Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 325.Dewa Iblis Asura(2)

Share

325.Dewa Iblis Asura(2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-02-01 22:17:27

Sembilan bola api berukuran raksasa menderu kearah Gandi yang segera menyiapkan kubah air raksasa untuk menahan bola api dengan besar yang yang tidak main-main. Kubah air itu menutupi area seluas ribuan tombak. Gandi memperkuat kubah tersebut dengan kekuatan jiwa naga yang dimilikinya.

Wuuung!

Gemuruh yang sangat dahsyat terdengar mengerikan saat sembilan bola api menghantam kubah air raksasa milik Gandi Wiratama. Bola api raksasa itu tertahan di atas setelah menghantam kubah air tersebut. Terlihat dua kekuatan besar itu saling menekan. Namun secara perlahan bola api mulai masuk ke dalam kubah air. Hanya saja, kekuatan api menjadi berkurang karena tekanan dari kekuatan air milik Gandi yang secara perlahan memadamkan api tersebut.

Melihat bola api yang masuk kedalam kubah air miliknya, Gandi tak tinggal diam. Kedua tangannya bergerak cepat membentuk rapalan jurus. Dan tak lama kemudian dari dalam tubuhnya muncul cahaya biru yang kemudian keluar menjadi Naga Biru berukuran raksasa. Na
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bang Yadi
update lh min🥲
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Geger Kahyangan   326.Pukulan Pamungkas

    Wooorrrr!Suara gemuruh dahsyat terdengar saat tombak angin berukuran raksasa melayang turun dari arah langit. Gandi yang tengah bertahan dari hantaman Pedang Es raksasa dan semburan Tiga Naga Es hanya bisa menunggu datangnya serangan mengerikan tersebut. Meski sudah terdesak, Raja Naga Air itu masih memiliki kemampuan untuk bertahan dari setiap serangan kuat yang Bara lancarkan.Tubuh Gandi menyala biru. Kubah Air raksasa yang melindungi dirinya nampak bergolak hebat hingga terdengar suara air yang mendidih. Ternyata memang air tersebut mengalami perubahan suhu yang sangat cepat sehingga kekuatan es dari tiga Naga es yang terus menyembur itu secara perlahan mulai meleleh dan cair kembali menyatu bersama Kubah Air milik Gandi.Raja Naga Air itu berteriak keras sambil mengangkat kedua tanganya di atas kepala. Banyak yang tak mengira apa yang akan Naga Air itu lakukan. Pemuda itu ternyata tengah merapal satu kekuatan yang belum pernah dilihat oleh siapa pun.Dari dalam kubah air muncul

    Last Updated : 2025-02-03
  • Geger Kahyangan   327.Pukulan Pamungkas(2)

    Bola cahaya di tangan Bara Sena semakin mengeluarkan sinar yang sangat terang. Bahkan saking terangnya, sinar tersebut justru membuat para penonton tidak bisa melihat apa yang tengah pemuda itu lakukan. Gandi Wiratama yang berada di dalam kubah air masih sanggup melihat karena matanya cukup terlindungi dari cahaya yang sangat terang tersebut. Raja Naga Air itu terkejut saat melihat bola cahaya di tangan Bara yang semakin terlihat membesar. Bahkan ukurannya sudah setara dengan kepala seekor kerbau."Aku memiliki firasat buruk tentang ini. Apa yang akan terjadi jika sampai dia berhasil menyempurnakan kekuatannya? Belum selesai saja sudah cukup berdampak pada diriku padahal aku sendiri berada di dalam kubah air raksasa ini. Yang seharusnya cukup menyaring sinar dari luar." batin Gandi dengan mata birunya yang menatap tajam. Lalu dia pun menggerakkan kedua tangannya seperti hendak merapal satu jurus. Aura biru keluar dari dalam tangan pemuda itu.Tangan air raksasa yang tengah mencengkr

    Last Updated : 2025-02-03
  • Geger Kahyangan   328.Pukulan Matahari Pembakar Semesta

    Ledakan terjadi tanpa henti yang diakibatkan oleh serangan ribuan makhluk air yang Gandi ciptakan. Bahkan ledakan itu membuat kubah merah milik Bara tenggelam dalam gumpalan asap biru. Gandi menghentikan serangannya setelah dia merasakan sesuatu yang panas keluar dari hidungnya. Saat dia menyeka hidungnya, dia terdiam melihat darah di punggung lengannya."Sial...Inikah batasanku...?" batin pemuda itu sambil menatap ke arah kubah merah Bara yang masih tertutup oleh gumpalan asap biru.Tiba-tiba Gandi terkejut saat dia merasakan adanya aura yang begitu mengerikan. Gumpalan asap biru lenyap seketika oleh gelombang yang datang dari dalam kubah merah. Akhirnya Bara Sena berhasil menyempurnakan Pukulan Sakti miliknya. Yang tentu saja itu akan menjadi bencana bagi Gandi Wiratama."Seranganku tadi tidak berdampak sama sekali...Bahkan dia sudah berhasil menciptakan sesuatu yang sangat mengerikan..." batin Gandi dengan wajah yang sedikit pucat. Namun hanya sesaat dia merasakan rasa khawatir. Se

    Last Updated : 2025-02-04
  • Geger Kahyangan   329.Penilaian Yang Rumit

    Ledakan maha dahsyat yang belum pernah terlihat di depan para penonton turnamen dan para dewa kini terpampang di depan mata mereka semua. Sebuah ledakan yang sangat mengerikan hingga membuat Batara Geni harus turun tangan sendiri untuk menahan gelombang ledakan yang bisa mencapai jarak puluhan ribu tombak tersebut. Kekuatan Bola cahaya milik Bara dan kekuatan milik Gandi telah menciptakan satu bola api berukuran raksasa yang kemudian menyebar ke segala arah dan membentuk jamur dengan ukuran yang tidak masuk akal. Awan hitam berbentuk jamur itu menjulang tinggi ke langit hingga puluhan ribu tombak tingginya.Para penonton yang masih menutup mata merasakan adanya getaran kuat setelah ledakan itu terjadi selama beberapa saat. Hal itu jelas menunjukan betapa dahsyatnya pukulan kedua menantu Batara Geni tersebut. Gemuruh ledakan masih terdengar menggema meski secara perlahan mulai menurun dan pada akhirnya menghilang. Semua orang yang sebelumnya menutup mata atas perintah Batara Geni kini

    Last Updated : 2025-02-04
  • Geger Kahyangan   330.Tak Menyangka

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat atap sebuah rumah dengan susunan kayunya. Lalu saat dia menoleh ke kanan, nampak seorang wanita berparas cantik terenyum kearahnya. "Kahiyang...""Kau sudah sadar, ini adalah hari ke lima semenjak kau tak sadarkan diri. Inti jiwamu terluka parah setelah pertarungan itu," kata Kahiyang Dewi dengan hati-hati."Inti Jiwaku terluka parah? Apakah karena aku menggunakan kekuatan yang tidak seharusnya sampai inti jiwaku terluka? Tapi, pertarungan itu dilakukan di Kerajaan Jiwa Batara Geni, bukankah seharusnya tidak berdampak apa pun pada tubuh kasarku?" tanya Bara Sena."Memang tubuh kasarmu baik-baik saja. Tapi inti jiwamu yang tidak baik-baik saja. Karena kau memaksakan kekuatanmu sendiri hingga kau hancur karena tidak bisa menahannya. Berbeda jika kau mati terbunuh oleh lawan. Saat terbunuh, kau masih banyak memiliki sisa kekuatan. Sedangkan di pertarungan ini kau menghabiskan semua kakuatan dan menggunakan kekuatan lain yang tidak

    Last Updated : 2025-02-04
  • Geger Kahyangan   331.Tawaran

    Terdengar suara kicau burung yang indah di halaman rumah dengan gaya ala tiongkok tersebut. Nampak patung Naga kembar yang melilit pilar merah besar di depan rumah kayu. Di bagian halaman yang terbuat dari susunan batu hitam, terlihat tanaman-tanaman indah yang membuat suasana menjadi sejuk. Bara Sena duduk bersila di bawah pohon dengan daun yang rindang. Kedua matanya nampak terpejam. Aura kuning tipis keluar dari tubuhnya.Seorang pemuda menghentikan langkahnya beberapa tombak dari pohon tersebut menatap apa yang tengah Bara lakukan. Bara membuka matanya lalu menoleh kearah pemuda yang tak lain adalah Gandi Wiratama. Bara tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya."Apa kau datang untuk menjenguk diriku yang menyedihkan ini!?" seru Bara.Gandi melangkah mendekati Pendekar Golok Iblis tersebut dan kemudian duduk di sebelahnya. Mereka berdua duduk hanya beralaskan rumput liar."Kau benar, aku datang untuk menjenguk orang yang menyedihkan," kata Gandi sambil bersandar di akar pohon yan

    Last Updated : 2025-02-05
  • Geger Kahyangan   332.Pertemuan Para Dewa

    Suasana di bawah pohon itu terasa sunyi hingga kicau burung pun menjadi terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Bara dan Gandi sama-sama terdiam dan menatap kearah pepohonan yang ada di depan sana. "Aku memiliki rencana," kata Gandi tiba-tiba memecah kesunyian setelah mereka saling terdiam cukup lama."Apa?" tanya Bara."Nanti, aku akan ikut denganmu di dalam tempat Kutukan itu," ucap Gandi membuat Bara terkejut."Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa Naga tidak bisa masuk ke dalam sana? kau cari mati?" tanya Bara heran dengan keputusan Gandi yang dirasa cukup aneh."Aku bisa bersembunyi di dalam Pagoda Dewa untuk sementara waktu. Setelah berada di sana, aku akan mengeluarkan boneka air untuk menguji apakah Naga bisa hidup di dalam sana atau tidak. Bukankah menurutmu itu mudah? Aku juga menyarankan agar kau membawa semua pengikutmu untuk membantumu di sana nanti. Karena aku merasa Iblis disana bukanlah makhluk yang lemah dan mudah untuk kau taklukkan. Apalagi, mengingat kemampua

    Last Updated : 2025-02-05
  • Geger Kahyangan   333.Perserikatan Para Dewa

    Para Dewa yang mendengar perkataan dari Batara Geni mengerti arah dan tujuan kenapa Mahadewa tersebut berkata seperti itu. Tujuan utama dari sang Batara adalah menyatukan semua Dewa yang ada di langit dan bumi agar bisa menjadi satu kekuatan dan tidak tercerai berai. Saat kekuatan mereka saling terpecah karena kepentingan dan keinginan masing-masing, maka kehancuran akan lebih cepat mereka dapatkan."Jadi tujuanmu sebenarnya adalah untuk menyatukan semua dewa? Aku suka dengan pemikiranmu itu Batara Geni," kata Dewa Ra."Aku sudah pasti akan mengikuti apa yang kau katakan menantuku. Kahyangan Timur selalu berada di pihakmu," kata Mahadewa Izanagi. Batara Geni tersenyum sambil mengangguk. Dewi Amaterasu yang duduk disebelah sang ayah menatap takjub kearah sang suami yang duduk sendiri di atas singgasana."Kakang...kau luar biasa..." ucap wanita cantik itu melalui telepati. Batara Geni menatap wanita itu dengan lembut lalu mengedipkan salah satu matanya. Sementara para dewa tengah saling

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   500.Dua Penjaga

    Gandi dan Dara mengikuti sosok roh senjata bernama Banyu Biru tersebut masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Bagi Dara Purbavati, itu adalah sebuah tempat yang penuh dengan kenangan saat dirinya masih bersama Empu Jagat Martapura. Namun bagi Gandi, ruangan dengan nuansa keemasan itu sangatlah luar biasa megah. Di dalam ruangan tersebut ada sepuluh pilar raksasa berjajar rapi dengan posisi lima di kanan dan lima di kiri dengan permadani hijau di tengah nya membentang sejauh puluhan tombak. Sepuluh pilar raksasa tersebut menopang bangunan raksasa yang merupakan ruangan inti dari Istana Abadi. Jika mengukur luas istana tersebut, bisa dikatakan sepuluh kali lebih besar dari keraton Kerajaan Naga Air milik Gandi. Dari kejauhan saja singgasana Empu Jagat tidak begitu terlihat. Selain karena jarak yang cukup jauh, juga ada semacam perisai menghalangi pandangan mata Gandi ke arah Singgasana yang berada di atas lantai istana dengan puluhan anak tangga tersebut."Luar biasa sekali...Pilar-p

  • Geger Kahyangan   499.Tombak Banyu Biru

    Gandi melayang mendekati Pragasena dan tiga roh senjata yang menanti dirinya. Mereka berempat tersenyum melihat Raja Naga Air yang menenteng Pedang Naga Langit di tangan kanannya."Kau sungguh benar-benar berhasil mengalahkan kakak Sarasvati...!? Kau mengerikan anak muda!" seru Bolo Satrio begitu takjub melihat keberhasilan Gandi membawa Pedang Naga Langit di tangannya. Padahal sebelumnya dia merasa tak yakin pemuda itu bisa kembali hidup-hidup setelah bertemu Sarasvati, roh pedang Naga Langit yang dia kenal sebagai wanita yang begitu dingin dan kejam tanpa ampun. Kusumadewi, Dara Purbavati dan Pragasena sama-sama tersenyum dan menatap kearah Gandi. Ketiganya seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin mendengar cerita dari Gandi tentang bagaimana cara dia mengalahkan Sarasvati yang memiliki temperamen paling buruk di antara keenam senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura selain Pedang Tak Berwujud.Dan Raja Naga Air itu pun memahami apa yang para roh senjata itu inginkan. Singkat ceri

  • Geger Kahyangan   498.Kaisar Naga Langit

    Gandi memejamkan kedua matanya dan membiarkan Ki Ageng Samudra Biru mengambil alih tubuhnya. Saat itu juga, aura yang keluar dari tubuh Raja Naga Air itu berubah menjadi lebih kuat hingga berkali-kali lipat. Naga Langit yang merupakan Kaisar Long Yun menatap kearah Gandi dengan matanya yang menyala biru terang."Aura ini terasa sangat tak asing...Apakah itu kau, Biru?" tanyanya dengan suara yang besar padahal dia adalah Naga wanita. Gandi yang ada di dalam alam jiwa pun menjadi membayangkan seperti apa rupa dari wanita Naga tersebut. Tubuh Gandi yang saat itu dikuasai Ki Ageng Samudra Biru menyeringai kecil. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura Naga dengan ukuran yang luar biasa besar. Hampir lima kali lipat dari besarnya Naga Langit yang saat ini baru keluar separuhnya saja dari retakan ruang. Gandi pun berdiri di atas kepala naga raksasa tersebut sambil menatap Naga Langit dengan matanya yang juga menyala biru."Akhirnya kau menyadarinya. Lama tak jumpa, Long Yun," sahut Gandi. Ked

  • Geger Kahyangan   497.Roh Kaisar Naga

    Kepala Naga berukuran sangat besar itu keluar dari retakan ruang yang semakin besar. Gandi yang melihat hal itu pun hanya bisa terperangah karena tak menyangka sama sekali, Sarasvati bisa melakukan hal sehebat itu padahal dia hanyalah seorang roh pedang."Gandi, itu adalah perwujudan Naga Kuno seperti diriku. Dia adalah Naga Langit, Kaisar Long Yun." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Kaisar Long Yun!? Kau mengenalnya?" tanya Gandi."Tentu saja aku mengenal semua Naga Kuno yang sepantaran dengan diriku. Tak kusangka, salah satu kenalan lama ku justru terkurung di tempat ini dan malah menjadi roh senjata temanku sendiri. Menyedihkan... Huh! Kenapa Empu Jagat merahasiakan hal ini dariku? Tapi sejujurnya aku sudah curiga sejak lama saat dia mengatakan bahwa dia telah membuat senjata bernama Pedang Naga Langit. Aku tak mengira, dia akan menggunakan jiwa dari Kaisar Long Yun untuk menjaga pedang tersebut. Aku belum tahu, bagaimana bisa dia mendapatkan Roh Kaisar Naga yan

  • Geger Kahyangan   496.Jurus Naga Perkasa

    Narashansa berkelit ke samping saat serangan datang menghujam. Lalu setelah Pedang itu lewat di sampingnya, dia pun melakukan serangan ke arah tubuh Sarasvati. Namun tiba-tiba tubuh wanita itu menghilang dan tahu-tahu sudah ada tepat di belakang tubuh Narashansa."Kau merepotkan saja!" umpat nya sambil mengayunkan pedang.Narashansa terkejut dan tak sempat untuk menghindar. Dia pun bertahan menggunakan Perisai petir miliknya. Meski sebenarnya dia tak yakin mampu menahan ayunan pedang kuat tersebut mengingat Gandi yang bertahan menggunakan Pedang Guntur Saketi saja jatuh ke bawah sana setelah dihantam aura pedang Naga Langit tersebut.Blaaarrrr!!!Ledakan menggelegar terdengar setelah pedang yang memiliki cahaya putih terang dengan semburat biru tua itu menghantam. Kening Narashansa nampak mengernyit menahan tekanan yang luar biasa dahsyat dari Pedang Naga Langit tersebut. Hingga akhirnya dia tak bisa lagi bertahan dari amukan Sarasvati.Tubuh Narashansa pun melayang jatuh menyusul Gan

  • Geger Kahyangan   495.Dewi Sarasvati

    Bebatuan yang hancur akibat terkena serangan tak terlihat itu menciptakan suara bergemuruh dahsyat. Gandi menatap semua itu dengan perasaan yang sedikit gelisah. Hal itu dikarenakan serangan sebesar itu tak disadari olehnya dan bahkan tak terasakan sama sekali hawa kedatangannya. Padahal dampak yang ditimbulkan dari serangan itu mampu menghancurkan puncak gunung batu yang ada di belakang sana."Sungguh mustahil...Bagaimana bisa aku tak merasakan aura kekuatan sebesar itu...? Apakah ini kemampuan sebenarnya dari Pedang Naga Langit?" batin Gandi."Sepertinya dia sudah tahu kedatangan kita. Padahal jarak dari tempat kita saat ini dengannya masih sangat jauh. Tapi dia bisa melancarkan serangan sekuat ini tanpa kau sadari sama sekali. Sepertinya, lawanmu kali ini lebih hebat lagi dibanding Bolo Satrio," kata Narashansa. Gandi menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras."Kenapa kau bisa merasakan serangan itu sedangkan aku tidak? Seandainya tak ada dirimu, mungkin aku akan

  • Geger Kahyangan   494.Menuju Dunia Ruang Lain

    Gandi menatap kearah lereng gunung yang longsor akibat hantaman tubuh Bolo Satrio yang baru saja terkena pukulan darinya. Tangan pemuda itu pun bergerak kedepan. Dari dalam telapak tangannya muncul aura biru yang merupakan kekuatan air miliknya. Tangan air tersebut bergerak cepat memanjang dan masuk ke dalam sela-sela batu.Tubuh Bolo Satrio keluar dari dalam reruntuhan tanah dan Batu dalam keadaan mengenaskan. Zirah di tubuhnya hancur dan nampak luka yang parah pada bagian dadanya. Tangan air itu mencengkram lehernya dan menyeret roh senjata tersebut keluat dari reruntuhan."Apa kau sudah menyerah? Kau tak mungkin bisa menang melawanku," kata Gandi.Bolo Satrio yang merasa tak berdaya pun melepaskan Palu Naga Bumi hingga terjatuh ke tanah pertanda dia telah menyerah. Gandi pun melepaskan cengkraman tangan air miliknya pada leher pria besar tersebut lalu melompat di dekatnya. Pemuda itu menempelkan telapak tangan kanannya di bahu Bolo Satrio. Saat itu juga aura kuning keluar dari tang

  • Geger Kahyangan   493.Ingin Mengembalikan Pukulan

    Disaat Gandi tengah berbincang dengan Dewi Narashansa yang baru saja muncul dari dalam Pedang Guntur Saketi, Bolo Satrio yang sebelumnya terkena pukulan wanita tersebut melompat keluar dari dalam tanah yang mengubur dirinya. Wajahnya terlihat sangat marah dan tubuhnya pun nampak gosong di beberapa bagian akibat pukulan mengandung kekuatan petir dari Narashansa."Kau...Apakah kau juga roh senjata sama seperti diriku?" tanyanya sambil menunjuk kearah wanita buta yang ada di hadapan Gandi. Meski marah dan dendam, tapi rasa penasarannya terhadap sosok yang keluar dari dalam Pedang Guntur Saketi itu lebih besar. Narashansa pun menoleh lalu tersenyum."Tidak. Aku bukan roh seperti dirimu. Aku adalah janin Dewa yang baru saja terlahir tepat disaat pemilikku memanggil diriku. Sebagai seorang Roh Senjata, seharusnya kau tahu apa itu janin dewa bukan?" sahut Narashansa. Kedua mata Bolo Satrio nampak membesar mendengar jawaban dari wanita cantik dengan ikat kepala biru tersebut."Janin Dewa...?

  • Geger Kahyangan   492.Dewi Narashansa

    Bolo Satrio dan Naga Bumi miliknya telah jatuh ke dalam cengkraman tangan air raksasa milik Gandi Wiratama. Keduanya meronta-ronta berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman tersebut. Namun mereka tak bisa melakukannya karena kekuatan air milik Gandi sangat besar dan sulit untuk ditembus. Yang ada Bolo Satrio justru menjadi semakin lemah karena terperangkap di dalam air. Sedangkan Naga Bumi tubuhnya mulai remuk karena remasan tangan raksasa tersebut."Menyerahlah dan aku akan lepaskan kalian!" kata Gandi sambil menatap mereka berdua yang terlihat tersiksa.Bolo Satrio yang mendengar hal itu merasa harga dirinya diremehkan dan mulai terlihat sangat marah. Tangan kirinya pun mengarah ke Naga Bumi yang hampir hancur karena cengkraman tangan air raksasa. Kedua mata pria itu nampak menyala keemasan."Kau pikir aku sudah kalah hah!?" geram pria besar tersebut lalu dari dalam telapak tangannya keluar sinar emas. Tiba-tiba tubuh pria itu lenyap dari dalam telapak tangan air tersebut membu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status