Share

Bab 65

Author: Kak MungiL
last update Last Updated: 2022-11-25 16:08:55

Di hari yang masih pagi, bahkan matahari masih enggan menampakkan sinarnya, Denan sudah melajukan langkahnya di koridor rumah sakit. Suasana rumah sakit yang masih sedikit sunyi membuat derap langkah Denan terdengar jelas menggema di penjuru ruangan.

"Udah bangun?" ucapnya pada Flara yang sedang duduk bersandar pada bantal dengan ponsel di tangannya.

Flara sedikit terkejut, ia menoleh ke dinding di mana ada jam yang terpasang di sana. masih jam setengah enam dan Denan sudah sampai di sini, begitulah batin Flara.

"Aku ada bubur buat kamu. Makan, mumpung masih hangat."

"Ini masih terlalu pagi untuk makan."

"Memang kenapa? Kamu makan nggak buat diri kami sendiri. Nanti setelah makan aku bawa jalan-jalan ke taman rumah sakit. Masih pagi, udara masih segar."

Flara dengan semangat empat lima merebut kotak foam yang berisi bubur ayam beserta kerupuknya. Memakan dengan lahap dan nikmat. Bukan karena lapar. Ia ingin segera keluar dari ruangan terkutuk ini untuk menghirup udara yang lebih se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 66

    "Zaki."Flara mengerutkan kening tipis, apa yang media beritakan mengenai Zaki jika Denan saja belum membuat kegaduhan. Itulah setidaknya yang ada dalam pikiran Flara. "Bukannya kamu belum melakukan apa-apa?" tanya Flara setelah beberapa detik terdiam. "Memang belum. Aku belum melakukan apa yang kamu minta, tapi ternyata Tuhan sudah berkehendak lain. Tuhan selalu adil, Fla. Zaki mungkin memang tidak punya salah denganku. Tapi dia punya dosa pada wanita yang begitu mencintainya. Karma dibayar kontan.""Jangan bertele-tele Denan, berita apa?" desak Flara tak sabar. "Zaki kehilangan rumah karena wanita simpanannya.""Apa, kok bisa? Maksud kamu Rania.""Memang siapa lagi wanita simpanan Zaki selain Rania?""Tapi gimana ceritanya? Yang jelas dong, Den. Aku nggak ngerti." "Rania membawa kabur surat sertifikat rumah milik Zaki, lalu dia jual dan dia kabur ke luar negeri. Tadi memang sempat Rania bilang ke aku kalau dia itu mau ke luar negeri. Katanya, sih mau liburan, ya aku yang nggak m

    Last Updated : 2022-11-25
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 67

    Di hari yang menjelang sore, Flara diizinkan pulang karena kondisinya yang sudah membaik. Kedua manusia yang nampak sebagai sepasang suami istri itu berjalan beriringan. Langkah demi langkah yang mereka ciptakan membawa mereka meninggalkan bangunan bercat putih yang dipenuhi oleh orang tak sehat. Baru saja menapakkan kaki di pelataran rumah sakit langkah mereka terhenti karena berpapasan dengan Zaki. Hal yang sejak kemarin benar-benar dihindari oleh Denan kini malah terjadi di depan matanya. Sial! Otak Denan saat ini sedang sedikit waras, ia ingin sekali menggeret Flara dari hadapan manusia yang sebenarnya sama-sama menjadi korban dari kelakuan ayahnya. Namun, otaknya yang masih ada kewarasan membuatnya urung melakukan niatnya itu. Meskipun ada kebencian di dirinya, ia tidak bisa memungkiri bahwa mereka berdua masih ada hubungan suami istri. Lain halnya jika Flara yang meminta untuk pergi, maka dengan senang hati ia akan menggeret wanita itu menjauh dari suaminya. Selama Flara nam

    Last Updated : 2022-11-26
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 68

    Cerai? Tak pernah satu kata itu terlintas sekalipun di kepala Zaki. Bahkan di saat rumah tangganya sedang diambang kehancuran dari awal, ia tak pernah bepikir ke arah sana. Namun, hari ini benar-benar sakit hatinya terasa benar-benar nyata. Sungguh tak ada obat rasanya. Rania yang kabur bersama dengan harta dan juga janin yang ada dalam kandungannya, Flara yang sepertinya sudah bulat dengan keputusannya untuk menjalani hidup masing-masing, masa depan yang entah bagaimana nanti.Memikirkan hal-hal itu membuat Zaki semakin pening. Ia pesimis bisa melanjutkan hidup dengan setitik kebahagiaan di sana. Di bawah langit senja, Zaki menatap pepohonan yang meliuk-liukkan daunnya, mematahkan beberapa ranting karena tiupan yang sedikit kencang. Jika ia boleh diibaratkan, ia adalah ranting yang patah oleh angin itu, sudah patah, di injak-injak dan tak di anggap pula kehadirannya. "Eh ini, kan anaknya Pak Burhan si pengacara kondang yang juga mengikuti jejak ayahnya yang punya simpanan. Benar k

    Last Updated : 2022-11-26
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 69

    Denan memperhatikan berita yang ada di televisi. Berita yang mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Rania terjatuh di lautan. Wanita itu sempat memposting foto dirinya yang berdiri tak jauh dari pesawat yang akan ditumpangi. Dari postingan itulah Denan tahu pesawat yang saat ini diberitakan jatuh adalah pesawat yang ditumpangi oleh Rania. "Astagaa, Rania.""Rania kenapa?""Ibu, kemarin Rania sempat bilang ke aku kalau dia mau ke luar negeri. Katanya mau liburan dan tadi pagi aku melihat foto dia di sosial media. Dia foto nggak jauh dari pesawat yang dikabarkan jatuh ini, Bu," terang denan menggebu. Denan merogoh ponsel yang berada di saku celana. Ia ingin memastikan apakah pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang ditumpangi Rania. Mudah-mudahan saja wanita itu hanya selfie di dekat pesawat itu, tapi tidak menumpang pesawat yang hilang di perairan Indonesia itu. "Kamu kenapa panik begitu sih? Belum tentu juga dia naik pesawat itu. Selfie dengan menunjukkan pesawat Elang Ai

    Last Updated : 2022-11-27
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 70

    Keesokan harinya, Denan berangkat ke kantor seperti biasa. Tidak langsung ke kantor, tapi ia melipir terlebih dahulu ke bandara. Ia harus mencari tahu apakah Rania menjadi daftar penumpang di pesawat Elang Air. Harapan tinggal harapan, jawaban yang ia dengar dari pekerja bandara membuat lututnya lemas. Sarapan yang ia paksa untuk masuk ke dalam perutnya seakan tak bisa dijadikan tenaga. Denan meletakkan kepalanya di setir bundar mobilnya. Seakan jika ia melakukan itu kesedihan hatinya akan hilang dengan sendirinya, padahal selama apapun ia meletakkan kepalanya, beban dan rasa bersalah yang sudah memenuhi setiap rongga tubuhnya tidak akan menguap begitu saja. "Ya Tuhan, gue ngirim sahabat gue sendiri ke alam baka. Sorry banget, Ran. Kalau gue tahu bakal ada kejadian ini gue nggak akan nyuruh ke luar negeri. Kenapa harus Rania yang Kau ambil? Kenapa tidak manusia jahat bernama Burhan dan Lusi, Tuhan. Kehadiran mereka hanya menambah daftar sampah masyarakat," erang Denan frustasi. Be

    Last Updated : 2022-11-27
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 71

    "Ayah kamu, Fla. Ayah ninggalin Ibu." Kalimat pertama yang keluar dari mulut Bu Nia."Ibu, Ayah nggak ninggalin kita, dia ada sama kita di sini, Bu. Di hati kita. Hanya doa yang dibutuhkan Ayah, Bu," ujar Flara melonggarkan pelukannya. "Bagaimana kabar kamu? Sehat, kan?" tanya bu Nia mengelus perut sang anak."Sehat, Bu. Aku sangat sehat. Aku mau nanti pas melahirkan ditemani sama Ibu. Jadi Ibu juga harus cepat sehat. Begitu banyak yang terjadi ketika Ibu di sini. Aku menghadapinya sendirian, Bu. Meskipun ada Denan yang selalu ada buat aku, aku merasa sendirian.""Bu Nia sebenarnya sudah sehat dari beberapa minggu yang lalu. Psikisnya sudah kembali normal, hanya saja beliau memang tak mau pulang jika bukan anaknya sendiri yang datang. Beliau juga melarang saya untuk menghubungi, Mbak."Datanglah dokter muda yang mengenali Flara melalui Denan. Wanita itu ikut duduk di samping Bu Nia dengan senyum ramahnya. Ia menjelaskan progres kesembuhan Bu Nia yang tidak gampang dan perlu usaha eks

    Last Updated : 2022-11-29
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 72

    Semakin hari media semakin gencar memberitakan Pak Burhan dan Zaki. Di tambah lagi issue mengenai Bu Lisa ternyata juga terdengar awak media. Satu keluarga itu semakin tak punya muka. Mereka bahkan tak ada nyali meskipun hanya untuk keluar rumah. Bu Lisa yang bekerja di lembaga perlindungan perempuan akhirnya dipecat secara tidak hormat karena issue yang beredar luas di masyarakat. Tidak hanya diceritakan di mana-mana satu keluarga yang terkenal kaya raya dan baik itu sekarang juga dijauhi oleh semua orang dan juga tetangga sekitar perumahannya. "Sialan! Kita harus bagaimana untuk menghadapi dunia ini?" "Baru tahu rasanya kamu sekarang! terus saja berulah seenaknya, sekarang tanggung apa yang sudah kamu perbuat. Kamu keluar dan hadapi mereka!" cerca Bu Lisa. "Ini bukan hanya salahku saja. Tapi salah kamu juga. Kita berbuat kesalahan bersama, ya kita hari bersama lah.""Tapi ini semua terjadi akarnya karena perbuatan kamu. Mana ada aku akan membunuh orang kalau kamu nggak mendua.

    Last Updated : 2022-11-29
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 73

    "Apa? Kamu mau balik ke rumah kamu? Kenapa nggak ibu kamu ke sini aja, Fla? Kan dekat dengan rumah sakit," protes Denan ketika Flara menyampaikan niatnya. "Ibu nggak mau, Den. Biar bagaimapun aku ini masih anak Ibu. Aku cuman mau sama Ibu. Jangan halangi aku."Berat begitu Denan untuk jauh dari wanita itu. Entah mengapa ia merasakan firasat buruk dengan kepegian Flara dari rumahnya. "Fla, kamu sampai sekrang belum jawab pertanyaan aku mengenai perasaan aku, kamu mau nikah sama aku setelah kamu resmi bercerai dengan Zaki, kan?""Aku belum memikirkan ke arah sana, Denan. Aku sudah pusing dengan hidupku, jngan tambah lagi dengan pernyataanmu itu. Akan aku jawab jika memang aku sudah siap. Aku hanya ingin sendiri entah sampai kapan. Cinta buat aku menyakitkan, aku masih belum bisa menyembuhkan rasa sakit yang diakibatkan oleh cinta. Dua kali aku jatuh cinta dan mencintai seseorang, dua kali pula aku di sakiti karena mereka. Biarkan aku istirahat."Denan merasa tercubit saat Flara mengat

    Last Updated : 2022-11-30

Latest chapter

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 90

    Mendengar teriakan Zaki refleks Denan berlari ke arah kamar mandi, ia meninggalkan ibunya yang juga sama terkejutnya. Namun beliau tak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kedua anaknya, karena jangankan ikut mereka melihat apa yang terjadi, membawa kursi rodanya untuk maju saja beliau tak bisa melakukannya."Ada apa, Ki?" Mata Denan teralihkan pada sang Ayah yang sudah tergelak di lantai. "Kenapa diam saja? Siapkan mobil kita bawa ke rumah sakit biar aku yang bawa." Denan masuk ke kamar mandi dan mengangkat tubuh kurus Pak Burhan.Tak pernah ia sangka atau bahkan terbesit di kepalanya jika ia akan menggotong tubuh Pak Burhan dengan rasa khawatir yang seperti sekarang ini."Astaga, apa yang terjadi dengan ayahmu?"Denan tak sempat menjawab, ia harus cepat membawa ayahnya ke mobil untuk ia bawa ke rumah sakit."Aku bawa Ibu bentar." Denan kembali berlari ke dalam rumah setelah meletakkan ayahnya ke kursi penumpang bagian depan.Zaki memberanikan diri untuk mengecek nadi ayahnya. Sung

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 89

    "Haruskah aku berdamai denganmu? Aku merasa ibuku bahagia saat mengajakku ke sini. Senyum yang puluhan tahun hilang akhirnya sering aku lihat belakangan ini. Ibu juga nggak pernah marah-marah ke aku hanya karena aku memaksakan diri untuk berbuat baik ke kalian. Mungkin saatnya aku membuka lembaran baru.""Dengan cara?""Mengubah Denan yang dulu. Yah, meskipun jujur saja aku berat melakukannya, aku akan lakukan demi Ibu. Hanya itu yang dia minta ke aku.""Kau masih berat memberi maaf pada Ayah?"Denan mengangguk. "Banyak hal menyakitkan yang aku lalui, aku berjuang sendirian untuk buat aku sembuh, aku punya orang tua lengkap, tapi rasanya tidak punya orang tua. Apa yang dilakukan Pak Burhan seakan membuat lukaku abadi. Tapi mau bagaimana lagi? Ibuku menuntutku untuk berlapang dada memberikan maaf, jadi meskipun lukaku akan menganga selamanya aku akan berusaha untuk lupa.""Lalu bagaimana denganku?""Sebenarnya aku masih sakit karena kau menikahi Flara, tapi, ya sudahlah lupakan saja. K

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 88

    "Iya, aku ini memang mengharapkan maaf Denan, tapi jika memang kesalahan dan dosa aku terlalu besar baginya. Aku tidak akan mengharapkan itu lagi, yang penting Denan mau ketemu aku, itu sudah cukup." Pak Burhan menatap dalam anak keduanya itu. "Denan, tidak apa-apa kamu tidak menganggap Ayah adalah ayahmu, tapi setidaknya biarkan Ayah menjadi teman. Atau perlakukan Ayah seperti orang asing. Setidaknya, kamu pasti memanusiakan orang asing."Saking putus asanya Pak Burhan, beliau sampai rela dianggap orang asing agar Denan bisa bicara dengan ramah padanya. "Anak didikan Ibu pasti baik dan tidak akan membiarkan orang tuanya memohon secara terus menerus." Bu Salma mengatakan itu dengan penuh penekan sama tatapan yang menusuk. Denan sampai sedikit gugup melihat tatapan ibunya yang lain dari biasanya. Sepertinya Bu Salma benar-benar sudah tidak bisa memberikan toleransi pada sang anak. Akhirnya Denan memaksakan diri untuk berperilaku dan bersikap baik pada ayahnya. Dan keterpaksaan itu

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 87

    "Kalau kamu nggak dianggap anak, kamu nggak akan bisa ketemu sama Ayah sekarang, kamu sudah di buang dan nggak akan tahu, kenal, apalagi ketemu sama Ayah. Nyatanya sekarang kamu masih bisa hidup sehat dan bebas ketemu sama ayah. Diakui, dianggap itu bukan hanya perkara kamu diperkenalkan sama publik atas semua orang, Den. Dengan membetikan kehidupan yang layak juga termasuk diakui." Zaki nampak lebih dewasa setelah setelah Roda Kehidupan membuatnya jungkir balik. "Nggk usah banyak komentar, nggak usah ngajarin aku kalau kau tidak pernah jadi aku.""Aku memang tidak pernah menjadi kamu. Tapi aku sekarang merasakan hal yang sama sakitnya seperti kamu meskipun dalam versi yang berbeda. Ayolah Denan, kita ini sama-sama saling tersakiti karena seseorang. Tapi tidak perlu kita bawa rasa sakit itu sampai ke masa depan, karena itu akan menggerogoti kebaikan dan hati kita sendiri.""Ibu bangga sama kamu, Zaki. kamu bisa berpikiran sepositif itu dengan kondisi kamu yang sekarang. Ibu bangga sa

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 86

    "Kamu berskiap begini bisa membuat Ibu sehat memang?""Ya nggak juga, orang kayak gitu nggak pantas dimaafkan, Ibu. Kesalahannya udah berkerak.""Denan, Ibu kasih tahu, ya. Kamu udah terlalu lama tenggelam, Nak. Ayo kita buka lembaran baru sama Ibu. Kita damai dengan masa lalu. Ibu benar-benar akan merasa tenag dan damai kalau kamu mau dengerin kata Ibu. Pelan-pelan, Nak. Yang jadi korban nggak hanya kamu, Zaki juga. Setidaknya kamu damai sama adik kamu, Nak. Kalian saudara, kalau Ibu sama Ayah udah nggak ada, kalian harusnya saling jaga. Tidak bermusuhan seperti ini. Kamu hanya punya Zaki, begitu pula sebaliknya. Zaki malah hancur karirnya, kamu pun tahu. Sekarang dia jadi kerja apa adanya, kan? Dia jadi t8oang punggung untuk ayahnya yang sering sakit. Sedangkan kamu, kamu masih bisa bekerja dengan baik, tenang, kamu nggak perlu besok mikir mau makan apa, tidur nyenyak atau tidak, nggak pernah kesusahan. Kesusahan kita sudah berakhir di masa lalu. Sekarang mereka menerima karma dari

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 85

    "Salma, kamu datang?" tanya Pak Burhan seakan tak percaya dengan apa yang beliau lihat. Zaki mendorong kursi roda Bu Salma agar lebih dekat dengan ayahnya. "Aku tinggal dulu, ya. Ada urusan sebentar." Zaki sengaja memberikan waktu pada mereka untuk bicara dari hati ke hati. Biar bagaimanapun status mereka masih suami istri meski tidak diakui negara."Bagaimana kabarmu?" Pak Burhan yang bertanya. "Alhamdulillah, baik. Aku dengar kamu sering sakit. Apa ada yang kamu pikirkan?""Tentu saja ada, banyak malah. Sejak kehidupan aku berantakan aku terpikir bahwa ini adalah hasil dari apa yang aku perbuat selama ini. Mumpung diberi kesempatan, aku ingin meminta maaf padamu dan Denan. Ngomong-ngomong ke mana dia? Tidak ikut denganmu? Dia belum mau menemui aku?""Kamu tahu sendir, kan Denan seperti apa anaknya? Dia yang keras kepala. Mana mungkin bisa memaafkan seseorang dengan begitu mudahnya. Kalau dia bisa memaafkan orang dengan mudah, hal yang terjadi akhir-akhir ini tidak akan pernah te

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 84

    "Denan, kalau kamu tidak mau melakukannya demi Ayah, setidaknya lakukan ini demi Ibu. Penyesalan akan selalu datang terlambat, Ibu mohon sekali aja kamu temui Ayah. Kasih tahu kalau kamu maafin dia, setelah itu kamu boleh nggak ketemu sama dia lagi. Ibu janji nggak akan minta kamu untuk ketemu sama dia lagi setelah ini.""Kalau mau ke sana aku antar, tapi aku nggak mau nemuin." Denan lalu kembali keluar rumah. Padahal baru saja ia sampai di rumah setelah dari rumah Flara, namun hatinya yang suntuk membuatnya kembali keluar. Bu Salma menghela nafas panjang. Sudah menjadi kebiasaan Denan jika ia suntuk dengan keadaan, ia pasti akan keluar rumah melampiaskannya entah pergi ke mana. Selama ini Bu Salma tidak pernah tahu. "Itulah yang tidak Ibu sukai dari anak Ibu. Kalau keadaan nggak cocok sama hatinya ya itu, langsung pergi. Nanti pulang tengah malam, nggak tahu pergi ke mana. Tapi kamu nggak usah khawatir, Ibu secepatnya akan ke sana. Kalau Denan nggak mau, Ibu dulu yang akan ke sana.

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 83

    Zaki menghabiskan waktu dengan Brianna selama satu jam lamanya. Karena mengingat bahwa ia keluar rumah bukan hanya untuk menemui anaknya. Ia juga harus menemui Bu Salma dan Denan untuk bertemu dengan ayahnya yang sedang lemah tak berdaya berada di rumah sakit. Hati dan hidup Zaki sebenarnya sudah hancur, ia sudah tidak tahu tujuannya untuk hidup itu sendiri apa, untuk siapa. Zaki benar-benar berada di posisi yang ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dengan kata-kata. Namun Zaki berusaha untuk kuat, tegar, dan menampakkan wajah yang seakan hidupnya tidak ada beban. Ia harus tetap memakai topeng ketika berada di luar rumah. Ia tidak mau menunjukkan pada dunia bahwa ia sebenarnya sudah menjadi kepingan. Biarkan dirinya sendiri saja yang tahu betapa hancurnya seluruh kehidupan dan hatinya. Berangkat dari rumah Flara menuju rumah Bu Salma hanya memakan waktu sekitar lima belas menit saja. Zaki dengan mantap berjalan menuju rumah minimalis berlantai dua. Pintu terbuka beg

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 82

    "Jadi yang selama ini yang aku lakukan tidak berarti untukmu?" "Aku nggak bilang begitu, Denan. Justru karena pengorbanan dan apa yang sudah kamu lakukan itu sangat berarti untukku. Itu sebabnya aku menjadikan kamu sebagai sahabatku. Aku ingin kita ini bisa bersama tanpa harus terikat dengan hubungan suami istri. Kalau kita bisa dekat dengan cara seperti itu, kenapa kita harus menikah? Sungguh, akan sama tidak baik untuk ke depannya kalau aku memilih kamu menjadi suamiku atau mempertahankan Zaki sebagai suamiku. Yang pertama kalian berdua pernah singgah di hidupku dan menyakitiku, meskipun kalian berdua sama-sama berubah dan berusaha untuk menjadi lebih baik, bukan berarti aku harus menerima kalian menjadi pasangan hidup, kan? Dan alasan ke dua. Aku nggak mau membuat hubungan kalian akan semakin berantakan. Okelah nggak apa-apa lah kalau kamu nggak mau damai sama Zaki. itu urusan kalian, tapi aku tidak mau kalau aku milih di antara kalian dan justru kalian akan semakin mengibarkan b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status