Share

CHAPTER 43: TEMAN MINUM

Setelah menegak beberapa gelas, suasana antara kami terasa lebih tenang dan santai. Aku pun meletakkan gelasku pelan lalu membuka mulut memulai pembicaraan

"apa Daepyonim (CEO) belum pernah mencoba ini sebelumnya?" Tanyaku ingin tahu.

Ni El menggeleng kecil sambil memutar pelan gelasnya "Eugene pernah mengajakku, tapi aku tidak ingin mencobanya..." jawabnya sambil tertawa kecil. Ia mengangkat gelasnya "aku tidak menyangka rasanya tidak seburuk itu," lanjutnya. Aku mengangguk kecil sambil melepaskan tawa singkat, aku tidak mengatakan apapun membuat suasana hening di antara kami. Aku melirik kecil ke arah Ni El canggung, membuat perasaan aneh menyerang hatiku, Ni El yang tampak menyadari lirikanku pun membuka mulutnya

"katakan saja! Aku tahu kau penasaran," sahutnya mengakapku.

Aku pun melepaskan tawa kecilku sambil mengusap leherku canggung "apa sangat terlihat?" Tanyaku malu.

Ni El mengangguk kecil "hmm, sangat!" Tekannya santai. Aku pun m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status