Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 328.Pukulan Matahari Pembakar Semesta

Share

328.Pukulan Matahari Pembakar Semesta

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 07:15:22

Ledakan terjadi tanpa henti yang diakibatkan oleh serangan ribuan makhluk air yang Gandi ciptakan. Bahkan ledakan itu membuat kubah merah milik Bara tenggelam dalam gumpalan asap biru. Gandi menghentikan serangannya setelah dia merasakan sesuatu yang panas keluar dari hidungnya. Saat dia menyeka hidungnya, dia terdiam melihat darah di punggung lengannya.

"Sial...Inikah batasanku...?" batin pemuda itu sambil menatap ke arah kubah merah Bara yang masih tertutup oleh gumpalan asap biru.

Tiba-tiba Gandi terkejut saat dia merasakan adanya aura yang begitu mengerikan. Gumpalan asap biru lenyap seketika oleh gelombang yang datang dari dalam kubah merah. Akhirnya Bara Sena berhasil menyempurnakan Pukulan Sakti miliknya. Yang tentu saja itu akan menjadi bencana bagi Gandi Wiratama.

"Seranganku tadi tidak berdampak sama sekali...Bahkan dia sudah berhasil menciptakan sesuatu yang sangat mengerikan..." batin Gandi dengan wajah yang sedikit pucat. Namun hanya sesaat dia merasakan rasa khawatir. Se
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   329.Penilaian Yang Rumit

    Ledakan maha dahsyat yang belum pernah terlihat di depan para penonton turnamen dan para dewa kini terpampang di depan mata mereka semua. Sebuah ledakan yang sangat mengerikan hingga membuat Batara Geni harus turun tangan sendiri untuk menahan gelombang ledakan yang bisa mencapai jarak puluhan ribu tombak tersebut. Kekuatan Bola cahaya milik Bara dan kekuatan milik Gandi telah menciptakan satu bola api berukuran raksasa yang kemudian menyebar ke segala arah dan membentuk jamur dengan ukuran yang tidak masuk akal. Awan hitam berbentuk jamur itu menjulang tinggi ke langit hingga puluhan ribu tombak tingginya.Para penonton yang masih menutup mata merasakan adanya getaran kuat setelah ledakan itu terjadi selama beberapa saat. Hal itu jelas menunjukan betapa dahsyatnya pukulan kedua menantu Batara Geni tersebut. Gemuruh ledakan masih terdengar menggema meski secara perlahan mulai menurun dan pada akhirnya menghilang. Semua orang yang sebelumnya menutup mata atas perintah Batara Geni kini

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Geger Kahyangan   330.Tak Menyangka

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat atap sebuah rumah dengan susunan kayunya. Lalu saat dia menoleh ke kanan, nampak seorang wanita berparas cantik terenyum kearahnya. "Kahiyang...""Kau sudah sadar, ini adalah hari ke lima semenjak kau tak sadarkan diri. Inti jiwamu terluka parah setelah pertarungan itu," kata Kahiyang Dewi dengan hati-hati."Inti Jiwaku terluka parah? Apakah karena aku menggunakan kekuatan yang tidak seharusnya sampai inti jiwaku terluka? Tapi, pertarungan itu dilakukan di Kerajaan Jiwa Batara Geni, bukankah seharusnya tidak berdampak apa pun pada tubuh kasarku?" tanya Bara Sena."Memang tubuh kasarmu baik-baik saja. Tapi inti jiwamu yang tidak baik-baik saja. Karena kau memaksakan kekuatanmu sendiri hingga kau hancur karena tidak bisa menahannya. Berbeda jika kau mati terbunuh oleh lawan. Saat terbunuh, kau masih banyak memiliki sisa kekuatan. Sedangkan di pertarungan ini kau menghabiskan semua kakuatan dan menggunakan kekuatan lain yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Geger Kahyangan   331.Tawaran

    Terdengar suara kicau burung yang indah di halaman rumah dengan gaya ala tiongkok tersebut. Nampak patung Naga kembar yang melilit pilar merah besar di depan rumah kayu. Di bagian halaman yang terbuat dari susunan batu hitam, terlihat tanaman-tanaman indah yang membuat suasana menjadi sejuk. Bara Sena duduk bersila di bawah pohon dengan daun yang rindang. Kedua matanya nampak terpejam. Aura kuning tipis keluar dari tubuhnya.Seorang pemuda menghentikan langkahnya beberapa tombak dari pohon tersebut menatap apa yang tengah Bara lakukan. Bara membuka matanya lalu menoleh kearah pemuda yang tak lain adalah Gandi Wiratama. Bara tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya."Apa kau datang untuk menjenguk diriku yang menyedihkan ini!?" seru Bara.Gandi melangkah mendekati Pendekar Golok Iblis tersebut dan kemudian duduk di sebelahnya. Mereka berdua duduk hanya beralaskan rumput liar."Kau benar, aku datang untuk menjenguk orang yang menyedihkan," kata Gandi sambil bersandar di akar pohon yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Geger Kahyangan   332.Pertemuan Para Dewa

    Suasana di bawah pohon itu terasa sunyi hingga kicau burung pun menjadi terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Bara dan Gandi sama-sama terdiam dan menatap kearah pepohonan yang ada di depan sana. "Aku memiliki rencana," kata Gandi tiba-tiba memecah kesunyian setelah mereka saling terdiam cukup lama."Apa?" tanya Bara."Nanti, aku akan ikut denganmu di dalam tempat Kutukan itu," ucap Gandi membuat Bara terkejut."Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa Naga tidak bisa masuk ke dalam sana? kau cari mati?" tanya Bara heran dengan keputusan Gandi yang dirasa cukup aneh."Aku bisa bersembunyi di dalam Pagoda Dewa untuk sementara waktu. Setelah berada di sana, aku akan mengeluarkan boneka air untuk menguji apakah Naga bisa hidup di dalam sana atau tidak. Bukankah menurutmu itu mudah? Aku juga menyarankan agar kau membawa semua pengikutmu untuk membantumu di sana nanti. Karena aku merasa Iblis disana bukanlah makhluk yang lemah dan mudah untuk kau taklukkan. Apalagi, mengingat kemampua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Geger Kahyangan   333.Perserikatan Para Dewa

    Para Dewa yang mendengar perkataan dari Batara Geni mengerti arah dan tujuan kenapa Mahadewa tersebut berkata seperti itu. Tujuan utama dari sang Batara adalah menyatukan semua Dewa yang ada di langit dan bumi agar bisa menjadi satu kekuatan dan tidak tercerai berai. Saat kekuatan mereka saling terpecah karena kepentingan dan keinginan masing-masing, maka kehancuran akan lebih cepat mereka dapatkan."Jadi tujuanmu sebenarnya adalah untuk menyatukan semua dewa? Aku suka dengan pemikiranmu itu Batara Geni," kata Dewa Ra."Aku sudah pasti akan mengikuti apa yang kau katakan menantuku. Kahyangan Timur selalu berada di pihakmu," kata Mahadewa Izanagi. Batara Geni tersenyum sambil mengangguk. Dewi Amaterasu yang duduk disebelah sang ayah menatap takjub kearah sang suami yang duduk sendiri di atas singgasana."Kakang...kau luar biasa..." ucap wanita cantik itu melalui telepati. Batara Geni menatap wanita itu dengan lembut lalu mengedipkan salah satu matanya. Sementara para dewa tengah saling

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Geger Kahyangan   334.Pelukan Terakhir

    Gandi Wiratama menghentikan langkahnya di depan sebuah pendopo yang berada di tengah sebuah taman yang indah di halaman belakang Istana Probo Lintang. Suasana di taman itu benar-benar menyejukkan hati ditambah suara kicau burung dan aliran air sungai kecil yang jernih airnya tepat di bawah pendopo berukuran sedang tersebut. Pemuda itu terdiam terpaku dan juga terpana melihat sosok yang ada di dalam pendopo. Sosok yang sangat tidak asing baginya. Yaitu sosok Kahiyang Dewi. Wanita itu berdiri membelakanginya dan sepertinya tengah menatap keindahan sungai jernih yang ada di depan sana."Kau sudah datang, kenapa tidak masuk ke dalam?" ucap Kahiyang Dewi lalu dia pun menoleh dan tersenyum ke arah Gandi. Sontak saja wajah pemuda itu memerah seketika. Lalu dengan sedikit canggung sang Raja Naga Air tersebut pun melangkah masuk ke dalam pendopo setelah menaiki tiga anak tangga. Gandi berdiri di samping wanita cantik tersebut dan ikut menatap kearah depan sana dimana terdapat pemandangan yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Geger Kahyangan   1.Probo Lintang

    Probo Lintang, Kerajaan yang ada didalam sebuah danau di tengah pulau jawa itu tercipta sebelum terjadinya perang besar di Kahyangan Selatan. Kerajaan itu sebelumnya dipimpin oleh seorang wanita bernama Rara Ayu Bumi, yang kemudian diberikan kepada suaminya, Jaka Geni. Dalam kepemimpinan Jaka Geni, Kerajaan kecil yang sebelumnya adalah wilayah kekuasaan Banyu Emas akhirnya berkembang menjadi Kerajaan besar dan tangguh. Bahkan Kerajaan itu adalah satu-satunya yang selamat dari Kutukan Para Dewa yang merasa kesal karena manusia tak lagi memuja mereka dan memilih untuk memuja Jaka Geni yang menjadi Maharaja Manusia kala itu.Amarah para Dewa menimbulkan bencana di semua kawasan yang ada di tanah jawa dengan hujan yang tak pernah berhenti selama bertahun-tahun. Akibatnya semua kawasan terpendam oleh banjir dan banyak manusia serta binatang ternak yang tewas karena ulah para Dewa yang tidak terima dengan tingkah manusia. Jaka Geni yang saat itu menjadi Maharaja manusia mewakili amarah manu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   2.Suci & Umbara

    Bara Sena benar-benar dibuat terkejut dengan pengakuan dari dua anak Dewi Utari mengenai kemampuan ras Kristal Jiwa yang mampu melihat dirinya meskipun dia sudah menggunakan Jurus Hantu Menari. Dan baru kali itu Bara Sena tahu ada ras lain selain manusia, Dewa dan Iblis atau siluman."Kau belum pernah tahu tentang Ras Kristal Jiwa?" tanya gadis cantik itu.Bara menggelengkan kepalanya karena dia memang belum pernah tahu sama sekali mengenai ras tersebut. "Aku baru tahu ada ras Kristal Jiwa. Apakah kalian ini sebangsa dedemit atau manusia?" tanya Bara."Kami bukan sebangsa lelembut atau siluman. Kami mirip manusia namun darah kami berbeda dan tentu saja kami lebih kuat dari manusia sejak kami dilahirkan. Ada dua suku di Ras kami, yaitu Suku Biru dan Suku Merah. Mereka yang terlahir dengan Kristal Merah disebut sebagai Suku Merah dan mereka yang didahinya memiliki Kristal Biru disebut sebagai suku Biru. Kakak ku Umbara dan aku lahir dengan suku yang berbeda meski kami ini satu ibu." ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   334.Pelukan Terakhir

    Gandi Wiratama menghentikan langkahnya di depan sebuah pendopo yang berada di tengah sebuah taman yang indah di halaman belakang Istana Probo Lintang. Suasana di taman itu benar-benar menyejukkan hati ditambah suara kicau burung dan aliran air sungai kecil yang jernih airnya tepat di bawah pendopo berukuran sedang tersebut. Pemuda itu terdiam terpaku dan juga terpana melihat sosok yang ada di dalam pendopo. Sosok yang sangat tidak asing baginya. Yaitu sosok Kahiyang Dewi. Wanita itu berdiri membelakanginya dan sepertinya tengah menatap keindahan sungai jernih yang ada di depan sana."Kau sudah datang, kenapa tidak masuk ke dalam?" ucap Kahiyang Dewi lalu dia pun menoleh dan tersenyum ke arah Gandi. Sontak saja wajah pemuda itu memerah seketika. Lalu dengan sedikit canggung sang Raja Naga Air tersebut pun melangkah masuk ke dalam pendopo setelah menaiki tiga anak tangga. Gandi berdiri di samping wanita cantik tersebut dan ikut menatap kearah depan sana dimana terdapat pemandangan yang

  • Geger Kahyangan   333.Perserikatan Para Dewa

    Para Dewa yang mendengar perkataan dari Batara Geni mengerti arah dan tujuan kenapa Mahadewa tersebut berkata seperti itu. Tujuan utama dari sang Batara adalah menyatukan semua Dewa yang ada di langit dan bumi agar bisa menjadi satu kekuatan dan tidak tercerai berai. Saat kekuatan mereka saling terpecah karena kepentingan dan keinginan masing-masing, maka kehancuran akan lebih cepat mereka dapatkan."Jadi tujuanmu sebenarnya adalah untuk menyatukan semua dewa? Aku suka dengan pemikiranmu itu Batara Geni," kata Dewa Ra."Aku sudah pasti akan mengikuti apa yang kau katakan menantuku. Kahyangan Timur selalu berada di pihakmu," kata Mahadewa Izanagi. Batara Geni tersenyum sambil mengangguk. Dewi Amaterasu yang duduk disebelah sang ayah menatap takjub kearah sang suami yang duduk sendiri di atas singgasana."Kakang...kau luar biasa..." ucap wanita cantik itu melalui telepati. Batara Geni menatap wanita itu dengan lembut lalu mengedipkan salah satu matanya. Sementara para dewa tengah saling

  • Geger Kahyangan   332.Pertemuan Para Dewa

    Suasana di bawah pohon itu terasa sunyi hingga kicau burung pun menjadi terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Bara dan Gandi sama-sama terdiam dan menatap kearah pepohonan yang ada di depan sana. "Aku memiliki rencana," kata Gandi tiba-tiba memecah kesunyian setelah mereka saling terdiam cukup lama."Apa?" tanya Bara."Nanti, aku akan ikut denganmu di dalam tempat Kutukan itu," ucap Gandi membuat Bara terkejut."Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa Naga tidak bisa masuk ke dalam sana? kau cari mati?" tanya Bara heran dengan keputusan Gandi yang dirasa cukup aneh."Aku bisa bersembunyi di dalam Pagoda Dewa untuk sementara waktu. Setelah berada di sana, aku akan mengeluarkan boneka air untuk menguji apakah Naga bisa hidup di dalam sana atau tidak. Bukankah menurutmu itu mudah? Aku juga menyarankan agar kau membawa semua pengikutmu untuk membantumu di sana nanti. Karena aku merasa Iblis disana bukanlah makhluk yang lemah dan mudah untuk kau taklukkan. Apalagi, mengingat kemampua

  • Geger Kahyangan   331.Tawaran

    Terdengar suara kicau burung yang indah di halaman rumah dengan gaya ala tiongkok tersebut. Nampak patung Naga kembar yang melilit pilar merah besar di depan rumah kayu. Di bagian halaman yang terbuat dari susunan batu hitam, terlihat tanaman-tanaman indah yang membuat suasana menjadi sejuk. Bara Sena duduk bersila di bawah pohon dengan daun yang rindang. Kedua matanya nampak terpejam. Aura kuning tipis keluar dari tubuhnya.Seorang pemuda menghentikan langkahnya beberapa tombak dari pohon tersebut menatap apa yang tengah Bara lakukan. Bara membuka matanya lalu menoleh kearah pemuda yang tak lain adalah Gandi Wiratama. Bara tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya."Apa kau datang untuk menjenguk diriku yang menyedihkan ini!?" seru Bara.Gandi melangkah mendekati Pendekar Golok Iblis tersebut dan kemudian duduk di sebelahnya. Mereka berdua duduk hanya beralaskan rumput liar."Kau benar, aku datang untuk menjenguk orang yang menyedihkan," kata Gandi sambil bersandar di akar pohon yan

  • Geger Kahyangan   330.Tak Menyangka

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat atap sebuah rumah dengan susunan kayunya. Lalu saat dia menoleh ke kanan, nampak seorang wanita berparas cantik terenyum kearahnya. "Kahiyang...""Kau sudah sadar, ini adalah hari ke lima semenjak kau tak sadarkan diri. Inti jiwamu terluka parah setelah pertarungan itu," kata Kahiyang Dewi dengan hati-hati."Inti Jiwaku terluka parah? Apakah karena aku menggunakan kekuatan yang tidak seharusnya sampai inti jiwaku terluka? Tapi, pertarungan itu dilakukan di Kerajaan Jiwa Batara Geni, bukankah seharusnya tidak berdampak apa pun pada tubuh kasarku?" tanya Bara Sena."Memang tubuh kasarmu baik-baik saja. Tapi inti jiwamu yang tidak baik-baik saja. Karena kau memaksakan kekuatanmu sendiri hingga kau hancur karena tidak bisa menahannya. Berbeda jika kau mati terbunuh oleh lawan. Saat terbunuh, kau masih banyak memiliki sisa kekuatan. Sedangkan di pertarungan ini kau menghabiskan semua kakuatan dan menggunakan kekuatan lain yang tidak

  • Geger Kahyangan   329.Penilaian Yang Rumit

    Ledakan maha dahsyat yang belum pernah terlihat di depan para penonton turnamen dan para dewa kini terpampang di depan mata mereka semua. Sebuah ledakan yang sangat mengerikan hingga membuat Batara Geni harus turun tangan sendiri untuk menahan gelombang ledakan yang bisa mencapai jarak puluhan ribu tombak tersebut. Kekuatan Bola cahaya milik Bara dan kekuatan milik Gandi telah menciptakan satu bola api berukuran raksasa yang kemudian menyebar ke segala arah dan membentuk jamur dengan ukuran yang tidak masuk akal. Awan hitam berbentuk jamur itu menjulang tinggi ke langit hingga puluhan ribu tombak tingginya.Para penonton yang masih menutup mata merasakan adanya getaran kuat setelah ledakan itu terjadi selama beberapa saat. Hal itu jelas menunjukan betapa dahsyatnya pukulan kedua menantu Batara Geni tersebut. Gemuruh ledakan masih terdengar menggema meski secara perlahan mulai menurun dan pada akhirnya menghilang. Semua orang yang sebelumnya menutup mata atas perintah Batara Geni kini

  • Geger Kahyangan   328.Pukulan Matahari Pembakar Semesta

    Ledakan terjadi tanpa henti yang diakibatkan oleh serangan ribuan makhluk air yang Gandi ciptakan. Bahkan ledakan itu membuat kubah merah milik Bara tenggelam dalam gumpalan asap biru. Gandi menghentikan serangannya setelah dia merasakan sesuatu yang panas keluar dari hidungnya. Saat dia menyeka hidungnya, dia terdiam melihat darah di punggung lengannya."Sial...Inikah batasanku...?" batin pemuda itu sambil menatap ke arah kubah merah Bara yang masih tertutup oleh gumpalan asap biru.Tiba-tiba Gandi terkejut saat dia merasakan adanya aura yang begitu mengerikan. Gumpalan asap biru lenyap seketika oleh gelombang yang datang dari dalam kubah merah. Akhirnya Bara Sena berhasil menyempurnakan Pukulan Sakti miliknya. Yang tentu saja itu akan menjadi bencana bagi Gandi Wiratama."Seranganku tadi tidak berdampak sama sekali...Bahkan dia sudah berhasil menciptakan sesuatu yang sangat mengerikan..." batin Gandi dengan wajah yang sedikit pucat. Namun hanya sesaat dia merasakan rasa khawatir. Se

  • Geger Kahyangan   327.Pukulan Pamungkas(2)

    Bola cahaya di tangan Bara Sena semakin mengeluarkan sinar yang sangat terang. Bahkan saking terangnya, sinar tersebut justru membuat para penonton tidak bisa melihat apa yang tengah pemuda itu lakukan. Gandi Wiratama yang berada di dalam kubah air masih sanggup melihat karena matanya cukup terlindungi dari cahaya yang sangat terang tersebut. Raja Naga Air itu terkejut saat melihat bola cahaya di tangan Bara yang semakin terlihat membesar. Bahkan ukurannya sudah setara dengan kepala seekor kerbau."Aku memiliki firasat buruk tentang ini. Apa yang akan terjadi jika sampai dia berhasil menyempurnakan kekuatannya? Belum selesai saja sudah cukup berdampak pada diriku padahal aku sendiri berada di dalam kubah air raksasa ini. Yang seharusnya cukup menyaring sinar dari luar." batin Gandi dengan mata birunya yang menatap tajam. Lalu dia pun menggerakkan kedua tangannya seperti hendak merapal satu jurus. Aura biru keluar dari dalam tangan pemuda itu.Tangan air raksasa yang tengah mencengkr

  • Geger Kahyangan   326.Pukulan Pamungkas

    Wooorrrr!Suara gemuruh dahsyat terdengar saat tombak angin berukuran raksasa melayang turun dari arah langit. Gandi yang tengah bertahan dari hantaman Pedang Es raksasa dan semburan Tiga Naga Es hanya bisa menunggu datangnya serangan mengerikan tersebut. Meski sudah terdesak, Raja Naga Air itu masih memiliki kemampuan untuk bertahan dari setiap serangan kuat yang Bara lancarkan.Tubuh Gandi menyala biru. Kubah Air raksasa yang melindungi dirinya nampak bergolak hebat hingga terdengar suara air yang mendidih. Ternyata memang air tersebut mengalami perubahan suhu yang sangat cepat sehingga kekuatan es dari tiga Naga es yang terus menyembur itu secara perlahan mulai meleleh dan cair kembali menyatu bersama Kubah Air milik Gandi.Raja Naga Air itu berteriak keras sambil mengangkat kedua tanganya di atas kepala. Banyak yang tak mengira apa yang akan Naga Air itu lakukan. Pemuda itu ternyata tengah merapal satu kekuatan yang belum pernah dilihat oleh siapa pun.Dari dalam kubah air muncul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status