Share

127. Fakta yang Sukar Diterima

“Bagaimana ini? Apa suamiku akan baik-baik saja?” Laura tak bisa tenang di dalam kamarnya. Kedua kakinya terus bergerak gelisah.

“Tuan Asher pasti akan menyelesaikan semua masalah dengan sempurna, Nyonya,” tutur Hanna lembut. “Buka mulut Anda … Anda harus menghabiskan makan siang ini, Nyonya. Ingatlah dengan kandungan Anda.”

Laura tersentak ketika diingatkan tentang kandungannya. “Aku bisa makan sendiri, Hanna. Kau tidak perlu menyuapiku seperti anak kecil.”

“Baiklah … tapi, saya tetap di sini sampai Anda selesai makan. Tuan Asher bisa marah besar jika tahu Anda menyisakan sesuatu di piring Anda.”

Laura memaksa mulutnya mengunyah makanan yang terasa hambar karena kegelisahan di hatinya. Setelah menyelesaikan makan, dia segera mencari ayah mertuanya.

Adam sedang duduk santai bersama dengan Regina di gazebo taman. Mereka tampak begitu tenang, seakan-akan tak ada masalah apa pun yang sedang menimpa Asher dan Noah.

“Ada apa, Lau? Bukankah kau harus tidur siang?” tanya Regina.

“Kenap
VERARI

Loh ... kenapa Nora jadi diseret polisi? ... bukan sama tim RSJ? 🤐

| 17
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Soraya Ulfha
paman asher memang beda dari paman-pamanku kalau paman-pamanku bertambah usia bukan nya taubat malah semakin jadi kelakuan nambah dosa.. astagfirullah
goodnovel comment avatar
umali2010
Rasanya pengen banget ikut njambak si norak ...,,pak polisi mending pake tali rafia iket kaki nya aja biar kyk ayam mau di sembelih ,si momon mending kesamber geledek ajalah biar mampus sekalian
goodnovel comment avatar
Mimih Qyut
berharap tak ada maaf untuk simon brengsek.. tega dan jahat bodoh dan bego darah daging bagai sampah.. dan sampah yg sesungguhnya dia sayang2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status