Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 163.Perasaan Yang Terbagi

Share

163.Perasaan Yang Terbagi

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-11-24 09:30:17

Gandi membuka matanya setelah dia selesai menyalurkan ilmu Agni Maya miliknya. Nampak keringat sebesar jagung menetes membasahi wajahnya. Dia menatap wajah Lu Xie yang masih terpejam padahal gadis itu sebenarnya sudah membuka mata sebelumnya. Dia hanya berpura-pura karena malu dengan apa yang terjadi pada dirinya. Diam-diam gadis itu menunggu apa yang akan Gandi lakukan pada tubuhnya. Namun diluar dugaan sama sekali, Gandi justru menutupi tubuh atas Lu Xie menggunakan pakaian miliknya.

Hal itu membuat Lu Xie sedikit membuka mata untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Dia sedikit terperangah melihat Gandi yang tidak menggunakan pakaian atas sehingga membuat otot kekar dan tubuh yang tak kalah bagus dari Bara Sena itu terpampang di mata sang gadis.

"Dia membuka pakaiannya sendiri demi menutupi tubuhku...Melihat sifat Gandi dan kakak Bara, mereka sangat berlawanan...Kenapa sekarang aku menjadi tertarik pada pemuda ini...? Bukankah jodohku adalah kakak Bara...?" batin Lu Xie yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Geger Kahyangan   164.Lembah Matahari Senja

    Raksa Geni, Dewi Candrika dan Nawang Geni mengendap-endap di dekat pagar kayu setinggi dua tombak. Di dalam pagar tersebut ada sebuah desa kecil yang menjadi tujuan mereka sesuai yang mereka dapatkan di Peta pemberian Bima Sena.Desa tersebut berada di sebuah lembah yang bernama Lembah Matahari Senja. Alasan lembah itu memiliki nama tersebut adalah dikarenakan lembah itu selalu memiliki suasana senja menjelang malam. Tidak ada siang maupun pagi. Di lembah itulah, berdasarkan peta yang Raksa Geni dapatkan, ada seorang penguasa bernama Datuk Matahari yang merupakan jelmaan dari binatang buas seekor burung Rajawali Merah raksasa. Di Lembah tersebut, tersimpan dua pusaka kuno yang merupakan Harta Tingkat Surgawi milik sang penguasa. Yakni Pedang Matahari dan Baju Zirah Matahari. Tujuan Raksa Geni dan dua saudaranya adalah merampas dua senjata tersebut dan pergi dari Lembah Matahari Senja."Apa kau bisa merasakan keberadaan Datuk Matahari itu adik Nawang?" tanya Raksa Geni."Entahlah. Au

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   165.Manik

    Dewi Candrika berlari saat makhluk bertubuh besar itu melompat kearahnya. Raksa Geni segera memberi aba-aba kepada Nawang Geni yang sudah bersiap dengan senjata Tombak Tujuh Samudra miliknya. Sebuah tombak dengan enam tombak kecil yang melayang mengelilingi ujung tombak tersebut.Nawang Geni pun segera melepaskan serangan tombak miliknya kearah makhluk yang mirip manusia namun bertubuh sebesar sapi tersebut. Tombak berukuran besar dan enam tombak kecil miliknya melesat dengan cepat menghadang makhluk tersebut dan menembus tubuhnya. Saat itu juga Raksa Geni berkelebat cepat ke belakang makhluk tersebut dan dengan Pedang Maharaja pemberian Batara Geni, dia menebas kepala makhluk itu hingga terputus dan jatuh menggelinding.Darah muncrat dari leher makhluk tersebut membasahi tanah di sekitarnya. Tujuh tombak kembali ke tangan Nawang Geni dan menghilang. Sementara Dewi Candrika masih terlihat ketakutan. Raksa Geni segera mengambil Inti Jiwa makhluk tersebut yang rupanya memiliki inti Jiwa

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   165.Datuk Matahari

    Ular hijau bernama Manik itu masih mengumpulkan kekuatan di mulutnya. Setelah kekuatan berbentuk bola berwarna hijau itu tercipta, dia pun menoleh kearah lima orang yang masih bertahan dari amukan air bah yang Nawang Geni lancarkan. Lalu kemudian, ular tersebut menukik ke bawah dan langsung melepaskan Bola hijau dari mulut nya kearah lima orang tersebut."Celaka! Serangan!!!" teriak orang-orang bertubuh besar tersebut.Wusss!Bola hijau itu melesat dengan cepat dan menyambar perisai yang melindungi mereka berlima.Duaaarrr!!!Ledakan dahsyat terjadi setelah benda berwujud bola hijau itu menghantam lima orang tersebut hingga membuat kelima orang itu terpental ke udara. Perisai kuat yang mereka gabungkan hancur oleh serangan Manik. Nawang Geni tak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menggunakan Tombak Tujuh Samudra miliknya untuk menyerang lima orang bertubuh besar tersebut.Lima tombak kecil yang mengelilingi tombak besar di tangannya melesat dengan cepat kearah lima orang tersebut.

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   167.Pertarungan Dua Pedang Dewa

    Urat di kepala Datuk Matahari menggelembung menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak bagai letusan gunung berapi. Dia benar-benar murka dengan apa yang dikatakan oleh Raksa Geni. Dengan suaranya yang aneh itu dia berteriak keras memberi perintah kepada semua pengikutnya untuk menyerang Raksa Geni dan kedua gadis putri Jaka Geni tersebut.Raksa Geni yang sadar bahwa musuh terlalu banyak dan sulit untuk dihadapi segera menyalakan Pedang Maharaja miliknya. Sebuah senjata yang diciptakan oleh Dewi Kematian Iyana Tunggadewi yang dihadiahkan kepada Batara Geni saat perang besar Dewa 500 tahun yang lalu akan dimulai. Pedang itu pun menjadi pendamping Pedang Guntur Saketi dalam perang besar tersebut. Kemudian setelah Batara Geni menjadi Mahadewa, Pedang Maharaja pun dijadikan sebagai hadiah turnamen Probo Lintang. Dan Raksa Geni keluar sebagai pemenangnya seratus tahun yang lalu.Pedang di tangannya menyala merah membara mengeluarkan aura prana api yang membakar segalanya. Nawang Geni d

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   168.Hukuman Dewa Petir

    Serangan pertama gagal, Datuk Matahari kembali melancarkan serangan kearah Raksa Geni. Kali ini dua cahaya melesat dari Pedang di tangannya yang masih terangkat di udara. Anak Dewi Ambarwati itu pun kelimpungan menghindari serangan cepat cahaya tersebut.Duar! Duar!Dua ledakan beruntun membuat tanah bergetar. Raksa Geni berusaha untuk mencari kesempatan menyerang balik. Meski lawannya melayang terbang, dia yakin dirinya memiliki kesempatan itu tapi entah kapan. Sekarang dirinya tengah di serangan menggunakan sinar kuning secara bertubi-tubi. Dan dia hanya bisa mengelak sambil merapal pukulan Sakti di tangan kanan."Mau lari kemana kau Bajingan!" teriak Datuk Matahari membuat pikiran Raksa terganggu. Tapi dia sadar, keadaan saat ini tengah genting. Jika dia tidak segera keluar dari keadaan ini, dia bisa mati oleh serangan sinar kuning tersebut."Tak ada cara lain...Aku harus menghadang serangga itu dan mengharap berhasil membuatnya tertahan..." batin Raksa Geni lalu dia pun melepas pu

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   169.Kekuatan Candrika

    Raksa Geni menurunkan tubuh Dewi Candrika dengan perlahan."Apa kau baik-baik saja adik?" tanya Raksa Geni membuat gadis itu tersadar dari lamunanya. Wajahnya memerah. Banyak perasaan bersatu di dalam hatinya. Namun yang paling berkuasa adalah perasaan kagum terhadap kakak beda ibu tersebut."Aku baik-baik saja kakang..." sahut Dewi Candrika masih dengan wajah yang bersemu merah. Dia tak menyadari bahwa perasaan aneh yang terlarang telah berkembang di dalam hatinya kepada saudaranya tersebut.Nawang Geni datang menghampiri dan menanyakan keadaan Dewi Candrika. Setelah tahu keadaan gadis itu baik-baik saja, dia pun mencolek lengan Raksa Geni."Sepertinya pekerjaanmu sudah berhasil...?" tanyanya."Aku sudah mengalahkan Datuk Matahari. Tapi siapa sangka, peliharaan Datuk itu memiliki kekuatan yang tidak kalah dari majikannya sendiri. Bahkan tulang-tulang di dadanya itu...Meski aku belum bertarung melawannya, aku yakin tulang itu sangat keras..." kata Raksa Geni."Benar apa yang kau katak

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   170.Tak Menyangka

    Nawang Geni yang merasakan gelombang ledakan akhirnya terpaksa membuka kedua matanya dan segera menciptakan perisai untuk melindungi tubuhnya dari gelombang hijau yang tak lain adalah gelombang racun milik Dewi Candrika."Aura kekuatan ini...Apakah...Tidak mungkin! Ini kekuatan Dewa milik Candrika!" seru Nawang Geni sambil bangkit berdiri. Dia menatap kearah Dewi Candrika yang melayang di atas tanah dengan wujud aneh.Kedua mata Nawang Geni tak berkedip sama sekali melihat kearah langit sana dimana ledakan mengerikan baru saja tercipta. Lalu pandangan matanya beralih ke tubuh Raksa Geni yang tergeletak di atas tanah."Apakah keadaan Raksa Geni yang membuat dia menjadi seperti itu...? Tapi...Bagaimana bisa dia menjebol segel Dewa dari ayah...?" batin Nawang Geni sama sekali tidak menyangka adik dari ibu yang berbeda itu memiliki kekuatan yang mengerikan seperti itu.Dewi Candrika masih menatap kearah langit dimana tubuh Galur meledak bersama kekuatan hijau miliknya. Sesaat kemudian, au

    Last Updated : 2024-11-24
  • Geger Kahyangan   171.Pertemuan Para Peserta

    Kelompok Bara Sena bersama Zhou Yin dan Sukma Geni berhasil memasuki kawasan pos kedua yang dijaga oleh Raja Naga Long Wang. Rupanya disana sudah ada beberapa kelompok lain seperti kelompok Bayu Jaga Geni dengan anggotanya Kojiro dan Gong Xia Nian. Saat mereka saling berpapasan, nampak wajah tidak suka terlihat dari sorot mata Kojiro.Bayu Jaga Geni hanya diam tak berkata apa-apa. Berbeda dengan Xia Nian yang langsung menyapa Zhou Yin dan Sukma Geni. Ketiga wanita itu saling bertegur sapa denga ramah. Tak berapa lama kemudian datang kelompok Raya Geni bersama dengan Brama Geni dan Kamadewa. Ketiganya nampak kelelahan dan tidak bersemangat. Mereka segera memasuki penginapan di dalam area pos tersebut setelah memberikan hasil buruan mereka untuk di nilai.Beberapa saat berlalu. Setelah Bara selesai minum teh panas yang baru dia seduh, nampak Gandi dan Lu Xie yang berjalan berdua menuju kearah mereka. Melihat kelompok yang hanya ada dua orang itu membuat Bara segera bangkit berdiri dan m

    Last Updated : 2024-11-25

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   505.Mata Api Pembakar Jiwa

    Dari dalam formasi lingkaran mantra itu muncul satu sosok bertubuh sama besarnya dengan Gandi Wiratama. Aura merah pekat keluar saat kaki dari sosok seorang pria berambut panjang yang hanya mengenakan celana panjang warna hitam tanpa mengenakan alas kaki.Pria itu memejamkan mata saat keluar dari dalam lingkaran. Begitu seluruh tubuhnya keluar, kedua matanya terbuka dan menatap kearah Gandi. Tak hanya itu, ternyata pada bagian keningnya juga ada satu mata yang lebih besar dari kedua mata yang lain. Ketiganya sama-sama memiliki pupil merah menyala. Dara menoleh ke arah kakaknya, Banyu Samudra."Itu adalah Naga Mata Api...Tetesan darah yang di dapatkan Empu Jagat ribuan tahun yang lalu dari Neraka setelah tawar menawar dengan Dewa Yama. Satu tetes darah bisa menciptakan tubuh jiwa sehebat ini, hanya saja, Jogo Geni akan kehilangan banyak kekuatan jiwa setelah membangkitkan Naga Mata Api ini," kata Banyu Samudra memberikan penjelasan sebelum Dara bertanya."Kenapa aku tak mengetahui hal

  • Geger Kahyangan   504.Naga Mata Api

    Banyu Biru dan Dara Purbavati sama-sama takjub dengan apa yang mereka lihat di bawah sana. "Kemampuan suamimu bagus juga Dara. Dia bahkan Bisa menciptakan tubuh ganda dengan kesadaran Ilahi sama seperti kita. Bahkan kita hanyalah roh sedangkan yang dia ciptakan adalah tubuh padat dengan jiwanya sendiri. Pemuda bernama Gandi ini, lebih hebat dibanding leluhurnya. Hanya saja, dia masih berada di Ranah Alam Dewa Tingkat lima...Itu masih terlalu jauh untuk bisa mencapai Ranah yang dimiliki olehnya. Jika Gandi sudah mencapai Ranah itu, aku yakin, tak ada satu makhluk hidup pun yang berani menyinggung dirinya." kata Banyu Biru."Jadi kakang juga merasakan kalau kakang Gandi ini berbeda?" tanya Dara.Banyu Biru mengangguk sambil tersenyum tipis."Tubuh ganda itu sulit untuk diciptakan apalagi ditambah kesadaran ilahi yang bahkan tak bisa dilakukan oleh Empu Jagat Martapura di masa lalu." kata Banyu Biru."Mungkin kehebatan orang berbeda-beda. Meski Empu Jagat tak bisa menciptakan tubuh gand

  • Geger Kahyangan   503.Sanskara

    Graaaaaa!!!Jogo Ireng berteriak keras hingga membuat lantai istana bergetar. Gandi dan tubuh ganda miliknya yang bernama Sanskara sama-sama terkejut melihat penjaga Empu Jagat yang sebelumnya sudah dikalahkan oleh Sanskara itu bangkit berdiri kembali."Bagaimana bisa...?" gumam Gandi."Sepertinya dia memiliki kemampuan khusus yang bisa membangkitkan kekuatannya setelah dia mati atau terluka parah. Kalau begitu, aku akan menjadi lawannya lagi sementara kau atasi Jogo Geni." kata Sanskara membagi tugas. Gandi cukup kaget tubuh ganda miliknya memiliki pemikirannya sendiri dan lebih cepat dalam mengambil keputusan dibanding dirinya yang sedikit lebih banyak berpikir."Tak usah terkejut. Kenapa aku bisa seperti ini karena kemampuan terbaikmu sudah kau tanamkan di dalam jiwaku. Jadi, aku sedikit berbeda darimu karena saat kau menciptakan diriku, kau sudah memberikan sebagian besar kemampuan mengatur siasat milikmu kepadaku. Itu sebabnya aku lebih cepat dalam mengambil keputusan." kata Sans

  • Geger Kahyangan   502.Tubuh Ganda

    Gelombang api itu tertahan oleh kubah air yang diciptakan oleh Gandi Wiratama. Keadaan di dalam kubah tersebut menjadi tidak terlihat karena Api yang bergejolak. Gandi dan tubuh ganda miliknya sama-sama terhenti di sana menatap apa yang terjadi di dalam kubah air tersebut."Kekuatan Jogo Geni meningkat sangat cepat! Jurus apa yang tengah dia kerahkan?" batin Gandi sambil bersikap waspada."Sepertinya pria besar bernama Jogo Geni itu sedang menggunakan Jurus rahasia. Jika sampai dia berhasil menggunakan Jurus itu dengan sempurna, kita akan kesulitan." kata tubuh ganda yang ada di belakang Gandi membuat Raja Naga Air itu terkejut."Kau tahu apa yang aku katakan di dalam hati?" tanya Gandi. Tubuh Ganda itu terseyum tipis."Tentu saja aku tahu. Meski kita berbeda tubuh, tapi pada dasarnya kita adalah orang yang sama dengan satu jiwa. Hanya saja, aku memiliki kesadaran ilahi," kata tubuh ganda tersebut. Gandi nampak mengerutkan kening pertanda dia tak tahu sama sekali mengenai kesadaran Il

  • Geger Kahyangan   501.Jogo Ireng & Jogo Geni

    Gandi berlari dengan cepat menggunakan langkah Angin miliknya. Dua Penjaga bertubuh besar itu juga ternyata memiliki kecepatan yang tidak kalah meski tubuh mereka berdua besarnya tiga kali lipat dari orang dewasa. Bahkan kecepatan lari mereka membuat Gandi terkejut."Mau kemana kau tikus kecil!" ucap Jogo Ireng sambil melompat ke udara dan langsung melancarkan serangan menggunakan Pukulan jarak jauh. Dari dalam telapak tangan kanan makhluk besar itu meluncur gelombang kekuatan berwarna hitam yang sangat cepat kearah Gandi. Dengan cepat pula, Gandi segera menghindari serangan tersebut. Namun dari arah belakangnya sana, Jogo Geni juga tak tinggal diam saat kawannya menyerang. Dia menarik napas dalam-dalam lalu menyemburkan napas api nya hingga tercipta bola api raksasa yang menderu kearah Gandi."Sial! Mereka benar-benar cepat!" umpat Gandi lalu dia mengerahkan kekuatan air miliknya untuk menahan dua serangan yang datang secara bersamaan tersebut.Blar!Kekuatan air yang dia kerahkan

  • Geger Kahyangan   500.Dua Penjaga

    Gandi dan Dara mengikuti sosok roh senjata bernama Banyu Biru tersebut masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Bagi Dara Purbavati, itu adalah sebuah tempat yang penuh dengan kenangan saat dirinya masih bersama Empu Jagat Martapura. Namun bagi Gandi, ruangan dengan nuansa keemasan itu sangatlah luar biasa megah. Di dalam ruangan tersebut ada sepuluh pilar raksasa berjajar rapi dengan posisi lima di kanan dan lima di kiri dengan permadani hijau di tengah nya membentang sejauh puluhan tombak. Sepuluh pilar raksasa tersebut menopang bangunan raksasa yang merupakan ruangan inti dari Istana Abadi. Jika mengukur luas istana tersebut, bisa dikatakan sepuluh kali lebih besar dari keraton Kerajaan Naga Air milik Gandi. Dari kejauhan saja singgasana Empu Jagat tidak begitu terlihat. Selain karena jarak yang cukup jauh, juga ada semacam perisai menghalangi pandangan mata Gandi ke arah Singgasana yang berada di atas lantai istana dengan puluhan anak tangga tersebut."Luar biasa sekali...Pilar-p

  • Geger Kahyangan   499.Tombak Banyu Biru

    Gandi melayang mendekati Pragasena dan tiga roh senjata yang menanti dirinya. Mereka berempat tersenyum melihat Raja Naga Air yang menenteng Pedang Naga Langit di tangan kanannya."Kau sungguh benar-benar berhasil mengalahkan kakak Sarasvati...!? Kau mengerikan anak muda!" seru Bolo Satrio begitu takjub melihat keberhasilan Gandi membawa Pedang Naga Langit di tangannya. Padahal sebelumnya dia merasa tak yakin pemuda itu bisa kembali hidup-hidup setelah bertemu Sarasvati, roh pedang Naga Langit yang dia kenal sebagai wanita yang begitu dingin dan kejam tanpa ampun. Kusumadewi, Dara Purbavati dan Pragasena sama-sama tersenyum dan menatap kearah Gandi. Ketiganya seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin mendengar cerita dari Gandi tentang bagaimana cara dia mengalahkan Sarasvati yang memiliki temperamen paling buruk di antara keenam senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura selain Pedang Tak Berwujud.Dan Raja Naga Air itu pun memahami apa yang para roh senjata itu inginkan. Singkat ceri

  • Geger Kahyangan   498.Kaisar Naga Langit

    Gandi memejamkan kedua matanya dan membiarkan Ki Ageng Samudra Biru mengambil alih tubuhnya. Saat itu juga, aura yang keluar dari tubuh Raja Naga Air itu berubah menjadi lebih kuat hingga berkali-kali lipat. Naga Langit yang merupakan Kaisar Long Yun menatap kearah Gandi dengan matanya yang menyala biru terang."Aura ini terasa sangat tak asing...Apakah itu kau, Biru?" tanyanya dengan suara yang besar padahal dia adalah Naga wanita. Gandi yang ada di dalam alam jiwa pun menjadi membayangkan seperti apa rupa dari wanita Naga tersebut. Tubuh Gandi yang saat itu dikuasai Ki Ageng Samudra Biru menyeringai kecil. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura Naga dengan ukuran yang luar biasa besar. Hampir lima kali lipat dari besarnya Naga Langit yang saat ini baru keluar separuhnya saja dari retakan ruang. Gandi pun berdiri di atas kepala naga raksasa tersebut sambil menatap Naga Langit dengan matanya yang juga menyala biru."Akhirnya kau menyadarinya. Lama tak jumpa, Long Yun," sahut Gandi. Ked

  • Geger Kahyangan   497.Roh Kaisar Naga

    Kepala Naga berukuran sangat besar itu keluar dari retakan ruang yang semakin besar. Gandi yang melihat hal itu pun hanya bisa terperangah karena tak menyangka sama sekali, Sarasvati bisa melakukan hal sehebat itu padahal dia hanyalah seorang roh pedang."Gandi, itu adalah perwujudan Naga Kuno seperti diriku. Dia adalah Naga Langit, Kaisar Long Yun." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Kaisar Long Yun!? Kau mengenalnya?" tanya Gandi."Tentu saja aku mengenal semua Naga Kuno yang sepantaran dengan diriku. Tak kusangka, salah satu kenalan lama ku justru terkurung di tempat ini dan malah menjadi roh senjata temanku sendiri. Menyedihkan... Huh! Kenapa Empu Jagat merahasiakan hal ini dariku? Tapi sejujurnya aku sudah curiga sejak lama saat dia mengatakan bahwa dia telah membuat senjata bernama Pedang Naga Langit. Aku tak mengira, dia akan menggunakan jiwa dari Kaisar Long Yun untuk menjaga pedang tersebut. Aku belum tahu, bagaimana bisa dia mendapatkan Roh Kaisar Naga yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status