Share

Ya duduk di depan, mau di mana lagi?

Saat turun dari tempat tidur, tubuhnya tanpa sengaja menarik selimut. Mata Ramel membulat melihat noda darah di atas seprai, ia terdiam berusaha mengigat apa yang terjadi tadi malam.

"Apa aku dan Sarah," ucap Ramel dengan lembut, "Ah tidak mungkin," lanjutnya membantah ucapannya sendiri.

Ramel sama sekali tidak mengigat apa yang terjadi antara ia dan Bella. Yang ia ingat, Sarah mengajaknya ke kelap malam setelah pulang menjemput Bella dari kampus.

"Ah, lupakan saja." Ramel bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia turun ke lantai satu untuk sarapan.

"Mbok, di mana Bella?" tanya Ramel sambil menjatuhkan bokongnya di atas kursi.

"Nyonya baru saja berangkat kuliah, Tuan. Beliau terburu-buru karena terlambat bangun," jawab jujur Mbok Inem.

"Jadi yang menyiapkan sarapan siapa?" ucap Ramel.

"Nyonya, Tuan."

"Hum.." sahut Ramel.

Pria tampan itu mulai menikmati sarapannya, sedangkan di tempat lain Bella dijajah berbagai pertanyaan dari Rara.

"Bel, kamu kenapa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Harianti Nasir
Ramel yang lagi bucin
goodnovel comment avatar
itangkh
Ramel bucin setelah tahu ayahnya Bella bukan pembunuh ortunya ramel
goodnovel comment avatar
Ipeh Saripeh
ramellah yang bucin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status