Share

Diculik Arland

Author: Embun Senja
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah 1 jam Sunny menunggu, akhirnya Bella pun pulang membawa beberapa makanan di dalam kantong kresek.

"Sunny" Bella melambaikan tangan dari jauh saat ia melihat Sunny menunggunya. Sunny hanya tersenyum ia menyembunyikan kesedihannya dari Bella.

"Kamu sudah lama menunggu?" Tanya Bella tersenyum.

"Belum, aku juga baru pulang."

Setelah membuka pintu, saat mereka akan masuk ke dalam kos, 2 orang pria langsung menutup mulut mereka, 1 orang mengunci Sunny di dalam 1 lagi membawa Bella pergi.

"Sunny," Bella teriak meskipun mulutnya di tutup pakai kain, sedangkan Sunny hanya bisa melihat kepergian Bella yang semakin jauh hingga Bella hilang dari pandangannya. Air mata pun tidak terbendung dari pelupuk mata Sunny, ia segera menghubungi Nilesh tapi tidak ada jawaban.

"Bagaimana ini? Siapa mereka, mengapa mereka menculik Bella?"

Bella terus meronta agar terlepas dari dua pria itu, saat tangan Bella terlepas dari tangan pria itu, ia langsung menarik topeng dari wajah mereka, Bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Di pelukan Kay

    "Bella buka pintunya, apa yang terjadi di dalam? Arland mengetuk-ngetuk pintu itu dari luar, ia sangat khawatir karena ia tahu Bella bisa nekat untuk menyakiti dirinya seperti yang ia lakukan di apartemen. Kay menggeleng melihat kepanikan di wajah sang Tuan Muda, dulu ketika bersama Maudy, ia tidak selemah ini, namun saat mencintai Bella kehidupannya seperti kacau. Bella tidak menjawab ataupun membuka pintu kamar itu, tidak ada jawaban dari dalam kamar. "Bella buka pintunya," Arland bicara sangat lembut supaya Bella tidak mereka takut. "Bella tidak menjawab, dobrak saja pintu itu jangan-jangan dia terluka di sana," kata Kay. Arland pun semakin panik, lalu mencoba mendobrak pintu itu, sekali dua kali pintunya tidak terbuka, namun ketiga kali pintunya langsung terbuka karena Kay juga membantunya. "Bella" mereka tidak menemukan Bella di tempat tidur, mata Arland dan Kay sangat liar mencari Bella, akhirnya Kay melihat Bella tergeletak di dalam kamar mandi. "Tuan Muda" Kay syok mel

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Amarah Murni pada Arland

    "Bi Ijah sangat takut jika kalian bertengkar Tuan, rasanya jantung bibi hampir copot" katanya lalu memegangi dadanya. "Maafkan aku Bi" kata Kay lalu merapikan pakaiannya, Arland juga merapikan bajunya yang berantakan karena bertengkar dengan sahabatnya sendiri. Setelah Bi Ijah pergi, Kay memasang wajah datar pada Arland. "Apa kau tahu seberapa besar penderitaan gadis itu? Apa kau tahu seberapa besar trauma yang ia alami karena dirimu?" Kay melontarkan banyak pertanyaan yang menyudutkan Arland, bukan karena iri atau cemburu karena Arland mendapatkan gadis secantik Bella, namun karena ia sangat kasihan terhadap gadis itu. "Aku sudah menceritakan semuanya padamu, aku akan menikahi Bella setelah ini, tapi kau sudah di luar batasan mu, kau seharusnya tidak memeluk kekasihku itu" jawab Arland dengan emosi. "Seandainya kau mengerti bahasa air mata, kau pasti mengerti luka di dalam hatinya, kau pasti akan mengerti apa yang diinginkan oleh dirinya, bukan harta dan kekayaan yang kau pun

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella mengandung 4 minggu

    "Beraninya kalian membohongi mommy." "Saya tidak bicara dengan kamu, silahkan pergi dari rumah saya sekarang juga" bentak Murni, Bella sangat bahagia bisa keluar dari rumah itu, tetapi untuk berjalan saja rasanya ia tidak sanggup, tiba-tiba saja tubuhnya terjatuh ke lantai, Arland dan Kay langsung membawanya ke tempat tidur, mereka dengan cepat memanggil dokter agar segera ke rumahnya. Tidak lama kemudian dokter yang berbeda datang ke rumah itu, memeriksa tubuh Bella yang terlihat lemah, sementara Murni memasang wajah tegang penuh amarah, ia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. "Apa yang terjadi padanya dokter" tanya Murni mendekati dokter itu. "Selamat ya buk, menantu Anda sedang mengandung" jawab sang dokter dengan senyuman bahagia. Namun bagi Murni ini adalah musibah, musibah yang dilakukan oleh anaknya sendiri. "Apa?" Murni kaget hingga langkahnya mundur tanpa ia sadari. "Dia mengandung 4 minggu, kalian harus menjaga kesehatannya, jangan sampai dia merasa stres

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Aku tidak mau menikah

    Bella turun dari mobil Kay lalu berlari, yang ia pikirkan bagaimana cara lepas dari mereka yang selalu membuatnya terusik, namun Kay dengan cepat menangkap Bella lalu membawanya ke dalam mobil. "Apa yang kamu pikirkan Bella? bagaimana jika sesuatu terjadi pada calon bayimu?" Kay sedikit membesarkan suaranya, ia tidak ingin Bella dan calon bayinya celaka. "Tidak perlu mengasihani aku, biarkan saja aku pergi" ucap Bella, ia sudah tidak mampu lagi untuk menangis, wajahnya nampak pucat dan beban dihatinya semakin terlihat rumit. "Aku tidak bisa membiarkan mu pergi Bella, tolong mengertilah" Kay bicara lebih pelan dan lembut, ia harus bisa membuat Bella percaya padanya agar ia bisa menanganinya dan juga Arland. Murni berusaha tetap menjodohkan Arland dengan Maudy meski Arland selalu menolaknya, "Maafkan aku mom, tapi aku tidak bisa bersama Maudy, dia pernah melukai hatiku lalu pergi dengan Antoni, apa mommy masih ingat dengan Antoni?" "Apa? Antoni yang selalu berusaha menghancu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh datang

    "Sejak kapan Kay berani mengkhianati ku? aku tidak akan membiarkan siapapun memiliki mu, karena kamu dan bayimu adalah milikku" kemudian ia melepaskan tangan Bella, ia sangat marah bagaimana mungkin Kay bisa mengkhianatinya. Ia pun tak tinggal diam, ia kemudian menggenggam tangan Bella lalu membawanya masuk ke dalam kamar untuk istirahat. "Tidurlah, jangan pikirkan apapun yang merugikan aku, maksud ku jaga kesehatan mu agar anak kita tumbuh dan sehat," setelah itu ia langsung keluar dari kamar itu. "Bagaimana caranya aku pergi? tidak ada sedikit celah untuk melarikan diri" batinnya. Setelah Arland duduk di sofa, ia mengambil ponselnya lalu menghubungi Kay. Kay kaget saat melihat panggilan itu, mungkin sesuatu telah terjadi pada Bella, ia berulangkali kali mengabaikan panggilan itu, namun Arland terus memanggilnya. "Halo" "Jangan mencoba mengkhianati ku Kay, aku bisa melakukan apapun bahkan aku pun bisa menghancurkan mu" kata Arland. Mendengar ucapan Arland, Kay menggeleng kepal

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Aku bukan wanita bayaran!

    "Aku tidak ingin mendengar itu lagi Bella, kau adalah milikku, hanya milikku" Arland keluar dari kamar, ia duduk di sofa, tiba-tiba bel berbunyi, ia pikir yang datang adalah Kay, ia pun segera membuka pintu. Namun yang datang bukan lah Kay, melainkan seorang pria muda membawa Pizza hutt, Arland mengerutkan keningnya karena ia merasa tidak memesan apapun. "Tunggu sebentar, mungkin saja istriku yang memesan pizza itu" ucapnya lalu masukkan ke dalam kamar. "Bella apa kamu memesannya pizza?" tanya Arland. Bella pun mengerutkan keningnya, seketika matanya melotot lalu turun dari kasur. "Ia aku ingin sekali makan pizza" ucapnya. Ia berjalan ke pintu sambil memegang perutnya, ia kemudian berbalik badan lalu melihat Arland yang sedang berdiri melipat kedua tangannya di dada sambil memperhatikan nya. "Aku tidak punya uang, bagaimana aku bisa mendapatkan pizza itu?" Arland pun tersenyum melihat Bella, dengan senang hati ia mengambil uang dari dompetnya lalu memberikan beberapa l

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sengaja membuat marah.

    Mereka berdua pun ngobrol hingga Arland lupa jika ia telah mengunci Bella dalam kamar, ia melihat jam di tangannya sudah pukul 9 pagi. "Astaga, aku lupa jika Bella di dalam kamar" Kay kaget mendengar itu, mereka langsung berlari dan dengan cepat membuka pintu itu, mereka menemukan Bella terbaring pucat dan berkeringat dingin. Arland langsung mengangkatnya lalu membawanya ke sofa. "Kay tolong buatkan segelas susu, bagaimana bisa aku lupa jika kamu belum sarapan" Arland panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Kay pun datang dengan segelas susu di tangannya. Ia juga panik melihat Bella yang sudah pucat. "Kay, tolong belikan makanan aku tidak mau jika sampai Bella sakit" "Yang membuat Bella sakit siapa? aku? hah?" batin Kay ngedumel. Ia pun pergi membeli makanan dan juga buah. Sepanjang jalan Kay terus berpikir untuk membebaskan Bella, namun ia tidak bisa berkhianat pada Arland. "Maafkan Bella, maafkan aku sungguh tidak bisa berbuat apapun untuk menolong mu." Bella berbaring lalu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Aroma lilin bulan madu.

    Setelah Bella terlelap, Arland keluar dari kamar menemui Kay yang sedang duduk santai di sofa. Ia pun tidak bertanya apapun, ia hanya duduk sembari memikirkannya cara agar Nilesh bisa menjauhi Bella Shara. "Kau kenapa murung?" tanya Kay yang tengah asik ngemil. "Aku tidak tahu seberapa kuat cinta Bella pada Nilesh, aku tidak percaya jika Nilesh menemukan Bella di sini, dia berpura-pura menjadi pengantar Pizza, jika aku tidak mencegah Bella keluar, mungkin mereka sudah melarikan diri dariku." "Bagaimana bisa Nilesh tahu keberadaan Bella di sini?" Kay menatap Arland sambil menggelengkan kepalanya, ia sebenarnya curiga jika Bella yang memberi tahu keberadaannya pada Nilesh. Tidak mungkin Nilesh tahu jika tidak ada yang memberi tahu dirinya. "Apa sebaiknya aku membawa Bella ke apartemen yang lain?" "Jangan, biarkan saja Bella di sini. Lagi pula Nilesh tidak akan bisa membawa Bella." "Aku tidak yakin, tapi bagaimana jika dia benar-benar membawa Bella?" Kay dan Arland sama-sama berpi

Latest chapter

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay mendapatkan masalah baru

    Dengan terpaksa, Anthony dan Nilesh tunduk pada Kay, Kay sama sekali tidak lengah, ia fokus pada Anthony, ia tidak mau gegabah. Anthony mencoba memanfaatkan Sunny, tapi Kay segera mengetahuinya, ia segera melepaskan tembakan sekali hampir mengenai Anthony, Anthony kaget lalu menunduk, ia takut di lukai oleh Kay. "Sunny adalah milikku, aku ke sini untuk mengambil apa yang menjadi milikku, kau tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang bukan milikmu Kay, biarkan Sunny ikut denganku, tanyakan saja padanya, dia adalah milikku!" Anthony dengan bangga mengatakan itu, tapi Sunny muak mendengar ucapan Anthony. "Aku bukan milikmu, aku bukan barang, aku berhak menentukan pilihan ku, lagipula aku tidak suka padamu, aku dan Kay sudah menikah, siapa yang kau bilang milikmu? apa kau tidak merasa bersalah mengatakan hal itu?" Sunny berbohong supaya Anthony tidak mengganggunya lagi. "Kau jangan berbohong Sunny, Kay akan menikah dengan mantan kekasihnya Amanda, kenapa kau mau tinggal dengan pri

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony menemukan Sunny

    Murni tetap tenang meski Maudy memberinya beberapa pertanyaan mengenai Arland dan Bella, ia tidak mau Maudy sampai tahu jika Arland berada di rumah sakit. "Arland sendiri yang meminta Bella menemaninya, biarlah dia ikut, lagi pula mommy bisa mengurus Novia, mommy tidak kemana-mana juga," ucapnya lalu ia duduk di sofa karena selama di rumah sakit ia tidak bisa menyandarkan tubuhnya. "Pasti mereka berbohong, tidak mungkin Bella mendadak pergi dengan Arland keluar kota," gumamnya, ia masih penasaran tapi sepertinya Murni menutupi sesuatu darinya, yang anehnya lagi, Tuan Alexander segera membawa Novia masuk ke kamarnya. Murni meminta Bi Ijah membuatkan minuman dingin untuknya, tenggorokannya terasa sangat kering. "Bibi tolong buatkan minum dingin," ucap Murni dengan lembut, Bi Ijah segera ke dapur kalau membuat minuman itu. Maudy pergi ke kamarnya, ia mondar-mandir di dalam, sebab Kay juga belum kembali, ia tidak mungkin mendapatkan informasi itu dari Murni. "Kapan Kay kembali

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni berbohong pada Maudy

    Tuan Alexander bersiap untuk pulang ke rumah dengan Novia, sedangkan Bella dan Kay akan tinggal di rumah sakit menjaga Arland. "Mom, tolong jangan katakan apapun, aku bukan tidak percaya sama bibi, tapi Maudy akan mendesaknya sampai bibi bicara, kita harus merahasiakan ini dari Maudy sampai terbukti ia tidak bersekongkol dengan papanya dan juga Anthony." Kay sangat mewaspadai Maudy, sampai sekarang ia tidak percaya padanya meskipun Maudy selalu berbuat baik di depannya. "Sayang, kamu pulang dulu ya sama opa Oma, tapi mama mau kamu berjanji!" "Berjanji apa ma?" Novia tidak mengerti apa yang di katakan Bella padanya. "Kamu harus janji, jika Tante Maudy bertanya apapun padamu tentang papa dan mama, jangan katakan apapun ya, mama mohon ya nak," Novia diam, ia masih belum mengerti apa yang dimaksud mamanya itu. "Novia, kalau misalnya Tante Maudy bertanya, dimana papa dan mama, kamu harus bilang tidak tahu, papa dan mama bekerja ada urusan, mama mohon ya nak, supaya papa bisa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony dan Nilesh bertengkar

    "Papa janji setelah papa pulang kita akan jalan-jalan keluar negeri," ucap Arland sambil mengelus rambut Novia. "Janji ya pa, kita akan jalan-jalan!" Novia mengingatkan janji itu supaya Arland tidak lupa. Novia kembali bermain game di ponsel, Arland merasa sedih saat Novia menagih janji padanya. Kay masih duduk di sofa, ia terlihat murung, Sunny tidak tahu harus bicara apa padanya. Kay melihat jam di tangannya sudah pukul 07.15, ia segera menghabiskan teh nya lalu beranjak. "Aku akan ke rumah sakit, tetaplah di rumah, jika ada sesuatu yang kau butuhkan katakan saja padaku," ucapnya lalu ia segera pergi. Sunny menutup pintu rapat-rapat setelah Kay pergi meninggalkan rumah, ia masuk kamar karena merasa sedih, ia khawatir jika suatu saat nanti Anthony menemukannya. "Ya Tuhan, jauhkan aku dari pria jahat itu, aku tidak ingin menjadi tawanannya, aku menyesal telah percaya padanya dulu," ucap Sunny sambil menangis, kalau bisa ia ingin tinggal bersama Kay supaya ia aman dari

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menjenguk Arland ke rumah sakit

    "Kita harus waspada, pasti ada serangan yang akan dilakukan Arland pada kita, aku tidak mau itu terjadi!" Anthony pun mulai hati-hati dengan Arland dan Kay, mereka tidak mau menyepelekan kekuatan Arland, apalagi Kay selalu bisa membuat lawannya kalah. Bella masih menunggu Arland di rumah sakit, Arland perlahan-lahan mulai pulih tapi ia harus tetap mendapatkan pengobatan supaya ia segera pulih. Pagi hari sudah pukul 07.00, Murni dan suaminya mengajak Novia ke rumah sakit, tapi ia tidak memberitahu siapapun, termasuk Bi Ijah. Murni tetap memakai seragam sekolah pada Novia supaya tidak seorangpun yang curiga pada mereka. "Novia sayang, cepatlah nanti kita terlambat. "Iya Oma!" Maudy mendengar Murni memanggil Novia merasa heran kenapa tiba-tiba pagi ini ia yang mengantar Novia ke sekolah, ia pun segera menemui Murni yang masih ada di kamarnya, sedangkan Tuan Alexander ada di garasi. Tok... tok.... Maudy mengetuk pintu kamar Murni, Murni masih belum sempat membukanya karena

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay membuat Anthony takut

    Seseorang menghalangi jalan Kay saat ia terus mengejar mobil Anthony, akhirnya ia kehilangan jejak mereka. "Sial, siapa yang berani melakukan itu?" ia sama sekali tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, ia marah, memukul setir mobil lalu berputar arah. Ia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Sunny, rumah Sunny lumayan jauh dari jalan itu, tapi hatinya masih kacau, ia marah tapi keberuntungan masih berpihak pada Anthony. Kay pun menyetir dengan pelan, tangannya masih gemetar dan ia belum bisa meredam emosinya. Ia pun akhirnya sampai di depan rumah Sunny, ia masih berada di dalam mobil sampai tangannya berhenti gemetar. "Jika terus seperti ini, aku tidak akan masuk ke dalam," batinnya. Ia menghela nafasnya berulang-ulang lalu mencoba menetralkan emosinya, tangannya perlahan berhenti gemetar lalu ia sekali lagi menghela nafasnya. Sebelum turun ia mengirim pesan pada Arland, ia mengatakan jika saat ini berada di rumah ibunya, ia selalu berbohong jika berada di ru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay balas dendam seorang diri

    "Apakah ada yang tahu kau datang ke sini?" tanya Arland saat Bella masih memegang tangannya. "Tidak, aku keluar rumah diam-diam, lagi pula aku keluar jam 03.00 pagi, semua orang di rumah masih tidur." Lalu Kay keluar dari kamar itu, ia mengatakan akan segera kembali. "Aku keluar sebentar, aku akan kembali segera!" Bella menangis melihat suaminya terbaring, ia menghela nafasnya karena dadanya terasa sangat sesak. "Jangan khawatir, sebentar lagi aku akan pulih, kita pasti pulang nanti!" "Jangan bicara lagi, pulihkan dirimu dulu, akan menemani mu di sini!" Bella tidak mau meninggalkan suaminya di rumah sakit meskipun Arland menyuruhnya pulang. "Pulanglah ke rumah, Novia dan yang lainnya membutuhkan mu, lagi pula kau harus mengabari ke rumah supaya tidak ada yang khawatir." "Nanti saja, ini masih jam 04.20 bibi belum bangun," ucapnya. Bella mengambil air minum lalu diberikan pada Arland. "Minum yang banyak supaya tidak dehidrasi." Arland mengembang air mineral itu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella menemui Arland dirumah sakit

    Bella menunggu hingga subuh tapi keduanya tidak ada yang meneleponnya, ia semakin khawatir, lalu ia segera turun ke bawah duduk sofa, ia selalu membawa ponselnya kemanapun. "Tidak biasanya Arland mengabaikan panggilan ku hingga beberapa kali, pasti ada yang tidak beres dengan mereka, tapi kemana aku harus mencarinya? tidak ada yang bisaa ku tanyakan," Bella termenung di bawah sendirian, kemudian ponselnya berdering, ia segera melihatnya, panggilan itu dari Arland, ia dengan antusias segera mengangkatnya. "Halo." "Bella maafkan aku, aku tidak bisa pulang karena sekarang aku dan Kay berada di rumah sakit, aku mengalami kecelakaan, tapi tidak parah, jangan khawatir, nanti aku dan Kay akan segera pulang." Jantung Bella seolah berhenti karena mendengarkan kata kecelakaan, ia tidak mampu bicara. "Bella jangan khawatir, aku dan Kay akan segera pulang, jangan katakan pada mommy, aku tidak apa-apa!" "Dimana kalian sekarang? kenapa sejak tadi tidak ada yang mengangkat teleponku?"

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella gelisah

    "Apa kau yakin Maudy tidak terlibat saat Anthony dan Nilesh bebas? lebih baik suruh saja dia pergi dari rumah, aku yakin dia tahu banyak hal, tapi dia tidak mengatakan apapun sebelum ada orang yang bicara di rumah mengenai hal ini." Kay sebenarnya sangat mengkhawatirkan Novia, anak kecil itu selalu di ganggu oleh Anthony untuk membebaskan dendamnya pada Arland. "Kita akan memerlukan bantuannya nanti, jika dia pergi dari rumah sekarang, aku yakin Anthony akan merajalela, jadi sebagai gantinya untuk membalasnya nanti, saat Maudy masih ada di rumah!" Kay pun mengerti apa yang dikatakan Arland, ia tahu Maudy suatu saat akan berguna bagi mereka. Mereka tidak pergi ke kantor, tapi ke club untuk menenangkan diri, seperti beberapa tahun yang lalu. Kay dan Arland kembali ke club itu setelah lebih dari 6 tahun, tapi orang-orang di sana masih menyambut mereka seperti dulu, Arland duduk di kursi yang biasa mereka duduki, Kay dengan sangat senang meneguk beberapa gelas minuman yang ada d

DMCA.com Protection Status