Bara Sena menatap kearah sosok yang tengah berdiri didepan sana. Itu adalah sesosok pria dengan wajah dingin tanpa ekspresi. Dia dikenal sebagai Nogo Banyu. Salah satu dari enam pejabat Agung di istana Naga. Di Kerajaan tersebut, enam Naga itu adalah Pilar Kerajaan Naga yang menjaga keutuhan Benteng tersebut."Siapa kau?" tanya Bara sambil menatap pria tersebut."Perkenalkan, aku adalah Nogo Banyu. Bawahan dari Paduka Raja Nogo Awan," kata pria bertanduk biru itu. Bara tersenyum kecil."Sungguh senang rasanya aku bisa melihat pejabat Agung di Kerajaan ini. Lalu, siapa lima orang yang bersembunyi dibalik pilar raksasa itu?" tanya Bara membuat mata Nogo Banyu membesar."Kau bisa mengetahui keberadaan mereka? Hmmhh...menarik sekali. Pantas saja Nogo Ireng kalah darimu. Kalian semua, Keluarlah!" ucap Nogo Banyu.Lima sosok yang bersembunyi pun keluar dari balik pilar raksasa. Bara dan dua wanita di belakangnya sama-sama terkejut melihat lima orang lainnya yang ternyata tak kalah kuat dari
Sukma Geni mencubit lengan pemuda yang tengah menyamar itu dengan gemas setelah mendengar jawaban dari Bara Sena yang malah bercanda disaat keadaan tengah tegang tersebut."Bodoh! Kalau mereka berlima menyerang, kita akan kewalahan. Jika aku bisa membangkitkan kekuatan yang disegel oleh ayah bukan hal yang sulit untuk mengalahkan mereka." kata Sukma Geni dengan bibir cemberut."Hahaha...Tak usah khawatir. Aku belum mengeluarkan semua kekuatan yang kumiliki. Melawan mereka yang berada diatas Ranah milikku sudah menjadi hal yang biasa. Tanyakan saja pada Zhou Yin, karena dia yang tahu orang seperti apa aku ini," kata Bara menenangkan perasaan Sukma Geni yang terlihat cemas. Wanita itu belum pernah merasakan cemas sama sekali seumur hidupnya kecuali saat itu karena kekuatannya yang tersegel dan ditekan hingga Ranah bawah."Benar kakak Sukma. Kau tak perlu khawatir. Kakak Bara sudah bertempur melawan banyak pendekar di atas Ranah nya. Bahkan dia berhasil mengalahkan Zhou Lin adikku saat d
Kedua mata Nogo Ayu menatap tajam kearah Sukma Geni yang baru saja mengerahkan kekuatan api aneh miliknya. "Dia berada di Ranah yang sama dengan Dewa Obat...Tapi entah mengapa aku merasakan kehadiran binatang buas dari dalam tubuh gadis kecil ini...Apakah dia menyimpan sesuatu yang mengejutkan seperti Dewa Obat? Ini semakin menarik...Aku akan menggali lebih dalam, siapa mereka bertiga sebenarnya," batin Nogo Ayu."Sepertinya kau sangat menggebu-gebu ingin bertarung. Kalau begitu, aku tidak akan segan untuk menghadapimu gadis kecil..." ucap Nogo Ayu lalu dia pun mengerahkan tenaga dalamnya hingga keluar aura putih keemasan dari dalam tubuhnya. "Gadis kecil katamu...? Kau tidak layak menyebutku dengan sebutan seperti itu selain ayahku...!" teriak Sukma marah dirinya disebut sebagai gadis kecil. Di dunia ini hanya tiga orang yang boleh menyebut dirinya sebagai gadis kecil. Yakni Batara Geni dan ibunya, Dewi Kematian Iyana Tunggadewi serta Raja Naga Long Wang yang pernah merawat dirinya
Semua mata tertuju pada tubuh Sukma Geni yang masih tengkurap diatas lantai setelah tubuhnya berhasil dilukai oleh Nogo Ayu dengan Cakar miliknya. Mengira wanita itu sudah mati, ternyata hal aneh muncul dari dalam lubang luka di punggung Sukma Geni. Itu adalah sebuah Kobaran api merah membara yang seketika membuat tempat tersebut serasa mendidih.Bara yang memiliki kekuatan api neraka pun merasakan hawa panas yang tak biasa dari Kobaran api milik Sukma Geni tersebut."Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia tengah melakukan sesuatu yang tak pernah ditunjukkan kepada orang lain?" batin Bara."Kakak, cepat gunakan pelindung cahaya dan Es milikmu untuk berjaga-jaga. Aku khawatir kalau kakak Sukma akan menciptakan ledakan kekuatan api dari dalam tubuhnya yang bisa saja menghancurkan tempat ini..." kata Zhou Yin sambil memegang tangan Bara.Pemuda itu pun menuruti permintaan sang istri dan segera membuat pelindung berlapis. Dia sendiri merasakan hal yang aneh dengan kekuatan Sukma Geni."A
Empat Pilar Naga yang tersisa tercengang melihat tubuh Nogo Ayu yang lenyap masuk ke dalam retakan dibawah sana. Tangan-tangan merah mengerikan itu seolah menyeret masuk tubuh Nogo Ayu kedalam neraka. "Ini...Kekuatan macam apa yang bisa mengeluarkan sesuatu yang menjijikkan seperti itu...? Bahkan menyeret salah satu dari kita dengan mudahnya..." lirih Nogo Geni yang tak menyangka Sukma Geni akan mengeluarkan jurus aneh yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Itulah Jurus langka milik Dewi Kematian yang diturunkan kepada Ratu Jagat yang baru, yakni Jurus Tangan Neraka 'Meminta Nyawa'. Jurus Tangan Neraka sendiri memiliki beberapa nama. Dan yang digunakan oleh Sukma saat ini adalah Jurus pertama dari 3 Jurus Tangan Neraka. Yakni Tangan Neraka Meminta Nyawa. Satu jurus yang sangat kuat dan hampir tak ada yang bisa selamat dari serangan tersebut. Karena Sukma Geni akan menciptakan retakan tanah dan mengerahkan tangan-tangan merah itu dari dalam retakan. Nogo Abang, Nogo Biru, Nogo Gen
Wusss!!!Tubuh Bara Sena melesat bagai anak panah menyongsong serangan Raja Nogo Awan. Saat keduanya saling bertemu, Naga tersebut menusuk kedepan menggunakan tombak miliknya dengan sangat cepat dan mengandung kekuatan yang tidak main-main. Untungnya Bara bisa mengimbangi kecepatan tombak itu dengan merundukkan tubuhnya sehingga tombak tersebut lewat tepat di atas punggungnya.Memiliki kesempatan setelah merunduk, membuat Bara tak menyia-nyiakannya. Tinju kanannya langsung bergerak meninju kearah perut Raja Nogo Awan. Tapi tameng kepala Naga telah datang dan menahan tinju Pendekar Golok Iblis tersebut.Daaang!Tubuh Raja Nogo Awan terdorong mundur hingga beberapa tombak setelah menahan serangan tinju Bara Sena yang mengandung kekuatan tingkat tinggi."Mustahil! Dia mampu mendorong tubuhku meski aku telah menahan serangannya menggunakan tameng ini!" seru Raja Nogo Awan dalam hati.Bara mendengus kesal. Dia merasakan tinjunya sedikit linu setelah memukul tameng tersebut. Meski tidak ter
Dua bola api yang dikembalikan oleh Naga Putih raksasa itu saling bentrok dengan lima bola api milik Bara yang tersisa dari Pukulan Sembilan Kutukan Neraka. Ledakan yang lebih mengerikan terjadi di benteng Kerajaan Naga tersebut. Kali ini ledakan yang terjadi benar-benar menghancurkan segalanya. Istana Raja Nogo Awan hancur lebur. Asap hitam membubung tinggi ke langit.Bukit dimana benteng itu berada berguncang hebat. Ribuan prajurit Naga pun terkena imbas dari ledakan yang maha dahsyat. Tubuh Bara Sena terpental hingga menghantam dinding di belakang tubuhnya. Dinding tersebut pun jebol seketika. Sementara itu, Raja Nogo Awan masih mampu bertahan berkat Naga Putih raksasa yang melindungi dirinya. Kemampuan Tombak Naga Langit yang ada di tangan kirinya itu ternyata tidak main-main. Jiwa Naga di dalam tombak tersebut berhasil menghalau Pukulan Tingkat Tinggi milik Bara Sena yang seharusnya tidak mudah untuk ditahan apalagi dikembalikan pada pemiliknya. Namun Naga Putih itu membuat keju
Bara Sena membiarkan Tian Zu Ning menyentuh tangannya menyalurkan kekuatan kedalam tubuhnya agar bisa mengendalikan Golok Iblis dengan baik mengingat saat itu Ranah Bara bukan lagi di Ranah Alam Dewa sehingga untuk menggunakan Golok tersebut akan sangat berat dan menyiksa."Bagaimana? Apakah kau merasa baik?" tanya wanita roh berparas luar biasa cantik tersebut. Paras yang sangat menawan siapa saja yang mampu melihatnya. Hanya saja, tidak ada orang lain yang mampu melihatnya kecuali Bara sendiri. Sukma Geni yang memiliki kemampuan melihat makhluk tak kasat mata saat itu tengah sibuk bertarung melawan para pilar Naga yang mengimbangi serangan dia dan Zhou Yin dengan jurus aneh yang membuat keempat pilar tersebut menjadi sangat kuat.Mereka bertempat sadar tidak akan bisa mengalahkan Sukma Geni dan Zhou Yin sehingga mereka menyatukan kekuatan kemudian memberikannya pada salah satu dari mereka sehingga kekuatan Naga yang menerima kekuatan tersebut meningkat pesat hingga menuju puncak Ran
Mata kanan Bara Sena menyala merah kekuningan. Dia merintih karena rasa sakit dan panas yang seolah membakar matanya sebelah kanan. Namun dia sudah merasakan hal itu sebelumnya sehingga dia menganggap itu sebagai perjumpaannya kembali dengan Mata Dewa Iblis tersebut. Salah satu harta pemberian Dewa Hong yang langka."Perasaan tidak menyenangkan ini...kenapa jurus sehebat ini harus menyakiti penggunanya...? Sial...Mata Dewa Iblis, nyalakan!" seru Bara.Sinar merah terang yang diselimuti aura kuning melesat dari mata kanan pemuda tersebut. Menderu dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata orang biasa. Sangat cepat hingga tanpa Chang Hao sadari sama sekali saat sinar merah tersebut menembus masuk kedalam pecahan ruang dan menghantam sosok makhluk yang sebelumnya berniat untuk keluar dari dalam pecahan ruang tersebut.Wusss!Chang Hao hanya tersentak kaget saat sinar merah itu lewat di sampingnya. Dia menoleh ke belakang dimana sosok raksasa yang menyelamatkan dirinya dari terkam
Sriiing!Dua pedang besar di tangan Chang Hao membabat telapak tangan raksasa tersebut dengan gerakan berputar. Dari serangan tersebut tercipta robekan yang besar pada telapak tangan raksasa. Namun robekan itu menutup kembali dengan cepat.Wuuung!Chang Hao menyilangkan dua pedang raksasa di depan dada makhluk berambut merah miliknya. Cahaya petir yang dibawa sepasang tangan lainnya menyentuh dua pedang besar di dua tangan yang menyilang tersebut. Seketika, dua pedang itu pun menyala terang disertai kekuatan petir yang menggelegar. Bara Sena yang berusaha terus menekan dengan jurus Cakar Dewa Angin itu merasa aliran darahnya menjadi kacau. Bahkan ada darah yang keluar dari sela bibirnya yang menunjukkan dirinya memaksakan kekuatan Dewa Angin tersebut melebihi batasnya. Namun dia tak peduli dan tetap melanjutkan jurus tersebut karena sudah kepalang tanggung.Dua pedang raksasa di tangan wujud dewa Chang Hao kembali bergerak cepat membabat tangan raksasa. Kali ini serangan yang dihasil
Dari dalam tumpukan batu-batu besar terdengar suara gemuruh disertai getaran yang kuat. Lalu tak lama kemudian muncul empat tangan raksasa yang membuat bebatuan tersebut beterbangan di udara. Semua orang melihat sosok raksasa berambut merah dengan tubuh ungu keluar dari dalam reruntuhan batu. Diatas kepala makhluk setinggi hampir dua puluh tombak itu berdiri sosok Chang Hao dengan tubuh babak belur. Darah masih mengucur dari luka di perutnya. Dari mulutnya juga nampak darah yang menetes keluar melalui sela bibirnya.Chang Hao sudah terluka parah oleh serangan kekuatan angin milik Bara sebelumnya. Namun hebatnya dia masih mampu mengeluarkan kekuatan Dewa sejati miliknya sebagai upaya 'terakhir' meski masih ada sesuatu yang lain yang bisa dia andalkan. Hanya saja, setelah tahu bahwa kekuatan petir ungu miliknya yang mampu merobek ruang dan waktu akan membahayakan semua orang, Chang Hao tidak berniat untuk menggunakannya."Tak kusangka aku harus mengeluarkan wujud Dewa ini dihadapan oran
Duuuummmm!Dentuman dahsyat menggema disertai suara gemuruh yang luar biasa. Gelombang kekuatan tercipta hingga menyapu semua yang ada di sekitar Bara dan Chang Hao berada. Keduanya sama-sama menatap tajam. Dan setelah adu pukulan itu, mereka berdua pun sama-sama terdorong ke belakang.Tap!Kedua kaki Bara menapak ke tanah. Sekejap kemudian dia sudah melesat dengan cepat kearah Chang Hao yang baru saja mendarat di tanah. Pertarungan pun tak terelakkan. Tendangan kaki kiri Bara ditangkis begitu saja oleh tangan Chang Hao.Dsss!Tubuh anak Dewi Chang Yun itu pun terhempas ke samping setelah menahan tendangan Bara yang mengandung kekuatan angin. Pendekar Golok Iblis tersenyum tipis sebelum kembali menyerang Chang Hao denga kecepatan yang luar biasa.Brak!Chang Hao berhasil menghindari serangan kaki dari atas ke bawah dengan lincah. Seandainya dia tidak menghindari serangan tersebut, mungkin saja kepalanya akan hancur oleh telapak kaki Bara Sena. Pria itu sempat bergulingan di atas tanah
"Pemenangnya adalah Gandi Wiratama!" seru Anoman. Para penonton bersorak karena jagoan mereka menjadi pemenang di duel babak ketiga ini. Namun banyak juga yang kecewa karena Pendekar pujaan hati yang cantik telah dikalahka secara mengenaskan. Lu Xie yang baru saja kalah pun tersadar di dunia luar Kerajaan Jiwa. Dia pun memuntahkan darah segar yang cukup banyak. Dewi Chang Yun dan para pelayan nya segera membantu mengobati luka gadis itu ditemani Dewi Lu Che yang ikut keluar dari Kerajaan Jiwa untuk mengurus putri semata wayangnya tersebut."Aku kalah ibu..." ucap Lu Xie dengan wajah pucat. Dewi Lu Che tersenyum sambil membelai wajah putrinya dengan lembut."Kau sudah menunjukkan kekuatan yang tak pernah terbayangkan putriku. Bisa melangkah sejauh ini bersama saudara-saudaramu yang lain itu sudah sangat luar biasa...Jadi tak perlu merasa kau gagal. Lawanmu yang terlalu kuat nak." kata Dewi Lu Che mencoba menghibur gadis itu. Namun bukan kekalahan tersebut yang membuat hari Lu Xie se
Lu Xie terkejut Segel Petir miliknya mampu ditahan oleh kekuatan yang baru muncul dari dalam tubuh Gandi."Itu...Itu bukan kekuatan petir Pedang Guntur Saketi...! Lalu kekuatan petir apa yang dia miliki...! Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan petir yang bahkan sulit untuk dimiliki kami anak-anak Batara Geni...!" seru Lu Xie.Hal itu juga dirasakan oleh anak-anak Batara Geni yang lainnya. Mereka yang menonton bagaimana Gandi yang seorang Naga Air mampu mengeluarkan kekuatan petir yang mampu menahan petir merah milik Lu Xie. Semuanya dibuat tercengang. Karena sebelumnya mereka semua tahu, jika Gandi akan menggunakan kekuatan petir, maka dia harus memanggil Pedang Guntur Saketi terlebih dahulu. Namun kali ini tanpa memanggil pedang tersebut, dia telah mengerahkan kekuatan petir yang setara dengan kekuatan petir di Pedang Guntur Saketi.Petir putih terang menyilaukan itu semakin kuat menekan sehingga ribuan petir merah tertahan dan semakin jauh dari tubuh Gandi. "Itu adalah kekuatan pe
Gandi Wiratama terkejut bukan main setelah kemunculan tubuh ganda dari Lu Xie yang akhirnya mampu menyerang dirinya dari depan dan belakang. Gadis cantik itu mengeluarkan salah satu kekuatan rahasianya yang dia jadikan sebagai andalannya.Kekuatan Segel Petir digunakan oleh Batara Geni di Tanah Larangan untuk menyegel Jalan menuju ke bawah tanah dimana Bunga Neraka yang merupakan pecahan jiwa Iblis Sasaka berada. Segel milik Batara Geni mampu membuat Sasaka tak berkutik dan memilih diam didalam tanah. Orang-orang dari luar baik manusia, Iblis maupun Dewa pun tak ada yang bisa memasuki tempat tersebut kecuali Lu Xie seorang.Dengan bantuan Lu Xie dulu, Bara dan Shi Yun berhasil masuk kedalam lubang besar seperti sumur namun memiliki lapisan lantai yang berbeda-beda. Segel petir tersebut tepat terpasang di permukaan tanah dimana Lu Xie tinggal selama 100 tahun untuk memperkuat diri.Semua orang dibuat takjub dengan kemampuan Lu Xie yang mampu menyaingi Gandi Wiratama. Batara Geni dan De
Lu Xie menatap ke depan dan melihat Gandi yang baik-baik saja padahal dia sudah menyerang dengan kekuatan yang cukup tinggi."Pertahanan sisik naga memang mengerikan. Bahkan serangan ku tak ada yang mempan meski aku sudah menggunakan kekuatan petir merah. Sepertinya aku harus mengerahkan segalanya untuk melawan dia meskipun aku tidak yakin bisa menang melawannya..." batin Lu Xie. Melihat Lu Xie yang tidak lagi menyerang membuat Gandi yang mengambil keputusan untuk menyerang lebih dulu. Tubuhnya melesat bagai anak panah. Aura biru menyelimuti tubuhnya pertanda pemuda itu mengerahkan kekuatan yang hebat untuk menyerang Lu Xie.Tinju Gandi bergerak cepat. Lu Xie yang tahu arah serangan segera menangkis menggunakan lengannya.Buk!Gadis itu melenguh kecil saat tinju Raja Naga Air itu menghantam tangannya. Tubuhnya terdorong ke belakang hingga kakinya terseret di atas tanah. Gandi melompat ke udara lalu membuat gerakan tendangang yang mengarah ke bahu kiri Lu Xie. Gadis itu berteriak kera
Babak ke-3 pun akhirnya kembali dimulai setelah para peserta yang tersisa itu istirahat selama beberapa hari. Para peserta yang gagal pun tetap berada di Kerajaan Probo Lintang untuk menyaksikan turnamen tersebut hingga selesai. Mereka yang lolos ke babak ketiga ada 11 orang yang tak lain adalah Bara, Gandi, Chang Hao, Yao Ling, Raksa, Nawang Geni, Sukma Geni, Gong Xia Nian, Lu xie, Zhou Yin dan Kenari Putri Geni.Mereka akan kembali berkumpul di Kerajaan Jiwa milik Batara Geni dimana sang Batara telah mempersiapkan satu arena yang sangat luas di dalam Kerajaan Jiwa sehingga para peserta bisa menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki tanpa takut merusak apa pun di dunia fana. Bahkan di dalam Kerajaan Jiwa miliknya, semua makhluk hidup yang diciptakan oleh Mahadewa tersebut berbondong-bondong berkumpul di arena tersebut untuk menyaksikan pertarungan Dewa tersebut. Jumlah mereka sangat banyak hingga terlihat seperti semut yang memenuhi gunung-gunung di sekitar arena.Sedangkan mer