/ Romansa / Gairah Liar Playboy Tajir / Malam yang Menggairahkan

공유

Malam yang Menggairahkan

작가: agneslovely2014
last update 최신 업데이트: 2024-10-29 19:42:56

Sesampainya di depan pintu unitnya, Leon membuka pintu itu dengan sensor retina matanya. Pintu itu pun terbuka. 

"Silakan masuk di rumahku, Bell. Jangan sungkan ya!" ujar Leon mempersilakan Annabella untuk masuk ke unit penthouse itu.

Wanita itu terperangah ketika melihat betapa luas dan mewah ruangan itu. "Wahh ... gila, mewah banget tempat tinggalmu, Leon!" katanya.

Leon pun duduk di kursi dekat rak sepatu dan sandal untuk melepas sepatu fantofel dan kaos kakinya. Dia mengamati respon Annabella melihat penthouse miliknya ini.

"Sepertinya kau seorang sultan, Leon. Tempat tinggalmu keren sekali. Well ... ini sebuah penthouse kurasa, bukan unit apartment biasa," ujar Annabella sambil berjalan berkeliling ruangan itu.

Leon melepas jasnya lalu dia menarik dasinya hingga simpul dasi itu lepas.

Melihat Leon melepas sebagian pakaiannya sendirian, dia pun sadar diri lalu bergegas mendekati Leon sambil berkata, "Biarkan aku yang melayanimu, Leon Sayang. Malam ini aku akan memuaskanmu." Annabella membuka kancing kemeja Leon satu demi satu.

"Good girl!" sahut Leon.

"Apa yang kau inginkan, Leon? Katakan saja padaku ...," ucap Annabella dengan suara manja. 

Kemeja Leon sudah terlepas dari tubuhnya. Dia mundur ke kursi malasnya dan duduk bersandar setengah berbaring di sana.

"Gimme a hot striptease, Baby!" ujar Leon dengan tatapan malas ke Annabella.

Dia suka dirangsang dan digoda dengan visual yang panas. Itu akan membuat juniornya tegak dan bertahan lama.

"Music ... play 'Ariana Grande, Side to Side', goyangkan tubuhmu, Cantik!" ucap Leon menyugar rambut poninya yang agak panjang ke belakang.

Penthouse Leon dilengkapi sensor suaranya untuk menjalankan fungsi sesuai keinginannya. Iparnya dari Jepang yang bernama Kenzo Watanabe yang men-setting fitur canggih di ruangan itu.

Lagu itu pun mengalun di ruangan dan Annabella mulai meliuk-liukkan tubuhnya di hadapan Leon berjoget dengan tatapan panas menggoda. Leon membiarkannya dan bergeming di posisinya dengan devilish smirk khas dirinya.

'I'm talking to ya ... see you standing over there with your body. Feeling I wanna rock with your body ... and we don't gotta think 'bout nothing'. I'm coming at ya ... 'cause I know you got a bad reputation. Doesn't matter cause you give me temptation ...'

Leon sangat suka lagu-lagu nakal Ariana Grande sama seperti iparnya Deasy Carson, istri kakak sulungnya Leeray. Wanita itu bandel sekali sama seperti dirinya, perbedaannya dia suka berganti pasangan, sementara Deasy setia pada suaminya.

Annabella mulai mendekati Leon di kursi malasnya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Leon lalu dia melarikan tangannya di tubuh Leon. 

Sementara Leon dengan iseng menarik turun risleting mini dress yang membalut tubuh Annabella.

"Upss ...," ucap Leon seraya tertawa berderai ketika melihat gaun itu melorot ke pinggang wanita itu.

Wajah Annabella merah padam karena malu, buah dadanya tumpah ke depan. "Tuan CEO nakal sekali!" serunya sambil cekikikan.

"Siapa suruh mendekatiku? Aku tadi hanya menyuruhmu menggoyangkan tubuhmu 'kan?" jawab Leon berkelit.

Dia pun berdiri menarik tangan Annabella lalu bergoyang mengikuti irama lagu 'Side to Side' itu sambil melucuti gaun Annabela hingga teronggok di lantai dan membawa tubuh wanita itu menempel ke tubuhnya.

Napas Annabella seperti terasa berat karena Leon membuatnya sangat turn on. 'Gila cowok ini hot banget', batinnya.

Tangan Leon meraih tangan Annabella untuk melepaskan ikat pinggangnya dan celana panjang yang dia pakai. 

"Apa kau suka dengan tubuhku, Girl?" tanya Leon dengan tatapan menggoda yang membuat Annabella serasa hangus dalam gairah.

Apalagi Leon menggesek-gesekkan bagian bawah tubuhnya yang menegang itu ke miliknya yang masih sama-sama terbungkus celana dalam.

Leon membalik tubuh Annabella memunggunginya dan mendekapnya dari belakang sambil bergoyang mengikuti irama lagu Ariana Grande tadi. Tangannya meremas payudara Annabella yang seperti dua buah melon besar yang menggantung di dadanya. Leon sangat suka itu.

"Bella tubuhmu sempurna. Hmmm ... awesome! Let me rock you tonite, Girl!" bisik Leon merayu Annabella yang sepertinya sudah tak mampu berdiri dengan benar di atas high heelsnya karena tersapu gelombang gairah ketika tangan Leon membelai miss V nya di luar kain tipis itu.

"Aaahhh do me a favor, Sir!" desah Annabella tak berdaya.

"Come with me, Beb!" jawab Leon seraya menarik tangan Annabella menuju ke arah ranjangnya. 

Dia menghempaskan tubuh molek itu ke atas ranjangnya. Dengan sekali sentak, celana dalam tipis yang dipakai Annabella terlepas menuruni tungkai kakinya yang indah. Leon pun melepaskan celana boxernya. 

Mata Annabella membulat karena takjub melihat bentukan 'senjata perang' Leon yang sangat siap untuk digunakan. "Oohh Boy, kurasa aku 'basah' hanya dengan melihatnya saja ... seriously!"

Leon tertawa berderai mendengar pujian Annabella. Wanita normal manapun pasti puas, dia tahu itu. Hanya ketika dia mendengar compliment seperti barusan, tentu itu menaikkan egonya.

"Hahaha ... kurasa bukan hanya basah, Bell. Kau akan kubuat 'banjir' berulangkali dan memohonku untuk melakukannya lagi dan lagi ... mari kita buktikan!?" jawab Leon dengan penuh percaya diri lalu mengangkat betis Annabella melingkari pinggangnya yang ramping berotot.

Dalam satu gerakan, Leon memasuki liang kenikmatan milik Annabella. Wanita itu jujur, miliknya masih sempit. Leon puas dengan penemuannya itu dan mulai menghentakkan pinggulnya membawa Annabella ke puncak gairahnya. Mata wanita itu berkabut dengan mulut yang meracau dengan desahan dan lenguhan yang bergantian terlepas dari bibirnya.

Ketika cairan kenikmatan itu membanjir dari dalam miss V Annabella, Leon merasa batang kejantanannya tercengkram dengan erat dan itu terasa sangat enak di tubuhnya. 

Dia belum selesai, dia membalik tubuh Annabella telungkup di hadapannya dengan pantat menungging ke atas lalu Leon memasukkan kembali batang kejantanannya dalam-dalam hingga Annabella menjerit. Leon menghentakkan pinggulnya lagi sambil menarik kedua lengan wanita itu ke balik punggungnya. 

"Aaaahhh ... Leon!" jerit Annabella ketika sekali lagi mengalami orgasmenya. Miss V-nya berkedut-kedut sedikit kebas.

Kali ini Leon pun merasa hampir tiba di puncak kenikmatannya. Namun, dia memilih untuk menarik tubuhnya lalu membuang cairan kental dari batang kejantanannya ke tissue yang ada di nakas samping ranjangnya.

Leon sudah sangat berpengalaman dalam hal seperti itu. Dia tidak ingin membuat hidupnya rumit dengan benih yang tertanam di tubuh wanita yang dia bayar untuk melayani gairahnya. 'One night is just one night, doesn't mean forever!'

Pandangannya tentang bercinta dengan wanita sangat praktis. Panas di ranjang, tapi dingin di dalam hatinya. Belum ada wanita yang bisa mencairkan hatinya yang membeku. Semakin panas partner ranjangnya semakin dia menutup hatinya.

Pikirannya melayang ke pertemuannya dengan dokter berambut merah dengan sepasang mata hijau laksana zamrud itu. Pemalu ... khas perawan, membuatnya tertantang untuk menaklukkannya dan membuat gadis itu bertekuk lutut di hadapannya. Dia ingin bibir gadis itu meneriakkan namanya di puncak percintaan mereka. Evita Caroline Meyers, dia harus mendapatkannya!

댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
bener2 definisi jantan ya si Leon. tancep, buang, gak mau ribet
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Sesi Terapi Kejiwaan 1

    Semalam Leon memuaskan hasratnya dengan tak tanggung-tanggung, Annabella adalah partner ranjang yang aktif dan tidak membosankan. Entah karena faktor fisik Leon yang sangat menarik atau partner ranjangnya yang sangat puas sehingga menginginkan lagi dan lagi, mereka melakukan percintaan itu berulang-ulang hingga kelelahan.Alarm ponsel Leon berbunyi tanpa henti berusaha menarik kesadarannya dari alam mimpi. Akhirnya, Leon tersadar bahwa pagi ini dia memiliki janji dengan Dokter Evita di RS. Siloam Internasional."Damn!" rutuknya karena bangun kesiangan.Leon segera berlari ke kamar mandi lalu menyalakan shower air dingin untuk memaksa sel-sel tubuhnya untuk bangun. Dia menyabuni tubuhnya lalu membilasnya dengan cepat. Kemudian memakai handuk untuk mengeringkan tubuhnya sambil mencari pakaian di walk-in-closet miliknya.Dia pun menyambar gantungan setelan jas warna hitam dan kemeja biru langit dengan dasi ungu tua bergaris diagonal. Leon memakainya se

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Pembeli Unit Apartment Evita

    Seusai sesi terapi kejiwaan pertamanya, Leon menyetir ke kantornya sendiri. Pengawal-pengawalnya berada di belakang mobilnya, mengikutinya dengan 2 mobil lain.Kalau dibilang pengawalannya berlebihan, tidak juga. Pasalnya, Leon sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan. Dua kali penembakan misterius, sekali di depan lobi gedung Indrajaya Realty dan sekali sesudahnya di depan lobi Nirwana Amanjiwo Tower, tempat tinggalnya. Mungkin dia yang memiliki 9 nyawa seperti kucing sehingga bisa lolos dari penembak jitu yang mengintainya dari atap gedung di seberang jalan.Semenjak saat itu, Leon memperketat pengaman dirinya sendiri dengan menempatkan 10 orang pengawal ketika dia pergi keluar ruangan. Masa bodoh pengawal-pengawal itu seperti makan gaji buta, yang penting adalah musuhnya yang tak terlihat itu akan berpikir berulangkali untuk mencoba membunuhnya.Jadwal pekerjaan Leon pagi ini cukup padat. Giorgio, sekretaris pribadinya yang mengurusi jadwal meeti

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Sebuah Perasaan Tertarik

    Semenjak menginjakkan kakinya di unit apartment Evita, dia seolah tak sanggup untuk memalingkan matanya ke arah lain. Seolah-olah gadis itu telah memikatnya.Leon ditemani oleh Evita berjalan melihat-lihat isi unit apartment milik gadis itu. Sementara Adri dan Gio duduk menunggu di sofa seperti yang diperintahkan bos muda mereka.Kondisi unit itu tampak terawat dengan baik, bersih dan rapi. Tak ada barang tercecer. Hingga mereka sampai di kamar tidur Evita. Semua barang Evita memang masih berada di tempatnya karena dia belum sempat packing untuk meninggalkan unit apartment yang telah dibeli oleh Leon.Mata Leon menangkap bentukan segitiga berenda warna hijau tosca itu di atas tepi ranjang. 'Oohh sial! Benar-benar spoiler ...,' umpat Leon dalam hatinya ketika melihat celana dalam sutera berenda milik Evita.Evita pun mengikuti arah pandangan mata Leon. 'Ohh Damn! Bagaimana aku bisa ketinggalan satu lembar ketika melipat celana dalamku tadi?!' sesal E

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Tunangan Brengsek

    Sekembalinya Leon dari unit apartment Evita ke kantornya, dia menyuruh Gio dan Adri ikut masuk ke ruangannya. Dia punya tugas untuk kedua sekretarisnya itu."Adri, Gio, aku ingin kalian menyelidiki Belvin Alexander Young, dia CEO Young Entertainment. Aku butuh laporan mengenai kehidupan pribadinya terutama hubungannya dengan para wanita. Dokumentasikan dengan foto kalau bisa," ujar Leon sambil menautkan jarinya sambil menggoyangkan kursinya ke kanan ke kiri."Siap, Pak," jawab Adri dan Gio serempak."Kalian boleh pergi sekarang. Apa masih ada janji temu dengan klien sore ini?" tanya Leon sebelum kedua sekretarisnya pergi dari ruangannya."Tidak ada, Pak. Mungkin Bapak ingin membaca penawaran terbaru granit dan marmer dari PT. Pesona Batu Alam. Mereka menawarkan harga promosi untuk kontrak khusus bulan ini," saran Adrian."Oke, akan kubaca, Adri. Terima kasih," jawab Leon lalu memberi kode dengan tangannya agar mereka berdua keluar dari ruangannya.

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Mengakhiri Pertunangan

    Sesudah mengakhiri teleponnya dengan Leon, gadis itu pun menghubungi nomor Belvin tunangannya. Dia harus mengakhiri pertunangan mereka yang sudah berjalan selama hampir 5 tahun. Alasannya menunda pernikahannya dengan Belvin disebabkan karena kesibukan mereka berdua. Evita ingin memberi kesempatan kekasihnya itu untuk fokus dengan pekerjaannya.Namun, kini justru dia harus mengakhiri pertunangan mereka karena pria lain yang baru kurang dari seminggu dia kenal. Rasanya begitu konyol di pikirannya. Leon menariknya begitu kuat dengan kekuatan finansialnya.Sebenarnya hubungan antara dokter ahli jiwa dan pasien secara romantis itu dilarang karena dapat menyebabkan bias opini. Evita pun sangat paham tentang hal itu. Tapi, dia tetap melanggar kode etik itu demi mamanya. Leon telah membayar lunas perawatan kesehatan mamanya, bahkan mentransfer pembayaran unit apartment miliknya 800 juta. Ini seperti sebuah transaksi saja baginya.Evita menegarkan hatinya demi apapun itu

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Memelukmu Malam Ini

    Mendengar suara Leon memanggilnya, Evita pun menoleh ke belakang. Mereka saling bertatapan dengan jarak 3 meter. Menunggu siapa dulu yang akan bergerak, akhirnya Leon yang menghampiri Evita."Naiklah ke penthouse-ku, Eve. Aku ingin berbicara denganmu," ujar Leon lalu menggandeng tangan Evita dan berjalan ke lift.Evita menurut saja, dia masih merasa hampa karena baru saja mengakhiri hubungannya dengan Belvin yang telah berjalan sekitar 5 tahun. Bagaimanapun dia telah berbagi banyak kenangan pahit dan manisnya sebagai kekasih dengan Belvin. Itu bukan hal yang mudah dilupakan."Kenapa kau terdiam dari tadi, Eve Sayang? Apa kau merasa sedih telah mengakhiri hubunganmu dengan Belvin?" tanya Leon menyelidik sambil melirik ke wajah Evita yang berdiri di sebelahnya.Evita berdehem, dia tak bisa berbohong. "Ya, itu tidak mudah bagiku."Akhirnya, mereka sampai di lantai 50. Mereka pun keluar dari lift dan menuju ke salah satu dari tiga pintu yan

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Satu Dosis Sentuhan Intim

    Ketika Evita menggeliat karena terbangun dalam posisi dipeluk erat oleh seseorang, dia pun tersadar bahwa semalam dia tidur di penthouse Leon bersama pria itu. Sementara itu kandung kemihnya penuh dan harus segera dikosongkan.Evita mencoba mengangkat lengan kekar Leon yang melingkari pinggangnya dengan posesif. Ternyata sangat kuat dan sulit dilepaskan. 'Apa Leon takut aku kabur?' batin Evita masih berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Leon."Uumhh Eve, kenapa bergerak-gerak?" tanya Leon setengah sadar dan masih mengantuk."Leon, lepaskan aku kalau kau tidak ingin ranjangmu kuompoli, aku mau pipis sekarang!" ancam Evita karena sudah tak tahan lagi.Leon pun segera melepaskan lengannya dari tubuh Evita. Gadis itupun lari terbirit-birit ke kamar mandi.Akhirnya, kantuk Leon hilang karena Evita sudah beranjak dari sisinya. Dia pun melangkah ke kamar mandi untuk mengecek kondisi gadis itu."Kamu baik-baik saja 'kan, Eve?" serunya

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Putus Urat Malu

    "Hmmphh ... oohh my baby ...," erang Leon sembari menarik Evita menempel ke tubuhnya pagi itu.Dia tidak ingin berolahraga pagi seperti biasanya, dia masih ingin bermanja-manja dengan Evita. Gadis itu sudah bangun dari tadi, tetapi lengan kekar Leon menahannya hingga tak dapat bergeser sedikitpun. Evita membelai belakang kepala Leon dengan lembut, itu salah satu jenis terapi untuk menaikkan kadar hormon endorfin yang bagus untuk mood booster.Evita tahu bahwa Leon adalah seseorang yang mudah marah, kecuali bersamanya mungkin, dia memang belum pernah melihat Leon marah. Namun, di histori data pasien yang didapat ketika mengisi kuisioner awal. Memang sangat parah, nyaris mengerikan, batin Evita.Hasil kuisioner itu memberikan data padanya bahwa Leon pernah memukuli orang hingga orang tersebut nyaris mati. Ada lagi menembak orang beberapa kali karena bersengketa, tetapi pihak kepolisian membebaskannya karena jaminan pengacara dan orang yan

최신 챕터

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Minggu Pagi yang Romantis (The End)

    Kini Leon sudah ahli mengganti popok bayi, serta merawat bayi dengan minyak telon, bedak bayi, serta losion bayi. "Diego ... jagoan Papi! Ututu cayaaangg ...," ucap Leon menimang-nimang puteranya sambil menggoda bayi yang terkekeh-kekeh itu sehabis memandikannya pagi ini.Sementara Evita sedang membuat makanan pendamping ASI karena putera pertamanya semakin bertambah usianya. Dia membuat bubur kentang dan daging salmon yang lembut dicampur wortel dan brokoli. Setelah selesai Evita mendekati ayah dan anak itu di balkon sambil membawa semangkuk bubur bayi."Eve, kurasa kali ini genetikku yang kuat mendominasi tampilan fisik Diego. Rambutnya semakin hitam dan iris matanya juga hitam. Aku bisa berbangga di depan abang-abangku, Leeray dan James yang selalu kalah genetiknya dari istri mereka," ujar Leon tertawa girang saat Evita menyuapi Diego di baby stroller.Sepertinya bayi laki-laki itu menyukai makanan pendamping ASI buatan maminya. Diego seolah menikmati buburnya dan menelannya begitu

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Leigh Indrajaya Tanurie Corporation

    "Hai, Matt. Tumben kau mencariku?" sapa Michael Benedict Indrajaya berjabat tangan dan merangkul menantunya.Mereka berdua pun duduk di sofa kantor CEO Tanurie Grup. Matthew pun mulai berbicara, "Mike, aku ingin melebarkan sayap ke bisnis di Indonesia. Kurasa di Jakarta belum ada kasino yang besar seperti di Singapore atau Macau atau sejenis di Las Vegas atau Atlantic City. Aku berpikir itu sebuah ide bisnis yang menarik untuk digarap. Bagaimana menurutmu?" Michael terpekur sejenak memikirkan ide itu lalu dia pun menjawab, "Bisnis yang menarik, tapi kau butuh uang banyak untuk setoran keamanan ke banyak pihak, Matt. Ini Indonesia, hanya yang memiliki sumber daya kuat yang mampu bertahan. Selama ini grup Tanurie dan grup Indrajaya berfokus di sarana prasarana bidang jasa niaga. Entertainment belum kami sentuh.""Papa Mertua, aku butuh bantuanmu untuk lebih mengenal negara ini dengan baik. Belum ada, tapi bisa dicoba. Oya, cucumu laki-laki dan aku ingin nanti dia yang meneruskan legacy

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Hasil Test DNA Diego

    Leon memeluk Evita yang merasa cemas pasca kedatangan Joe Allen Leigh yang ingin membawa Diego. "Tenanglah, Eve! Pria itu sudah pergi dari rumah sakit," hibur Leon seraya membelai punggung Evita dengan lembut."Bagaimana bila hasil test DNA Diego mengatakan bahwa Joe adalah ayahnya, Hubby?" ucap Evita dengan jantung berdebar-debar.Helaan napas meluncur dari mulut Leon. Dia sendiri pun agak bingung dengan penampilan bayinya setelah lahir. Rambut Diego tidak merah seperti maminya, tidak hitam seperti Leon, melainkan kecoklatan gelap. Kemudian warna iris matanya juga biru begitu, tidak hijau, tidak pula hitam seperti dirinya.Genetik itu permainan kode DNA yang dominan dan resesif bisa teracak sempurna. Itu yang Leon tahu dari ilmu IPA yang pernah ia pelajari saat sekolah dulu. Sebetulnya kalau puteranya seperti maminya, Leon juga tidak keberatan. Ini malah bikin bingung karena tidak ada ciri khas papi maminya. Pusing!"Eve, kalau ternyata ayah kandung Diego adalah Joe. Apa yang harus k

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Keributan Besar di Rumah Sakit

    "Hello, Eve!"Suara bass husky pria itu mengirimkan teror ke sekujur tubuh Evita. Dia mendadak gemetaran dan menatap nanar ke arah pria itu berjalan mendekatinya di bed pasien ruang ibu dan anak.Joe Allen menyeringai melihat Evita yang tampak ketakutan melihatnya. "Ckckckck ... kenapa harus takut kepadaku? Aku ingin melihat puteraku juga. Coba biarkan aku menggendongnya, Eve!" ujar Joe Allen mendekat ke samping ranjang."Jangan mendekat!" teriak Evita lalu menekan tombol panggilan untuk perawat.Diego ada di dekapannya dan sedang menyusu dengan tenang tanpa tahu bahwa maminya sedang tegang berhadapan dengan monster predator wanita."Bayi yang tampan dan sehat. Aku ingin menggendongnya!" Joe Allen mengangkat Diego dari dekapan Evita lalu menimang-nimang bayi berusia beberapa hari itu sambil berdiri.Perawat jaga bergegas masuk ke ruangan itu dan bertanya, "Apa Anda membutuhkan sesuatu, Nyonya?""Suster, pria ini berbahaya, dia mengambil puteraku!" teriak Evita histeris.Namun, Joe All

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Basah di Tengah Malam

    "Eve, kurasa HPL kelahiranmu sudah lewat. Kenapa anak ini tak kunjung lahir?" tanya Leon penasaran.Evita pun terpekur sejenak lalu dia berbisik di telinga suaminya, "Mungkin kau bisa membantuku kontraksi kali ini?"Dengan wajah berseri-seri Leon menjawab, "Itu keahlianku, Hot Mommy! Siap melayani dengan sepenuh hati."Perasaan bergetar saat menatap tubuh molek istrinya yang polos masih sama bagi Leon, little mermaid itu memiliki sejuta pesona yang membuatnya tak mampu berpaling. Perlahan telapak tangannya menekan perlahan bulatan indah di dada Evita. Bibirnya mencecap puncaknya yang mengalirkan susu dengan deras.Bagi Leon bercinta dengan wanita hamil memiliki sensasi istimewa tersendiri, dia sangat menyukainya. ASI dari Evita membuatnya bernostalgia dengan masa batitanya dulu yang hanya teringat samar-samar. Namun, satu yang pasti rasanya manis dan membuatnya ketagihan."Leon ... aku seperti merasa punya bayi besar," goda Evita yang membelai-belai bagian belakang kepala suaminya yan

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Sama-sama Murahan!

    Lisbon, Portugal.Kali ini Matthew mengajak Alice mengunjungi Lisbon Oceanarium yang terletak di perairan biru Estuary Tagus. Bangunan itu dari kejauhan tampak seperti kapal yang tinggi menjulang di atas laut yang terbuat dari kaca.Konsep tempat wisata ini mirip dengan sea world yang menampilkan kehidupan laut, ada banyak jenis ikan laut yang bisa dilihat seperti ikan hiu, ikan Puffer warna-warni, anemon laut, dan pinguin lucu yang senang berinteraksi dengan pengunjung."Matt, pinguinnya melambai kepadaku," ujar Alice terkikik geli melambai-lambaikan tangannya dengan beberapa ekor pingiun di balik kaca oceanarium.Pria itu pun tertawa geli melihat Alice dan pinguin-pinguin itu. "Wah, sepertinya kalian cocok bersahabat satu sama lain."Mereka bergandengan tangan berkeliling melihat-lihat isi oceanarium yang menarik. Ikan pari lebar melewati kaca di atas kepala mereka. Tiba-tiba ponsel Matthew berdering tanda panggilan telepon masuk. Dia segera menerimanya. "Halo?" "Halo, Boss. Saya

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Meninggalkan Dunia dalam Kenikmatan

    Sudah tiga bulan terakhir ini pria itu tak bisa menikmati hobinya berhubungan seks dengan wanita. Penyebabnya adalah alat kelaminnya mengalami radang dan bernanah bercampur darah. Ingin melakukannya, tetapi saat bergesekan atau hanya bersentuhan saja bagian yang dulu sempat jadi kebanggaannya untuk menaklukkan wanita itu tak bisa lagi digunakan karena sangat sakit.Akhirnya Belvin hanya bisa mengalihkan hasrat seksualnya dengan berhalusinasi menggunakan obat-obatan terlarang. Angel dust telah menjadi sahabatnya berfantasi. Angannya dapat terbuai melayang jauh sekalipun jiwanya sakit.Dari hari ke hari tubuhnya semakin kurus karena dia kehilangan napsu makannya dan hanya ingin berbaring dan berfantasi dalam dunia maya. Dosis obat-obatan yang dia konsumsi dari hari ke hari semakin meningkat. Awalnya hanya jenis serbuk yang dihirup melalui lubang hidung. Lama kelamaan dia menggantinya dengan jenis obat injeksi yang efeknya lebih kuat.Pergaulan yang buruk merusak tubuh, pepatah itu sung

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Semanis Bibir Istriku

    Petang itu sebelum makan malam bersama awak kapal yacht Lady Marine, Matthew sengaja mengajak Alice ke Pastel de Belem. Bakery itu menjual Patel de Nata yang terkenal di Lisbon. Mereka memesan dua lusin makanan ringan bercita rasa manis itu untuk menjamu awak kapal.Bentuk pastel berisi krim putih bertabur bubuk kayu manis itu lebih mirip pie yang buah sebenarnya, hanya tidak menggunakan buah sebagai isiannya dan bentuknya memang seperti pastel tutup yang dipanggang.Alice menggigit sebuah Patel de Nata lalu menyuapi suaminya juga. "Aaa ... apa manis?""Manis seperti istriku!" sahut Matthew terkekeh sambil melingkarkan lengannya di sekitar pinggang Alice yang sedang duduk di high chair menunggu pesanannya.Bibir Alice mendekati bibir suaminya dan langsung disambar dengan ganas. "Aahh ... I got a strike, Boy!" seru Alice terengah menata napasnya.Matthew tertawa dan bertanya, "Why?!" "I got a monster bit my lips like a Giant Traveley fish!" ("Aku mendapat monster yang menggigit bibirk

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Touch Down in Lisbon, Portugal

    Perlahan kapal yacht Lady Marine merapat ke dermaga Lisbon. Kapten Eugene Dunn mengarahkan kapal pesiar mewah berukuran sedang itu dengan roda kemudi kapal. "Mister Leigh, tujuan Anda dan Nyonya telah tercapai. Welcome to Lisbon!" ujarnya di depan alat pengeras suara yang terhubung ke semua ruangan di kapal yacht itu.Alice bersorak gembira dan melompat ke pelukan Matthew. "Ahh ... tak sabar rasanya untuk turun ke daratan, Hubby!" seru Alice penuh semangat.Pria tampan itu tersenyum miring menatap istrinya yang imut dan membalas, "Mungkin Lisbon tak seterkenal Paris, Rome, London, atau Amsterdam, tapi aku yakin kau pasti tidak akan melupakan petualangan romantis kita di Lisbon!"Akhirnya sauh dibuang ke dalam laut dan tali tambang kapal diikat ke tonggak dermaga. Matthew membantu Alice turun dari kapal, sedangkan Calvin membawakan koper kedua majikannya."Capt. Eugene, aku akan berjalan-jalan seminggu di Lisbon. Bersenang-senanglah juga, turun dari yacht!" seru Matthew yang mendapat

DMCA.com Protection Status