Semua mata tertuju pada tubuh Sukma Geni yang masih tengkurap diatas lantai setelah tubuhnya berhasil dilukai oleh Nogo Ayu dengan Cakar miliknya. Mengira wanita itu sudah mati, ternyata hal aneh muncul dari dalam lubang luka di punggung Sukma Geni. Itu adalah sebuah Kobaran api merah membara yang seketika membuat tempat tersebut serasa mendidih.Bara yang memiliki kekuatan api neraka pun merasakan hawa panas yang tak biasa dari Kobaran api milik Sukma Geni tersebut."Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia tengah melakukan sesuatu yang tak pernah ditunjukkan kepada orang lain?" batin Bara."Kakak, cepat gunakan pelindung cahaya dan Es milikmu untuk berjaga-jaga. Aku khawatir kalau kakak Sukma akan menciptakan ledakan kekuatan api dari dalam tubuhnya yang bisa saja menghancurkan tempat ini..." kata Zhou Yin sambil memegang tangan Bara.Pemuda itu pun menuruti permintaan sang istri dan segera membuat pelindung berlapis. Dia sendiri merasakan hal yang aneh dengan kekuatan Sukma Geni."A
Empat Pilar Naga yang tersisa tercengang melihat tubuh Nogo Ayu yang lenyap masuk ke dalam retakan dibawah sana. Tangan-tangan merah mengerikan itu seolah menyeret masuk tubuh Nogo Ayu kedalam neraka. "Ini...Kekuatan macam apa yang bisa mengeluarkan sesuatu yang menjijikkan seperti itu...? Bahkan menyeret salah satu dari kita dengan mudahnya..." lirih Nogo Geni yang tak menyangka Sukma Geni akan mengeluarkan jurus aneh yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Itulah Jurus langka milik Dewi Kematian yang diturunkan kepada Ratu Jagat yang baru, yakni Jurus Tangan Neraka 'Meminta Nyawa'. Jurus Tangan Neraka sendiri memiliki beberapa nama. Dan yang digunakan oleh Sukma saat ini adalah Jurus pertama dari 3 Jurus Tangan Neraka. Yakni Tangan Neraka Meminta Nyawa. Satu jurus yang sangat kuat dan hampir tak ada yang bisa selamat dari serangan tersebut. Karena Sukma Geni akan menciptakan retakan tanah dan mengerahkan tangan-tangan merah itu dari dalam retakan. Nogo Abang, Nogo Biru, Nogo Gen
Wusss!!!Tubuh Bara Sena melesat bagai anak panah menyongsong serangan Raja Nogo Awan. Saat keduanya saling bertemu, Naga tersebut menusuk kedepan menggunakan tombak miliknya dengan sangat cepat dan mengandung kekuatan yang tidak main-main. Untungnya Bara bisa mengimbangi kecepatan tombak itu dengan merundukkan tubuhnya sehingga tombak tersebut lewat tepat di atas punggungnya.Memiliki kesempatan setelah merunduk, membuat Bara tak menyia-nyiakannya. Tinju kanannya langsung bergerak meninju kearah perut Raja Nogo Awan. Tapi tameng kepala Naga telah datang dan menahan tinju Pendekar Golok Iblis tersebut.Daaang!Tubuh Raja Nogo Awan terdorong mundur hingga beberapa tombak setelah menahan serangan tinju Bara Sena yang mengandung kekuatan tingkat tinggi."Mustahil! Dia mampu mendorong tubuhku meski aku telah menahan serangannya menggunakan tameng ini!" seru Raja Nogo Awan dalam hati.Bara mendengus kesal. Dia merasakan tinjunya sedikit linu setelah memukul tameng tersebut. Meski tidak ter
Dua bola api yang dikembalikan oleh Naga Putih raksasa itu saling bentrok dengan lima bola api milik Bara yang tersisa dari Pukulan Sembilan Kutukan Neraka. Ledakan yang lebih mengerikan terjadi di benteng Kerajaan Naga tersebut. Kali ini ledakan yang terjadi benar-benar menghancurkan segalanya. Istana Raja Nogo Awan hancur lebur. Asap hitam membubung tinggi ke langit.Bukit dimana benteng itu berada berguncang hebat. Ribuan prajurit Naga pun terkena imbas dari ledakan yang maha dahsyat. Tubuh Bara Sena terpental hingga menghantam dinding di belakang tubuhnya. Dinding tersebut pun jebol seketika. Sementara itu, Raja Nogo Awan masih mampu bertahan berkat Naga Putih raksasa yang melindungi dirinya. Kemampuan Tombak Naga Langit yang ada di tangan kirinya itu ternyata tidak main-main. Jiwa Naga di dalam tombak tersebut berhasil menghalau Pukulan Tingkat Tinggi milik Bara Sena yang seharusnya tidak mudah untuk ditahan apalagi dikembalikan pada pemiliknya. Namun Naga Putih itu membuat keju
Bara Sena membiarkan Tian Zu Ning menyentuh tangannya menyalurkan kekuatan kedalam tubuhnya agar bisa mengendalikan Golok Iblis dengan baik mengingat saat itu Ranah Bara bukan lagi di Ranah Alam Dewa sehingga untuk menggunakan Golok tersebut akan sangat berat dan menyiksa."Bagaimana? Apakah kau merasa baik?" tanya wanita roh berparas luar biasa cantik tersebut. Paras yang sangat menawan siapa saja yang mampu melihatnya. Hanya saja, tidak ada orang lain yang mampu melihatnya kecuali Bara sendiri. Sukma Geni yang memiliki kemampuan melihat makhluk tak kasat mata saat itu tengah sibuk bertarung melawan para pilar Naga yang mengimbangi serangan dia dan Zhou Yin dengan jurus aneh yang membuat keempat pilar tersebut menjadi sangat kuat.Mereka bertempat sadar tidak akan bisa mengalahkan Sukma Geni dan Zhou Yin sehingga mereka menyatukan kekuatan kemudian memberikannya pada salah satu dari mereka sehingga kekuatan Naga yang menerima kekuatan tersebut meningkat pesat hingga menuju puncak Ran
Cahaya putih tersebut menderu dengan cepat kearah Bara Sena yang kemudian pergunakan Golok Iblis untuk menahan serangan dari Raja Nogo Awan tersebut. Sambil mengerahkan perisai cahaya, Bara pun menahan serangan cahaya putih terang dari tombak Naga Langit milik Raja Nogo Awan.BLAAAARRR!!!Ledakan yang sangat dahsyat kembali terjadi hingga membuat tubuh Bara mencelat ke belakang. Namun dia masih bisa menyeimbangkan tubuh sehingga tidak sampai terjatuh. Dia tancapkan Golok Iblis miliknya ke tanah yang telah hancur untuk menahan tubuhnya agar tidak terus terseret ke belakang.Sraaaaaaak!Akhirnya tubuh Bara pun terhenti. Raja Nogo Awan menatap kearah Naga Putih raksasa yang bagian moncongnya masih terikat rantai hijau aneh milik Bara Sena."Rantai apa yang melilit mulut Naga itu? Aku tak pernah melihat rantai sekuat itu hingga mampu mengunci mulut Naga Putih..." batin Raja Nogo Awan.Dia mencoba untuk melepaskan ikatan rantai hijau dengan melepaskan serangan jarak jauh menggunakan tombak
Napas Raja Nogo Awan semakin melemah. Sebelum dia benar-benar mati, terdengar ucapan lirihnya yang membuat Bara termenung."Terlepas dari kau menipu atau tidak...Aku ingin meminta sesuatu padamu sebelum aku mati...Anggap saja, ini permintaan terakhir dariku Dewa Obat...Aku mohon...Sampaikan permohonan maafku kepada Batara Geni...Entah kenapa, aku merasa yakin kau adalah utusan darinya...Aku minta maaf karena tidak menjadi hamba yang baik...Aku tidak menyembahnya sesuai aturan yang berlaku...Aku tidak bersyukur pernah diberi kesempatan untuk hidup di dunia ciptaannya...Aku mohon...Jangan lupakan permintaanku ini anak muda..." kata Raja Nogo Awan dengan suara lemah."Tanpa aku berkata padanya pun dia sudah tahu permintaanmu ini. Tapi jika aku kembali bertemu dengannya, aku akan sampaikan apa yang menjadi permintaanmu. Mengenai putrimu...""Nogo Salindri...Itu namanya...Aku pasrahkan dia padamu anak muda..." potong Raja Nogo Awan."Kau sudah hampir mati atau masih lama? Masih bisa memoto
Seorang prajurit Naga bernama Nogo Wungkal mengantar Bara dan kedua wanitanya menuju ke Curug Nogo Pitu. Dimana tempat itu katanya telah dijadikan sebagai tempat pengasingan Putri Nogo Salindri yang memiliki keanehan bagi para naga di Benteng Kerajaan Naga.Kabar kematian Raja dan 6 pejabat Agung di istana Naga pun menyebar luas di bukit tersebut. Banyak dari mereka yang ketakutan dan tak berani keluar rumah. Lebih dari seribu prajurit Naga berlutut saat Bara keluar dari istana. Mereka menyebut Bara sebagai Utusan Dewa yang datang untuk menghukum Raja Nogo Awan dan para pengikut setianya. Perjalanan menuju ke lembah dibawah bukit tersebut tidak memakan waktu yang lama. Dari atas lembah, Bara bisa melihat kubah putih raksasa yang katanya tercipta dari seratus pilar penyegel. Akhirnya mereka pun sampai di kubah tersebut."Jadi ini tak bisa ditembus dengan mudah?" tanya Bara kepada prajurit Naga yang mengantarnya."Kubah ini sangat kuat Tuan. Anda bisa mencobanya..." kata Nogo Wungkal.
Bara menoleh kearah pria tua yang terlihat berkeringat wajahnya saat hendak menemui dirinya. Pemuda itu tahu bahwa pria Naga yang tak lain adalah Ki Jogo Segoro itu tengah menahan perasaan anehnya mengahadapi Bara yang dia ketahui bahwa pemuda itu adalah sang Dewa Iblis Asura."Tuan muda Bara Sena, anda sudah memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Padepokan kami. Jadi, Yang Mulia memberikan ijin kepada tuan untuk memasuki Padepokan dan tentu saja ke tempat Rahasia kami yang hanya dibolehkan untuk Tamu Istimewa Raja kami," kata Ki Jogo Segoro sambil memberi hormat dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada."Tempat rahasia? Sepertinya menarik...Tapi, aku menunggu tiga kekasihku sampai, bukankah mereka terasa sedikit lebih lama?" kata Bara sambil menoleh kearah gapura Naga kembar."Tiga kekasih...?" batin Ki Jogo Segoro yang tak menyangka pemuda di hadapannya memiliki tiga kekasih yang dibawa ke Padepokan tersebut. Dan tak lama setelah Bara berkata seperti itu, tiga wanita berpa
Bara melesat kearah Naga bertubuh besar yang tengah mengerahkan kekuatan penuh miliknya. Tinju pemuda itu menghujam ke arah punggung sang Naga dengan cepat. Namun Bara lupa, Naga itu telah menyebar aura hingga dalam jarak tertentu dia bisa melacak hawa kehadiran Pendekar Golok Iblis tersebut."Ketemu kau!" teriak Naga itu sambil menoleh dan secara tiba-tiba melayangkan tinjunya kearah Bara yang masih menggunakan Jurus Hantu Menari,Dssss!Bara menahan serangan tersebut menggunakan kedua tanganya. Tubuhnya terpental ke belakang hingga beberapa tombak. Jurus yang dia gunakan pun memudar setelah dia menahan serangan sehingga Naga bertubuh besar itu bisa melihat dengan jelas keberadaan Bara Sena. Tak menunggu Bara mendarat di lantai, dia yang geram karena ketiga rekannya telah dikalahkan segera meluncur dengan satu teriakan keras.Gelombang biru disertai suara bergemuruh menderu kearah Bara bagaikan ombak di lautan lepas. Pemuda itu segera mengerahkan kekuatan es miliknya untuk menyerang
Bara Sena terkejut melihat rantai biru yang mengejar dirinya. Tak memiliki pilihan lain untuknya selain melawan jurus gabungan tersebut dengan segenap kekuatannya yang dia miliki saat ini. Pemuda itu menggerakkan tangannya membentuk rapalan. Lalu dia pun mengarahkan tangannya tersebut ke arah enam Rantai Biru yang mengejarnya. Dari dalam telapak tangan Bara keluar gelombang api merah yang menderu ke arah rantai biru. Melihat kekuatan api tersebut, empat Naga yang berada di bawah terkejut melihat kekuatan api milik Bara."Api Tingkat Neraka! Kerahkan semua kekuatan yang kalian miliki!" teriak Naga bertubuh besar.Mereka berempat pun melipatgandakan tenaga dalam sehingga membuat rantai biru mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Gelombang api pun menghantam rantai-rantai tersebut dengan dahsyatnya.'Wosssshhhh!!!Semua Naga yang melihat nampak takjub dengan perlawanan Bara meskipun dirinya telah terkunci oleh serangan Formasi Penjerat Iblis yang tengah dikerahkan oleh empat murid terat
Bara melangkahkan kakinya di tangga yang terakhir dengan perasaan senang karena akhirnya dia bisa melewati 1000 anak tangga dengan susah payah. "Kekuatan jiwaku meningkat meski tidak terlalu pesat. Yang paling menakjubkan adalah kekuatan luarku yang aku pikir-pikir lebih kuat dari sebelumnya saat aku masih memiliki kekuatan dewa. Apakah ini keberuntungan tersembunyi dari Tangga Penguji Jiwa ini?" batin Bara.Begitu dia menginjak kan kaki di lantai batu yang berwarna biru, dia terkejut saat melihat puluhan pria dan wanita yang berdiri di depan sana sambil menatapnya dengan pandangan mata yang menyorot tajam bagai Pemburu yang mengincar mangsanya."Apa-apaan mereka ini? Bukankah mereka adalah para murid di Padepokan Naga Air? Kenapa mereka menyambutku dengan tatapan seperti itu seolah-olah aku adalah buronan!" batin Bara sambil membalas tatapan mata mereka semua tanpa rasa takut.Pandangan mata Bara terhenti di satu sosok bertubuh besar dengan rambut yang sudah memutih. Sosok yang tak
Gandi menganggukkan kepala dan tersenyum melihat wajah Ki Jogo Segoro yang terlihat pucat."Tapi Yang Mulia, bukankah dia adalah tamu anda? Ditambah, dia buka seorang Iblis bukan?" tanya pria tua tersebut."Kau akan tahu saat Formasi itu dinyalakan. Aku akan mengawasi untuk berjaga-jaga seandainya dia mengamuk," kata Gandi membuat Ki Jogo Segoro penasaran."Memangnya dia sekuat apa sampai Yang Mulia sendiri yang akan mengawasi? Apakah kemampuan para guru di Padepokan ini tidak meyakinkan menurut Yang Mulia?" tanya Ki Jogo sedikit tidak enak karena merasa Rajanya telah meremehkan kemampuannya dan juga para guru di Padepokan Naga tersebut meski mereka rata-rata masih berada di Ranah Alam Cakrawala."Bukannya aku tak percaya kepada kalian. Asal kalian tahu, pria ini hampir saja mengalahkanku dengan telak saat Turnamen Probo Lintang berlangsung." kata Gandi lagi-lagi membuat Ki Jogo Segoro terkejut setengah mati. Dia pun tak berani mengajukan pertanyaan lagi setelah tahu bahwa pria yang a
Begitu kaki Bara memasuki gapura tersebut, dia merasakan tekanan yang kuat dari arah depan. Pemuda itu tersenyum merasakan hembusan angin yang kuat dari arah bukit yang berada di atasnya tersebut."Kita berada di jalan yang benar," kata Bara sambil melangkah terus ke depan dengan perlahan."Kekuatan ini masih kecil untuk kita hadapi. Tapi mungkin cukup menghibur untukmu." kata Lian Xie yang melangkah di belakang Bara. Pemuda itu menyeringai kecil."Mungkin yang dimaksud sambutan oleh belut biru itu. Tak masalah jika dia ingin menghiburku, tapi dia seharusnya tahu dampak yang akan ditimbulkan jika ingin menghibur diriku," kata Bara sambil terus melangkahkan kakinya di atas tangga tak terlihat. Hembusan angin tersebut semakin kuat saat Bara dan yang lain semakin naik ke atas hingga membuat langkah pemuda itu semakin perlahan. "Ini baru setengah jalan, tapi hembusan itu sudah membuat langkah kakiku menjadi pelan...Sepertinya ini benar-benar bisa menghiburku..." ucap Bara sambil terseny
Gandi yang mendengar suara tersebut tertegun dibuatnya. "Tombak Banyu Biru...Itu adalah pusaka kuno dari Naga Air yang sudah lama menjadi cerita legenda. Sampai sekarang aku sendiri tidak tahu sama sekali bentuknya seperti apa." batin Gandi sambil menatap raut wajah Bara yang nampak terbelakak setelah membaca catatan kuno berasal dari neraka tersebut."Luar biasa...! Jadi, Yama memiliki beberapa benda Surgawi...Dan salah satunya ada di tanganku Hahaha! Aku penasaran bagaimana raut wajahnya setelah tahu bahwa benda itu ada di tanganku," ucap Bara sambil menyeringai."Tapi sebaiknya kau juga berhati-hati. Bukan tidak mungkin Dewa Yama akan mengirim pembunuh untuk memburumu setelah keberadaan Kotak ini diketahui olehnya. Selama ini benda itu tersembunyi sehingga luput dari pandangan matanya. Tapi, kau baru saja menggunakannya hingga membuat fenomena alam yang cukup menghebohkan. Dia pasti merasakan keberadaan harta miliknya yang telah lama hilang," kata Gandi memperingatkan.Bara tersen
Bara terkagum-kagum pada tubuhnya sendiri yang mengalami perubahan begitu banyak. Bahkan dia sangat pangling dengan tampangnya sendiri yang kini menjadi lebih tampan dan bersinar. Saat dia menatap wajahnya, ada perasaan yang tak asing seolah dia pernah melihat wajah tersebut namun entah dimana."Apakah ini dampak dari kekuatan sejati yang sangat murni hingga semua kotoran jiwa milikku terhapuskan? Kalau benar begitu, bukankah ini sangat luar biasa?" batin Bara lalu dia pun tersenyum saat mengingat bagaimana tiga wanita yang ada di luar kamar itu terpana melihat perubahan pada dirinya.Pemuda itu pun melangkah keluar dari dalam kamar sambil tersenyum senang. "Ternyata kalian terkejut karena perubahan pada diriku...? Tapi aku tetaplah Bara yang sama," kata Bara sambil mendekati tiga wanita cantik tersebut."Jujur saja aku memang terkejut dengan penampilan kakak yang berubah hingga membuatku hampir tak mengenalimu...Tapi kakak memang terlihat sangat tampan saat ini dan aura Dewa milik k
Cahaya emas itu terus menghantam perisai raksasa yang melindungi Kerajaan Naga Air. Semua Naga penghuni Kerajaan tersebut dibuat gempar tak terkecuali Gandi dan para tetua di Kuil Naga Air. Setelah upacara penobatan Sekar Asih selesai, pemuda itu pun terbang di susul Sekar yang juga sudah bisa terbang setelah dirinya menjadi makhluk ras Naga Air. Kekuatan gadis itu meningkat hingga ke Ranah Puncak Alam Mendalam dan tak lama lagi akan segera menerobos ke Ranah selanjutnya.Gandi dan Sekar berhenti di atas rumah tempat Bara tinggal. Mereka berdua menatap cahaya terang yang muncul dari dalam rumah tersebut dan melesat ke atas hingga ribuan tombak. Cahaya itu menekan perisai air yang diciptakan oleh para tetua Kuil sejak lama bahkan sebelum Gandi datang ke Kerajaan tersebut."Dia menerobos ke Ranah Alam Cakrawala...Bagaimana dia bisa menerobos secepat itu? Bahkan kita belum masuk ke Tanah Kutukan untuk mencari buruan..." batin Gandi sambil terus menatap kearah cahaya emas yang ada di depa