Jill menatap tampilan wajahnya dari cermin meja rias. Tangannya dengan lincah mengaplikasikan eyeliner tipis, hanya untuk menegaskan garis mata yang sebenarnya memang sudah terlihat cantik. Terakhir, dirinya memoleskan lipstick berwarna peach ke bibirnya. Warna yang menurut Jill paling cocok dengan kulit wajahnya yang putih bersih.
‘Perfect! Sekarang waktunya berpesta, Jill!’ batin gadis itu pada dirinya sendiri.Sekali lagi, sebelum keluar kamar, Jill memastikan penampilannya yang sudah sempurna. Cantik. Itulah dirinya. Siapapun pasti akan mengakui kecantikannya. Jill patut berbangga diri karena anugerah yang Tuhan berikan padanya.Dengan tubuh tinggi semampai bagaikan model, wajah oval, alis yang melengkung indah, mata berbentuk almond dengan double eyelid alami, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink cerah. Jill beruntung tidak perlu bersusah payah untuk mempercantik diri karena sudah terlahir cantik alami.“Ma, aku pergi dulu ya.”“Okay! Jangan terlalu banyak minum alkohol di pesta Gwen, okay?” peringat sang mama.“Siap, Ma!” balas Jill cepat.Tidak ingin mendebat meski Jill tidak yakin apakah dirinya bisa menepati ucapannya atau tidak! Tentu saja, di pesta anak muda pasti akan ada banyak alkohol yang diedarkan kan?Dan Jill hanya perlu menikmati apa yang ditawarkan oleh sang empunya pesta!Jill berjalan santai, asyik bersenandung lirih. Tepat setelah masuk ke dalam mobilnya, ponsel Jill berdenting menandakan ada chat masuk. Keningnya mengernyit heran saat melihat nomor asing yang tidak dikenal mengirimkan beberapa foto ke nomornya.“Nomor siapa nih?” gumam Jill dan bergegas membukanya, tidak sabar ingin melihat foto apa yang dikirimkan padanya.Dan foto yang muncul di layar ponselnya membuat Jill terbelalak kaget, membuat umpatan pelan meluncur mulus dari bibirnya! Tangannya terkepal erat, emosi menguasai dadanya yang bergemuruh. Terlebih saat membaca kalimat di bawah foto tersebut.Kalimat yang terkesan mengejek!‘Begini kelakuan cowok lo, apa lo yakin mau melanjutkan hubungan dengan pria brengsek macam ini? Kasian banget diselingkuhin berulang kali, sama cewek nggak jelas pula!’Itulah pesan yang tertulis. Kalimat yang terkesan memprovokasi hingga Jill merasa emosinya naik seketika! Bagaimana tidak emosi saat sadar kalau dirinya mungkin sedang diselingkuhi oleh kekasihnya sendiri? Kekasih yang sangat dicintai dan dipercayainya!Tanpa membuang waktu sedetikpun, Jill langsung menghubungi nomor tersebut, ingin memastikan siapa pengirimnya. Bisa saja orang jahil kan? Namun hingga nada panggil dialihkan ke kotak suara, si pemilik nomor tidak mengangkat teleponnya. Sialan!‘Apa yang ada di foto ini benar? Alvaro nggak mungkin mengkhianati gue! Tapi kalau nggak benar, bagaimana bisa ada foto seperti ini? Foto saat Alvaro sedang mencium seorang wanita dengan begitu bergairah! Brengsek! Apa foto ini editan?’Pikiran Jill masih begitu kacau saat nomor asing yang sama kembali mengiriminya pesan.“Kurang ajar! Telepon nggak diangkat tapi bisa kirim pesan! Siapa sih orang ini?!” maki Jill jadi sewot sendiri. Kesal karena informan tersebut seolah ingin menguji kesabarannya yang setipis tissue!‘Kalo nggak percaya, datang aja ke bar di hotel X dan lihat sendiri kelakuan cowok brengsek lo bersama dengan selingkuhannya.’Itulah pesan yang masuk ke ponselnya. Pesan yang membuat rasa penasaran Jill semakin memuncak! Pesan yang seolah menantangnya untuk membuktikan kebenaran atas foto-foto tersebut! Pesan yang membuat Jill bimbang!Haruskah dirinya datang? Bukankah sekarang Jill sedang bersiap untuk menghadiri acara ulang tahun Gwen, sahabatnya? Jill sudah bilang kalau dirinya akan hadir, tapi sekarang harus bagaimana? Membuktikan kebenaran dari chat tersebut atau abaikan saja?‘Nggak boleh diabaikan! Gue harus buktiin sendiri! Gue nggak mungkin diam aja saat mengetahui kemungkinan kalau gue udah dikhianati kan?’ batin Jill.Karena jika benar Alvaro mengkhianatinya, maka Jill tentu harus memberi pelajaran pada cowok sialan itu! Dan jika semua foto ini hanya rekayasa, maka Jill harus memberi pelajaran pada informan kurang ajar ini!“Nanti setelah selesai dengan urusan Alvaro, gue akan langsung hadir ke acara ulang tahun Gwen!” gumam Jill memutuskan. Terlihat penuh tekad.Jill sungguh penasaran, apakah benar Alvaro, pria yang tampak begitu mencintainya, tega mengkhianati dirinya? Tapi kenapa? Apa salah dan kurangnya? Jill tidak bisa menebak-nebak terus seperti ini! Jill perlu jawaban pasti!Jadi tanpa ragu Jill melajukan mobilnya menuju ke hotel X. Gadis itu menginjak pedal gas semakin dalam, tidak sabar agar bisa segera tiba di lokasi. Beruntung malam ini lalu lintas tidak terlalu padat! Namun meski begitu Jill beberapa kali menyalip kendaraan hingga membuat mereka melengking marah!Persetan! Jill tidak peduli. Urusannya jauh lebih penting saat ini! Urusan yang berhubungan dengan masa depan dan harga dirinya!‘Gue bukan cewek bodoh yang akan diam aja kalau diselingkuhin! Gue harus buktiin sendiri kebenarannya!’ batin Jill sambil mencengkeram kemudi mobilnya erat-erat!Dua puluh menit kemudian…Jill melangkahkan kakinya menuju ke bar yang berada di hotel X dengan hati berdebar kencang, berharap semua isi pesan yang dikirimkan padanya hanya fitnah belaka dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Berharap Alvaro tidak akan mengkhianatinya seperti informasi yang masuk ke ponselnya tadi.Jill mengedarkan pandangan ke seluruh area bar dan nafasnya tercekat saat matanya menangkap sosok Alvaro, kekasihnya, yang sedang merangkul pinggul seorang wanita dengan begitu mesra! Bahkan tubuh mereka menempel erat!Matanya terasa panas! Sialan! Ternyata foto-foto itu memang benar! Bukan sekedar editan! Ternyata ini alasan Alvaro tidak ingin menemaninya datang ke acara ulang tahun Gwen? Karena sibuk bermesraan dengan wanita lain?Padahal Alvaro tau kalau Gwen adalah sahabat Jill!Dan Jill dengan bodohnya tidak mempermasalahkannya! Terlalu poloskah dirinya hingga selalu mempercayai ucapan kekasih brengseknya itu? Selalu percaya pada alasan apapun yang keluar dari bibir Alvaro? Kurang ajar!“Bagaimana? Percaya dengan informasi yang gue kasih?” tanya seorang pria dengan suara dalamnya. Suara yang membuat Jill merinding karena terkesan begitu maskulin! Begitu jantan! Dan terdengar menggoda indera pendengaran Jill.Jill menoleh sengit dan melihat seorang pria berwajah oriental yang terlihat begitu tampan, belum lagi dengan tubuh tingginya yang begitu tegap. Jika saja Jill tidak sedang dalam keadaan emosi, mungkin saja dirinya akan terpesona!Tapi tidak untuk saat ini, disaat kekesalannya memuncak karena pria asing di hadapannya sekarang! Pria yang membuat Jill sadar kalau Alvaro selama ini sudah membodohinya!“Jadi lo yang kirimin gue foto-foto tadi?”“Begitulah!”“Apa mau lo?”“Nggak ada. Biar lo tau aja kelakuan cowok lo kayak gimana.”“Apa urusan lo, Brengsek?!” maki Jill emosi, tidak habis pikir kenapa pria asing ini begitu kepo mengurus kisah percintaannya. Kenal saja tidak!Revel, pria itu tersenyum sinis saat mendengar ucapan Jill.Nada marah terdengar jelas dalam suara wanita itu.Entah marah karena Alvaro mengkhianatinya kah?Atau marah karena malu kelakuan brengsek kekasihnya diketahui orang lain?Atau yang lebih parah lagi, malu karena Jill sama sekali tidak sadar kalau dirinya selama ini dibodohi oleh pria seperti Alvaro?Entahlah! Hanya Jill yang tau alasan sebenarnya!“Jill, gue nggak nyangka kalau lo ternyata senaif ini. Kenapa? Apa karena lo nggak pernah mengira kalau pada kenyataannya cowok lo itu brengsek?” hina Revel.Jill tersentak kaget saat pria itu menyebut namanya, seolah sudah mengenal dirinya sejak lama. Padahal mereka baru bertemu kali ini!“Darimana lo tau nama gue?”Revel hanya tersenyum, tidak berniat menjawab pertanyaan Jill.“Lo nggak perlu tau.”“Nggak adil! Lo tau nama gue, tapi gue nggak tau nama lo!”“Revel. Itu nama gue,” jawab Revel singkat dan jelas.Jawaban Revel membuat Jill terdiam, otaknya seolah memiliki memory akan nama tersebut. Tapi apa?Jill terdiam saat pria itu tanpa ragu menyebutkan namanya, ia pikir pria itu akan menghindar saat Jill menanyakan namanya, nyatanya tidak! Detik itu juga Jill merasa hatinya terusik, seolah nama Revel memiliki arti tersendiri. Tapi apa? Entahlah! Jill tidak ingat! Padahal Revel bukan nama yang umum di Indonesia kan? “So, apa yang akan lo lakuin sama cowok brengsek lo itu?”Pertanyaan Revel membuat Jill tersentak. Gadis itu seperti baru tersadar akan tujuannya datang kesini dan menoleh sengit ke arah Alvaro yang saat ini malah asyik berciuman dengan wanita selingkuhannya! Ciuman yang begitu bernafsu membuat Jill jijik! Ciuman yang membuat Jill muak! Ciuman yang membuat amarah Jill semakin menggelegak! Tanpa ragu Jill melangkah ke arah Alvaro, kekasihnya yang masih asyik berciuman panas dengan wanita yang tampak jelas penuh dengan kepalsuan! ‘Pasti itu badan isinya silicon semua!’ geram Jill, tidak habis pikir kenapa Alvaro bisa tertarik dengan wanita semacam itu! Tentu saja Jill sa
Dengan hati sedih Jill melangkah cepat menuju mobilnya, tadi Jill masih bisa menahan diri untuk tidak menangis di depan Alvaro, tapi sekarang tidak lagi! Yang ingin Jill lakukan hanya menangis meraung-raung menumpahkan kekesalan, kekecewaan dan sakit hatinya akibat kelakuan brengsek Alvaro!Pria yang sudah dikencaninya selama 3 tahun! Pria yang dipercayainya! Pria yang dicintai tapi ternyata tega mengkhianatinya seperti ini!‘Sialan! Apa yang kurang dari gue sampe bikin Alvaro selingkuh sama wanita silicon macam itu?!’ geram Jill tidak terima. Marah karena telah menghabiskan waktunya yang berharga dengan pria brengsek macam Alvaro!Jill tidak menduga kalau Alvaro akan tega membodohinya seperti ini! Sungguh, Jill merasa dirinya begitu bodoh karena selalu percaya akan ucapan pria brengsek itu! Entah sudah berapa banyak wanita yang rela dijadikan selingkuhan oleh Alvaro di belakang Jill!Lalu pikiran Jill kembali saat Alvaro mencium selingkuhannya dengan begitu bernafsu, tanpa mempedul
Jill mengangguk penuh tekad. Berusaha mengenyahkan masalah Alvaro jauh-jauh dari benaknya. Ya, Jill tidak ingin Gwen curiga dan malah jadi khawatir padanya. Hari ini adalah hari ulang tahun sahabatnya, jadi Jill tidak ingin mengacaukannya hanya karena masalah percintaan Jill dengan pria brengsek macam Alvaro! Tidak penting!Jill melangkah turun di lobby hotel tempat acara pesta ulang tahun Gwen diadakan, hotel bintang lima yang begitu mewah. Jill mengulurkan kunci mobilnya pada petugas valet parking, tidak ingin pusing mengurus masalah parkir!Apalagi Jill sudah terlambat sejak tadi! Dan jika masih harus dipusingkan oleh masalah parkir, itu akan membuat Jill tiba semakin lama. Bisa-bisa acara sudah selesai, tapi Jill baru datang! Bisa habis diomeli oleh sahabat bawelnya nanti!“Jill, akhirnya lo datang juga!” sambut Gwen sambil memeluk sahabatnya dengan sayang. Sahabat yang dijumpainya sejak mereka masih berseragam putih biru. Alias SMP! Sahabat yang bertahan sampai sekarang meski ser
Jill mengerang pelan, kepalanya terasa begitu pusing. Berputar seperti baling-baling bambu doraemon. Dengan malas Jill bergerak mengambil minum di samping nakas. Haus. Itulah yang dirinya rasakan. Alkohol benar-benar bisa membuat orang menjadi dehidrasi!Pandangan Jill tertumbuk pada Gwen, sahabat yang tidur di sampingnya. Hah! Pasti orangtuanya kalang kabut mencarinya lagi karena semalaman tidak pulang! Jill begitu larut ingin melupakan masalahnya hingga lupa mengabari orangtuanya kalau dirinya akan menginap di rumah Gwen.‘Alamat bakal diomelin lagi nih!’ keluh Jill sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut pusing akibat alkohol.“Gwen, bangun donk!”“Bentar lagi, Jill. Gue masih ngantuk!” gumam Gwen serak, enggan membuka mata.“Mobil gue ada dimana?” tanya Jill mengacuhkan ucapan Gwen, memaksa gadis itu untuk berpikir meski rasanya sia-sia.“Tanya supir gue aja. Gue juga nggak tau. Udah ngantuk banget semalem!” balas Gwen dengan nada malas, masih enggan membuka mata. Matanya m
“Ngapain lagi lo datang kesini? Semalam kan gue udah bilang kalau kita putus! Emang lo budek ya? Jadi lo nggak perlu lagi datang ke rumah gue! Urus aja selingkuhan lo itu! Dan satu hal lagi, jangan pernah panggil gue sayang. Gue muak dengarnya! Paham?!” murka Jill, menumpahkan emosinya akibat pengkhianatan Alvaro. “Sayang, kamu salah sangka. Itu bukan selingkuhan aku, dia cuma….”“Cuma apa? Jangan coba-coba bohongin gue! Lo pikir gue buta?! Semalam gue liat semuanya! Gue liat waktu lo meluk dan nyium cewek sialan itu! Sumpah, sangat amat menjijikkan dan bikin gue mual! Gue nggak nyangka kalau lo bisa bertingkah semenjijikkan itu di tempat umum!” hina Jill berapi-api.“Sayang, itu…..”Jill mengangkat tangan, tidak menyangka kalau Alvaro adalah tipikal pria bebal yang tidak memahami ucapannya sama sekali dan masih bersikeras memanggilnya sayang! Dasar pria kurang ajar tidak tau malu! Heran, bagaimana bisa Jill sebegitu butanya dulu hingga tidak menyadari kalau Alvaro adalah pria brengs
Revel memperhatikan Jill tanpa gadis itu sadari. Senyum tipis muncul di wajah pria itu. Entah kebetulan atau memang takdir, karena tanpa direncanakan Revel kembali bertemu dengan gadis angkuh itu. Revel menghabiskan minumannya dalam sekali teguk dan berjalan mendekati Jill yang masih tampak kesal. Revel ingin tau apa yang sedang Jill pikirkan hingga wajah cantiknya tampak begitu menakutkan, persis seperti singa betina yang baru saja melahirkan dan tidak ingin diganggu oleh siapapun! Namun bukan Revel namanya jika tidak berani mendekati Jill, jadi meski sadar kalau gadis yang menjadi incarannya sedang berada dalam suasana hati yang buruk, tapi tidak menggoyahkan niat Revel untuk tetap mendekatinya. Cari mati mungkin istilah tepatnya. Atau mungkin Revel malah sengaja ingin memancing emosi Jill? Karena pertanyaan pertama yang Revel ajukan membuat Jill langsung mendelik kesal!Pertanyaan yang bernada mengejek! “Gimana rasanya jadi jomblo karena diselingkuhin?” tanya Revel mendadak mem
Tanpa dapat dicegah Jill menatap Revel dalam-dalam, pria berwajah tampan yang tidak dikenalnya. Tapi benarkah pria yang ada di hadapannya ini adalah pria asing? Kenapa Jill merasa begitu familiar dengan wajah dan namanya? Apa mereka pernah bertemu sebelum ini? Tapi dimana? Dan kapan? Kenapa Jill tidak bisa mengingatnya sama sekali?Apa memori otaknya mulai bermasalah? “Udah puas liatin wajah tampan gue?” ejek Revel membuat Jill tersentak dengan wajah merona, malu karena tertangkap basah sedang memandang wajah Revel! Bagaimana bisa Jill ceroboh dan mempermalukan dirinya seperti ini sih?Bagus mereka sedang berada di bar dimana cahayanya begitu temaram hingga Revel tidak bisa melihat wajah Jill yang pasti sudah semerah kepiting rebus! Jika tidak, pria itu pasti akan mengejeknya lagi! Syukurlah! “Geer banget sih!” dengus Jill untuk menutupi rasa malunya, membuat Revel terkekeh, tidak ingin membahasnya lagi dan malah menanyakan hal yang menjadi topik pembicaraan mereka
Jill melangkah memasuki kamar, tidak ada keraguan dalam setiap langkahnya namun berbeda dengan hatinya. Jujur saja hati Jill begitu berdebar seolah jantungnya hendak melompat keluar! Terlebih saat pintu di belakangnya tertutup rapat, menandakan kalau dirinya hanya berdua saja dengan Revel. Tidak ada siapapun lagi. Hanya mereka.‘Tenang, Jill! Buktiin kalau lo bukan cewek pengecut! Lagipula setiap cewek akan ada waktunya untuk lepas segel dan kali ini giliran lo!’ batin Jill.Jill duduk di sofa, sedangkan Revel membuka wine yang ada di dalam kamar, menuangnya ke dalam wine glass dan menyodorkannya kepada Jill.“Minumlah, gue mau lo lebih rileks sebelum kita melakukannya.”Jill menerima wine yang disodorkan oleh Revel, menghirupnya perlahan seolah meresapi aroma dan juga rasanya. Suasana canggung di antara mereka begitu terasa, Jill merogoh ponselnya dan mengetik pesan untuk mama Lea. Tidak ingin membuat orangtuanya khawatir lagi seperti kemarin.‘Ma, malam ini aku