Share

Bab 15. Ciko yang pemaksa

Penulis: LibraRahutia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-02 22:04:02
Indah menatap tajam ke arah orang tersebut, yang ternyata adalah Silvi, sebenarnya gadis itu tidak sengaja mengatakannya. Itu adalah ungkapan isi hati gadis itu, namun siapa sangka akan terucap keluar dari mulutnya. Tadinya Silvi ingin pulang saja, saat melihat kedatangan Indah, namun ia juga tidak rela melihat Jaka hanya berduaan bersama Indah.

Mau tidak mau, Silvi terpaksa ikut bersama mereka, walau dengan mulut yang komat-kamit tanpa suara, gadis itu terus menggerutu. sepanjang jalan mereka menuju gazebo, untuk makan siang, dan di sinilah mereka saat ini sedang menikmati makan siang bersama pekerja lainnya.

Silvi terus menggerutu di dalam hati, saat beberapa teman Jaka menggoda pasangan tersebut, dan tentunya membuat hati Silvi marah dan kesal, hingga gadis itu melontarkan kalimat tersebut, yang tanpa disadarinya ternyata ucapannya itu malah keluar dari mulutnya.

"Apa maksud kamu berkata seperti itu Silvi?" tanya Indah.

Indah meneguk ludahnya kasar, saat ini tatapan semua orang seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 16. Perdebatan

    "Ay, kenapa kamu bicara seperti itu dengan Ciko?" ucap seseorang dari arah belakang keduanya. Ayuna langsung menolehkan pandangannya, ke arah sumber suara, begitupun dengan Ciko."Paman Wildan,"Sapa Ciko. Saat mengetahui ternyata orang tersebut adalah Juragan Wildan.Sedangkan Ayuna hanya melirik sekilas, tanpa ingin menyapa sang Ayah."Ada apa Ciko? Kenapa wajah gadis itu begitu jelek," tanya Juragan Wildan, kepada Ciko. Yang sebenarnya hanya ingin menggoda putrinya tersebut."Oh, itu, aku juga tidak tahu Paman, mungkin putri Paman itu sedang datang tamu bulanan," jawab Ciko. Pemuda itu membalas candaan ayah dari gadis yang disukainya tersebut. Juragan Wildan yang mendengar jawaban Ciko terlihat mengulum senyum, berbeda dengan halnya Ayuna yang semangkin memperlihatkan wajah masamnya."Tidak usah bicara sembarangan kamu Cik, tidak penting banget sih," ucap Ayuna dengan nada ketus."Nak, kok kamu bicara seketus itu pada Ciko? Dia hanya bercanda," ucap Juragan Wildan saat melihat perub

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 17 . Juragan rempong

    Ciko melihat tangannya yang ditahan oleh seseorang, dan orang tersebut ternyata adalah Jaka. Dengan cepat, Ciko langsung menghempaskan tangan Jaka yang bertengger di lengannya."Apa masalahmu? Kenapa ikut campur urusan orang lain," ucap Ciko, sambil menatap tajam ke arah Jaka."Maaf Ciko, saya tidak bermaksud untuk ikut campur, saya hanya tidak ingin Neng Ayuna merasa terganggu dengan yang kamu lakukan terhadapnya," ucap Jaka."Kau? Hei Jaka, jangan ikut campur urusan orang lain! Aku sama sekali tidak menggangu Ayuna, aku hanya ingin berbicara dengannya,"ucap Ciko. Lalu pandangannya beralih ke arah Ayuna yang saat itu masih terdiam, gadis itu tidak menyangka jika Jaka akan membelanya."Ayuna, aku ingin bicara, hanya sebentar Ay," ucap Ciko yang masih mencoba bicara dengan Ayuna. Lelaki itu tidak ingin sampai gadis pujaan hatinya itu marah dengannya. Ya walaupun Ayuna bilang sudah memaafkan, namun sikapnya yang sekarang ini, bagi Ciko masih belum menunjukan maaf yang sesungguhnya.Ayuna

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 18. Niat terselubung

    Entah ada apa dengan Ayuna, tiba-tiba saja dirinya merasa kesal dengan pertanyaan Indah, padahal gadis itu hanya bertanya saja, namun bagi Ayuna, pertanyaan itu seolah mengejek dirinya. Sebagai putri dari seorang Juragan perkebunan kelapa sawit, kenapa harus bersusah payah untuk bekerja, nikmatilah hidup, mau apapun tinggal bilang, tinggal beli, untuk apa harus bersudah payah bekerja? Mungkin begitulah yang Ayuna tangkap dari maksud pertanyaan Indah tersebut."Ayuna, kenapa kamu menjawab ketus seperti itu? Indah hanya bertanya Nak," ucap Juragan Wildan."Maaf kan saya Indah, saya tidak bermaksud seperti itu," ucap Ayuna, namun dengan wajah datar."Tidak masalah Mba, mungkin tadi Mba Ayuna merasa salah faham dengan pertanyaan saya, tapi jujur, saya tidak bermaksud apapun," jelas Indah. Entah mengapa, gadis itu merasa jika Ayuna salah faham dengan pertanyaannya barusan.***Saat ini terlihat Ciko sedang berada di rumah orang tuanya Indah, terlihat Pak Wongso dan Ciko sedang berbicara di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 19. Ancaman Pak Wongso

    Baru saja Jaka hendak memajukan wajahnya ke arah Indah, tiba-tiba terdengar suara pekikan lantang berseru ke arah mereka, mendengar itu, Indah langsung membuka matanya, sedangkan Jaka menarik wajahnya menjauh dari Indah."Apa yang kalian lakukan?" teriak seseorang, membuat sepasang kekasih tersebut langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara.Seketika wajah Jaka terlihat menegang, saat melihat ke dua orang tua Indah datang menghampiri mereka dengan wajah emosi, lebih tepatnya wajah Pak Wongso, yang sangar, seperti hendak menelannya hidup-hidup. Sementara Bu Wongso sendiri terlihat cemas, mencemaskan Indah dan juga nasib kekasihnya itu, ia tidak tahu apa yang akan suaminya itu, akan melakukan apa terhadap Jaka."Apa yang ingin kau lakukan pada putriku, hah? Apa kau ingin melecehkannya?" ucap Pak Wongso, dengan nada yang cukup tinggi, membuat Bu Wongso melirik kiri dan kanan, takut kalau ada yang mendengar ucapan suaminya tersebut."Pak, sudah! Jangan teriak-teriak, malu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 20. Pengakuan tidak terduga

    Di dalam ruangan Juragan Wildan yang berada di lantai dua, Ayuna yang saat itu sedang menatap keluar jendela, melihat Jaka yang baru saja sampai diparkiran.'Akhirnya dia datang juga,' batin gadis itu. Ya, Ayuna memang menunggu kedatangan Jaka. Ada rasa tidak rela dihatinya, saat melihat Jaka pergi bersama dengan kekasihnya Indah."Kamu melihat apa Nak?" Juragan Wildan yang saat itu baru menyelesaikan tugasnya, langsung berdiri, dan melangkah mendekati Ayuna,yang saat itu terus menatap ke arah luar jendela."Sepertinya di luar ada sesuatu yang menarik, hingga kamu tidak mengalihkan pandanganmu sama sekali," sambung Juragan Wildan. Lelaki paruh baya itu kini sudah berada di samping Ayuna, matanya ikut melihat ke arah pandang putrinya. Namun lagi-lagi pertanyaan itu hanya bagai angin lalu."Nak, apakah ayah harus melamarkan nya untukmu?" Pertanyaan Juragan Wildan langsung membuat Ayuna tersentak. Dan mengalihkan pandangannya ke arah sang ayah."Ayah bicara apa? Me-melamar siapa maksud A

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 21 . Perasaan Uut

    Feri menatap wajah Uut dengan penuh tanda tanya, lelaki itu menatap lekat mata wanita itu, untuk mencari kebohongan dimatanya. Feri masih belum bisa mencerna maksud dari ucapan istri dari pamannya tersebut."Bi, maksud Bibi apa?" tanya Feri."Bukannya kamu sudah mendengarnya tadi? Tadi itu bibi bilang, kalau bibi suka sama kamu," Uut kembali mengulang ucapannya."Tapi kenapa bibi bisa menyukaiku? Bukankah bibi sudah punya paman Joko?" tanya Feri, ada kegelisahan didalam kalimat lelaki itu."Loh, kamu ini aneh sekali sih, masa kalau kita suka sama seseorang butuh alasan sih," ucap Uut sedikit heran.Feri masih diam, bingung bagai mana caranya harus menanggapi Uut."Ha ha ha ... Ya ampun Feri, lucu sekali wajahmu itu," Uut tertawa, sambil tangannya sesekali menutup mulutnya yang masih tertawa dengan lebar. Sedangkan Feri sendiri merasa heran, entah apa yang lucu, hingga membuat wanita yang ada di depannya itu tertawa begitu lebar."Bi Uut kenapa tertawa? Apanya yang lucu?" Feri tampak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 22 . Curiga

    "Sayang, kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Feri setelah sampai di depan istrinya."Seharusnya kamu mikir sendiri, coba lihat ponsel kamu sini!" Lola yang sedikit geram langsung meminta handphone milik suaminya."Handphone?" beo Feri."Iya, handphone. Mana handphone nya?" tanya Lola, tangannya menengadah di depan wajah Feri. " Aku itu sejak tadi khawatir tahu sama kamu, aku hubungi juga tidak kamu angkat. Coba kamu lihat ponselmu itu, pasti banyak panggilan dari aku yang kamu abaikan," ucap Lola dengan wajah kesalnya."Tunggu sebentar," ucap Feri. Lelaki itu merogoh saku celananya untuk mencari keberadaan ponselnya, namun sepertinya tidak ada di sana. Lalu ia kembali mencari di dalam tas kecil miliknya yang masih melekat di tubuhnya."Kok tidak ada ya, apa terjatuh," gumam Feri, namun masih terdengar oleh sang istri."Maksud kamu, ponselnya hilang?" tanya Lola memastikan."Entahlah Sayang, tapi memang tidak ada padaku," jelas Feri lagi. Lelaki itu masih mencoba mencari di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 23 . Kecelakaan

    Ayuna menatap sahabatnya, gadis itu masih menunggu kelanjutan dari pembahasan yang membuatnya sempat terkejut sekaligus tidak percaya."Kamu mau tahu apa bukti yang aku dapatkan Ay?" tanya Lola sambil menatap wajah sahabatnya. Ayuna menganggukan kepalanya dengan cepat, karena merasa sangat penasaran dengan bukti yang Lola maksud tersebut. Terlihat Lola menghela nafasnya, setelah cukup lama diam, wanita itu kembali bersuara. "Sewaktu aku berkunjung ke rumah Paman Joko dan Bi Uut, aku sempat melihat ada Poto Feri di laci lemari pakaiannya," ucap Lola."Hah? Gimana- gimana?" tanya Ayuna yang masih looding."Waktu itu, tidak sengaja baju aku basah, karena tertimpa minuman, terus Bi Uut meminjamkan aku pakaian miliknya, dan kebetulan juga, dia yang menyuruhku untuk mengambilnya di dalam lemari yang ada di kamarnya, awalnya aku menolak karena merasa tidak enak, namun Paman Joko meyakinkanku, hingga akhirnya aku mau tidak mau menurutinya, karena tidak enak juga memakai pakaian yang basah,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09

Bab terbaru

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 100 .

    Indah masih melamun memikirkan perasaan Jaka terhadapnya sekarang, apakah perasaan pemuda itu telah berubah terhadapnya? Atau yang lebih menyakitkan apakah mungkin sekarang pemuda yang sangat dicintainya tersebut sudah tidak perduli lagi dengannya, dan sudah jatuh cinta kepada istrinya? "Bang, apa kamu sudah tidak perduli lagi denganku?" Jaka menghela nafas panjang, lalu menatap wanita di depannya yang menunduk dengan wajah sedih karna perkataan Jaka barusan. "Justru karena aku perduli padamu Neng, sebaiknya kamu turuti saja permintaan Bapakmu, dan cobalah, walaupun kamu belum mencintai Ciko, tetapi cinta itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu," "Bang! Kenapa Bang Jaka berubah? Kenapa kamu tega memintaku untuk menerima lelaki lain di hidupku? Aku tidak mau Bang, aku cinta kamu, dan aku maunya hanya sama kamu Bang Jaka," pekik Indah dengan suara lantang, membuat dada seseorang bergemuruh karena ucapan tersebut. "Mengapa kau berteriak kepada suamiku?" Deg Indah k

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 99 . Perasaan yang memudar

    Jaka masih membeku, merasa bingung tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan Ayuna yang melihat keterdiaman suaminya, kembali memeluk Jaka. Namun kali ini Jaka pasrah, tidak mungkin dirinya kembali menolak, bisa-bisa Ayuna akan semakin bertingkah dan kembali mengomel padanya. "Uh, nyaman sekali memeluk suami," gumam Ayuna sambil mencari kenyamanan dari tubuh sang suami. Ayuna mendongak untuk melihat Jaka, lelaki itu sedikit gelisah, dan merasa kurang nyaman dengan pelukan sang istri, namun Jaka tidak bisa melakukan apapun, matanya mencoba fokus menatap layar televisi yang ada di depannya. "Kenapa sih Mas, kok sepertinya gelisah banget?" Jaka menunduk, untuk melihat Ayuna yang ternyata juga sedang menatap kearahnya. Deg Tatapan keduanya bertemu, jarak wajah mereka hanya satu jengkal, bahkan hembusan nafas dari keduanya dapat mereka rasakan, Ayuna tersenyum manis, lalu tanpa aba-aba gadis itu langsung menempelkan bibirnya di atas bibir Jaka. Glek Jaka menelan ludah saat mer

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 98 . Janji Jaka

    Ayuna masih menunggu jawaban yang akan diberikan oleh Jaka, Ayuna berharap jika suaminya itu akan mengatakan tidak. Namun jika pemuda itu memang ingin berpisah darinya, mungkin gadis itu akan mempertimbangkan permintaan suaminya tersebut. 'Ya Tuhan, begini kah rasanya mencintai tanpa dicintai? Padahal belum ada satu bulan kami menikah, namun rasanya hati ini sudah tidak kuat. Kenapa sangat sulit bagiku untuk mendapatkan cinta suamiku Tuhan? Apa karena aku tidak pantas untuknya? Atau karena aku telah menyakiti hati Indah, makanya Engkau menghukum ku dengan cara ini? Agar aku juga merasakan sakit hati, seperti apa yang Indah rasakan karena aku telah merebut Jaka darinya? Jika memang dengan cara ini Engkau mau mengampuniku, aku ikhlas Tuhan. Aku rela sakit hati, asalkan Engkau mau bermurah hati untuk membuat suamiku mencintaiku,' batin Ayuna penuh permohonan kepada yang Maha Kuasa. Jaka sendiri masih membeku, bingung. Itulah yang Jaka rasakan saat ini, dalam hati pemuda itu merutuki

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 97 . Saya bersedia melepasmu

    Saat ini Ayuna dan Ciko sudah berada di depan rumah Indah, namun tidak begitu dekat dengan rumah tersebut, karena Ayuna tidak ingin dicurigai sebagai penguntit oleh para tetangga, saat ini keduanya berada di bawah pohon mangga yang cukup rindang, di pinggir jalan, keduanya duduk di atas motor masing-masing sambil memperhatikan rumah yang ada di depan mereka. "Bukankah itu motor milik Ayahmu? Jadi aku tidak berbohong kan, saat mengatakan jika suamimu sekarang ada di dalam rumah mantannya," ucap Ciko sambil menyeringai. Ayuna tidak menjawab, gadis itu hanya diam sambil terus memperhatikan rumah tersebut. Di dalam hatinya, Ayuna sangat penasaran dengan apa yang Jaka lakukan di dalam rumah mantan kekasihnya itu. Sedangkan di dalam rumah, terlihat Pak Wongso menatap Jaka dengan tajam, pemuda itu baru saja menyampaikan maksud dan kedatangannya ke rumah itu, seperti permintaan Indah. Yang meminta dirinya untuk bicara pada orang tua Indah, agar mereka mau membatalkan perjodohan tersebut

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 96 . Menagih janji

    Saat ini Jaka sedang di sibukkan oleh pekerjaannya, memantau setiap pekerjaan karyawan perkebunan. Di sisi lain terlihat ada beberapa orang pemuda yang sedang bergosip sambil menatap kearah Jaka. "Enak ya jadi Jaka, sekarang kerjaannya sudah terjamin, tinggal suruh sana, suruh sini," "Kau benar, sudah gitu dapat istri cantik pula, anak tunggal, warisannya banyak pula," sambung yang lain. "Huus, kalian jangan bergosip terus, nanti kedengaran Juragan Wildan bisa kena marah, kalian jangan iri, itu namanya nasib Jaka yang mujur, jadi jangan sirik," sambung Wawan sahabat Jaka. "Hem, iya deh yang punya sahabat," "Sudah-sudah sebaiknya kita kerja lagi," sambung yang lain. Di saat Jaka sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba ponsel miliknya berdering, membuat Jaka langsung mengangkat panggilan tersebut, yang ternyata berasal dari Indah, mantan kekasihnya.Meskipun malas, Jaka tetap mengangkat panggilan dari wanita itu. "Iya Indah, ada apa?" "Aku ada di depan Bang, Abang bisa ke s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 95 . Mencoba membuka hati

    Saat ini sepasang suami istri tersebut ada di sebuah gazebo, yang berada di belakang rumah orang tua Jaka. Di samping gazebo tersebut ada beberapa tanaman sayur dan juga beberapa pohon buah-buahan, seperti pepaya, jambu air, dan juga mangga. Ayuna tidak menyangka jika di belakang rumah mertuanya ada kebun, yang membuat matanya terasa di manjakan. Terlihat sejuk karena rindangnya pohon mangga yang ada di samping gazebo tersebut. "Maaf karena saya tidak memberitahumu tentang kondisi Bapak," jelas Jaka setelah dia beberapa saat. "Tidak masalah, toh aku tidak terlalu penting untuk mengetahuinya, benarkan?" Jaka yang tadinya menatap lurus ke depan, langsung menoleh pada sosok wanita cantik di sampingnya. "Kenapa berkata seperti itu?" "Lalu harus bagai mana? Toh kenyataannya memang seperti itu kan? Sekarang aku tanya sama kamu Mas, apa kamu ada memikirkan aku saat kamu memeluk wanita itu?" Jaka membeku, sejujurnya Jaka memang tidak memikirkan perasaan Ayuna saat memeluk Indah, s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 94 . Pelukan sang mantan

    Ayuna membeku kala matanya melihat pemandangan yang tidak seharusnya dilihatnya. Tangannya terkepal kuat, apa lagi saat wanita dalam pelukan suaminya tersebut tersenyum menyeringai kearahnya. Ya, saat ini Ayuna tengah menatap suaminya yang sedang memeluk wanita lain, yang tidak lain adalah Indah. Entah apa alasan dari pelukan tersebut yang pasti Ayuna yang melihatnya semakin bertambah kecewa. "Nak Kenapa kamu hanya berdiri di depan pintu? Kenapa tidak masuk?" tanya Juragan Wildan yang tiba-tiba mengagetkan Ayuna. "Assalamu'alaikum ..." Ayuna mengucapkan salam dengan suara keras, berharap dua orang yang tidak tahu malu di depannya segera melepaskan diri, sebelum ayahnya melihat perbuatan memalukan suaminya. Dan benar saja, Jaka yang kaget replek melepaskan pelukan Indah, saat mendengar suara yang di kenalnya, sedangkan Indah hanya mendengus kesal karena gangguan Ayuna. "Hei Nak, kenapa mengucapkan salamnya seperti itu? Nanti menggangu Pak Agus yang sedang sakit," tegur Juragan

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 93 . Istri yang tak dianggap

    "Kamu menganggapku istri mu, dan saat lelaki lain menyentuhku kamu marah? Lucu sekali, dengar ya suamiku tercinta, Ahmad itu memelukku hanya karena ingin berpamitan, dia akan kembali ke kota asalnya, itu tadi hanya pelukan perpisahan saja," jawab Ayuna dengan santai. Sedangkan Jaka semakin berangkat melihat sikap santai istrinya itu. 'Apa dia bilang? Benar-benar tidak bisa di percaya, bisa-bisanya dia membiarkan tubuhnya di peluk oleh lelaki yang baru di kenalnya, aku saja sebagai suaminya belum pernah berinisiatif untuk memeluknya duluan, lelaki itu malah dengan kurang ajarnya memeluk istriku di depanku,' batin Jaka merasa darahnya mendidih. Entah mengapa Jaka merasakan perasaan demikian. 'Dia kenapa? Kenapa jadi melamun begitu? Apa rencanaku dan Ahmad telah gagal membuatnya cemburu?' batin Ayuna. Sebenarnya pelukan tadi adalah bagian dari rencana Ayuna dan Ahmad, gadis itu terpaksa meminta bantuan Ahmad untuk membuat suaminya itu cemburu. Ayuna beralasan kepada Ahmad jika saat i

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 92 . Amarah Jaka

    Perlahan Ayuna menuangkan minyak tersebut diatas telapak tangannya, setelah itu gadis tersebut langsung mengoleskannya di atas perut Jaka yang terlihat menggoda di indra penglihatan gadis itu. "Em, Jaka sedikit melenguh saat Ayuna mengusap lembut perutnya, pemuda itu merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, terlebih saat ini Ayuna seolah dengan sengaja meraba tubuhnya, membuat Jaka yang baru pertama kali bersentuhan seperti ini dengan wanita langsung di buat tegang. Ayuna melirik kearah Jaka yang terlihat memejamkan mata, mencoba menahan sesuatu yang mulai bergejolak dalam dirinya. Sebenarnya Ayuna juga tidak kalah tegang, ini adalah pertama kalinya bagi gadis itu menyentuh tubuh seorang pria, dan untungnya itu adalah suaminya sendiri. Ayuna tersentak kaget saat tiba-tiba saja Jaka menahan lengannya yang tanpa sengaja sudah memegang sesuatu milik sang suami. "Ja-jaka," ucap lirih Ayuna. Gadis itu menelan ludahnya saat merasakan tangannya memegang sesuatu y

DMCA.com Protection Status