Gara-gara Surat Cinta

Gara-gara Surat Cinta

By:  Rn.Agrn  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang siswi bernama Cyntia Rahmadani berasal dari desa dengan beruntung ia bisa masuk SMA Favorite di kota. Saat masa SMP dia adalah salah satu korban perundungan di sekolahnya. Tiba masuk SMA dia tak lagi menemukan perundungan walau masih diikuti rasa trauma. Pada masa orientasi siswa SMA ia tak sengaja bertemu dengan kakak kelas masa SMP dan hanya dia satu-satunya orang yang dikenalnya. Dia pun menemukan teman pada masa orientasinya yaitu Lily Putri. Orientasi kali itu mengharuskan semua murid baru untuk membuat surat cinta dan ditujukan pada anggota OSIS. Cyntia menulis surat cinta untuk kakak kelasnya pada masa SMP itu yaitu Hengky Putra tapi karena buru-buru ia pun tak sengaja menulis namanya disurat itu. Mengetahui hal itu Cyntia panik dan ternyata surat itu pun didapatkan oleh Hengky, namun Cyntia tidak mengetahuinya. Sementara Lily Putri berteman dengan Cyntia hanya untuk mendekati Hengky.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters

Masa Orientasi Siswa

Di depan sekolah Cyntia memperhatikan bangunan dua tingkat namun ada banyak jumlahnya. Ia tampak kagum dengan sekolahnya yang sekarang. Menjadi salah satu siswi disana, ia tak pernah menduga sebelumnya. Dengan atribut yang aneh untuk menjalani masa orientasi Cyntia mulai melangkahkan kaki memasuki area sekolah. Clingukan ketika berada di dalam sekolah membuatnya merasa sangat asing, ya tapi memang masih sangat asing baginya baik itu orang-orangnya dan juga lokasi sekolahnya. Kring-kring bel sekolah berbunyi, Cyntia tak tau apa yang harus dilakukannya. "Bagi semua murid baru SMA N 1 diharapkan untuk berkumpul di lapangan sekolah sekarang." Terdengar nyaring suara berat dari seorang laki-laki memerintahkan semua siswa baru untuk berkumpul di lapangan. Cyntia dengan segera berlari menuju lapangan untuk ikut dalam barisan. "Yang merasa pendek ikut barisan yang depan, nanti gak nampak kalau dibelakang." Ucap salah satu anggota OSIS. Mendengar hal itu Cyntia melangkah maju kedepan
Read more

Bertemu Sahabat SD

Kring..Kring..Kring.. Bell pulang sekolah berbunyi, akhirnya masa orientasi berakhir pada hari ini. Di dalam kelas kini tersisa hanya Cyntia dan Lily sementara yang lain sudah beranjak pergi. "Ti ayo pulang, semua udah pulang loh, ingat besok kita udah belajar seperti biasa." Ajak Lily.Cyntia hanya mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya. Kedua siswi baru ini mulai berjalan melewati banyak kelas namun langkahnya terhenti seketika. Ada seorang pria yang berdiri dihadapan mereka. Pria itu adalah Hengky. Cyntia dan Lily menoleh saling menatap seolah berbicara, kenapa kak Hengky ada disini? Lalu mereka pun menatap Hengky dengan bingung. Tapi siapa yang tau didalam hatinya Lily sangat senang bisa bertemu dengan Hengky secara dekat seperti ini. Sementara Cyntia hanya heran saja."Kalian baru mau pulang?" Tanya Hengky."Iya nih, kata Tia kita pulangnya belakangan aja.. Aku si nurut." Jawab Cyntia dengan sangat ceria.Hengky menoleh kearah Cynti
Read more

Kena Hukum

Di ruang guru 4 murid yang sedang dimarahi oleh Bu Shinta mereka adalah Cyntia, Tiara, Lily dan Aris. Mereka berempat hanya menunduk diam tak berkutik. "Lily.. Kamu ini ketua kelas gimana mungkin hari pertama sekolah sudah buat ulah?" Tanya Bu Shinta. Ditengah kemarahan Bu Shinta wali kelas sepuluh C tiba untuk memberikan bala bantuan dan memberikan pertanyaan dengan Bu Shinta. "Maaf Bu, ini anak kelas saya, kenapa dengan mereka, ada masalah apa?"  Tanya wali kelas sepuluh C. "Oh Bapak wali kelas mereka? Mereka ini keluyuran saat jam mata pelajaran saya." Jawab Bu Shinta. Pak Budi akhirnya meminta maaf dengan Bu Shinta atas nama wali kelas sepuluh c dan akan memberikan hukuman pada 3 siswi itu supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bu Shinta pun menyerahkannya pada Pak Budi. "Kalian berempat ikuti saya." Ucap Pak Budi dengan tegas. "Gara-garamu si." Ucap Lily menoleh ke arah Tiara. Tiara hanya menyengir saja.
Read more

Cyntia

*Masa SMP*"Aku yang terjatuh tak bisa lagi untuk apa-apa. Hari-hari yang kujalani adalah hal yang sama. Setiap kali aku mengingat untuk bangkit namun nyatanya mereka yang merundungku akan tetap melakukannya tanpa rasa bersalah. Jika aku dilahirkan hanya untuk seperti ini apalah arti kehidupan bagiku. Ini jelas tidak adil. Tuhan apakah aku akan selalu seperti ini? Berpura-pura tak apa-apa dihadapan orang yang kusayang namun hati tersayat yang rasanya ingin kembali padamu. Aku tak ingin berada di dunia ini, aku tak ingin. Kenapa hidupku tak adil kenapa? Kenapa mereka menghakimiku hanya lewat pandangan tanpa tau kepastiannya. Ayahku yang tak bersalah tapi dituduh dan dipenjara selama 10 tahun dan aku yang tak tau apa-apa jadi bahan rundungan demi meluapkan amarah mereka padaku. Aku dikucilkan karena isu yang tak pernah ada kebenarannya. Ayah!Hiks..Hiks..Hiks...Diantara banyaknya cerita takdir yang diberikan dari sekian umat manusia kenapa aku yang kebagian cerit
Read more

Pernyataan Cinta

Bell pulang berbunyi, pelajaran yang mengantukkan telah berakhir. Lily yang buru-buru ingin pulang menitipkan baju olahraga itu pada Cyntia untuk dikembalikan ke pemiliknya."Yaudahlah aku bareng Tiara aja balikin baju ini. Ucap Cyntia dalam hati.Aris dari belakang berjalan kedepan dan melemparkan baju olahraga yang dipakai oleh Tiara. Cyntia terkejut dengan kedatangan Aris yang melemparkan baju itu."Tiara mana Ris?" Tanya Cyntia."Gak tau tu, usai pelajaran olahraga dianya gak masuk kelas lagi. Nih sekalian tasnya kamu bawakan." Jawab Aris.Cyntia hanya mengeluh. Sementara Aris yang melihat tumpukan tiga pasang baju olahraga dan juga dua tas ransel yang isinya serasa batu itu merasa ibah dengan Cyntia. Bagaimana mungkin dengan tubuh yang mungil bisa membawa beban sebanyak itu. Dengan segera ia mengambil kembali tas milik Tiara dan juga tiga pasang baju itu. Cyntia merasa bingung dengan kelakukan Aris."Lah kenapa diambil lagi? dan juga ba
Read more
DMCA.com Protection Status