Home / Romansa / Gairah Liar Playboy Tajir / Pembeli Unit Apartment Evita

Share

Pembeli Unit Apartment Evita

Author: agneslovely2014
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Seusai sesi terapi kejiwaan pertamanya, Leon menyetir ke kantornya sendiri. Pengawal-pengawalnya berada di belakang mobilnya, mengikutinya dengan 2 mobil lain. 

Kalau dibilang pengawalannya berlebihan, tidak juga. Pasalnya, Leon sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan. Dua kali penembakan misterius, sekali di depan lobi gedung Indrajaya Realty dan sekali sesudahnya di depan lobi Nirwana Amanjiwo Tower, tempat tinggalnya. Mungkin dia yang memiliki 9 nyawa seperti kucing sehingga bisa lolos dari penembak jitu yang mengintainya dari atap gedung di seberang jalan.

Semenjak saat itu, Leon memperketat pengaman dirinya sendiri dengan menempatkan 10 orang pengawal ketika dia pergi keluar ruangan. Masa bodoh pengawal-pengawal itu seperti makan gaji buta, yang penting adalah musuhnya yang tak terlihat itu akan berpikir berulangkali untuk mencoba membunuhnya.

Jadwal pekerjaan Leon pagi ini cukup padat. Giorgio, sekretaris pribadinya yang mengurusi jadwal meetingnya dengan klien sudah mengirimkan detail meeting untuk pukul 11.00, pagi ini. 

Meeting itu mengenai perusahaan asal Jerman yang ingin membangun pabrik dan gudang di daerah Bekasi. Itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Leon untuk mengeksekusi proyek pembangunan dari investor luar negeri di area Jabodetabek.

Sebuah meeting bernilai beberapa puluh milyar yang menyita satu atau dua jam waktunya. Indrajaya Realty sangat terpercaya di mata klien asing. Terutama karena CEO-nya yaitu Leon sangat fasih berbahasa asing. Leon menguasai bahasa Mandarin, Jepang, Perancis, Jerman, Latin, selain bahasa Inggris yang sudah seperti bahasa kedua baginya setelah bahasa Indonesia karena Leon tinggal selama belasan tahun di Perth, Australia.

Sebandel-bandelnya Leon di mata keluarga besar klan Indrajaya. Dia justru yang paling mendekati kemampuan negosiasi papinya, Leonard Indrajaya yang melegenda di kalangan pebisnis sejak berpuluh-puluh tahun lalu. 

Sungguh lawan yang sepadan dengan kakak sulung beda ibunya yang bernama Leeray. Untungnya mereka tinggal berbeda negara, Leeray menetap di Perth, Australia. Perusahaannya pun bernama Indrajaya Realty, hanya yang itu cabang Australia.

Leon telah tiba di lobi gedung Indrajaya Realty, pengawalnya segera memasang badan mereka di kanan kiri Leon. Dia menyerahkan kunci Lamborghini gold miliknya ke petugas vallet parking. Kemudian dia naik lift khusus CEO menuju ke ruangannya di lantai 30. 

Ting. Lift itu pun berhenti dan terbuka pintunya. 

Di depan pintu ruangannya, Giorgio sudah siap menyambut kedatangan Leon dengan agenda dan tablet pc di tangannya.

"Selamat pagi, Pak Leon," sapanya yang hanya dibalas dengan anggukan formal yang dingin oleh Leon.

Mereka berdua pun masuk ke ruang kerja Leon.

"Dimana Adri? Apa belum kembali dari mengurusi Annabella?" tanya Leon seraya membanting bokongnya di kursi kebesarannya di ruang CEO.

"Sepertinya sudah dalam perjalanan kembali ke kantor, Pak. Apa ada yang perlu saya kerjakan, Pak?" balas Giorgio dengan resmi.

Leon mengusap dagunya yang licin lalu bertanya, "Mengenai pembelian unit apartment yang ditawarkan agen Ray White apa sudah dibuatkan janji dengan pemiliknya? Apa tawaranku kemarin diterima?"

"Sudah deal, Pak Leon. Pemiliknya bersedia bertemu dengan Anda seusai meeting dengan klien dari Jerman pagi ini. Ngomong-ngomong, sekarang sudah hampir waktunya meeting itu, Pak," ujar Giorgio menjawab pertanyaan Leon sekaligus mengingatkan Leon akan meeting pentingnya.

"Aahh kau benar, Gio. Aku akan turun ke lantai 8 sekarang. Kamu ikutlah denganku untuk mencatat hal-hal yang penting saat rapat. Kau bisa 'kan berbahasa Jerman?" kata Leon sembari bangkit berdiri membawa iPad miliknya.

"Bisa, Pak. Mari ... silakan duluan," sahut Giorgio sembari membukakan pintu ruang CEO.

***

Seusai meeting dengan klien dari Jerman itu, Leon pun segera meminta Gio dan Adri ikut bersamanya ke apartment Evita. Entah kenapa dia merasa grogi bila harus bertemu sendiri dengan Evita di luar ruang praktik psikolog. Dia takut menjadi terlalu agresif bila hanya berdua saja dengan Evita tanpa embel-embel status dokter dan pasien.

Segalanya tentang Evita memang membuatnya merasa tidak biasa. Dia harus mengingat kenyataan bahwa saat ini dia akan membeli sebuah unit apartement dan bukan membeli gadis itu. 

Gadis itu memiliki harga diri yang luar biasa tinggi bahkan ketika terpojok dengan situasi BU (Butuh Uang), dia tidak mengambil jalan pintas dengan menjual diri seperti kebanyakan wanita yang Leon kenal dan sudah pernah beli dalam semalam. Padahal Leon sangat menginginkan Evita hingga nyaris gila. 

Uniknya situasi ini adalah Leon tahu posisinya yang dilematis. Sekalipun dia memiliki uang yang tak terbatas jumlahnya, tetapi itu tidak bisa membeli tubuh Evita apalagi hatinya, gadis itu seorang introvert yang sulit terbaca oleh Leon apa yang dia rasakan dan pikirkan. Sangat menggemaskan!

Leon menyetir Lamborghininya mendekati Golden Patra Kuningan, nama gedung apartment tempat unit milik Evita berada. Adrian dan Giorgio yang berada di dalam mobilnya pun hanya terdiam karena Leon tidak mengajak mereka bicara. Dia memang dikenal dingin pada bawahan dan koleganya. 

Dia pun memarkir mobil sport itu di parkiran basement apartment middle-upper class itu. Para pengawalnya segera bergegas mengamankan perimeter tempat Leon akan lewat. Leon sudah terbiasa dengan segala kehebohan itu, yang terpenting tidak ada yang akan nekad mencelakainya di tempat umum.

Leon segera naik ke dalam lift bersama Adrian dan Giorgio. Kali ini Gio yang menekan tombol lantai lift tempat unit Evita berada, lantai 6. 

'Lantai 6 tidak cukup tinggi, tipe wanita yang senang menerima sesuatu apa adanya, bukan tipe ambisius,' batin Leon mencoba menganalisa profil Evita.

Dalam sekejap mata, mereka sampai di lantai 6. Kedua sekretaris pribadinya berjalan di depannya. Leon mengikuti mereka berdua ke unit milik Evita. Ternyata nomor 6010, terletak di pojok koridor menghadap ke timur.

Adrian membunyikan bel unit itu. Mereka bertiga menunggu pintu itu dibuka oleh pemiliknya.

Akhirnya, pintu itu dibuka dari dalam. 

"Selamat siang, apa kalian yang akan membeli unit apartment saya?" sapa Evita dengan ramah, dia belum melihat Leon yang berdiri agak di belakang kedua sekretarisnya itu.

"Selamat siang, Nona Evita Caroline Meyers. Kami mengantarkan bos kami untuk melihat unit apartment milik Anda. Silakan Pak Leon ...," ujar Giorgio sembari menggeser tubuhnya memberi jalan untuk Leon.

Evita sontak terperangah, pria itu Leon, pasiennya tadi pagi. Wajahnya merah merona ketika matanya bersirobrok dengan tatapan Leon yang sering membuat jantungnya berdetak tak beraturan. 

Leon pun tersenyum melihat rona di wajah gadis idamannya. Di dalam pikiran Leon yang mesum itu ada banyak ide kreatif yang bisa membuat wajah Evita merona lebih merah lagi. Namun, dia akan mengikuti kegemaran gadis itu untuk menarik ulur hubungan mereka.

"Terkejut, Evita?" ucapnya.

"Ehm ... sejujurnya ya, aku terkejut, Leon," jawab Evita tegang dengan gerakan spontan mundur ke dalam unitnya ketika Leon berjalan mendekat ke arahnya.

Ada satu sisi di ruang hati Evita yang merasa takut bila dia terjerat oleh pesona seorang Vladimir Leon Indrajaya karena dia telah bertunangan dengan pria lain dan akan segera melepas masa lajangnya dengan Belvin Alexander Young.

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Winna Arbiah
mantapppp...... lanjutkan cerita nya
goodnovel comment avatar
mb cind
mantap jg, lanjuttt
goodnovel comment avatar
Jebrixs Soak Soak
bagus Alur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Sebuah Perasaan Tertarik

    Semenjak menginjakkan kakinya di unit apartment Evita, dia seolah tak sanggup untuk memalingkan matanya ke arah lain. Seolah-olah gadis itu telah memikatnya.Leon ditemani oleh Evita berjalan melihat-lihat isi unit apartment milik gadis itu. Sementara Adri dan Gio duduk menunggu di sofa seperti yang diperintahkan bos muda mereka.Kondisi unit itu tampak terawat dengan baik, bersih dan rapi. Tak ada barang tercecer. Hingga mereka sampai di kamar tidur Evita. Semua barang Evita memang masih berada di tempatnya karena dia belum sempat packing untuk meninggalkan unit apartment yang telah dibeli oleh Leon.Mata Leon menangkap bentukan segitiga berenda warna hijau tosca itu di atas tepi ranjang. 'Oohh sial! Benar-benar spoiler ...,' umpat Leon dalam hatinya ketika melihat celana dalam sutera berenda milik Evita.Evita pun mengikuti arah pandangan mata Leon. 'Ohh Damn! Bagaimana aku bisa ketinggalan satu lembar ketika melipat celana dalamku tadi?!' sesal E

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Tunangan Brengsek

    Sekembalinya Leon dari unit apartment Evita ke kantornya, dia menyuruh Gio dan Adri ikut masuk ke ruangannya. Dia punya tugas untuk kedua sekretarisnya itu."Adri, Gio, aku ingin kalian menyelidiki Belvin Alexander Young, dia CEO Young Entertainment. Aku butuh laporan mengenai kehidupan pribadinya terutama hubungannya dengan para wanita. Dokumentasikan dengan foto kalau bisa," ujar Leon sambil menautkan jarinya sambil menggoyangkan kursinya ke kanan ke kiri."Siap, Pak," jawab Adri dan Gio serempak."Kalian boleh pergi sekarang. Apa masih ada janji temu dengan klien sore ini?" tanya Leon sebelum kedua sekretarisnya pergi dari ruangannya."Tidak ada, Pak. Mungkin Bapak ingin membaca penawaran terbaru granit dan marmer dari PT. Pesona Batu Alam. Mereka menawarkan harga promosi untuk kontrak khusus bulan ini," saran Adrian."Oke, akan kubaca, Adri. Terima kasih," jawab Leon lalu memberi kode dengan tangannya agar mereka berdua keluar dari ruangannya.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Mengakhiri Pertunangan

    Sesudah mengakhiri teleponnya dengan Leon, gadis itu pun menghubungi nomor Belvin tunangannya. Dia harus mengakhiri pertunangan mereka yang sudah berjalan selama hampir 5 tahun. Alasannya menunda pernikahannya dengan Belvin disebabkan karena kesibukan mereka berdua. Evita ingin memberi kesempatan kekasihnya itu untuk fokus dengan pekerjaannya.Namun, kini justru dia harus mengakhiri pertunangan mereka karena pria lain yang baru kurang dari seminggu dia kenal. Rasanya begitu konyol di pikirannya. Leon menariknya begitu kuat dengan kekuatan finansialnya.Sebenarnya hubungan antara dokter ahli jiwa dan pasien secara romantis itu dilarang karena dapat menyebabkan bias opini. Evita pun sangat paham tentang hal itu. Tapi, dia tetap melanggar kode etik itu demi mamanya. Leon telah membayar lunas perawatan kesehatan mamanya, bahkan mentransfer pembayaran unit apartment miliknya 800 juta. Ini seperti sebuah transaksi saja baginya.Evita menegarkan hatinya demi apapun itu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Memelukmu Malam Ini

    Mendengar suara Leon memanggilnya, Evita pun menoleh ke belakang. Mereka saling bertatapan dengan jarak 3 meter. Menunggu siapa dulu yang akan bergerak, akhirnya Leon yang menghampiri Evita."Naiklah ke penthouse-ku, Eve. Aku ingin berbicara denganmu," ujar Leon lalu menggandeng tangan Evita dan berjalan ke lift.Evita menurut saja, dia masih merasa hampa karena baru saja mengakhiri hubungannya dengan Belvin yang telah berjalan sekitar 5 tahun. Bagaimanapun dia telah berbagi banyak kenangan pahit dan manisnya sebagai kekasih dengan Belvin. Itu bukan hal yang mudah dilupakan."Kenapa kau terdiam dari tadi, Eve Sayang? Apa kau merasa sedih telah mengakhiri hubunganmu dengan Belvin?" tanya Leon menyelidik sambil melirik ke wajah Evita yang berdiri di sebelahnya.Evita berdehem, dia tak bisa berbohong. "Ya, itu tidak mudah bagiku."Akhirnya, mereka sampai di lantai 50. Mereka pun keluar dari lift dan menuju ke salah satu dari tiga pintu yan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Satu Dosis Sentuhan Intim

    Ketika Evita menggeliat karena terbangun dalam posisi dipeluk erat oleh seseorang, dia pun tersadar bahwa semalam dia tidur di penthouse Leon bersama pria itu. Sementara itu kandung kemihnya penuh dan harus segera dikosongkan.Evita mencoba mengangkat lengan kekar Leon yang melingkari pinggangnya dengan posesif. Ternyata sangat kuat dan sulit dilepaskan. 'Apa Leon takut aku kabur?' batin Evita masih berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Leon."Uumhh Eve, kenapa bergerak-gerak?" tanya Leon setengah sadar dan masih mengantuk."Leon, lepaskan aku kalau kau tidak ingin ranjangmu kuompoli, aku mau pipis sekarang!" ancam Evita karena sudah tak tahan lagi.Leon pun segera melepaskan lengannya dari tubuh Evita. Gadis itupun lari terbirit-birit ke kamar mandi.Akhirnya, kantuk Leon hilang karena Evita sudah beranjak dari sisinya. Dia pun melangkah ke kamar mandi untuk mengecek kondisi gadis itu."Kamu baik-baik saja 'kan, Eve?" serunya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Putus Urat Malu

    "Hmmphh ... oohh my baby ...," erang Leon sembari menarik Evita menempel ke tubuhnya pagi itu.Dia tidak ingin berolahraga pagi seperti biasanya, dia masih ingin bermanja-manja dengan Evita. Gadis itu sudah bangun dari tadi, tetapi lengan kekar Leon menahannya hingga tak dapat bergeser sedikitpun. Evita membelai belakang kepala Leon dengan lembut, itu salah satu jenis terapi untuk menaikkan kadar hormon endorfin yang bagus untuk mood booster.Evita tahu bahwa Leon adalah seseorang yang mudah marah, kecuali bersamanya mungkin, dia memang belum pernah melihat Leon marah. Namun, di histori data pasien yang didapat ketika mengisi kuisioner awal. Memang sangat parah, nyaris mengerikan, batin Evita.Hasil kuisioner itu memberikan data padanya bahwa Leon pernah memukuli orang hingga orang tersebut nyaris mati. Ada lagi menembak orang beberapa kali karena bersengketa, tetapi pihak kepolisian membebaskannya karena jaminan pengacara dan orang yan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Are You A Womanizer?

    Demi menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, Leon membiarkan Evita mandi sendiri. Rasanya dia tak sanggup menahan dirinya untuk tidak menyentuh Evita bila mereka sama-sama berada di bawah shower tanpa sehelai kain pun.Gadis itu benar-benar berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah dia kencani dan berakhir di ranjangnya. Biasanya segalanya begitu praktis tanpa melibatkan perasaan. Tapi, kali ini dia benar-benar seperti hilang akal.Seingatnya Evita sudah memintanya untuk bercinta dengannya sejak semalam. Namun, Leon masih ragu terus-menerus dan menolak permintaan Evita hingga gadis itu merajuk pagi ini.Leon berpikir mungkin sebaiknya dia meminta Adri memindahkan pakaian Evita ke penthouse miliknya. Dia ingin bersama Evita dan mengenalnya lebih dekat lagi. Mereka seperti orang asing satu sama lain. Dia pun teringat bahwa yang mengirim Leon ke praktik Dokter Evita adalah papinya.Ahh! Ini pasti rencana papinya untuk membuatnya mengejar Evita.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Gairah Liar Playboy Tajir   Dokter Cinta Membuatku Gila

    Akhirnya, setelah pengendalian diri yang begitu kuat, Leon berhasil melepaskan Evita dan berangkat ke kantornya. Sepertinya baru kali ini dia mengalami jatuh hati pada seorang wanita, biasanya hanya tersangkut di mata dan tidak turun ke hatinya.Ketika keluar dari lift lantai 30 gedung kantor Indrajaya Realty cabang Jakarta Pusat, Adrian dan Giorgio, kedua sekretaris pribadinya itu berdiri menyambutnya.Adrian berkata, "Selamat pagi, Pak. Ada Pak Leonard menunggu di dalam ruangan Anda."'Baguslah, Papi pasti sudah mengetahui segalanya. Aku juga ingin bicara pada Papi,' batin Leon sembari tersenyum devilish smirk khas dirinya."Oke, kalian tidak usah ikut masuk ke ruanganku. Aku ingin berbicara berdua bersama Papi," ucap Leon lalu segera memasuki ruangannya.Leonard Indrajaya sedang membaca koran bisnis di sofa di ruangan CEO yang tadinya dia tempati dan sekarang ditempati oleh Leon, putera keempatnya."Pagi, Pi. Sudah lama nunggu

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Minggu Pagi yang Romantis (The End)

    Kini Leon sudah ahli mengganti popok bayi, serta merawat bayi dengan minyak telon, bedak bayi, serta losion bayi. "Diego ... jagoan Papi! Ututu cayaaangg ...," ucap Leon menimang-nimang puteranya sambil menggoda bayi yang terkekeh-kekeh itu sehabis memandikannya pagi ini.Sementara Evita sedang membuat makanan pendamping ASI karena putera pertamanya semakin bertambah usianya. Dia membuat bubur kentang dan daging salmon yang lembut dicampur wortel dan brokoli. Setelah selesai Evita mendekati ayah dan anak itu di balkon sambil membawa semangkuk bubur bayi."Eve, kurasa kali ini genetikku yang kuat mendominasi tampilan fisik Diego. Rambutnya semakin hitam dan iris matanya juga hitam. Aku bisa berbangga di depan abang-abangku, Leeray dan James yang selalu kalah genetiknya dari istri mereka," ujar Leon tertawa girang saat Evita menyuapi Diego di baby stroller.Sepertinya bayi laki-laki itu menyukai makanan pendamping ASI buatan maminya. Diego seolah menikmati buburnya dan menelannya begitu

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Leigh Indrajaya Tanurie Corporation

    "Hai, Matt. Tumben kau mencariku?" sapa Michael Benedict Indrajaya berjabat tangan dan merangkul menantunya.Mereka berdua pun duduk di sofa kantor CEO Tanurie Grup. Matthew pun mulai berbicara, "Mike, aku ingin melebarkan sayap ke bisnis di Indonesia. Kurasa di Jakarta belum ada kasino yang besar seperti di Singapore atau Macau atau sejenis di Las Vegas atau Atlantic City. Aku berpikir itu sebuah ide bisnis yang menarik untuk digarap. Bagaimana menurutmu?" Michael terpekur sejenak memikirkan ide itu lalu dia pun menjawab, "Bisnis yang menarik, tapi kau butuh uang banyak untuk setoran keamanan ke banyak pihak, Matt. Ini Indonesia, hanya yang memiliki sumber daya kuat yang mampu bertahan. Selama ini grup Tanurie dan grup Indrajaya berfokus di sarana prasarana bidang jasa niaga. Entertainment belum kami sentuh.""Papa Mertua, aku butuh bantuanmu untuk lebih mengenal negara ini dengan baik. Belum ada, tapi bisa dicoba. Oya, cucumu laki-laki dan aku ingin nanti dia yang meneruskan legacy

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Hasil Test DNA Diego

    Leon memeluk Evita yang merasa cemas pasca kedatangan Joe Allen Leigh yang ingin membawa Diego. "Tenanglah, Eve! Pria itu sudah pergi dari rumah sakit," hibur Leon seraya membelai punggung Evita dengan lembut."Bagaimana bila hasil test DNA Diego mengatakan bahwa Joe adalah ayahnya, Hubby?" ucap Evita dengan jantung berdebar-debar.Helaan napas meluncur dari mulut Leon. Dia sendiri pun agak bingung dengan penampilan bayinya setelah lahir. Rambut Diego tidak merah seperti maminya, tidak hitam seperti Leon, melainkan kecoklatan gelap. Kemudian warna iris matanya juga biru begitu, tidak hijau, tidak pula hitam seperti dirinya.Genetik itu permainan kode DNA yang dominan dan resesif bisa teracak sempurna. Itu yang Leon tahu dari ilmu IPA yang pernah ia pelajari saat sekolah dulu. Sebetulnya kalau puteranya seperti maminya, Leon juga tidak keberatan. Ini malah bikin bingung karena tidak ada ciri khas papi maminya. Pusing!"Eve, kalau ternyata ayah kandung Diego adalah Joe. Apa yang harus k

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Keributan Besar di Rumah Sakit

    "Hello, Eve!"Suara bass husky pria itu mengirimkan teror ke sekujur tubuh Evita. Dia mendadak gemetaran dan menatap nanar ke arah pria itu berjalan mendekatinya di bed pasien ruang ibu dan anak.Joe Allen menyeringai melihat Evita yang tampak ketakutan melihatnya. "Ckckckck ... kenapa harus takut kepadaku? Aku ingin melihat puteraku juga. Coba biarkan aku menggendongnya, Eve!" ujar Joe Allen mendekat ke samping ranjang."Jangan mendekat!" teriak Evita lalu menekan tombol panggilan untuk perawat.Diego ada di dekapannya dan sedang menyusu dengan tenang tanpa tahu bahwa maminya sedang tegang berhadapan dengan monster predator wanita."Bayi yang tampan dan sehat. Aku ingin menggendongnya!" Joe Allen mengangkat Diego dari dekapan Evita lalu menimang-nimang bayi berusia beberapa hari itu sambil berdiri.Perawat jaga bergegas masuk ke ruangan itu dan bertanya, "Apa Anda membutuhkan sesuatu, Nyonya?""Suster, pria ini berbahaya, dia mengambil puteraku!" teriak Evita histeris.Namun, Joe All

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Basah di Tengah Malam

    "Eve, kurasa HPL kelahiranmu sudah lewat. Kenapa anak ini tak kunjung lahir?" tanya Leon penasaran.Evita pun terpekur sejenak lalu dia berbisik di telinga suaminya, "Mungkin kau bisa membantuku kontraksi kali ini?"Dengan wajah berseri-seri Leon menjawab, "Itu keahlianku, Hot Mommy! Siap melayani dengan sepenuh hati."Perasaan bergetar saat menatap tubuh molek istrinya yang polos masih sama bagi Leon, little mermaid itu memiliki sejuta pesona yang membuatnya tak mampu berpaling. Perlahan telapak tangannya menekan perlahan bulatan indah di dada Evita. Bibirnya mencecap puncaknya yang mengalirkan susu dengan deras.Bagi Leon bercinta dengan wanita hamil memiliki sensasi istimewa tersendiri, dia sangat menyukainya. ASI dari Evita membuatnya bernostalgia dengan masa batitanya dulu yang hanya teringat samar-samar. Namun, satu yang pasti rasanya manis dan membuatnya ketagihan."Leon ... aku seperti merasa punya bayi besar," goda Evita yang membelai-belai bagian belakang kepala suaminya yan

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Sama-sama Murahan!

    Lisbon, Portugal.Kali ini Matthew mengajak Alice mengunjungi Lisbon Oceanarium yang terletak di perairan biru Estuary Tagus. Bangunan itu dari kejauhan tampak seperti kapal yang tinggi menjulang di atas laut yang terbuat dari kaca.Konsep tempat wisata ini mirip dengan sea world yang menampilkan kehidupan laut, ada banyak jenis ikan laut yang bisa dilihat seperti ikan hiu, ikan Puffer warna-warni, anemon laut, dan pinguin lucu yang senang berinteraksi dengan pengunjung."Matt, pinguinnya melambai kepadaku," ujar Alice terkikik geli melambai-lambaikan tangannya dengan beberapa ekor pingiun di balik kaca oceanarium.Pria itu pun tertawa geli melihat Alice dan pinguin-pinguin itu. "Wah, sepertinya kalian cocok bersahabat satu sama lain."Mereka bergandengan tangan berkeliling melihat-lihat isi oceanarium yang menarik. Ikan pari lebar melewati kaca di atas kepala mereka. Tiba-tiba ponsel Matthew berdering tanda panggilan telepon masuk. Dia segera menerimanya. "Halo?" "Halo, Boss. Saya

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Meninggalkan Dunia dalam Kenikmatan

    Sudah tiga bulan terakhir ini pria itu tak bisa menikmati hobinya berhubungan seks dengan wanita. Penyebabnya adalah alat kelaminnya mengalami radang dan bernanah bercampur darah. Ingin melakukannya, tetapi saat bergesekan atau hanya bersentuhan saja bagian yang dulu sempat jadi kebanggaannya untuk menaklukkan wanita itu tak bisa lagi digunakan karena sangat sakit.Akhirnya Belvin hanya bisa mengalihkan hasrat seksualnya dengan berhalusinasi menggunakan obat-obatan terlarang. Angel dust telah menjadi sahabatnya berfantasi. Angannya dapat terbuai melayang jauh sekalipun jiwanya sakit.Dari hari ke hari tubuhnya semakin kurus karena dia kehilangan napsu makannya dan hanya ingin berbaring dan berfantasi dalam dunia maya. Dosis obat-obatan yang dia konsumsi dari hari ke hari semakin meningkat. Awalnya hanya jenis serbuk yang dihirup melalui lubang hidung. Lama kelamaan dia menggantinya dengan jenis obat injeksi yang efeknya lebih kuat.Pergaulan yang buruk merusak tubuh, pepatah itu sung

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Semanis Bibir Istriku

    Petang itu sebelum makan malam bersama awak kapal yacht Lady Marine, Matthew sengaja mengajak Alice ke Pastel de Belem. Bakery itu menjual Patel de Nata yang terkenal di Lisbon. Mereka memesan dua lusin makanan ringan bercita rasa manis itu untuk menjamu awak kapal.Bentuk pastel berisi krim putih bertabur bubuk kayu manis itu lebih mirip pie yang buah sebenarnya, hanya tidak menggunakan buah sebagai isiannya dan bentuknya memang seperti pastel tutup yang dipanggang.Alice menggigit sebuah Patel de Nata lalu menyuapi suaminya juga. "Aaa ... apa manis?""Manis seperti istriku!" sahut Matthew terkekeh sambil melingkarkan lengannya di sekitar pinggang Alice yang sedang duduk di high chair menunggu pesanannya.Bibir Alice mendekati bibir suaminya dan langsung disambar dengan ganas. "Aahh ... I got a strike, Boy!" seru Alice terengah menata napasnya.Matthew tertawa dan bertanya, "Why?!" "I got a monster bit my lips like a Giant Traveley fish!" ("Aku mendapat monster yang menggigit bibirk

  • Gairah Liar Playboy Tajir   Touch Down in Lisbon, Portugal

    Perlahan kapal yacht Lady Marine merapat ke dermaga Lisbon. Kapten Eugene Dunn mengarahkan kapal pesiar mewah berukuran sedang itu dengan roda kemudi kapal. "Mister Leigh, tujuan Anda dan Nyonya telah tercapai. Welcome to Lisbon!" ujarnya di depan alat pengeras suara yang terhubung ke semua ruangan di kapal yacht itu.Alice bersorak gembira dan melompat ke pelukan Matthew. "Ahh ... tak sabar rasanya untuk turun ke daratan, Hubby!" seru Alice penuh semangat.Pria tampan itu tersenyum miring menatap istrinya yang imut dan membalas, "Mungkin Lisbon tak seterkenal Paris, Rome, London, atau Amsterdam, tapi aku yakin kau pasti tidak akan melupakan petualangan romantis kita di Lisbon!"Akhirnya sauh dibuang ke dalam laut dan tali tambang kapal diikat ke tonggak dermaga. Matthew membantu Alice turun dari kapal, sedangkan Calvin membawakan koper kedua majikannya."Capt. Eugene, aku akan berjalan-jalan seminggu di Lisbon. Bersenang-senanglah juga, turun dari yacht!" seru Matthew yang mendapat

DMCA.com Protection Status