadinya karena Ariana tak akan berani membuka tanpa minta izin lebih dulu darinya. Namun, Ariana terlanjur penasaran, kenapa Vincent bergumam nama Callista dengan sorot mata penuh kerinduan? Vincent bahkan tak pernah menatap Ariana seperti itu. ‘Aku harus melihatnya … rahasia apa yang kau sembunyikan dariku, Vin?’ Wanita itu berjalan pelan ke arah kotak tersebut. Tangannya gemetaran karena mendadak perasaannya tak nyaman. Baru kali ini Ariana melanggar ucapan Vincent. Dia biasanya selalu menurut karena ingin menjadi istri terbaik bagi sang suami. ‘Bagaimana kalau Vincent tahu aku membuka barang pribadinya? Tidak … sudah cukup, Ariana! Kau adalah i
Air mata kembali menetes di pipi Ariana. Dia segera menghapus air mata itu sebelum Noah melihatnya. "Laura itu istri pamanmu, Noah," ujar Ariana lirih dan serak, "kau juga sudah menikah dengan Alice, bahkan kau sudah menikah dua kali. Jangan sia-siakan istrimu …."Betapa malang nasib Alice, pikir Ariana. Wanita muda itu sangat mirip dengannya. Menjadi korban pelampiasan cinta seorang Myers yang tak dapat menggapai cintanya. Ariana berjanji akan memperlakukan Alice dengan lebih baik lagi karena merasa memiliki nasib yang sama. "Aku tahu … tapi, aku tidak bisa menghentikan perasaan ini. Juga karena Paman Asher yang telah merebut Laura dariku, Ma.""Apa maksudmu Asher merebut Laura darimu? Jangan menuduh orang sembarangan, Noah. Justru pamanmu menikah dengan Laura karena ingin melindungi kalian. Mereka berdua sudah bahagia sekarang. Kau jangan mengusik kehidupan Laura."Noah membuang napas kasar. Kenapa Ariana tak mau mengerti perasaannya? Haruskah dia menceritakan perbuatan Asher aga
Firasat Laura tak keliru. Ada sesuatu yang terjadi pada Ariana sehingga bicara seperti sedang menyindir dirinya dan Callista. Laura tak tersinggung, tetapi dia penasaran dengan apa yang membuat Ariana sikap tiba-tiba berubah? Yang membuat Laura tak kalah kaget dari perubahan Ariana ... Vincent benar-benar mencintai Callista?Namun, itu semua tak seberapa dibandingkan kekhawatiran Laura karena Ariana tahu bahwa Noah masih mencintainya.“Maksudmu … Noah masih mencintai Laura?” Joanna tampak terkejut sekaligus menyadarkan Laura dari lamunan. Joanna tahu jika Laura pernah bertunangan dengan Noah. Tetapi, Noah terlihat mencintai dan perhatian dengan istrinya. Dia pun sering melihat kemesraan yang ditunjukkan Noah pada Alice. “Hem … aku sangat mengkhawatirkannya, Noah sepertinya sangat tergila-gila pada Laura. Sampai dia mengatakan hal yang tidak-tidak tentang kehamilan Laura yang terjadi bahkan sebelum menikah dengan Asher,” ujar Ariana tanpa ragu. Ariana bicara dengan nada tak mengenak
Penasaran oleh apa yang ingin Asher sampaikan, Joanna dan Jake memilih untuk bicara lebih dulu sebelum masuk kamar. Asher segera menyuruh Alaina dan Alanis untuk menjaga si kembar di kamar. Sementara Hanna tak terlihat sejak mereka masuk rumah. Laura sendiri tak tahu masalah yang ingin Asher diskusikan. Dia lalu berkata, “Kau membuatku gugup karena tiba-tiba serius, Sayang.” Asher yang duduk di samping Laura, mengambil tangan wanita itu dalam genggaman. Ibu jarinya mengusap lembut punggung tangan Laura agar lebih tenang. “Aku tidak suka menyembunyikan sesuatu sehingga membuat masalah jadi berlarut-larut dan berputar-putar. Oma … ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian mendiang ibu mertuaku, apa Anda sudah tahu?” Joanna terkejut bukan main karena Asher tiba-tiba membahas Callista, apalagi dengan ucapannya barusan. Di samping Joanna, Jake tak kalah kaget dan langsung melemparkan tatapan tajam penuh kemarahan. Dia sudah bilang jika Joanna tak perlu tahu sebelum semua jelas. Kar
Simon yang berada di ruangan sebelah sejak tadi telah mendengar semua pembicaraan mereka. Kini Simon yakin bahwa istri keduanya telah menipu dirinya sejak awal. Ketika Hanna mendorong kursi rodanya menuju ruang sebelah, Simon menggeleng dengan tatapan mengiba. Dia belum siap bertemu dengan Joanna dan Laura.Bagaimana jika semua orang di sana menghakimi dirinya karena telah berbuat kesalahan yang begitu besar pada Callista? Wanita yang dulu sangat dicintainya.“Maaf, Tuan, saya harus membawa Anda ke sana sesuai tanda yang diberikan Tuan Asher,” ujar Hanna sambil membuka pintu. Meskipun telah dirawat dengan baik, tetapi obat yang diberikan Gilda masih membuat kaki dan tangan Simon sebelah kanan lemah. Namun, Simon sebenarnya sudah bisa berjalan walau tertatih-tatih. Simon ingin berdiri dan berlari pergi, tapi dia tak mungkin melakukannya. Teringat oleh perjanjian dengan Asher yang menyuruh dirinya untuk menuruti semua kata-kata sang menantu.Asher telah menolongnya dari kematian. Simo
“Baiklah, aku akan kembali ke sana untuk mencari semua bukti itu.” Simon menjawab dengan penuh keyakinan. Simon sadar diri jika kesalahannya sangat besar dan tak dapat diampuni. Dia akan melakukan apa pun agar Laura mau memaafkan dirinya, termasuk merasakan lagi obat-obatan yang diberikan Gilda, dan mungkin akan membunuhnya. Orang suruhan Asher tak mungkin bisa membantu Simon lagi karena dia pun langsung meninggalkan kediaman Hartley tanpa pamit, tatkala mengeluarkan Simon dari rumah itu.Saat ini, Gilda dan Shane mungkin menyadari ada seseorang yang telah membantu Simon melarikan diri. Mereka pasti akan memperketat penjagaan ketika Simon tiba-tiba muncul kembali. Asher yang tadinya diam akhirnya angkat bicara, “Sebenarnya, itu tidak perlu. Aku sudah mendapatkan sedikit bukti dari orang lain.” Asher mengeluarkan sesuatu dari saku celana. Sebuah foto yang sama dikirimkan Jake untuk Vincent. Menunjukkan gambar Gilda yang sedang memberikan makanan dengan obat-obatan kepada salah satu
“Aku baru saja melihat berita, Vincent akan membunuh Gilda. Apa yang sebenarnya terjadi?” Simon mendorong kursi rodanya sendiri masuk ke ruang kerja Asher. Di dalam sana, Asher dan Joanna sedang berdiskusi. Mereka terkejut oleh pertanyaan Simon yang tiba-tiba muncul. Asher melirik ke arah Theo. Asisten pribadinya itu segera membuka ponsel untuk mencari berita terbaru, lalu menunjukkan kepada Asher. “Kegilaan macam apa lagi ini?” gumam Asher sambil berdecak-decak. “Vincent benar-benar kehilangan akal sehatnya.” “Jadi, benar apa katamu tadi? Vincent sungguh mengincar Callista dan menyuruh Gilda menggoda Simon?” “Apa?!” pekik Simon. “Itu tidak mungkin, bukan?” “Sayangnya, Vincent memang mencintai mendiang Mama Callista sampai sekarang. Orangku menemukan bukti di kediaman Myers beberapa hari lalu. Itu juga alasan Vin marah besar pada Gilda, setelah tahu perbuatannya.” Asher menunjukkan foto kepada Joanna, dan sebagian lagi untuk Simon. Tangan Simon gemetaran membaca semua tulisan t
“K-Kau ….” Gilda menahan amarahnya sekuat hati. Biar bagaimanapun, Laura adalah istri Asher Smith. Dia masih harus menunjukkan sosok ibu tiri tak berdosa di hadapan Laura. “Lalu kenapa kau ada di sini? Bagaimana jika papamu marah-marah lagi seperti dulu?” “Itu tidak akan terjadi, Nyonya Gilda Morrison.” Laura sengaja memanggil Gilda dengan nama belakang Shane. “Saya memiliki setengah saham di perusahaan ini dan surat kuasa dari Presiden Direktur Perusahaan Hartley untuk menjabat sebagai presiden direktur sementara.” “Laura, kau … kenapa memanggilku seperti itu? Tidak masalah jika kau memang menginginkan perusahaan ini, kau memang berhak duduk di kursi itu. Tapi, aku masih mama tirimu yang selama ini menganggap kau sebagai anak kandungku sendiri.” Dalam sekejap saja, Gilda mampu bermain peran dengan mudah. Laura membenarkan cerita Asher tentang wanita itu. Gilda tak seperti orang yang sedang berbohong padanya. Bahkan, wajahnya menunjukkan bahwa dia sangat menyayangi Laura. Sayangny