Share

Kamar 708

last update Last Updated: 2022-08-22 13:25:43

Sebastian segera menyambar kunci mobilnya. Ia merutuki dirinya yang telah membiarkan Angela pergi keluar sendirian sedangkan ia tahu, kondisi psikis Angela sedang tidak baik-baik saja.

"Tuan, Zoe baru saja mengirimkan lokasi hotel." Edward, orang kepercayaan Sebastian berjalan mensejajari langkah Tuannya.

"Bawa mobilnya kedepan!"

Edward mengangguk cepat. Ia segera mengambil kunci mobil yang diserahkan tuannya dan segera berlari ke arah basement.

Jari kokoh Sebastian menekan handsfree di telinganya, "Hey, jangan lakukan pergerakan apapun! Tunggu aba-aba dariku! Kau dengar?!"

Laki-laki di seberang sana tidak melepaskan tatapannya dari kamar nomor 708, ia berbisik pelan menahan rasa takut pada Tuannya, "T-tapi Tuan... mereka sudah lima menit yang lalu di dalam. Apa Nona Angela baik-baik saja?"

"Ah, sial!!" Teriak Sebastian kesal. Ia terdiam sesaat, "Panggil dua orang lain. Tunggu aku di depan kamar!"

Mobil Land Cruiser VX-R berhenti tepat di depan teras rumah mewah Sebastian. Setengah berlari Edward keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Tuannya dan segera berlari kembali memutar menyusul Sebastian ke dalam mobil.

Rahang Sebastian mengeras, "Jalankan mobil secepat mungkin, Edward. Aku tidak ingin Angela terluka sekecil apapun!"

---------------------------------------

Kehadiran Sebastian yang begitu tiba-tiba mengejutkan para karyawan hotel. Dengan segera mereka berlari menyambut Sebastian,

"Selamat malam, Tuan Sebastian..."

"Mana Darius?! Cepat panggil dia!" Teriak Sebastian dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Dan hey, apa perlu sampai dua orang hanya untuk memanggil Darius?!" Suara teriakan Sebastian menghentikan langkah salah satu dari dua orang karyawan yang tanpa sadar berlari bersamaan menyusul manager hotel, Darius Adam.

"Cepat cari kunci kamar 708!" Edward bergerak cepat. Ia tidak ingin tuannya bertindak diluar batas saat kemarahan menguasai dirinya.

Dengan wajah penuh ketakutan karyawan bertubuh putih pucat itu berlari menuju balik meja, mencari kunci bernomor 708 dengan jarinya yang gemetar.

"Astaga! Apa kamu selalu lambat seperti ini?!" Sebastian sudah berdiri di sampingnya, membuat detak jantung karyawan itu terasa terhenti.

Jemari kokoh Sebastian segera menyambar kunci kamar 708 di depannya, ia melirik kesal pada pria itu, "Tidak heran kualitas hotel ini semakin memburuk. Astaga, aku hanya membuang uangku untuk membeli hotel sialan ini!"

Edward segera membimbing langkah Tuannya agar segera menjauhi karyawan tersebut menuju pintu lift, saat tatapan Edward dan karyawan itu bertemu, mulutnya terbuka mengatakan, "Cepat suruh Darius ke kamar 708!"

Tidak sampai tiga detik setelah kalimat itu keluar dari mulut Edward, Darius berlari dengan wajah pucat ke arah mereka, ia menundukkan kepalanya, "Maaf, Tuan. Tadi ada beberapa hal yang perlu..."

"Ini kuncinya! Buka kamar 708!" Sebastian memotong kalimat Darius. Membuat pria kurus berkacamata tebal itu menyambut kunci kamar dari tangan Sebastian tanpa banyak kata. Dengan tubuh gemetar ia masuk dan berdiri di belakang Tuannya sementara pintu lift menutup.

Saat sampai di kamar 708. Detak jantung Sebastian semakin memburu. Ingin rasanya ia melompat menerjang pintu ini. Menunggu dua detik hingga pintu dibuka terasa sangat lama bagi Sebastian.

Dan saat pintu dibuka, Sebastian yang ada di depan segera berteriak keras, "BALIKKAN BADAN KALIAN!!"

Degup jantung Sebastian meningkat pesat, manik matanya membulat tidak percaya. Darahnya terasa mendidih. Dengan penuh kemarahan ia berteriak, menerjang dua pria yang sedang berusaha membuka pertahanan terakhir menuju seluruh akses ke tubuh putih Angela.

Sambil menerjang, ia menarik selimut tebal lalu menutupinya ke tubuh Angela, dengan satu teriakan perintah, empat orang kepercayaannya masuk ke dalam dan dengan mudah melumpuhkan dua orang laki-laki yang hanya memakai celana pendek.

Emosi Sebastian semakin memuncak saat sudut matanya menangkap sebuah tripod dengan kamera  sedang merekam perlakuan bejat kedua laki-laki itu pada Angela.

"Angela... Sayang..." Sebastian membelai kepala Angela, menatapnya penuh khawatir.

Terdengar lenguhan pendek dari Angela namun matanya masih tertutup, tubuhnya tidak menunjukkan reaksi apapun. Hanya dengan sekali lihat saja Sebastian tahu, seseorang sudah memasukkan obat tidur dosis tinggi pada Angela.

"Garvin..?. Sayang...?" Tiba-tiba mata Angela terbuka, ia tersenyum manis lalu menarik tangan Sebastian ke dalam pelukannya.

Tubuh Sebastian mengikuti arah tangan Angela, ia jatuh ke atas tubuh Angela yang segera menyambut dirinya. Sejujurnya, Sebastian sedikit terkejut dengan Angela yang tiba-tiba tersadar.

"Kamu ganti parfume, Sayang?"

Kini Sebastian mengerti, Angela masih dalam pengaruh obat dan alkohol. Kesadarannya belum benar-benar pulih. Dan meskipun ia juga tahu, pelukan Angela sebenarnya bukan untuknya. Namun ia tidak keberatan, jika itu bisa membuat Angela tenang.

"Tuan..." Edward menatap Sebastian, menunggu perintah selanjutnya.

"Bawa mereka ke ruang bawah tanah. Tunggu aku disana."

Suara pintu yang tertutup membuat suasana seketika menjadi hening. Sebastian menghela nafas dalam, Apakah Angela tidak bisa tertidur terus saja seperti ini? kalimat itu terus berdengung di kepalanya.

Visual yang sempurna yang bisa membuat siapapun terlena. Termasuk Sebastian. Bahkan meski Sebastian sadar, wajah ini tidak berada dalam kuasanya, namun hatinya tidak bisa menolak untuk membuat tubuhnya menikmati pelukan Angela.

Hawa panas dari nafas Angela sangat lembut mengenai wajah Sebastian. Membuat tatapan mata Sebastian tidak mau beralih dari bibir ranum milik Angela. Pikirannya sudah melangkah lebih jauh, meninggalkan tubuhnya yang menegang.

"Mmmhh..." Angela semakin merapatkan tubuhnya. Membuat kini tiada jarak bahkan satu centi pun diantara mereka.

Ah, siaall! Pikiranku semakin berantakan!

Pelan-pelan Sebastian memundurkan tubuhnya, ia berfikir, jika lebih lama disini dan tidak membawa Angela pergi, ia bisa kehilangan kontrol penuh. Walau bagaimanapun, ia adalah laki-laki normal. Melihat wanita berparas sempurna dengan bentuk tubuh yang menggiurkan dan nyaris tanpa busana di balik selimut membuat laki-laki manapun tidak bisa memakai logikanya dengan baik.

"Kamu sudah mau pergi, Sayang?"

Sebastian terkejut, "Ah? Apa?"

"Kamu mau pergi lagi?" senyum Angela bagai racun yang mematikan akal sehat Sebastian.

Walau Sebastian tahu, dalam pandangannya saat ini, Angela melihat dirinya sebagai Garvin tapi tetap saja, tatapan Angela membuat tubuhnya membeku.

Tepat saat bibir Angela mendekati bibirnya, Sebastian tetap tidak bergerak. Jauh di dalam hatinya, ia sangat menginginkan Angela, jauh melebihi siapapun juga. Angela menjatuhkan dirinya ke atas tubuh Sebastian, diikuti oleh Sebastian yang menciumnya tanpa ampun. Bahkan, mengambil nafas panjang sejenak saja tidak diperbolehkan. Ada dahaga yang hanya terpuaskan jika terisi oleh sentuhan Angela. Ya, hanya Angela.

Tiba-tiba Angela menghentikan ciumannya, ia menatap mata Sebasatian dengan matanya yang sayu, meraba tiap inci wajah tampan itu dengan jari telunjuknya, "Kamu makin tampan, sayang."

"Bukan aku yang bertambah tampan, tapi kamu saja yang tidak menyadari itu..." jawab Sebastian asal.

"Oh ya? Padahal mataku tidak pernah salah menilai ketampanan seorang pria," Angela terkekeh. Ia menarik selimut putih tebal yang menutupi tubuhnya, membuat tubuh putih mulusnya terekspos sempurna, "Katakan padaku, apakah aku cantik, Sayang?"

"Mmh... yaa..." perhatian Sebastian sudah teralihkan sempurna pada pemandangan luar biasa di depannya.

Tepat saat Angela tersenyum puas lalu mengarahkan tangannya ke belakang punggung untuk melepaskan pengait, tiba-tiba Sebastian tersadar.

Tidak! Aku tidak bisa melakukan ini.

Dengan cepat Sebastian memegang tangan Angela, mencegahnya membuka pengait penutup dadanya.

"Kenapa, Sayang?" Tanya Angela polos, wajahnya mendadak muram, "K-kamu mau pergi lagi? A-aku sudah menuruti segala keinginanmu.."

Kening Sebastian mengerut, ia heran, mengapa Angela nampak panik. "Tidak! Aku bisa melakukan apapun yang kamu mau, Sayang. Jangan pergi, kumohon..." tangan Angela nampak panik membuka pengait dadanya, membuat manik mata Sebastian seketika membulat dan wajahnya memerah.

Tepat sesaat sebelum kedua benda padat dan kenyal itu terekam dalam ingatannya, Sebastian menarik selimut putih tebal dan menutupi tubuh Angela kembali. Ia segera menarik Angela ke dalam pelukannya, mengusap kepalanya dan menenangkan Angela yang masih dikuasai oleh khayalannya.

"Aku bukan tidak menginginkannya, Sayang. Hanya saja, aku tau, aku belum berhak untuk itu. Kapanpun kamu siap nantinya, datanglah padaku. Aku akan dengan senang hati menyambutmu, mengeluarkanmu dari neraka yang tidak pernah kamu ceritakan padaku."

Tidak lama, tubuh Angela melemas. Ia tertidur kembali diatas tubuh Sebastian. Dengan penuh kelembutan, Sebastian membaringkan kembali tubuh Angela. Ia menatap wajah Angela beberapa detik lalu mengeluarkan handphonenya dari balik saku,

"Bawa salah satu karyawan wanita kesini. Ingat, pastikan dia menutup mulutnya apapun yang dilihat oleh matanya. Jika ia melanggar, aku tidak segan-segan membuat hidupnya dan seluruh keluarganya menderita!!"

Related chapters

  • Gairah Suami Pengganti   Pelampiasan Amarah

    Sebastian membanting tubuhnya ke atas tempat tidur berukuran Queen Size. Ia baru bisa bernafas lega setelah memastikan karyawan wanita itu telah memakaikan kembali pakaian Angela dan membawanya ke tempat tidur dirumahnya.Ia juga sudah memerintahkan pelayan wanita untuk memakaikan Angela piyama dan membersihkan wajahnya dari sisa makeup yang masih menempel di wajahnya. Sebastian sangat mengerti, wajah Angela adalah hal yang paling penting baginya.Kejadian tadi sampai saat ini membuat detak jantungnya masih tidak beraturan. Saat pandangan matanya bertindak bodoh dengan tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat.Lihat akibat dari perbuatanmu, Angela!Ya, berkat mata kurang ajar ini, sampai sekarang sesuatu dibawah sana masih mengejeknya dengan tetap tegak berdiri, tidak turun walau sedikitpun. Mengejek ketidakmampuannya mengendalikan istrinya sendiri.Mengingat kejadian tadi membuat emosinya naik kembali. Kemarahan sekaligus hasrat yang menging

    Last Updated : 2022-09-02
  • Gairah Suami Pengganti   Terasa Lumpuh

    Angela mengerjapkan matanya perlahan, mencoba beradaptasi dengan ruangan berlampu tidur temaram. Setelah matanya mulai terbiasa, ia bangkit dari posisi tidurnya dan duduk termenung, memandangi sekitar dengan bingung.Mengapa aku ada disini?Seingatnya, dia sedang berada di klub, seseorang mengajaknya berbicara tapi ia tidak ingat siapa. Lalu bagaimana bisa ia tiba-tiba berada di kamarnya seperti ini?Tok! Tok!"Nona, anda ditunggu Tuan di ruang makan."Ah, aktivitas menjengkelkan ini lagi.Angela menyahut memberitahukan bahwa sebentar lagi ia akan turun.Saat ia bangkit berdiri, tubuhnya terhuyung. Kepalanya terasa sangat pusing, dunia terasa berputar saat kakinya berdiri menginjak lantai.Sial! Ada apa denganku?Ia memaksa bangkit kembali namun selanjutnya ia menyerah. Ia tahu, tubuhnya tidak mampu melayani keinginannya untuk dapat tegak berdiri.Saat baru saja memutuskan untuk kembali tidur, suara perutnya terdengar jelas. Sudut matanya melirik jam dinding dan menyadari ini sudah pu

    Last Updated : 2022-09-03
  • Gairah Suami Pengganti   Demam

    "Apa?! Dia belum juga keluar dari kamar?!"Dua pelayan wanita itu menunduk ketakutan, mereka hanya takut jika tuannya salah mengira bahwa mereka sengaja membiarkan Angela tertidur hingga malam hari, padahal sudah tidak terhitung berapa kali mereka mengetuk pintu kamar Angela dan tidak ada sahutan darinya.Sebastian menarik dasinya, meregangkan lehernya yang tiba-tiba terasa tercekik. Niat untuk berendam air hangat sambil menikmati segelas wine seketika buyar. Tanpa mengganti bajunya, ia segera naik ke lantai tiga, tempat di mana kamarnya dan Angela berada.Tok! Tok!"Angela??"Tidak ada sahutan dari dalam."Hey, buat apa meminta pelayan mengantarkan makanan jika sama sekali tidak kamu sentuh? Merepotkan orang saja!"Ia sengaja memancing emosi Angela, berharap wanita itu menjawab ucapannya dengan kemarahan seperti biasa. Namun hingga beberapa detik berlalu, Angela tidak mengatakan apapun.Perasaan khawatir menyelimuti hati Sebastian. Ia segera merogoh kunci kamar Angela yang selalu dib

    Last Updated : 2022-09-04
  • Gairah Suami Pengganti   Gadis Polos

    Sialan! Perempuan sialaaann!!Dorongan yang menggebu-gebu seketika menghilang. Menyisakan rasa sakit yang menyesakkan dada."Kenapa, Sayang?" tanya Angela dengan wajah polosnya. Ia tidak mengerti mengapa pria itu tiba-tiba marah.Dengan hati-hati Sebastian mengangkat tubuh Angela lalu kembali membaringkannya ke atas tempat tidur."Mungkin aku sudah gila. Bisa-bisanya aku berharap lebih."Saat melihat pria itu membalikkan badan hendak pergi, Angela panik. Dengan cepat tangannya menyambar lengan Sebastian, mencegahnya pergi.Terdengar helaan nafas berat dari Sebastian, ia menoleh ke arah tangannya yang dipegang erat oleh Angela, "Sebaiknya kamu istirahat, Angela.""Temani aku, Garvin. Please..."Emosi Sebastian kian memuncak. Ia sangat muak mendengar nama Garvin. Dengan emosi yang meluap, ia membalikkan badannya, hendak memaki wanita yang ada di depannya. Namun saat matanya menatap manik mata berwarna coklat milik Angela, kemarahannya lenyap. Bagaimana mungkin ia tega memarahi wanita me

    Last Updated : 2022-09-05
  • Gairah Suami Pengganti   Rekaman CCTV

    Emosi yang memuncak membuat kepala Sebastian sakit. Dengan penuh kemarahan ia membawa langkah kakinya ke lantai lima, tempat dimana tempat gym pribadinya berada.Ia perlu menyalurkan amarah ini sebelum membuat orang lain terluka.Saat lift membawanya sampai di lantai lima, ia langsung memilih untuk menyalurkan emosinya pada samsak tinju.BUG!!Jemari kokoh Sebastian meninju dengan kekuatan penuh samsak yang tergantung di depannya.Berani-beraninya ia membentakku berulang kali!!BUG!!Dia pikir aku mau memasuki kamarnya secara sukarela jika tidak karena aku khawatir padanya?!BUG!!Sialaaann!! Andai aku bisa membuang perasaan cinta sialan ini!!BUG!!WANITA SIALAN!! Jika ia begitu membenciku, mengapa ia masih tinggal di rumahku?!!BRAAKK!!Samsak tinju pecah berantakan. Mengeluarkan isinya yang berhamburan mengenai lantai sekaligus sepatu sneakers Sebastian. Membuat mulutnya berkali-kali mengumpat penuh kemarahan."AAARGHHH!!!"Dering handphone membuat kekesalan Sebastian memuncak. Ia

    Last Updated : 2022-09-06
  • Gairah Suami Pengganti   Hanya Memastikan

    Angela menutup pintu kamarnya dengan kasar. Deru nafas yang memburu membuat tangannya tanpa sadar memegang wajahnya yang memanas.Ada apa ini? Ada apa denganku?Semua sel di dalam otaknya bekerja keras memahami situasi apa yang sedang terjadi. Saat ia sampai pada satu kesimpulan, hatinya berteriak keras menolak kenyataan."Tidak mungkin! Tidak mungkin aku mulai menyukai laki-laki brengsek seperti dia! Otakku memang sering bermasalah akhir-akhir ini."Ingatannya beralih pada kejadian malam itu, tiga tahun lalu. Saat Ayahnya memerintahkan Angela untuk pulang bersama dengan Sebastian setelah mereka menghadiri acara ulang tahun BCB Royal Bank yang ke 155 tahun.Ayahnya yang selalu saja mendekatkan ia dengan Sebastian. Bahkan sebelum pergi ke pesta, ia harus menahan rasa tidak nyaman memakai gaun pemberian ayahnya yang terlalu terbuka. Walau bagaimanapun, ia tidak begitu suka memakai gaun yang terlalu terbuka.Angela tidak mempunyai pilihan lain. Ia sangat menyayangi ayahnya dan berjanji p

    Last Updated : 2022-09-07
  • Gairah Suami Pengganti   "Jangan Pecat Aku, Tuan!"

    #12BCB Royal Bank adalah bank terbesar sekaligus perusahaan terbesar di Kanada. BCB adalah merek dagang utama yang digunakan untuk semua unit usaha dan anak perusahaannya.Didirikan pada tahun 1865 di Toronto, Kanada dengan pendapatan C $ 170,35 miliar pada awal tahun 2022 membuat bank ini menjadi bank terbesar dari lima besar dalam hal pendapatan bersih. Mempunyai 18 juta klien lebih di seluruh dunia, lebih dari 75.000 karyawan tetap dan lebih dari 1.500 cabang."Bagaimana? Wanita itu menerima tawaran anda?" tanya Sebastian sambil menikmati secangkir teh di ruangannya."S-sulit, Tuan. Dia menolak menerima telepon saya dan juga menolak ketika kami mengundangnya ke kantor. Ia selalu marah dan memerintahkan kami segera mencairkan jumlah pinjamannya dengan dalih membawa nama besar anda. Maafkan saya, Tuan. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, " jawab Milly setengah takut. Kaki dan tangannya terasa dingin, aura menakutkan pria di depannya membuat mentalnya melemah.Sebastian menghela nafa

    Last Updated : 2022-09-08
  • Gairah Suami Pengganti   Tanpa Ampunan

    Mentari terlihat cukup bersemangat hari ini. Meski sudah cukup lama kota tidak diguyur hujan namun Angela merasa kedinginan tadi malam.Saat memandangi taman di balik jendela besar di kamarnya, tiba-tiba ia merindukan kabut pagi. Ia merindukan musim dingin. Musim yang selalu mengingatkannya pada Ibunya dan juga pada Garvin.Tadi malam ia tidak tidur dengan nyenyak. Ia mencoba mengurangi ketergantungan pada obat tidur. Sejak ia melihat rekaman CCTV yang mempermalukan dirinya sendiri saat meminum obat tidur membuatnya segera membuang semua obatnya."Argh! Andai kejadian itu bisa aku hapus dari ingatanku!"Jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Seharusnya, ia sudah berada di ruang makan bersama Sebastian sekarang. Namun ia tidak sanggup. Bahkan hanya sekedar memandang wajah Sebastian saja membuat bayangan kejadian malam itu langsung terbayang jelas di pelupuk matanya. Sangat memalukan. Tubuhnya membuat harga dirinya runtuh seketika. Ia masih tidak habis pikir, bagaimana b

    Last Updated : 2022-09-09

Latest chapter

  • Gairah Suami Pengganti   Suami Sempurna

    Angela membantu Sebastian mencuci peralatan makan dengan mesin cuci piring, lalu membersihkan dapur setelah mereka selesai makan. Angela tidak tahu apa yang tengah terjadi, Sebastian tiba-tiba mengajaknya berlibur ke villa dekat pantai dan menugaskan tidak ada satu pelayan pun yang ikut bersama mereka. Ini aneh, pikir Angela. Mereka terbiasa liburan ke villa tapi Sebastian tidak pernah meliburkan pelayan di villa. Apalagi, saat aku sedang hamil, pikir Angela. Tetapi ia menduga, mungkin Sebastian hanya ingin menghabiskan waktu berdua, benar-benar berdua dengan dirinya. Sudah seminggu berlalu sejak pertemuannya dengan Mark dan pria itu jelas pembual yang ulung. Kurang dari dua puluh empat jam katanya? Huh, sudah berlalu tujuh hari dan Mark belum melaporkan apapun padanya. Pria itu bahkan terkesan menghindari dirinya. Telepon iseng itu memang sudah berhenti. Tapi Angela tidak menemukan ada satu pun pelayan yang menghilang atau diberhentikan. Semua berjalan seperti biasa. Seperti tidak

  • Gairah Suami Pengganti   Mr. Harrison

    Diluar dugaan, Anna justru tertawa. Suara tawa keras yang membuat Edward bingung haruskah ia ikut tertawa atau hanya menunggu tawa Anna selesai.“Apa kau berharap aku mempercayaimu begitu saja?” tanya Anna sambil menepuk pundak Edward. “Kau tidak bisa membodohiku, Ed. Aku sudah melakukan segala upaya untuk mendapatkan dirimu tapi kau jelas-jelas menolakku. Lalu tiba-tiba, setelah tiga hari aku merawatmu saat kau sakit, kau datang padaku dan bilang bahwa kau mencintaiku?”Edward tidak mengatakan apapun. Untuk sesaat mereka hanya saling memandang berlama-lama, pandangan yang makin lama membuat nafas mereka sesak dan tak pelak lagi, pandangan itu membuat mereka bergairah.Edward mengambil langkah maju. Ia mencium lagi. Lebih lembut. Semesra mungkin. Anna tidak menolak, tidak melawan, tidak berusaha lari. Edward menggoda mulut Anna dengan kecupan-kecupan lembut, gigitan mesra, dan gelitikan kecil di lidahnya.Ketika Anna mendesah senang, Edward memanfaatkannya untuk memasukkan lidahnya ke

  • Gairah Suami Pengganti   Aku Mencintaimu!

    “Kau jelas menyukainya, Mr. Harrison. Kau menyukainya lebih dari yang kau duga.”Edward terdiam. Cornelia benar. Bagaimana mungkin ia tidak menyadarinya selama ini? Bagaimana mungkin orang lain bahkan lebih mengetahuinya dibandingkan dirinya sendiri?“Lalu, bagaimana perasaanmu melihat pemandangan itu?”Edward menatap wajah Cornellia bingung lalu mengikuti arah matanya. Kini ia melihat Alex, wanita yang menjadi alasan kehadirannya ke tempat ini, wanita itu membuat seolah matanya terhipnotis. Teman lelakinya, memojokkan Alex ke tikar, rok wanita itu tersingkap sehingga menampakkan pahanya yang langsing. Lalu tangan si lelaki menyelinap ke balik rok, mendekap bokong Alex.Mulut Cornelia menganga. “Aku tidak menyangka Alex seberani itu.”Edward kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin Alex yang polos dan ceria, yang bahkan Edward tidak menyangka usianya sudah dua puluhan, melakukan hal itu di tengah keramaian acara yang bertema keluarga seperti ini?“Aku tanya, bagaimana perasaanmu, Ed?”

  • Gairah Suami Pengganti   Tersadar

    Edward Harrison mengedarkan pandangannya ke lapangan tempat para pengunjung membentangkan selimut di tanah di depan panggung, dan asyik menikmati daging panggang sambil mendengarkan musik yang dibawakan band berirama country dan penyanyi lokal.Ia bertanya-tanya, dimana Alexandria di tengah lautan manusia ini. Ia tadi mengunjungi toko roti Alex dan menurut karyawannya, Alex menghadiri perayaan tanggal empat juli yang selalu diadakan setiap tahun di taman ini, jadilah Edward tahu gadis itu ada disini.Terlintas dalam benaknya untuk mengajak Alex datang bersamanya, tapi, itu sungguh perbuatan yang lancang. Ya, setelah apa yang dilakukannya pada gadis itu. Edward cukup tahu diri untuk tidak terlalu bertingkah meski tahu bahwa ia menguasai hati dan pikiran Alex.Banyak lelaki hari ini merasa iri padanya karena seorang wanita seksi, berambut panjang dan pirang dengan kedua tonjolan yang memukau di dadanya, duduk di sebelahnya. Ya, ia sengaja mengajak Cornellia Marshall, Asistennya di kanto

  • Gairah Suami Pengganti   Makan Siang di Callahan's

    Callahan’s ramai oleh suara tamu mengobrol selama jam makan siang di rumah makan itu, sejak jam sebelas sampai jam dua selama hari kerja. Terletak di pusat kota, bangunan yang sudah di restorasi itu, yang dulu pernah dipakai sebagai toko obat pada awal tahun tiga puluhan hingga pertengahan tahun delapan puluhan.Mereka menempati lokasi yang sangat strategis untuk melayani kegiatan bisnis sehari-hari, termasuk karyawan pengadilan, perbankan serta para karyawan yang kantornya tersebar di segala penjuru kota. Pesaing mereka hanya rumah kana cepat saji yang melayani pengendara mobil, dan restoran kecil yang melayani roti isi.Jika seseorang ingin mengadakan rapat atau pertemuan sambil makan siang, Callahan’s-lah tempat yang paling nyaman.Ketika Angela tiba, pelayan mengantarkannya ke meja di belakang yang agak terpencil, di tempat Mark sudah menunggu. Mark, kepala keamanan rumah Sebastian dan Angela yang menggantikan posisi Zoe.Angela sengaja mengajak Mark bertemu di luar. Selain ia tid

  • Gairah Suami Pengganti   Telepon Iseng

    Diluar dugaan, Anna mengantar Edward sampai ke depan pintu. Hal itu membuat Edward merasa, minimal ia harus mengundang wanita itu bertemu atau makan malam. Jika ia memang belum yakin dengan perasaannya, bukankah seharusnya ia membalas budi?“Bukankah banyak hal yang harus kau kerjakan, Ann?” tanya Edward. “Dan kau bisa tidak menunggu dan mengantarkanku seperti ini, lagipula...”“Jangan terlalu percaya diri, Ed.”Edward tergagap mendengar ucapan itu. Merasa malu tapi juga sekaligus membenarkan ucapan Anna. Ya, ada apa dengannya? Mengapa ia mengeluarkan kalimat sampah itu dari mulutnya?“Aku hanya terlambat karena mengerjakan beberapa hal tadi. Dan kebetulan waktu selesainya bersamaan dengan waktu kau keluar.”“Ya. Kau benar. Maafkan aku.”Pengecut. Anna mengumpat dirinya sendiri setelah ia mengatakan kalimat itu. Sistem pertahanan dirinya memang luar biasa. Entah ia harus bangga atau marah pada dirinya sendiri saat ini. Ia bangga karena mampu membuat wajah Edward memerah malu sekaligus

  • Gairah Suami Pengganti   Pulang

    Sudah dua hari Edward hanya berada di atas tempat tidur. Dan sudah dua hari Anna melayaninya layaknya seorang pasien. Anna melakukannya secara profesional. Tidak ada candaan nakal atau celetukan yang membuatnya marah.Seharusnya hidup terasa damai, bukan? Tapi entah mengapa, sesuatu terasa hilang. Hambar.Ia benar-benar dilayani seperti orang yang asing bagi Anna. Pagi hari, ia akan masuk ke kamar, mengunjungi Edward, tersenyum dengan hanya bibir yang tertarik ke samping tanpa guratan. Kelihatan sekali sebenarnya ia tidak ingin tersenyum tapi ia memaksakan senyum itu keluar.Lalu kemudian ia akan memeriksa kondisi Edward, memeriksa infus lalu memastikan apa saja yang boleh Edward lakukan hari itu, kemudian ia akan berbicara dengan seorang perawat laki-laki di sampingnya lalu setelah itu ia pergi.Perawat itulah yang datang setiap dua puluh menit sekali, secara rutin memeriksa cairan infus Edward, lalu kondisinya secara keseluruhan. Sedangkan Anna, Ed tidak tahu kemana gadis itu pergi.

  • Gairah Suami Pengganti   Alasan Edward

    Dipenuhi ketidakpastian, Anna berhenti di ambang pintu kamar tamu di rumahnya. Terakhir kali melihat Edward di rumah ini, ia hanya berada di koridor antara ruang tamu dan ruang tengah rumahnya. Tapi kali ini, pria itu tergeletak tak berdaya di kamar tamu.Anna sengaja membawa Edward kerumahnya, bukan ke klinik pengobatan miliknya atau rumah sakit. Sudah menjadi kebiasaan bagi Sebastian, Edward ataupun beberapa orang di perusahaan untuk lebih memilih di rawat di rumah Anna daripada harus kerumah sakit atau klinik.Sekarang, berdiri disini merupakan sebuah momen yang canggung. Edward berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, dengan selang infus yang menempel di tangannya. Terlihat sangat lemah, jauh dari keangkuhan dan sikap arogan yang sering ia tunjukkan.“Dia akan baik-baik saja,” gumam Anna pada dirinya sendiri. Ia memejamkan matanya, meremas ujung gaun hitam yang ia pakai lalu menghela nafas panjang. Ia hanya takut ketika Edward bangun dan membuka mata, maka pria itu akan mar

  • Gairah Suami Pengganti   Aku Baik-Baik Saja

    Begitu Alex memusatkan perhatian kepada teman makan siangnya, senyum di wajah Edward lenyap. Pandangannya terpusat ke tempat pria di samping Alex yang dengan lancang memeluk pinggang gadis itu.Ingin benar ia menyeberang jalan, merebut Alex dari tangan pria itu, memanggilnya ke tempat yang menjamin privasi lalu mengatakan, “Kau sudah menemukan pria baru, Alexandria Porter?”Pada saat Alex dan pria itu menghilang masuk ke Callahan’s, Edward langsung menyebrang dan mengikuti mereka masuk ke dalam Restoran. Pelayan sedang mengantarkan pasangan itu menuju meja mereka ketika Edward duduk di bar.Ia dapat melihat mereka berdua dari tempatnya, karena area bar letaknya lebih tinggi sekitar satu meter daripada restoran. Ia memesan sekaleng kola dan memasukkan beberapa butir kacang ke dalam mulutnya, berusaha untuk bersikap seolah-olah tidak peduli.Edward melepaskan kaca mata hitamnya, memasukkannya ke dalam saku kaosnya, dan mengawasi pasangan yang berada di meja di pojok ruangan itu.Edward

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status