Share

Bab 69

Penulis: Kak MungiL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-27 12:41:10

Denan memperhatikan berita yang ada di televisi. Berita yang mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Rania terjatuh di lautan. Wanita itu sempat memposting foto dirinya yang berdiri tak jauh dari pesawat yang akan ditumpangi. Dari postingan itulah Denan tahu pesawat yang saat ini diberitakan jatuh adalah pesawat yang ditumpangi oleh Rania.

"Astagaa, Rania."

"Rania kenapa?"

"Ibu, kemarin Rania sempat bilang ke aku kalau dia mau ke luar negeri. Katanya mau liburan dan tadi pagi aku melihat foto dia di sosial media. Dia foto nggak jauh dari pesawat yang dikabarkan jatuh ini, Bu," terang denan menggebu.

Denan merogoh ponsel yang berada di saku celana. Ia ingin memastikan apakah pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang ditumpangi Rania. Mudah-mudahan saja wanita itu hanya selfie di dekat pesawat itu, tapi tidak menumpang pesawat yang hilang di perairan Indonesia itu.

"Kamu kenapa panik begitu sih? Belum tentu juga dia naik pesawat itu. Selfie dengan menunjukkan pesawat Elang Ai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 70

    Keesokan harinya, Denan berangkat ke kantor seperti biasa. Tidak langsung ke kantor, tapi ia melipir terlebih dahulu ke bandara. Ia harus mencari tahu apakah Rania menjadi daftar penumpang di pesawat Elang Air. Harapan tinggal harapan, jawaban yang ia dengar dari pekerja bandara membuat lututnya lemas. Sarapan yang ia paksa untuk masuk ke dalam perutnya seakan tak bisa dijadikan tenaga. Denan meletakkan kepalanya di setir bundar mobilnya. Seakan jika ia melakukan itu kesedihan hatinya akan hilang dengan sendirinya, padahal selama apapun ia meletakkan kepalanya, beban dan rasa bersalah yang sudah memenuhi setiap rongga tubuhnya tidak akan menguap begitu saja. "Ya Tuhan, gue ngirim sahabat gue sendiri ke alam baka. Sorry banget, Ran. Kalau gue tahu bakal ada kejadian ini gue nggak akan nyuruh ke luar negeri. Kenapa harus Rania yang Kau ambil? Kenapa tidak manusia jahat bernama Burhan dan Lusi, Tuhan. Kehadiran mereka hanya menambah daftar sampah masyarakat," erang Denan frustasi. Be

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 71

    "Ayah kamu, Fla. Ayah ninggalin Ibu." Kalimat pertama yang keluar dari mulut Bu Nia."Ibu, Ayah nggak ninggalin kita, dia ada sama kita di sini, Bu. Di hati kita. Hanya doa yang dibutuhkan Ayah, Bu," ujar Flara melonggarkan pelukannya. "Bagaimana kabar kamu? Sehat, kan?" tanya bu Nia mengelus perut sang anak."Sehat, Bu. Aku sangat sehat. Aku mau nanti pas melahirkan ditemani sama Ibu. Jadi Ibu juga harus cepat sehat. Begitu banyak yang terjadi ketika Ibu di sini. Aku menghadapinya sendirian, Bu. Meskipun ada Denan yang selalu ada buat aku, aku merasa sendirian.""Bu Nia sebenarnya sudah sehat dari beberapa minggu yang lalu. Psikisnya sudah kembali normal, hanya saja beliau memang tak mau pulang jika bukan anaknya sendiri yang datang. Beliau juga melarang saya untuk menghubungi, Mbak."Datanglah dokter muda yang mengenali Flara melalui Denan. Wanita itu ikut duduk di samping Bu Nia dengan senyum ramahnya. Ia menjelaskan progres kesembuhan Bu Nia yang tidak gampang dan perlu usaha eks

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 72

    Semakin hari media semakin gencar memberitakan Pak Burhan dan Zaki. Di tambah lagi issue mengenai Bu Lisa ternyata juga terdengar awak media. Satu keluarga itu semakin tak punya muka. Mereka bahkan tak ada nyali meskipun hanya untuk keluar rumah. Bu Lisa yang bekerja di lembaga perlindungan perempuan akhirnya dipecat secara tidak hormat karena issue yang beredar luas di masyarakat. Tidak hanya diceritakan di mana-mana satu keluarga yang terkenal kaya raya dan baik itu sekarang juga dijauhi oleh semua orang dan juga tetangga sekitar perumahannya. "Sialan! Kita harus bagaimana untuk menghadapi dunia ini?" "Baru tahu rasanya kamu sekarang! terus saja berulah seenaknya, sekarang tanggung apa yang sudah kamu perbuat. Kamu keluar dan hadapi mereka!" cerca Bu Lisa. "Ini bukan hanya salahku saja. Tapi salah kamu juga. Kita berbuat kesalahan bersama, ya kita hari bersama lah.""Tapi ini semua terjadi akarnya karena perbuatan kamu. Mana ada aku akan membunuh orang kalau kamu nggak mendua.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 73

    "Apa? Kamu mau balik ke rumah kamu? Kenapa nggak ibu kamu ke sini aja, Fla? Kan dekat dengan rumah sakit," protes Denan ketika Flara menyampaikan niatnya. "Ibu nggak mau, Den. Biar bagaimapun aku ini masih anak Ibu. Aku cuman mau sama Ibu. Jangan halangi aku."Berat begitu Denan untuk jauh dari wanita itu. Entah mengapa ia merasakan firasat buruk dengan kepegian Flara dari rumahnya. "Fla, kamu sampai sekrang belum jawab pertanyaan aku mengenai perasaan aku, kamu mau nikah sama aku setelah kamu resmi bercerai dengan Zaki, kan?""Aku belum memikirkan ke arah sana, Denan. Aku sudah pusing dengan hidupku, jngan tambah lagi dengan pernyataanmu itu. Akan aku jawab jika memang aku sudah siap. Aku hanya ingin sendiri entah sampai kapan. Cinta buat aku menyakitkan, aku masih belum bisa menyembuhkan rasa sakit yang diakibatkan oleh cinta. Dua kali aku jatuh cinta dan mencintai seseorang, dua kali pula aku di sakiti karena mereka. Biarkan aku istirahat."Denan merasa tercubit saat Flara mengat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 74

    Beberapa minggu setelah kejadian perkumpulan wartawan di rumah Pak Burhan. Pria itu kembali dihadapkan kenyataan bahwa istrinya itu harus menerima hukuman karena sudah mencoba untuk melakukan perencanaan pembunuhan terhadap seseorang. Di sidang terakhir itu Denan beserta ibunya juga turut hadir dalam persidangan. Tidak ada orang yang tahu betapa senangnya Denan hari ini, mendengar wanita yang sudah mencelakai ibunya mendapat hukuman mati sungguh hari ini adalah hari yang tak akan pernah Denan lupakan. Bu Lusi terus meraung memohon kepada Denan dan juga ibunya agar bisa membantu meringankan hukumannya. Setidaknya jangan hukuman mati itulah yang diinginkan Bu Lisa satu-satunya saat ini. "Salma aku mohon maafkan aku Salma. Tolong jangan rampas kehidupan aku. Aku mohon bantu aku. Lihatlah anak-anakku suamiku, mereka masih butuh aku."Entah berapa lama Bu Lusi duduk bersimpuh di depan kursi roda Bu Salma. Wanita yang duduk di kursi roda itu hanya menatap iba wanita yang berlutut di baw

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 75

    Pak Burhan dan kedua anaknya berjalan beriringan menuju keluar ruang sidang. Mata Zaki menangkap sosok Denan dan Bu Salma yang masih berada di halaman kantor persidangan. "Yah, Kak. Kalian pulang duluan aja, ya. Aku menyelesaikan urusan sebentar. Bentar aja, kok." "Urusan apa?" tanya Zea, Kakak kandung Zaki yang tinggal di luar negeri bersama suaminya. "Urusan pribadi aja kok Kak.""Ya udah jangan lama-lama, ya. Ayah masih butuh kita.""Pasti."Pria itu mengundurkan diri dari ayah dan kakaknya setelah mendapat izin. Dengan langkah segera, ia mengejar Denan bersama ibunya yang duduk dengan tenang di kursi roda. Mungkin dari luar nampak tenang, tapi tidak ada yang tahu bagaimana perasaan wanita itu sekarang. "Denan, Bu Salma. Tunggu!" teriak Zaki begitu jarak mereka dekat. Refleks Denan menghentikan langkahnya. Tanpa menoleh ke belakang pun, ia tahu siapa pemilik suara yang baru saja memanggilnya. "Bisa kita bicara sebentar?""Apa lagi? Apa yang mau dibicarakan? Kenapa kalian tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 76

    "Denan, bukankah apa yang kamu inginkan sekarang sudah tercapai? Ibuku sudah dihukum karena kejahatannya. Apa yang membuatmu sangat membenciku? Kita ini sama-sama nggak tahu apa-apa, jadi kenapa kita harus bermusuhan seperti ini?""Siapa bilang keinginan aku sudah tercapai? Belum seluruhnya, Zaki. Kau tahu kenapa aku benci padamu? Kau menyia-nyiakan istri dan juga anakmu. Kau tidak percaya padaku maupun Flara bahwa kami tidak melakukan apapun malam itu. Kau tetap saja melakukan hal yang kau inginkan, sesuka hatimu kau menyakiti istrimu. Ke mana kau saat ibunya membutuhkan pengobatan, di mana pedulimu? Kau malah sibuk menghabiskan waktu dengan Rania."Zaki akui, ia salah dalam hal itu. Ia terlalu mengedepankan emosinya dibandingkan perasaannya. Ia tak peka terhadap lingkungan dan apa yang terjadi disekitarnya. Ia sadar ia salah, tapi bukan berarti yang dilakukan Denan juga benar, kan? "Untuk masalah itu memang rumit, Denan. Karena semua yang terjadi di masa lalu hingga sekarang saling

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 77

    Zaki akhirnya pulang dengan tangan dan harapan hampa. Permintaan maaf dan penyesalan yang ia bawa tidak ada artinya bagi wanita yang masih menjadi istrinya. Seandainya saja ia tidak menjalin hubungan dengan Rania, mungkin semua akan baik-baik saja, setidaknya ada maaf dan kesempatan untuk kembali merajut asa. Tapi semua sudah terjadi, mau di sesalkan seperti apa ia merasa semua keadaan sudah tak bisa kembali seperti dulu lagi. Malam yang sebelumnya terasa biasa saja bagi Zaki, tiba-tiba saja turun rintik hujan seakan langit sedang berkabung untuknya. Di tengah perjalanan yang dirasa panjang untuknya, Zaki merasa mobilnya tidak enak untuk dikendarai, seperti ada sesuatu yang sedang bermasalah. Akhirnya ia menepikan mobilnya untuk melihat apa yang terjadi. Pria itu turun di tengah rintik hujan yang mulai bertambah banyak. Ia membiarkan dirinya basah seakan ia tak peduli lagi dengan dirinya sendiri. "Astaga, penderitaanku rupanya belum lengkap." Zaki bergumam seraya menuju bagasi mobi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08

Bab terbaru

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 90

    Mendengar teriakan Zaki refleks Denan berlari ke arah kamar mandi, ia meninggalkan ibunya yang juga sama terkejutnya. Namun beliau tak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kedua anaknya, karena jangankan ikut mereka melihat apa yang terjadi, membawa kursi rodanya untuk maju saja beliau tak bisa melakukannya."Ada apa, Ki?" Mata Denan teralihkan pada sang Ayah yang sudah tergelak di lantai. "Kenapa diam saja? Siapkan mobil kita bawa ke rumah sakit biar aku yang bawa." Denan masuk ke kamar mandi dan mengangkat tubuh kurus Pak Burhan.Tak pernah ia sangka atau bahkan terbesit di kepalanya jika ia akan menggotong tubuh Pak Burhan dengan rasa khawatir yang seperti sekarang ini."Astaga, apa yang terjadi dengan ayahmu?"Denan tak sempat menjawab, ia harus cepat membawa ayahnya ke mobil untuk ia bawa ke rumah sakit."Aku bawa Ibu bentar." Denan kembali berlari ke dalam rumah setelah meletakkan ayahnya ke kursi penumpang bagian depan.Zaki memberanikan diri untuk mengecek nadi ayahnya. Sung

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 89

    "Haruskah aku berdamai denganmu? Aku merasa ibuku bahagia saat mengajakku ke sini. Senyum yang puluhan tahun hilang akhirnya sering aku lihat belakangan ini. Ibu juga nggak pernah marah-marah ke aku hanya karena aku memaksakan diri untuk berbuat baik ke kalian. Mungkin saatnya aku membuka lembaran baru.""Dengan cara?""Mengubah Denan yang dulu. Yah, meskipun jujur saja aku berat melakukannya, aku akan lakukan demi Ibu. Hanya itu yang dia minta ke aku.""Kau masih berat memberi maaf pada Ayah?"Denan mengangguk. "Banyak hal menyakitkan yang aku lalui, aku berjuang sendirian untuk buat aku sembuh, aku punya orang tua lengkap, tapi rasanya tidak punya orang tua. Apa yang dilakukan Pak Burhan seakan membuat lukaku abadi. Tapi mau bagaimana lagi? Ibuku menuntutku untuk berlapang dada memberikan maaf, jadi meskipun lukaku akan menganga selamanya aku akan berusaha untuk lupa.""Lalu bagaimana denganku?""Sebenarnya aku masih sakit karena kau menikahi Flara, tapi, ya sudahlah lupakan saja. K

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 88

    "Iya, aku ini memang mengharapkan maaf Denan, tapi jika memang kesalahan dan dosa aku terlalu besar baginya. Aku tidak akan mengharapkan itu lagi, yang penting Denan mau ketemu aku, itu sudah cukup." Pak Burhan menatap dalam anak keduanya itu. "Denan, tidak apa-apa kamu tidak menganggap Ayah adalah ayahmu, tapi setidaknya biarkan Ayah menjadi teman. Atau perlakukan Ayah seperti orang asing. Setidaknya, kamu pasti memanusiakan orang asing."Saking putus asanya Pak Burhan, beliau sampai rela dianggap orang asing agar Denan bisa bicara dengan ramah padanya. "Anak didikan Ibu pasti baik dan tidak akan membiarkan orang tuanya memohon secara terus menerus." Bu Salma mengatakan itu dengan penuh penekan sama tatapan yang menusuk. Denan sampai sedikit gugup melihat tatapan ibunya yang lain dari biasanya. Sepertinya Bu Salma benar-benar sudah tidak bisa memberikan toleransi pada sang anak. Akhirnya Denan memaksakan diri untuk berperilaku dan bersikap baik pada ayahnya. Dan keterpaksaan itu

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 87

    "Kalau kamu nggak dianggap anak, kamu nggak akan bisa ketemu sama Ayah sekarang, kamu sudah di buang dan nggak akan tahu, kenal, apalagi ketemu sama Ayah. Nyatanya sekarang kamu masih bisa hidup sehat dan bebas ketemu sama ayah. Diakui, dianggap itu bukan hanya perkara kamu diperkenalkan sama publik atas semua orang, Den. Dengan membetikan kehidupan yang layak juga termasuk diakui." Zaki nampak lebih dewasa setelah setelah Roda Kehidupan membuatnya jungkir balik. "Nggk usah banyak komentar, nggak usah ngajarin aku kalau kau tidak pernah jadi aku.""Aku memang tidak pernah menjadi kamu. Tapi aku sekarang merasakan hal yang sama sakitnya seperti kamu meskipun dalam versi yang berbeda. Ayolah Denan, kita ini sama-sama saling tersakiti karena seseorang. Tapi tidak perlu kita bawa rasa sakit itu sampai ke masa depan, karena itu akan menggerogoti kebaikan dan hati kita sendiri.""Ibu bangga sama kamu, Zaki. kamu bisa berpikiran sepositif itu dengan kondisi kamu yang sekarang. Ibu bangga sa

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 86

    "Kamu berskiap begini bisa membuat Ibu sehat memang?""Ya nggak juga, orang kayak gitu nggak pantas dimaafkan, Ibu. Kesalahannya udah berkerak.""Denan, Ibu kasih tahu, ya. Kamu udah terlalu lama tenggelam, Nak. Ayo kita buka lembaran baru sama Ibu. Kita damai dengan masa lalu. Ibu benar-benar akan merasa tenag dan damai kalau kamu mau dengerin kata Ibu. Pelan-pelan, Nak. Yang jadi korban nggak hanya kamu, Zaki juga. Setidaknya kamu damai sama adik kamu, Nak. Kalian saudara, kalau Ibu sama Ayah udah nggak ada, kalian harusnya saling jaga. Tidak bermusuhan seperti ini. Kamu hanya punya Zaki, begitu pula sebaliknya. Zaki malah hancur karirnya, kamu pun tahu. Sekarang dia jadi kerja apa adanya, kan? Dia jadi t8oang punggung untuk ayahnya yang sering sakit. Sedangkan kamu, kamu masih bisa bekerja dengan baik, tenang, kamu nggak perlu besok mikir mau makan apa, tidur nyenyak atau tidak, nggak pernah kesusahan. Kesusahan kita sudah berakhir di masa lalu. Sekarang mereka menerima karma dari

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 85

    "Salma, kamu datang?" tanya Pak Burhan seakan tak percaya dengan apa yang beliau lihat. Zaki mendorong kursi roda Bu Salma agar lebih dekat dengan ayahnya. "Aku tinggal dulu, ya. Ada urusan sebentar." Zaki sengaja memberikan waktu pada mereka untuk bicara dari hati ke hati. Biar bagaimanapun status mereka masih suami istri meski tidak diakui negara."Bagaimana kabarmu?" Pak Burhan yang bertanya. "Alhamdulillah, baik. Aku dengar kamu sering sakit. Apa ada yang kamu pikirkan?""Tentu saja ada, banyak malah. Sejak kehidupan aku berantakan aku terpikir bahwa ini adalah hasil dari apa yang aku perbuat selama ini. Mumpung diberi kesempatan, aku ingin meminta maaf padamu dan Denan. Ngomong-ngomong ke mana dia? Tidak ikut denganmu? Dia belum mau menemui aku?""Kamu tahu sendir, kan Denan seperti apa anaknya? Dia yang keras kepala. Mana mungkin bisa memaafkan seseorang dengan begitu mudahnya. Kalau dia bisa memaafkan orang dengan mudah, hal yang terjadi akhir-akhir ini tidak akan pernah te

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 84

    "Denan, kalau kamu tidak mau melakukannya demi Ayah, setidaknya lakukan ini demi Ibu. Penyesalan akan selalu datang terlambat, Ibu mohon sekali aja kamu temui Ayah. Kasih tahu kalau kamu maafin dia, setelah itu kamu boleh nggak ketemu sama dia lagi. Ibu janji nggak akan minta kamu untuk ketemu sama dia lagi setelah ini.""Kalau mau ke sana aku antar, tapi aku nggak mau nemuin." Denan lalu kembali keluar rumah. Padahal baru saja ia sampai di rumah setelah dari rumah Flara, namun hatinya yang suntuk membuatnya kembali keluar. Bu Salma menghela nafas panjang. Sudah menjadi kebiasaan Denan jika ia suntuk dengan keadaan, ia pasti akan keluar rumah melampiaskannya entah pergi ke mana. Selama ini Bu Salma tidak pernah tahu. "Itulah yang tidak Ibu sukai dari anak Ibu. Kalau keadaan nggak cocok sama hatinya ya itu, langsung pergi. Nanti pulang tengah malam, nggak tahu pergi ke mana. Tapi kamu nggak usah khawatir, Ibu secepatnya akan ke sana. Kalau Denan nggak mau, Ibu dulu yang akan ke sana.

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 83

    Zaki menghabiskan waktu dengan Brianna selama satu jam lamanya. Karena mengingat bahwa ia keluar rumah bukan hanya untuk menemui anaknya. Ia juga harus menemui Bu Salma dan Denan untuk bertemu dengan ayahnya yang sedang lemah tak berdaya berada di rumah sakit. Hati dan hidup Zaki sebenarnya sudah hancur, ia sudah tidak tahu tujuannya untuk hidup itu sendiri apa, untuk siapa. Zaki benar-benar berada di posisi yang ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dengan kata-kata. Namun Zaki berusaha untuk kuat, tegar, dan menampakkan wajah yang seakan hidupnya tidak ada beban. Ia harus tetap memakai topeng ketika berada di luar rumah. Ia tidak mau menunjukkan pada dunia bahwa ia sebenarnya sudah menjadi kepingan. Biarkan dirinya sendiri saja yang tahu betapa hancurnya seluruh kehidupan dan hatinya. Berangkat dari rumah Flara menuju rumah Bu Salma hanya memakan waktu sekitar lima belas menit saja. Zaki dengan mantap berjalan menuju rumah minimalis berlantai dua. Pintu terbuka beg

  • Gara-gara Jatah Mantan   Bab 82

    "Jadi yang selama ini yang aku lakukan tidak berarti untukmu?" "Aku nggak bilang begitu, Denan. Justru karena pengorbanan dan apa yang sudah kamu lakukan itu sangat berarti untukku. Itu sebabnya aku menjadikan kamu sebagai sahabatku. Aku ingin kita ini bisa bersama tanpa harus terikat dengan hubungan suami istri. Kalau kita bisa dekat dengan cara seperti itu, kenapa kita harus menikah? Sungguh, akan sama tidak baik untuk ke depannya kalau aku memilih kamu menjadi suamiku atau mempertahankan Zaki sebagai suamiku. Yang pertama kalian berdua pernah singgah di hidupku dan menyakitiku, meskipun kalian berdua sama-sama berubah dan berusaha untuk menjadi lebih baik, bukan berarti aku harus menerima kalian menjadi pasangan hidup, kan? Dan alasan ke dua. Aku nggak mau membuat hubungan kalian akan semakin berantakan. Okelah nggak apa-apa lah kalau kamu nggak mau damai sama Zaki. itu urusan kalian, tapi aku tidak mau kalau aku milih di antara kalian dan justru kalian akan semakin mengibarkan b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status