Di dalam kamar…
“Jadi apa yang mengganggu pikiran kamu?”“Bagaimana dengan Jill?” Claire balik bertanya.“Sejauh ini tidak ada masalah. Aku sudah mulai bisa menebak apa yang sedang direncanakan oleh Yosua terhadap perusahaan Edbert.”“Pasti Yosua hendak mengambil alih perusahaan Edbert tanpa sang empunya perusahaan menyadari rencana liciknya kan?”“Bagaimana kamu tau?” tanya Levin heran.“Mudah menebak hal seperti itu, Levin. Terlebih dari dulu aku sudah tau kalau Yosua memang pengusaha yang licik. Tapi kenapa Edbert tidak sadar kalau dirinya sedang dibodohi oleh besannya sendiri?” tanya Claire sambil menggeleng pelan.“Karena Edbert hanya berpikir mengenai suntikan dana yang akan dirinya terima. Sudah hampir dua tahun terakhir ini perusahaan Edbert berada dalam kesulitan, jadi mungkin hal itulah yang membuat Edbert tidak bisa berpikir jernih dan pada saat Yosua menawarkan kerjasama, bahkan suntikan dana yang tidak sedikit jumlahnya membuat Edbert nekat mSanggahan Jill membuat Gwen mengangguk, menyetujui. Memang, dipikirkan dari segi manapun, Revel adalah pengecualian! Jujur saja, awalnya Gwen tidak setuju jika Jill tetap berhubungan dengan Revel setelah menikah dengan Alvaro, karena tidak bisa dipungkiri itu disebut perselingkuhan kan? Tapi Gwen juga sadar kalau Jill hanya terpaksa menikah, jadi Gwen menutup mata dengan perselingkuhan yang terjadi secara terang-terangan di depan matanya! Bahkan bisa dibilang terkadang Gwen menjadi penghubung atau informan antara Revel dengan Jill! Anggap saja Gwen mendukung perselingkuhan Jill! “Iya emang, tadi kan gue juga bilangnya sebagian besar cowok, bukan semua cowok lho. Dan Revel itu hanya sedikit dari sekian banyak cowok yang bisa dipercaya. Kenapa? Karena dia udah bucin akut sama lo dari bocah!” beber Gwen yang terpaksa harus dibenarkan oleh Jill.“Jadi setelah tau itu Matthew, lo nggak mau respon sama sekali?”“Buat apa gue respon?”“Lo nggak usah bohong deh. G
Claire memberengut kesal. Hari ini Revel kembali dari Melbourne, tapi baru juga tiba di rumah beberapa menit, putra sulungnya itu sudah pergi lagi, hendak menemui Jill! Menyebalkan! Claire benar-benar dilupakan semenjak ada Jill! Padahal Claire yang mengeluarkan Revel dengan susah payah dari dalam perutnya. Dan Claire juga yang membesarkan Revel sampai putranya sebesar ini, tapi tetap saja Jill yang diutamakan! Dijadikan prioritas! Benar-benar menyebalkan! Persis seperti Levin yang sering membuat Claire kesal! Tidak heran saat Levin pulang kerja Claire langsung menyambutnya dengan cemberut. “Kenapa kamu cemberut seperti itu, Claire?” “Anak kamu nyebelin!” sembur Claire. Levin mendesah. Anak yang mana lagi? Kenapa kalau bagian yang menyebalkan selalu Levin yang kena? Memang apalagi yang diperbuat oleh anaknya? Dan bukankah anak Levin adalah anak Claire juga? Sejak dulu Levin hanya menabur benihnya di dalam rahim Claire seorang, tidak
Alvaro mengepalkan tangannya dengan erat, geram saat melihat apa yang tampak di depan matanya. Foto antara Jill dengan Revel. Tampak begitu dekat dan mesra! Sialan! Jadi selama ini Jill dan Revel masih berhubungan? Sudah berapa lama? Apakah sejak dulu mereka memang tidak pernah putus meski Jill sudah resmi menikah dengannya? Damn!Pantas saja Jill tidak ingin disentuh sama sekali olehnya! Ternyata karena wanita itu masih mencintai Revel! Brengsek! Tidak bisa dibiarkan. Jari Alvaro bergerak menggeser foto selanjutnya dan darahnya semakin terasa mendidih saat melihat Jill masuk ke dalam salah satu villa pribadi milik Revel, setelah mereka selesai makan malam di salah satu restoran yang berada di hotel ternama. ‘Apa yang mereka lakukan berdua di villa itu? Pertanyaan bodoh! Apa lagi kalau bukan bercinta, Alvaro!’ batin Alvaro menjawab pertanyaannya sendiri.Ya, dirinya adalah pria dewasa yang sudah pasti tau apa yang akan dilakukan oleh pria dan wanita jika hanya bera
Revel masih bergelung malas di atas ranjang dengan tubuh polos Jill yang berada di dalam pelukannya. Tidak peduli meski matahari sudah muncul sejak tadi. Tubuhnya masih terasa begitu lelah setelah bekerja keras semalam suntuk. Bekerja keras mengeksplor tubuh molek Jill yang benar-benar membuat Revel tidak bisa berhenti layaknya seorang maniak se-ks! Gila memang, tapi itulah kenyataannya. Semalam Revel terus menggoda wanitanya meski tau kalau Jill masih lelah dan untungnya Jill tidak menolaknya hingga mereka bisa melakukan hubungan itu berulang kali, lagi dan lagi sampai puas! Revel bagaikan pengembara yang akhirnya menemukan oase di padang gurun! Tidak heran karena itulah ia ingin terus mereguk rasa nikmatnya!Jill merenggangkan tubuhnya dengan malas. Tubuhnya terasa remuk karena dieksplor terus menerus oleh pria yang berbaring di sampingnya. Pria yang seolah tidak mengenal kata lelah, karena sejak pertama kali mereka bercinta, Revel tampak selalu begitu tangguh d
Mereka berdua masih tampak frustasi saat ponsel Revel kembali berdering. Kali ini dari mamanya. Revel mendesah, rasa frustasinya semakin menjadi-jadi.Mamanya pasti sangat amat marah setelah mengetahui berita ini! Revel merasa bersalah dan menyesal karena telah mengecewakan kepercayaan yang diberikan oleh orangtuanya hingga dirinya menyebabkan skandal seperti ini!“Halo, Ma?”“Pulang ke rumah sekarang juga. Ada yang ingin Mama bicarakan. Ajak Jill!”Klik! Telepon terputus begitu saja saat mamanya sudah selesai menyampaikan maksudnya. Gawat. Biasanya sang mama begitu cerewet, tapi kali ini hanya bicara seperlunya, itu berarti pertanda buruk! Mamanya pasti sangat gusar hingga tidak mampu lagi berkata-kata seperti biasa!Revel menatap Jill yang masih menatapnya dengan bingung.“Mama kamu bilang apa?”“Mama ingin bicara dengan kita, jadi lebih baik sekarang kita membersihkan diri dan segera ke rumahku,” gumam Revel.Jill hanya bisa mengangguk lesu ba
Pandangan Claire beralih pada Jill yang masih menunduk menahan tangis dan rasa bersalah yang semakin memuncak saat melihat kekacauan yang terjadi akibat ulahnya. “Dan juga kamu, Jill, lebih baik mulai sekarang kamu menjaga jarak dari Revel. Tante tidak mau berita negative antara kalian semakin menjadi-jadi. Tolong jangan permalukan keluarga kami lagi. Fokus saja pada status kamu yang adalah istri dari pria lain,” tutup Claire dan berlalu pergi menjauhi ruang tamu, hendak menenangkan diri di kamarnya. Claire butuh waktu untuk memikirkan solusinya. Levin menatap Revel dan Jill bergantian. Sekian menit berlalu dalam kesunyian yang begitu mencekam hingga suara Levin kembali memecah keheningan. Nada suara Levin terdengar begitu lelah dan sarat akan kekecewaan. “Om akan menghubungi Papa kamu dan mengucapkan permintaan maaf, Jill. Om harap Papa kamu tidak mempersulit keadaan ini.” “Tidak perlu, Om. Urusan Papa biar aku yang akan menghadapi
Seorang wanita dengan perut buncit berdiri tegak di depan rumah mewah yang baru kali ini didatanginya, berharap kalau informasi yang didapatkannya benar tanpa menyadari kalau sang empunya rumah sedang harap-harap cemas menunggu kedatangan tamunya.“Sekarang bagaimana?”“Aku sudah mengurus semuanya, kamu jangan khawatir.”“Aku tidak mungkin tidak khawatir.”“Aku paham, tapi kamu percayain semuanya sama aku, okay?”“Tapi kenapa dia belum datang juga?”“Sabar….”Belum sempat menyelesaikan ucapannya, telepon kamar berbunyi dan satpam memberitahu kedatangan wanita yang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi!“Biarkan dia masuk dan tunggu di ruang tamu.”“Apa itu dia?”“Ya, lebih baik sekarang kita turun dan langsung menemuinya.”“Aku harap semua masalah ini bisa cepat selesai, Levin,” harap Claire yang dijawab dengan anggukan pasti Levin.“Semua pasti akan selesai dengan baik, Claire. Sesuai dengan rencana dan harapan kita,” tegas Levin yang memb
Jill termenung dengan wajah murung, tidak berbeda jauh seperti saat dirinya hendak dipaksa menikah dengan Alvaro, bedanya sekarang Jill tidak dikurung oleh papanya tapi ia sendiri yang mengurung diri, berpikir mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya.Apalagi setelah berita mengenai dirinya dan juga Revel membuat heboh publik, praktis Jill tidak pergi ke kantor. Tidak berani menghadapi gunjingan orang-orang yang pasti akan bertanya secara langsung padanya. Jill belum siap!Lagipula dirinya tidak mungkin bisa konsentrasi pada pekerjaan dalam kondisi seperti ini, jadi lebih baik berada di rumah daripada memaksakan diri untuk bekerja! Jill baru saja keluar kamar saat berpapasan dengan Alvaro yang menatapnya dengan senyum mengejek, tampak puas karena telah berhasil membuat dirinya dimaki habis-habisan oleh semua orang. Dan sekarang yang publik tau adalah Jill yang tukang selingkuh! Bukan Alvaro yang senang bermain dengan jalang! Sialan!! Brengsek! Jill harus akui kal