Home / Romansa / Gairah Suami Pengganti / Pelampiasan Amarah

Share

Pelampiasan Amarah

last update Last Updated: 2022-09-02 09:11:24

Sebastian membanting tubuhnya ke atas tempat tidur berukuran Queen Size. Ia baru bisa bernafas lega setelah memastikan karyawan wanita itu telah memakaikan kembali pakaian Angela dan membawanya ke tempat tidur dirumahnya.

Ia juga sudah memerintahkan pelayan wanita untuk memakaikan Angela piyama dan membersihkan wajahnya dari sisa makeup yang masih menempel di wajahnya. Sebastian sangat mengerti, wajah Angela adalah hal yang paling penting baginya.

Kejadian tadi sampai saat ini membuat detak jantungnya masih tidak beraturan. Saat pandangan matanya bertindak bodoh dengan tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat.

Lihat akibat dari perbuatanmu, Angela!

Ya, berkat mata kurang ajar ini, sampai sekarang sesuatu dibawah sana masih mengejeknya dengan tetap tegak berdiri, tidak turun walau sedikitpun. Mengejek ketidakmampuannya mengendalikan istrinya sendiri.

Mengingat kejadian tadi membuat emosinya naik kembali. Kemarahan sekaligus  hasrat yang menginginkan sentuhan lebih dari Angela. Sentuhan yang hanya untuknya.

Jika hanya menginginkan melepaskan dahaga, ia lebih dari bisa melakukannya tadi. Angela sendiri sudah menyerahkan tubuhnya sepenuhnya padanya. Namun Sebastian sadar, ia tidak akan bertindak pengecut. Ya, menurutnya hanya laki-laki pengecut yang melumpuhkan wanita menggunakan kekuatan atau ketidakmampuan wanita itu dalam mengendalikan diri.

Jarinya tanpa sadar menyentuh bibir bagian bawah, meresapi bahwa bibir Angela tadi berada disini, menyapu lembut bibirnya, terasa manis saat di kecup dan meninggalkan efek adiksi yang menggila.

Ia menginginkannya lagi! Ia ingin Angela meneriakkan namanya dan memintanya mencium bibirnya.

Saat pandangan matanya beralih ke atas dada, ingatannya kembali membimbingnya pada Angela yang tadi berada di atas tubuhnya, dengan tubuh moleknya yang...

"Argh! Jika terus seperti ini, aku bisa jadi gila!!"

Dengan penuh emosi Sebastian bangkit dari tempat tidurnya, sudut matanya menangkap jam dinding yang menunjukkan pukul empat pagi. Sial, sudah hampir fajar dan matanya belum juga mau terpejam.

Dengan gontai ia menyeret langkah kakinya ke arah layar monitor yang memantau seluruh CCTV dari kamarnya. Saat melihat ruang bawah tanah, sudut bibirnya menyeringai menakutkan,

Aku tahu kemana kemarahan ini harus ku bawa...

--------------------------------

Ruang bawah tanah memang sengaja dikosongkan. Sebastian hanya memfungsikan ruang bawah tanah khusus untuk menyimpan minuman wine dengan kualitas terbaik. Untuk menjaga kualitas minuman, ia sengaja memerintahkan pelayan untuk menyusun minumannya disana.

Ruang yang gelap, hanya menyisakan satu lampu sudut yang memang dibiarkan menyala, memecah kegelapan. Dua orang laki-laki terlihat sedang duduk di kursi dengan tangan terikat dan mata ditutup kain.

"Tuan," panggil Edward dari luar pintu yang di tutup.

"Masuk!"

Edward melangkah masuk, ia membawa sebuah tablet ditangannya, "Ini data yang Tuan minta," katanya pelan sambil menyodorkan tablet yang langsung diambil Sebastian.

Mata pria itu memicing, sorot matanya berpindah mengikuti tulisan yang ia baca. Di bawah cahaya lampu yang temaram, ia mengerutkan keningnya, "Data ini akurat?"

"Iya, Tuan. Mendapatkan data diri kedua bocah ingusan ini bukan hal yang sulit bagi kita."

Bibir Sebastian menyeringai licik, pandangan matanya langsung tertuju pada kedua laki-laki yang sedang terikat di depannya, "Apa yang harus kulakukan pada dua cecunguk ini?"

Edward mendekatkan bibirnya ke telinga Tuannya, "Sepertinya mereka masih belum sadar, Tuan."

Rahang Sebastian mengeras. Ia memberikan kode pada Edward untuk membangunkan mereka.

Tanpa diperintah dua kali, kaki jenjang Edward menendang kursi kedua laki-laki itu, membuat tubuh mereka seketika terkejut, kepalanya mendongak asal dan mendadak panik saat menyadari situasi berbahaya yang sedang mengancam mereka.

"T-tuan...? Siapapun anda, kami mohon maafkan kami! Ampuni kami, Tuan!" Pria bertubuh sedikit berisi dengan tato bergambar naga di dada kirinya berteriak panik. Tangannya yang terikat kebelakang terus meronta, meminta dibebaskan.

Sementara laki-laki berkulit hitam dengan tubuh yang atletis tampak lebih tenang. Namun bibirnya yang mengerucut menahan tangis tidak bisa menyembunyikan ketakutannya saat ini.

"Kelvin Stewart, 23 tahun. Bekerja sebagai asisten koki di restoran India. Saat ini hanya tinggal bersama nenek yang berusia 80 tahun. Ah, dan juga... kamu punya seorang kekasih. Siapa namanya? Gina?"

Ketenangan laki-laki berkulit hitam itu langsung menghilang. Kepalanya mendongak tidak beraturan, "Tu-tuan... saya mohon maafkan saya! Jangan... jangan sakiti keluarga saya! Saya mohon, Tuan. Mereka tidak tahu apa-apa..."

Sudut bibir Sebastian terangkat, ia berdecak kesal, "Angela juga tidak tahu apa-apa saat kalian dengan teganya melucuti pakaiannya!"

Wajah pria itu menegang, kedua kakinya hendak turun untuk berlutut namun nahas tubuhnya malah tertelungkup, dengan susah payah ia berteriak memohon belas kasihan.

"Geoff Hamlet, 20 tahun. Ya Tuhan, kamu selangkah lebih maju dari pada aku. Putri kecilmu, Virginia, dia sangat cantik, bukan?"

"Tuaann...!!" Geoff berteriak menangis. Ia menggelengkan kepalanya sambil meringis, "Jangan, Tuan. Gadis itu baru berusia dua tahun, dia tidak layak dijadikan tumbal kesalahan saya.."

"Cih!" Sebastian melengos melihat air mata kedua laki-laki itu, "Kalian punya wanita yang kalian sayangi tapi memperlakukan wanita lain seperti sampah! Kalian pikir, wanita kalian lebih berharga dibandingkan istriku, hah?!"

Kelvin berusaha bangkit, ia membalikkan badannya ke samping, sehingga memungkinkan mulutnya dapat berbicara dengan baik.

"Tuan... kami hanya melakukan apa yang disuruh. Jika tidak kami lakukan, kami akan kehilangan pekerjaan kami dan juga... kami... kami..." kalimat pria itu terhenti. Ia terlihat ketakutan membuka mulutnya.

Edward mendesah tidak sabar, "Kalian mau tahu, Raging Bull 454 ini sudah tidak sabar ingin meledakkan kepala kalian! Sialan! Jangan membuat aku harus mengotori tempat ini dengan isi kepala kalian!!"

"J-jangan, Tuaan...!!" tangan Geoff gemetar, giginya bahkan saling gemeretak. Ketakutan mengalahkan segalanya saat ini. Bayangan kematian tergambar jelas di pelupuk matanya.

"Kami hanya disuruh oleh seorang wanita muda. Sungguh, kami tidak tahu siapa dia! Dia hanya menjanjikan untuk memberi kami masing-masing lima ribu dollar dan jika kami menolak, kami bisa kehilangan pekerjaan dan orang yang kami sayangi. Kami... kami tidak punya pilihan, Tuan! Kami mohon, ampuni kami...!"

Sebastian terdiam sejenak. Jarinya mengelus dagu, sesaat kemudian bibirnya tersenyum licik, "Turuti saja mau wanita itu."

Kevin kembali mendongak, "A-apa, Tuan?"

"Ya! Temui wanita itu dan bilang kalian sudah melakukan pekerjaan kalian."

Wajah kevin dan Geoff tampak bingung, "T-tapi kami bahkan belum menyalakan kamera nya, Tuan. Kami tidak memiliki bukti apapun."

"Berikan saja video yang sudah aku siapkan."

Edward menatap Tuannya, "Tapi, Tuan. Ini tidak baik untuk reputasi anda."

Sebastian menyalakan cerutu. Ia dengan santai menghisap cerutunya, seolah sangat menikmati hisapannya. Bibirnya tersenyum, "Edward... sudah berapa lama kamu berada di sampingku?"

"Sekitar lima belas tahun, Tuan," jawab Edward ragu. Bukan jawabannya yang membuatnya ragu, tapi pikirannya sibuk menebak arah pertanyaan Sebastian.

"Lalu, kamu pikir aku akan membiarkan nama baik keluargaku rusak begitu saja? Rencanaku tidak pernah gagal, Edward. Apa kamu lupa itu?"

Related chapters

  • Gairah Suami Pengganti   Terasa Lumpuh

    Angela mengerjapkan matanya perlahan, mencoba beradaptasi dengan ruangan berlampu tidur temaram. Setelah matanya mulai terbiasa, ia bangkit dari posisi tidurnya dan duduk termenung, memandangi sekitar dengan bingung.Mengapa aku ada disini?Seingatnya, dia sedang berada di klub, seseorang mengajaknya berbicara tapi ia tidak ingat siapa. Lalu bagaimana bisa ia tiba-tiba berada di kamarnya seperti ini?Tok! Tok!"Nona, anda ditunggu Tuan di ruang makan."Ah, aktivitas menjengkelkan ini lagi.Angela menyahut memberitahukan bahwa sebentar lagi ia akan turun.Saat ia bangkit berdiri, tubuhnya terhuyung. Kepalanya terasa sangat pusing, dunia terasa berputar saat kakinya berdiri menginjak lantai.Sial! Ada apa denganku?Ia memaksa bangkit kembali namun selanjutnya ia menyerah. Ia tahu, tubuhnya tidak mampu melayani keinginannya untuk dapat tegak berdiri.Saat baru saja memutuskan untuk kembali tidur, suara perutnya terdengar jelas. Sudut matanya melirik jam dinding dan menyadari ini sudah pu

    Last Updated : 2022-09-03
  • Gairah Suami Pengganti   Demam

    "Apa?! Dia belum juga keluar dari kamar?!"Dua pelayan wanita itu menunduk ketakutan, mereka hanya takut jika tuannya salah mengira bahwa mereka sengaja membiarkan Angela tertidur hingga malam hari, padahal sudah tidak terhitung berapa kali mereka mengetuk pintu kamar Angela dan tidak ada sahutan darinya.Sebastian menarik dasinya, meregangkan lehernya yang tiba-tiba terasa tercekik. Niat untuk berendam air hangat sambil menikmati segelas wine seketika buyar. Tanpa mengganti bajunya, ia segera naik ke lantai tiga, tempat di mana kamarnya dan Angela berada.Tok! Tok!"Angela??"Tidak ada sahutan dari dalam."Hey, buat apa meminta pelayan mengantarkan makanan jika sama sekali tidak kamu sentuh? Merepotkan orang saja!"Ia sengaja memancing emosi Angela, berharap wanita itu menjawab ucapannya dengan kemarahan seperti biasa. Namun hingga beberapa detik berlalu, Angela tidak mengatakan apapun.Perasaan khawatir menyelimuti hati Sebastian. Ia segera merogoh kunci kamar Angela yang selalu dib

    Last Updated : 2022-09-04
  • Gairah Suami Pengganti   Gadis Polos

    Sialan! Perempuan sialaaann!!Dorongan yang menggebu-gebu seketika menghilang. Menyisakan rasa sakit yang menyesakkan dada."Kenapa, Sayang?" tanya Angela dengan wajah polosnya. Ia tidak mengerti mengapa pria itu tiba-tiba marah.Dengan hati-hati Sebastian mengangkat tubuh Angela lalu kembali membaringkannya ke atas tempat tidur."Mungkin aku sudah gila. Bisa-bisanya aku berharap lebih."Saat melihat pria itu membalikkan badan hendak pergi, Angela panik. Dengan cepat tangannya menyambar lengan Sebastian, mencegahnya pergi.Terdengar helaan nafas berat dari Sebastian, ia menoleh ke arah tangannya yang dipegang erat oleh Angela, "Sebaiknya kamu istirahat, Angela.""Temani aku, Garvin. Please..."Emosi Sebastian kian memuncak. Ia sangat muak mendengar nama Garvin. Dengan emosi yang meluap, ia membalikkan badannya, hendak memaki wanita yang ada di depannya. Namun saat matanya menatap manik mata berwarna coklat milik Angela, kemarahannya lenyap. Bagaimana mungkin ia tega memarahi wanita me

    Last Updated : 2022-09-05
  • Gairah Suami Pengganti   Rekaman CCTV

    Emosi yang memuncak membuat kepala Sebastian sakit. Dengan penuh kemarahan ia membawa langkah kakinya ke lantai lima, tempat dimana tempat gym pribadinya berada.Ia perlu menyalurkan amarah ini sebelum membuat orang lain terluka.Saat lift membawanya sampai di lantai lima, ia langsung memilih untuk menyalurkan emosinya pada samsak tinju.BUG!!Jemari kokoh Sebastian meninju dengan kekuatan penuh samsak yang tergantung di depannya.Berani-beraninya ia membentakku berulang kali!!BUG!!Dia pikir aku mau memasuki kamarnya secara sukarela jika tidak karena aku khawatir padanya?!BUG!!Sialaaann!! Andai aku bisa membuang perasaan cinta sialan ini!!BUG!!WANITA SIALAN!! Jika ia begitu membenciku, mengapa ia masih tinggal di rumahku?!!BRAAKK!!Samsak tinju pecah berantakan. Mengeluarkan isinya yang berhamburan mengenai lantai sekaligus sepatu sneakers Sebastian. Membuat mulutnya berkali-kali mengumpat penuh kemarahan."AAARGHHH!!!"Dering handphone membuat kekesalan Sebastian memuncak. Ia

    Last Updated : 2022-09-06
  • Gairah Suami Pengganti   Hanya Memastikan

    Angela menutup pintu kamarnya dengan kasar. Deru nafas yang memburu membuat tangannya tanpa sadar memegang wajahnya yang memanas.Ada apa ini? Ada apa denganku?Semua sel di dalam otaknya bekerja keras memahami situasi apa yang sedang terjadi. Saat ia sampai pada satu kesimpulan, hatinya berteriak keras menolak kenyataan."Tidak mungkin! Tidak mungkin aku mulai menyukai laki-laki brengsek seperti dia! Otakku memang sering bermasalah akhir-akhir ini."Ingatannya beralih pada kejadian malam itu, tiga tahun lalu. Saat Ayahnya memerintahkan Angela untuk pulang bersama dengan Sebastian setelah mereka menghadiri acara ulang tahun BCB Royal Bank yang ke 155 tahun.Ayahnya yang selalu saja mendekatkan ia dengan Sebastian. Bahkan sebelum pergi ke pesta, ia harus menahan rasa tidak nyaman memakai gaun pemberian ayahnya yang terlalu terbuka. Walau bagaimanapun, ia tidak begitu suka memakai gaun yang terlalu terbuka.Angela tidak mempunyai pilihan lain. Ia sangat menyayangi ayahnya dan berjanji p

    Last Updated : 2022-09-07
  • Gairah Suami Pengganti   "Jangan Pecat Aku, Tuan!"

    #12BCB Royal Bank adalah bank terbesar sekaligus perusahaan terbesar di Kanada. BCB adalah merek dagang utama yang digunakan untuk semua unit usaha dan anak perusahaannya.Didirikan pada tahun 1865 di Toronto, Kanada dengan pendapatan C $ 170,35 miliar pada awal tahun 2022 membuat bank ini menjadi bank terbesar dari lima besar dalam hal pendapatan bersih. Mempunyai 18 juta klien lebih di seluruh dunia, lebih dari 75.000 karyawan tetap dan lebih dari 1.500 cabang."Bagaimana? Wanita itu menerima tawaran anda?" tanya Sebastian sambil menikmati secangkir teh di ruangannya."S-sulit, Tuan. Dia menolak menerima telepon saya dan juga menolak ketika kami mengundangnya ke kantor. Ia selalu marah dan memerintahkan kami segera mencairkan jumlah pinjamannya dengan dalih membawa nama besar anda. Maafkan saya, Tuan. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, " jawab Milly setengah takut. Kaki dan tangannya terasa dingin, aura menakutkan pria di depannya membuat mentalnya melemah.Sebastian menghela nafa

    Last Updated : 2022-09-08
  • Gairah Suami Pengganti   Tanpa Ampunan

    Mentari terlihat cukup bersemangat hari ini. Meski sudah cukup lama kota tidak diguyur hujan namun Angela merasa kedinginan tadi malam.Saat memandangi taman di balik jendela besar di kamarnya, tiba-tiba ia merindukan kabut pagi. Ia merindukan musim dingin. Musim yang selalu mengingatkannya pada Ibunya dan juga pada Garvin.Tadi malam ia tidak tidur dengan nyenyak. Ia mencoba mengurangi ketergantungan pada obat tidur. Sejak ia melihat rekaman CCTV yang mempermalukan dirinya sendiri saat meminum obat tidur membuatnya segera membuang semua obatnya."Argh! Andai kejadian itu bisa aku hapus dari ingatanku!"Jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Seharusnya, ia sudah berada di ruang makan bersama Sebastian sekarang. Namun ia tidak sanggup. Bahkan hanya sekedar memandang wajah Sebastian saja membuat bayangan kejadian malam itu langsung terbayang jelas di pelupuk matanya. Sangat memalukan. Tubuhnya membuat harga dirinya runtuh seketika. Ia masih tidak habis pikir, bagaimana b

    Last Updated : 2022-09-09
  • Gairah Suami Pengganti   High Heels

    #14"Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku mau pergi bersamamu?!"Angela memandang pria di depannya dengan tatapan penuh kebencian. Jika bukan karena pelayan yang sengaja tidak mengantarkan makanannya ke kamar, ia tidak sudi duduk satu meja dengan pria menyebalkan ini.Jam di dinding sudah menunjukkan pukul dua siang namun Angela masih memakai piyamanya. Semua kegiatan di media sosial di hentikan olehnya. Dengan mental seperti ini, ia tidak yakin kuat menghadapi pertanyaan yang menyakitkan seperti waktu itu.Kesibukan yang padat dan tiba-tiba terhenti membuat suasana hatinya makin kacau. Ia ingin keluar, menikmati keindahan danau Toronto yang memukau. Tapi ia terlalu takut. Ia takut ada yang mengenalinya dan berkata semaunya sedangkan hatinya tidak siap dengan itu.Padahal musim panas adalah waktu terbaik menikmati matahari di pantai atau sekedar piknik kecil di tepi danau Ontario.Sambil menghentakkan kaki Angela berdiri, hendak kembali ke kamarnya. Ia sangat kesal melihat wajah Seba

    Last Updated : 2022-09-10

Latest chapter

  • Gairah Suami Pengganti   Suami Sempurna

    Angela membantu Sebastian mencuci peralatan makan dengan mesin cuci piring, lalu membersihkan dapur setelah mereka selesai makan. Angela tidak tahu apa yang tengah terjadi, Sebastian tiba-tiba mengajaknya berlibur ke villa dekat pantai dan menugaskan tidak ada satu pelayan pun yang ikut bersama mereka. Ini aneh, pikir Angela. Mereka terbiasa liburan ke villa tapi Sebastian tidak pernah meliburkan pelayan di villa. Apalagi, saat aku sedang hamil, pikir Angela. Tetapi ia menduga, mungkin Sebastian hanya ingin menghabiskan waktu berdua, benar-benar berdua dengan dirinya. Sudah seminggu berlalu sejak pertemuannya dengan Mark dan pria itu jelas pembual yang ulung. Kurang dari dua puluh empat jam katanya? Huh, sudah berlalu tujuh hari dan Mark belum melaporkan apapun padanya. Pria itu bahkan terkesan menghindari dirinya. Telepon iseng itu memang sudah berhenti. Tapi Angela tidak menemukan ada satu pun pelayan yang menghilang atau diberhentikan. Semua berjalan seperti biasa. Seperti tidak

  • Gairah Suami Pengganti   Mr. Harrison

    Diluar dugaan, Anna justru tertawa. Suara tawa keras yang membuat Edward bingung haruskah ia ikut tertawa atau hanya menunggu tawa Anna selesai.“Apa kau berharap aku mempercayaimu begitu saja?” tanya Anna sambil menepuk pundak Edward. “Kau tidak bisa membodohiku, Ed. Aku sudah melakukan segala upaya untuk mendapatkan dirimu tapi kau jelas-jelas menolakku. Lalu tiba-tiba, setelah tiga hari aku merawatmu saat kau sakit, kau datang padaku dan bilang bahwa kau mencintaiku?”Edward tidak mengatakan apapun. Untuk sesaat mereka hanya saling memandang berlama-lama, pandangan yang makin lama membuat nafas mereka sesak dan tak pelak lagi, pandangan itu membuat mereka bergairah.Edward mengambil langkah maju. Ia mencium lagi. Lebih lembut. Semesra mungkin. Anna tidak menolak, tidak melawan, tidak berusaha lari. Edward menggoda mulut Anna dengan kecupan-kecupan lembut, gigitan mesra, dan gelitikan kecil di lidahnya.Ketika Anna mendesah senang, Edward memanfaatkannya untuk memasukkan lidahnya ke

  • Gairah Suami Pengganti   Aku Mencintaimu!

    “Kau jelas menyukainya, Mr. Harrison. Kau menyukainya lebih dari yang kau duga.”Edward terdiam. Cornelia benar. Bagaimana mungkin ia tidak menyadarinya selama ini? Bagaimana mungkin orang lain bahkan lebih mengetahuinya dibandingkan dirinya sendiri?“Lalu, bagaimana perasaanmu melihat pemandangan itu?”Edward menatap wajah Cornellia bingung lalu mengikuti arah matanya. Kini ia melihat Alex, wanita yang menjadi alasan kehadirannya ke tempat ini, wanita itu membuat seolah matanya terhipnotis. Teman lelakinya, memojokkan Alex ke tikar, rok wanita itu tersingkap sehingga menampakkan pahanya yang langsing. Lalu tangan si lelaki menyelinap ke balik rok, mendekap bokong Alex.Mulut Cornelia menganga. “Aku tidak menyangka Alex seberani itu.”Edward kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin Alex yang polos dan ceria, yang bahkan Edward tidak menyangka usianya sudah dua puluhan, melakukan hal itu di tengah keramaian acara yang bertema keluarga seperti ini?“Aku tanya, bagaimana perasaanmu, Ed?”

  • Gairah Suami Pengganti   Tersadar

    Edward Harrison mengedarkan pandangannya ke lapangan tempat para pengunjung membentangkan selimut di tanah di depan panggung, dan asyik menikmati daging panggang sambil mendengarkan musik yang dibawakan band berirama country dan penyanyi lokal.Ia bertanya-tanya, dimana Alexandria di tengah lautan manusia ini. Ia tadi mengunjungi toko roti Alex dan menurut karyawannya, Alex menghadiri perayaan tanggal empat juli yang selalu diadakan setiap tahun di taman ini, jadilah Edward tahu gadis itu ada disini.Terlintas dalam benaknya untuk mengajak Alex datang bersamanya, tapi, itu sungguh perbuatan yang lancang. Ya, setelah apa yang dilakukannya pada gadis itu. Edward cukup tahu diri untuk tidak terlalu bertingkah meski tahu bahwa ia menguasai hati dan pikiran Alex.Banyak lelaki hari ini merasa iri padanya karena seorang wanita seksi, berambut panjang dan pirang dengan kedua tonjolan yang memukau di dadanya, duduk di sebelahnya. Ya, ia sengaja mengajak Cornellia Marshall, Asistennya di kanto

  • Gairah Suami Pengganti   Makan Siang di Callahan's

    Callahan’s ramai oleh suara tamu mengobrol selama jam makan siang di rumah makan itu, sejak jam sebelas sampai jam dua selama hari kerja. Terletak di pusat kota, bangunan yang sudah di restorasi itu, yang dulu pernah dipakai sebagai toko obat pada awal tahun tiga puluhan hingga pertengahan tahun delapan puluhan.Mereka menempati lokasi yang sangat strategis untuk melayani kegiatan bisnis sehari-hari, termasuk karyawan pengadilan, perbankan serta para karyawan yang kantornya tersebar di segala penjuru kota. Pesaing mereka hanya rumah kana cepat saji yang melayani pengendara mobil, dan restoran kecil yang melayani roti isi.Jika seseorang ingin mengadakan rapat atau pertemuan sambil makan siang, Callahan’s-lah tempat yang paling nyaman.Ketika Angela tiba, pelayan mengantarkannya ke meja di belakang yang agak terpencil, di tempat Mark sudah menunggu. Mark, kepala keamanan rumah Sebastian dan Angela yang menggantikan posisi Zoe.Angela sengaja mengajak Mark bertemu di luar. Selain ia tid

  • Gairah Suami Pengganti   Telepon Iseng

    Diluar dugaan, Anna mengantar Edward sampai ke depan pintu. Hal itu membuat Edward merasa, minimal ia harus mengundang wanita itu bertemu atau makan malam. Jika ia memang belum yakin dengan perasaannya, bukankah seharusnya ia membalas budi?“Bukankah banyak hal yang harus kau kerjakan, Ann?” tanya Edward. “Dan kau bisa tidak menunggu dan mengantarkanku seperti ini, lagipula...”“Jangan terlalu percaya diri, Ed.”Edward tergagap mendengar ucapan itu. Merasa malu tapi juga sekaligus membenarkan ucapan Anna. Ya, ada apa dengannya? Mengapa ia mengeluarkan kalimat sampah itu dari mulutnya?“Aku hanya terlambat karena mengerjakan beberapa hal tadi. Dan kebetulan waktu selesainya bersamaan dengan waktu kau keluar.”“Ya. Kau benar. Maafkan aku.”Pengecut. Anna mengumpat dirinya sendiri setelah ia mengatakan kalimat itu. Sistem pertahanan dirinya memang luar biasa. Entah ia harus bangga atau marah pada dirinya sendiri saat ini. Ia bangga karena mampu membuat wajah Edward memerah malu sekaligus

  • Gairah Suami Pengganti   Pulang

    Sudah dua hari Edward hanya berada di atas tempat tidur. Dan sudah dua hari Anna melayaninya layaknya seorang pasien. Anna melakukannya secara profesional. Tidak ada candaan nakal atau celetukan yang membuatnya marah.Seharusnya hidup terasa damai, bukan? Tapi entah mengapa, sesuatu terasa hilang. Hambar.Ia benar-benar dilayani seperti orang yang asing bagi Anna. Pagi hari, ia akan masuk ke kamar, mengunjungi Edward, tersenyum dengan hanya bibir yang tertarik ke samping tanpa guratan. Kelihatan sekali sebenarnya ia tidak ingin tersenyum tapi ia memaksakan senyum itu keluar.Lalu kemudian ia akan memeriksa kondisi Edward, memeriksa infus lalu memastikan apa saja yang boleh Edward lakukan hari itu, kemudian ia akan berbicara dengan seorang perawat laki-laki di sampingnya lalu setelah itu ia pergi.Perawat itulah yang datang setiap dua puluh menit sekali, secara rutin memeriksa cairan infus Edward, lalu kondisinya secara keseluruhan. Sedangkan Anna, Ed tidak tahu kemana gadis itu pergi.

  • Gairah Suami Pengganti   Alasan Edward

    Dipenuhi ketidakpastian, Anna berhenti di ambang pintu kamar tamu di rumahnya. Terakhir kali melihat Edward di rumah ini, ia hanya berada di koridor antara ruang tamu dan ruang tengah rumahnya. Tapi kali ini, pria itu tergeletak tak berdaya di kamar tamu.Anna sengaja membawa Edward kerumahnya, bukan ke klinik pengobatan miliknya atau rumah sakit. Sudah menjadi kebiasaan bagi Sebastian, Edward ataupun beberapa orang di perusahaan untuk lebih memilih di rawat di rumah Anna daripada harus kerumah sakit atau klinik.Sekarang, berdiri disini merupakan sebuah momen yang canggung. Edward berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, dengan selang infus yang menempel di tangannya. Terlihat sangat lemah, jauh dari keangkuhan dan sikap arogan yang sering ia tunjukkan.“Dia akan baik-baik saja,” gumam Anna pada dirinya sendiri. Ia memejamkan matanya, meremas ujung gaun hitam yang ia pakai lalu menghela nafas panjang. Ia hanya takut ketika Edward bangun dan membuka mata, maka pria itu akan mar

  • Gairah Suami Pengganti   Aku Baik-Baik Saja

    Begitu Alex memusatkan perhatian kepada teman makan siangnya, senyum di wajah Edward lenyap. Pandangannya terpusat ke tempat pria di samping Alex yang dengan lancang memeluk pinggang gadis itu.Ingin benar ia menyeberang jalan, merebut Alex dari tangan pria itu, memanggilnya ke tempat yang menjamin privasi lalu mengatakan, “Kau sudah menemukan pria baru, Alexandria Porter?”Pada saat Alex dan pria itu menghilang masuk ke Callahan’s, Edward langsung menyebrang dan mengikuti mereka masuk ke dalam Restoran. Pelayan sedang mengantarkan pasangan itu menuju meja mereka ketika Edward duduk di bar.Ia dapat melihat mereka berdua dari tempatnya, karena area bar letaknya lebih tinggi sekitar satu meter daripada restoran. Ia memesan sekaleng kola dan memasukkan beberapa butir kacang ke dalam mulutnya, berusaha untuk bersikap seolah-olah tidak peduli.Edward melepaskan kaca mata hitamnya, memasukkannya ke dalam saku kaosnya, dan mengawasi pasangan yang berada di meja di pojok ruangan itu.Edward

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status