Share

Minum teh

 "Gunakan bath up di kamarku. Kau bisa menyiapkan air hangat untuk anakmu di sana." 

Perkataan Enrico membuat perasaan Francesca diliputi kebahagiaan. Pria itu membuka diri bagi anaknya, anak kandung yang tidak ia sadari. Sifat Enrico yang lembut berbanding terbalik dengan sikap dingin di masa lalu. Francesca memiliki harapan baik ke depannya.

Ia segera menuju kamar Enrico, membuka pintu kamar tersebut dengan hati-hati. Saat sudah berada di dalam kamar, dia menarik napas dalam-dalam dengan memejamkan mata. Aroma khas yang ada di dalam kamar ini mengingatkan dirinya akan banyak hal.

Di balik pintu ini, di mana ciuman pertamanya di renggut oleh pria itu, tempat tidur di mana dia pernah tidur dalam buaian Enrico, ruangan di mana pertama kali dia melihat tubuh pria dewasa tanpa sehelai benangpun. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status