Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 90.Gerbang Merah

Share

90.Gerbang Merah

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 12:06:09

Asoka tertawa puas. Lalu dia pun berteriak keras. Aura hitam keunguan menyeruak dari dalam tubuhnya menciptakan gelombang dahsyat yang menyapu ke segala arah. Kekuatan pria itu pun telah mencapai tingkat yang mencengangkan di mata para Dewa. Setelah Dewi Suci Geni menggegerkan semua orang, kini Asoka pun menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda meski tingkatannya masih berada dibawah Suci Geni.

Meski berada dibawah Suci Geni, kemampuan Asoka saat ini bisa dianggap setara dengan Dewa Petir Lei Gong yang sebentar lagi akan mencapai puncak Ranah Alam Dewa. Kamadewa yang tengah ditindas didalam sana tentu saja bukan lawan Asoka yang baru saja membangkitkan kekuatan aneh miliknya.

Tak ingin anak dari Dewa Wisnu mati karena ulah Asoka yang sudah dirawat dan dianggap anak sendiri oleh Dewa berkulit biru itu, Jaka Geni pun meminta Anoman untuk turun tangan menghentikan kebrutalan Asoka yang hendak menghabisi nyawa Kamadewa.

Akan tetapi, sebelum Anoman bergerak turun dan menghentikan Asoka, tib
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Gibran
lagi sibuk merawat bapak saya kak, sakit soalnya
goodnovel comment avatar
Anton Kewoet
udah ga tiap hari update Thor ???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   91.Sun vs Asoka

    Melihat kedatangan Sun Wukong yang langsung membuat semua orang tertuju pada Kera Iblis tersebut, perhatian Asoka pun teralihkan dari yang semula berniat membunuh Kamadewa menjadi beralih ke Raja Kera Iblis tersebut.Putra Batara Manikmaya itu langsung berteriak keras sambil melompat ke udara. Tinjunya bergerak menghantam dari jarak sepuluh tombak. Aura ungu berbentuk tinju raksasa pun muncul dan langsung menderu kearah Sun Wukong."Cih! Sudah main serang saja tanpa ijin! Apakah ini Turnamen Probo Lintang yang bocah itu katakan!?" gerutu Sun lalu dia pun mengangkat tangannya ke udara. Dari dalam tangannya itu keluar cahaya keemasan. Cahaya tersebut membentuk satu tangan emas raksasa."Mau bertarung denganku bocah Asura? Aku akan melayanimu!" ucap Sun lalu dia arahkan tangan emas raksasa miliknya untuk menangkap tinju ungu raksasa milik Asoka.DUUUMM!!!Pukulan dari Asoka berhasil diredam oleh tangan emas tersebut dengan mudah membuat Asoka menjadi semakin murka. Dia pun kembali berter

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Geger Kahyangan   92.Kehebatan Raja Kera Iblis

    Buk! Buk! Buk!Terdengar suara pukulan beruntun hingga berkali-kali saat tongkat Pilar Langit milik Sun menghajar tubuh Asoka. Ada sembilan sosok Sun yang memukuli anak dewa Siwa tersebut. Pukulan terakhir membuat tubuh Asoka meluncur deras ke bawah lalu menghantam lantai arena dengan keras.Brak!Aaaarrrghh!Sembilan sosok Sun kembali menyatu menjadi satu tubuh lalu dia pun melemparkan tongkat Pilar Langit miliknya kearah Asoka yang masih tergeletak di arena. "Membesarlah Pilar Langit!" teriak Sun Wukong lalu tertawa cekikikan.Tongkat yang awalnya kecil, tiba-tiba berubah menjadi sebesar batang pohon berukuran raksasa. Asoka terkejut bukan main dan langsung menggunakan Pedang Roh Kegelapan untuk menahan hantaman tongkat tersebut.DUUUUMMMM!!!Gelanggang Arena Satria Probo Lintang berguncang keras saat tongkat berukuran tidak masuk akal itu menghujam tubuh Asoka yang bertahan dibawahnya. Pria itu berusaha sekuat tenaga menahan tongkat raksasa tersebut menggunakan pedangnya. Namun te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Geger Kahyangan   93.Tongkat Pilar Langit

    Sun Wukong terpaku melihat tongkat Sakti miliknya hancur menjadi serbuk dan berjatuhan bagaikan hujan. Semua orang terdiam termasuk Lei Gong yang tahu betul seluk beluk dari Tongkat Pilar Langit tersebut."Pilar Langit itu...Bagaimana mungkin dia bisa menghancurkannya hanya dengan sentuhan tangan...? Ini mustahil! Pilar Langit itu bukan senjata sembarangan. Bahkan Seluruh Dewi di Utara tidak ada yang mampu mengangkatnya kecuali Sun Wukong seorang! Menantuku ini...dia benar-benar gila!" ucap Lei Gong dalam hati.Izanagi meski tidak begitu tahu asal usul dari Tongkat itu tapi dia tahu sepak terjangnya saat tongkat tersebut memporakporandakan kahyangan Utara. Kala itu Sun Wukong mengamuk dan menantang para Dewa. Bara Sena yang pernah berhadapan dengan Tongkat Pilar Langit benar-benar dibuat tercengang dan terdiam."Bagaimana bisa...? Tongkat itu mampu menahan serangan Golok Iblis milikku...Tapi, bagaimana bisa paman menghancurkannya dengan begitu mudah...?" batin Bara dengan perasaan ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Geger Kahyangan   94.Di Dalam Kedai

    Bara Sena meminum semua Tuak yang sudah tertuang di cangkir miliknya hingga habis. "Aaaaahhh! Segeeer!" ucapnya sambil menyeka mulut.Gandi Wiratama, Rara Sinta, Maya Geni, Kahiyang Dewi dan Xue Ruo sama-sama menatap ke arah pemuda tersebut."Kau terlihat puas?" tanya Gandi."Tentu saja." sahut Bara sambil menunjukkan gelang merah yang ada di pergelangan tangan kanannya."Paman Jaka Geni cukup bijak dan cerdik. Bisa-bisanya dia membelenggu kekuatan kita dengan gelang Kutukan ini..." kata Bara sambil nyengir."Tujuannya sudah jelas. Agar kita tidak membuat kegaduhan mengingat setelah turnamen ini, banyak pihak yang tidak terima. Kami yang bukan peserta saja juga ikut mendapatkan gelang ini. Mungkin supaya tidak ada yang membuat masalah di luar pantauan Batara Geni," kata Kahiyang Dewi.Saat ini, enam orang tersebut tengah berada di sebuah kedai yang ada di pinggir kota Probo Lintang. Tempat yang biasa digunakan Maya saat masih belajar di Padepokan Langit untuk bersenang-senang bersama

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Geger Kahyangan   95.Tentang Masa Depan

    Jaka Geni menatap kearah langit Probo Lintang sambil membuang napas. Anoman dan Ganesha yang ada di belakangnya menatap Mahadewa tersebut dan menebak apa yang dipikirkan olehnya sehingga memanggil mereka ke ruangannya."Ada apa kau memangilku, Batara Geni?" tanya Anoman.Jaka Geni tersenyum lalu mempersilahkan dua dewa tersebut duduk di kursi yang sudah tersedia dia ruangan cukup luas itu."Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan. Ini mengenai masa depan. Dan kita akan saling bertukar pikiran mengenai masa depan yang kita lihat." kata Jaka Geni lalu dia pun ikut duduk di kursi kayu tersebut."Mengenai masa depan? Maksud Batara, mengenai masa depan yang bagaimana?" tanya Ganesha yang saat itu berwujud manusia dengan usia remaja. Sedangkan Anoman masih dengan wujud yang sama karena dia lebih menyukai wujud aslinya daripada harus menyamar atau mengubah penampilan."Masa depan dunia ini...Apakah kalian melihat sesuatu?" kata Jaka Geni membuat Anoman dan Ganesha terpaku. Mereka berdua pun s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Geger Kahyangan   96.Rencana Jaka Geni

    Anoman dan Ganesha sama-sama tertegun mendengar apa yang baru saja Jaka Geni katakan."Jadi, Chang Hao adalah murid Antaga...?" tanya Anoman. Jaka Geni menganggukkan kepalanya."Dia adalah jembatan dari rencana besar Antaga. Aku sudah memberitahunya bahaya apa yang akan terjadi jika dia kembali menggunakan kemampuan aneh itu. Tapi sepertinya itu tak berhasil. Karena Antaga sudah menanamkan sesuatu di dalam kepalanya." kata Jaka Geni."Sampai seperti itu. Apa yang sebenarnya Antaga ingin lakukan? Apakah dia berencana membuka ruang di tempat ini?" tanya Ganesha."Itu yag aku pikirkan sebelumnya. Tapi selama ada aku, celah itu tak akan tercipta dengan mudah." kata Jaka Geni."Apa yag kau rencanakan?" tanya Anoman.Setelah melihat kepedulian Jaka Geni terhadap semua makhluk hidup di dunia, Dewa Pelindung tersebut merasa senang bisa berada di bawah bendera yang sama. Malahan, didalam hatinya sudah memiliki perasaan mengagumi yang sebelumnya tak pernah muncul di hatinya sama sekali. Dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Geger Kahyangan   97.Tentang Penjelajah Waktu

    Jaka Geni mengatakan semua rencana yang akan dia lakukan untuk acara di babak kedua Turnamen Probo Lintang. Bima Sena, Jung Seo dan Antasena mendengarkan apa yang dikatakan oleh Mahadewa tersebut. "Jadi, aku akan menjadi pengawas?" tanya Bima.Jaka Geni mengangguk."Kau akan menjadi pengawas di satu titik didalam Kerajaan Jiwa. Titik itu akan menjadi pertemuan anak-anak dan sudah pasti akan menjadi pertempuran disana. Kau cukup mengawasi mereka saja. Meski dalam pertarungan itu mereka akan mati, tapi mereka tidak benar-benar mati. Jiwa mereka akan kembali ke tubuh fana dan dinyatakan gagal." kata Jaka Geni."Aku tak masalah kalau hanya menjadi pengawas. Itu bukan hal yang sulit untukku," kata Bima Sena."Lalu, apa yang anda tugaskan padaku Batara?" tanya Jung Seo.Jaka Geni menatap kearah sosok pria dengan perawakan muda belia tersebut."Kau sebenarnya sudah tua, tapi kenapa kau menggunakan wujud anak kecil?" tanya Jaka Geni."Ini karena aku baru saja lepas dari Kutukan Dewa. Sebenar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Geger Kahyangan   98.Babak Kedua Dimulai

    Singkat cerita, 14 hari pun berlalu...Di Tengah Arena Gelanggang Probo Lintang telah berkumpul 21 peserta yang akan mengikuti babak kedua. Ada tambahan 1 peserta yang sebelumnya kalah yang akhirnya menjadi 1 yang terbaik dari 20 peserta kalah. Dia berhasil terpilih untuk kembali mengikuti turnamen di babak kedua. Orang tersebut adalah Yao Ling, anak dari Dewi Ling setelah dia berhasil mengalahkan anak-anak Jaka Geni yang lainnya.25 peserta itu adalah: Sukma Geni, Raksa Geni, Kojiro Geni, Raya Geni, Nawang Geni, Zhou Yin, Brama Geni, Bayu Jaga Geni, Chang Hao, Lu Xie, Bara Sena, Kenari Putri, Xia Nian, Dewanata, Gandi Wiratama, Dewi Candrika, Cakra Kumbara, Song Yue, Luo Yan, Kamadewa dan Yao Ling.Kamadewa dinyatakan menang karena Asoka melakukan pelanggaran yang membuat dia gagal masuk ke babak kedua meskipun dia menang di pertarungan ke 20 tersebut.Dua puluh satu peserta tersebut duduk bersila dengan posisi berjajar sesuai permintaan Jaka Geni. Mereka menanti-nanti, apa yang akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   307.Dua Kekuatan Yang Berlawanan

    Wossshhh!Kobaran api neraka semakin kuat keluar dari dalam tubuh Bara Sena membuat Gandi harus bertahan sekuat tenaga untuk bisa menahan panasnya api tingkat tinggi tersebut. Untungnya kekuatan air miliknya bukanlah air biasa yang akan mudah menguap meski terbakar api. Kekuatan air miliknya bisa menahan api tingkat tinggi dalam jangka waktu tertentu. Meski tidak bisa menahan selamanya, itu sudah cukup bagi Gandi untuk memikirkan cara menahan gelombang api yang keluar dari dalam tubuh Bara Sena.Bara pun merasa sedikit kesal karena Api miliknya tidak bisa menghancurkan pertahanan Gandi yang masih menjadi misteri baginya. Padahal api yang dia miliki sudah mencapai tingkat Neraka."Apakah kekuatan air miliknya memang sehebat ini? Sepertinya air yang dia miliki bukan air sembarang air..." batin Bara. Dia mencoba memusatkan gelombang api nya menjadi satu titik yang menggerus pertahanan air milik Gandi. Dan usaha itu sepertinya membuahkan hasil. Gelembung air milik Gandi mulai mendidih dan

  • Geger Kahyangan   306.Iblis Melawan Naga?

    Semua mata menatap keara Bara Sena yang berdiri dengan wujud yang sangat berbeda. Dia telah berubah menjadi sosok Iblis Tanduk Api dengan kekuatan Iblis Neraka di kedua tangannya. Karena dua Iblis itu sama-sama memiliki kekuatan api sehingga wujud Bara sama sama dengan Iblis Tanduk Api. Hanya saja, kedua tangannya dipenuhi aliran lahar yang menetes ke tanah dan membakar tanah tersebut hingga menjadi bara.Kedua matanya menyala merah pertanda dia mulai marah karena serangan dahsyat yang Gandi lancarkan. Serangan itu mampu membuatnya terluka hingga keluar darah dari sela bibirnya. Gandi sendiri merasa sedikit waswas melihat perubahan yang begitu mencolok dari Pendekar Golok Iblis tersebut."Apakah dia sudah mulai hilang kendali atas tubuhnya? Jika benar, ini akan menjadi masalah..." batin Gandi yang sudah tahu kekuatan sebenarnya dari Iblis Neraka yang ada didalam tubuh Bara Sena. Kekuatan yang bahkan pernah membuat 4 Dewa Naga pendiri Kuil Naga kalang kabut karena keisengan sang Iblis

  • Geger Kahyangan   305.Jurus Hantu Menari Vs Ilmu Segoro Gaib

    Bara Sena tidak heran dengan kemampuan air milik Gandi yang mampu menahan serangan ratusan pedang Es miliknya. Namun dia memiliki rencana lain dengan serangan Pedang es itu. Yaitu mengandalkan kekuatan Gandi untuk membentuk es yang lebih besar."Menggunakan kemampuan air untuk bertahan dari kekuatan es milikku. Apa kau tidak takut aku akan membekukan kekuatan air milikmu?" batin Bara sambil menyeringai.Tangannya bergerak cepat dan ratusan pedang Es yang menancap di gelembung air itu pun bergetar memancarkan cahaya biru. Perlahan aura es itu menyebar dan mulai membekukan gelembung air milik Gandi. Sadar kekuatan miliknya tengah dimanfaatkan oleh lawan untuk menyegel dirinya, Gandi pun segera mengerahkan kekuatan lain yang dia miliki. Yakni kekuatan Petir!Zrttt!Blaaaarrr!!!Semua pedang Es itu hancur seketika setelah Gandi menyalakan kekuatan petir Trikala. Kali ini Bara terkejut bukan main melihat kekuatan petir yang begitu besar dari tubuh Raja Naga Ai tersebut."Kekuatan Trikala..

  • Geger Kahyangan   304.Pertarungan Dua Menantu

    Dentuman demi dentuman terdengar saat dua menantu Batara Geni itu saling adu pukulan. Mereka bertarung sambil beterbangan kesana kemari dan membuat kehancuran dimana mereka berada. Pulau yang cukup besar itu pun seketika menjadi porak poranda karena badai kekuatan dari kedua pemuda tersebut.Wuusss!Sinar merah menderu kearah Gandi yang baru saja mendarat di tanah. Pemuda itu segera mengerahkan Sisik Naga miliknya sebelum bergerak menangkis sinar merah tersebut.Blaaarrr!!!Ledakan dahsyat terjadi. Asap hitam membubung tinggi ke angkasa. Pulau tersebut bergetar hebat. Bara Sena melesat masuk kedalam asap tebal tersebut dan langsung melancarkan serangan kedua. Namun kali ini dia yang harus menerima serangan tak terduga."Pukulan Kilat Neraka!"Dari dalam asap hitam itu, meluncur sinar merah membara yang diselimuti aura petir merah. Bara yang berada dalam jarak sangat dekat hanya bisa menyalakan perisai cahaya miliknya.Duaaarrrr!!!Ughh!Tubuh Bara terpental hingga puluhan tombak jauhn

  • Geger Kahyangan   303.Arena Di Tengah Laut

    Akhirnya 10 hari di dunia manusia pun berlalu. Tugas yang diemban ketiga peserta terbaik telah terselesaikan dengan baik. Ketiganya pun kembali ke Kerajaan Probo Lintang untuk mengikuti babak terakhir dari Turnamen Probo Lintang yang panjang. Penonton kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya karena banyak tamu yang berasal dari Utara datang hanya untuk melihat turnamen tersebut. Mereka adalah keluarga Kaisar Langit yang merupakan Pangeran Langit, anak pertama sang Kaisar Langit.Kedatangan Pangeran Langit sungguh suatu hal yang tak terduga sama sekali. Namun Batara Geni sudah mengetahui akan kedatangan pria tampan yang nantinya akan menjadi lawan di Turnamen Dewa nanti. Sambutan megah pun diberikan oleh kerajaan Probo Lintang terhadap Putra Mahadewa Utara tersebut.Tak hanya rombongan Pangeran Langit yang datang kesana. Kenalan Lama Batara Geni dan Patih Bima pun ikut hadir bersama beberapa pengikutnya. Dia adalah Dewa Ra dari Barat yang datang bersama sang istri dan dua pengawal se

  • Geger Kahyangan   302.Kerajaan Panjalu

    Terdengar suara tulang yang terlepas dari sendinya saat tangan merah milik Sukma Geni menarik tangan dan kaki Raja Iblis Senggrawani. Teriakan setinggi langit keluar dari mulut iblis tersebut karena merasakan sakit yang sangat luar biasa. Sukma melemparkan potongan tangan itu ke dalam lahar yang bergolak sambil menyeringai."Aaaarggghhhh!!! Keparat! Lepaskan aku!" teriak Raja Senggrawani. Sukma Geni tertawa lebar melihat Iblis yang benar-benar tengah tersiksa tersebut. Dia malah semakin merasa ingin menyiksa makhluk itu tanpa ampun sama sekali. Dalam keadaan buntung tanpa kaki dan tanpa tangan, Raja Iblis Senggrawani tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya menangis kesakitan dengan darah yang mengucur dari empat titik di tubuhnya. Enam tangan merah Sukma Geni mencengkram kepala makhluk itu dengan kuat hingga membuatnya berteriak tak karuan."Apa yang akan kau lakukan!? Lepaskan aku! Lepaskan! Dewi Durga! Tolong aku!" teriak Raja Iblis itu sekeras-kerasnya. Sukma Geni menyeringai mendenga

  • Geger Kahyangan   301.Bertarung Secara Adil

    Raja Iblis Senggrawani terpaku melihat Sukma Geni yang membawa Panah Pasopati miliknya. Dia tak sadar sama sekali senjata yang menjadi andalan dia untuk menaklukkan wanita tersebut kini malah sudah berpindah tangan."Sejak kapan kau mengambil senjata itu...?" tanyanya dengan suara gemetar menahan amarah. Kedua matanya sudah melotot seperti akan melompat dari tempatnya. Sukma Geni tertawa merdu sambil menutup mulutnya. Dia benar-benar merasa lucu dengan Iblis yang ada di hadapannya."Kenapa denganmu? Kau bahkan tidak merasakan aku mengambil benda ini sama sekali? Kau ini iblis terbodoh yang pernah aku lihat seumur hidupku! Sekarang, kau bagaikan semut yang tak berarti didepan mataku tanpa benda sialan ini," kata Sukma Geni sambil memperlihatkan Panah Pasopati yang ada di tangannya."Kembalikan senjata itu padaku! Aku berjanji tak akan mengusikmu lagi! Jika aku kembali tanpa senjata itu, aku bisa dalam masalah besar!" kata Raja Senggrawani denga wajah pucat."Kau meminta senjata ini kem

  • Geger Kahyangan   300.Siasat Ratu Jagat

    Tubuh Sukma Geni meluncur dengan sangat cepat menuju kearah puncak GungunWelirang yang sudah hancur sebagian. Raja Senggrawani yang tahu Ratu itu meluncur kearahnya pun menanti sambil menyeringai."Apakah kau sudah berubah pikiran dan datang kepadaku untuk meminta tolong menghentikan Panah Pasopati? Hahaha!" ucapnya membuat geram Sukma Geni."Aku kembalikan panah itu padamu!" seru wanita itu lalu dia pun menciptakan portal Gaib tepat di hadapannya. Tubuh Ratu Jagat pun lenyap masuk kedalam portal. Panah Pasopati menyusul masih ke dalam portal tersebut. Disaat yang sama, portal berwujud lingkaran hitam itu muncul tepat i belakang Raja Senggrawani. Sukma Geni tidak muncul dari dalam portal melainkan Panah Pasopati saja yang keluar dari dalam sana dan langsung menembus tubuh Raja Senggrawani dengan telak. Raja Iblis itu terkejut bukan main saat panah yang dia kerahkan malah justru menembus tubuhnya. Perlahan tubuh itu mulai hancur. Namun sebelum tubuh tersebut hancur, nampak senyum aneh

  • Geger Kahyangan   299.Melawan Raja Senggrawani

    Kakek dan nenek yang berada di dalam rumah mengintip keluar melalui celah dinding kayu rumah mereka. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang ada disana, keduanya pun membuka pintu berniat untuk melihat keadaan di sekitar. Namun alangkah terkejutnya mereka saat kedua pasangan suami istri yang sudah lanjut usia itu melihat satu sosok yang tergeletak tepat di depan pintu kayu rumah mereka. Mereka semakin terkejut setelah tahu siapa adanya sosok yang ada didepan pintu tersebut."Kembara toleku!" seru si nenek dengan suara parau. Dia berhambur dan langsung memeluk tubuh seorang pemuda yang tergeletak tak bergerak sedikit pun. Sang kakek hanya bisa terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dia tak menyangka, anak semata wayangnya itu akan selamat dan pulang kembali meski tidak tahu dalam keadaan hidup atau mati."Istriku, apakah dia masih bernapas?" tanya si kakek sambil merunduk lalu menempelkan jari telunjuk di hidung putranya mencoba merasakan hembusan napas pemuda tersebut."Aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status