แชร์

Perasaan yang Tidak Karuan

ผู้เขียน: Mommykai22
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-09 13:46:41

"Itu Mama!" seru Darren saat ia baru saja kembali ke ruangan Martha.

Diego menggendong Darren agar tidak berlarian di rumah duka. Diego pun bisa melihat Anna yang masih mengobrol dengan seorang wanita yang dari belakang terlihat familiar. Namun, sungguh, Diego tidak berpikir sama sekali bahwa wanita itu adalah Bella.

Sampai saat Darren akhirnya memanggil Anna.

"Mama ...."

Sontak seorang wanita menoleh dan Diego pun sontak menghentikan langkahnya saat tatapannya bertemu dengan tatapan Bella.

Untuk sesaat, semuanya hening. Bukan hanya Diego yang mematung, tapi Anna juga. Sampai suara Bella yang terdengar duluan di sana.

"Diego? Ternyata kau di sini juga?" seru Bella yang mendadak kembali tersenyum, seolah hatinya begitu tulus tanpa prasangka.

Bella pun melangkah mendekati Diego sambil menatap Darren di gendongannya.

"Halo, siapa ini, Sayang?" tanya Bella sambil melirik Diego, pria yang dirindukan.

Diego sendiri menatap Bella dengan tatapan goyah. Diego belum menjawab apa pun,
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (10)
goodnovel comment avatar
Wiwi Yuningsih
bela manis² menggigit nih ky nya .. waspadalah...
goodnovel comment avatar
Ngkik Iki
lanjut doang kak plis
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
sepemikiran kita kak ^^ kalo Diego gabsa tegas n' jujur ke Bella, fix mending Anna cari pria lain aja . sia² dlu prjuangin pria macam Diego, kalo skrg Diego pun malah lbh menjaga perasaan wanita lain drpd Anna yg ktnya masi dicintai Diego . meskipun dgn embel² hutang budi, tp ga mesti gtu jg .
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Takut Kehilangan

    Perasaan Anna tidak pernah benar setelah kedatangan Bella. Sekalipun Diego terus menemaninya dan membantunya beberapa hari ini, tapi Anna tidak boleh sampai melupakan tentang Bella. Ya, sekarang Diego punya Bella. Kenyataan itu membuat perasaan Anna makin tidak jelas. Anna pun memilih terus menjaga jarak dengan Diego sepanjang sisa hari itu, walaupun Darren dan Diego sudah seperti tidak bisa dipisahkan. "Anna, kau benar-benar harus meneleponku kapan pun kau butuh bantuan. Lalu ... apa kau akan tetap tinggal di apartemen Diego? Bukankah wanita yang tadi adalah tunangan Diego?" Joyce menatap Anna cemas setelah semua acara duka selesai dilakukan. "Tentu tidak, Joyce. Aku akan mencari tempat tinggal lain." "Tinggal di tempatku saja, Anna! Ayolah, jangan sungkan padaku!" Anna mengangguk. "Aku akan menghubungimu nanti. Terima kasih, Joyce." Joyce mengangguk dan memeluk Anna, sebelum ia berpamitan pergi. Anna pun segera mencari Pak Rusli untuk bicara serius. "Maafkan aku yang menanya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-10
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pelukan yang Menyembuhkan

    "Apa maksudmu, Diego? Ini bukan rumahku dan aku tidak bisa tinggal di sini!" bantah Anna. "Ini juga rumahmu dan Darren, Anna! Kalian bisa tinggal di sini selamanya!" "Tidak, Diego! Aku ...." Belum sempat Anna menyelesaikan ucapannya, tapi suara Darren sudah terdengar begitu lemas. "Mama ...," rintih Darren. "Bu, badan Darren panas sekali!" lapor Bik Nim yang sedang menggendong Darren. Saat Darren lemas dan tertidur di mobil tadi, Bik Nim sudah merasa badan Darren hangat. Begitu juga saat Bik Nim menggendong Darren naik ke apartemen. Namun, sekarang rasa panasnya sudah makin panas sampai Bik Nim cemas. "Mama ...," rintih Darren lagi. "Astaga, dia demam?" Anna langsung meletakkan tasnya dan menggendong Darren bersamanya. "Ya ampun, mengapa mendadak panasnya begitu tinggi, Bik?" "Aku juga tidak tahu, mungkin Darren kelelahan. Tadi wajahnya sudah pucat dan dia tidak mau makan apa pun." "Sayang, Darren dengar Mama? Apa yang Darren rasakan?" Anna akhirnya duduk lagi di ranjangn

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-10
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kejutan di Depan Pintunya

    Malam itu, Anna tidak jadi pergi. Rencana Anna untuk pergi dari apartemen Diego batal karena Darren sakit. Bahkan, Anna terpaksa membiarkan Diego naik ke ranjangnya dan tidur bersama Darren karena Darren sama sekali tidak mau ditinggalkan oleh Diego. "Tidurlah di samping Darren, Anna! Dia membutuhkan kedua orang tuanya," seru Diego saat Darren sudah tidur sambil memeluknya. Anna melirik tempat kosong di samping Darren, tapi Anna menggeleng. "Aku akan tidur di luar saja." "Kau tidak mau tidur di samping Darren bukan karena ada aku kan? Jangan bilang kau keberatan tidur di ranjang yang sama denganku? Kita sudah pernah berbagi ranjang, Anna." "Tidak seharusnya hal seperti itu kau katakan saat Darren sedang tidur! Alam bawah sadarnya bisa menyerapnya, Diego! Dan ya, aku keberatan berbagi ranjang denganmu! Sekalipun kita pernah melakukannya, tapi sekarang tidak akan lagi, Diego. Jadi aku akan tidur di luar saja!" "Kau masih tetap keras kepala, Anna! Tapi tidak perlu tidur di luar, t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-10
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Mengakui Semuanya

    Bella tersenyum cerah saat ia berdiri di depan pintu apartemen Diego pagi itu.Semalam, Bella sempat mengirim pesan pada Diego. Bella sudah mengosongkan jadwalnya tadi malam hanya untuk mendengarkan semua cerita Diego, tapi sampai begitu larut, Diego ternyata belum kembali ke apartemen. Karena itu, Bella batal mengunjungi Diego dan baru kemari pagi ini. Bella menenteng paper bag berisi sarapan yang akan ia nikmati berdua dengan Diego. Bella pun begitu antusias saat pintu apartemen mulai dibuka. Namun, sedetik kemudian, Bella mendadak kehilangan senyumnya sama sekali saat ia melihat seseorang di sana. Bukan Diego, melainkan wanita yang tidak pernah ia sangka. "B-Bu Anna?" sapa Bella kaget. Anna sendiri sudah berdiri mematung melihat Bella sampai untuk sesaat, ia hanya diam di tempatnya. "Siapa, Anna? Bukan Jovan?" Suara Diego terdengar di sana, sebelum Diego membuka pintunya lebih lebar dan ia pun tersentak sejenak melihat Bella berdiri di sana. "Bella?" Diego dan Anna berdiri

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Karena Aku Bukan Istrimu Lagi

    Diego berdebar. Jantung Diego memacu sangat kencang dan bohong kalau Diego tidak gugup saat ini. Diego sudah berpikir untuk memberitahukan semuanya pada Bella sesegera mungkin. Namun, Diego tidak menyangka Bella harus mengetahuinya dengan cara yang tidak "tenang" seperti ini. Diego takut menyakiti Bella yang sudah begitu baik padanya, tapi tidak akan pernah ada waktu yang tepat kalau waktu yang tepat itu tidak diciptakan sendiri. Seketika suasana kembali hening karena semua orang sudah menahan napasnya sejenak. Anna yang tidak menyangka Diego akan jujur seperti ini dan Bella yang begitu syok dengan kejujuran tunangannya itu. "Apa ... apa kau bilang, Diego? Bu Anna ini ...." "Kau tahu aku pernah menikah kan? Aku seorang duda. Dulu aku pernah menikah dengan Anna selama satu tahun dan aku ... baru tahu kalau Anna melahirkan anakku. Darren adalah anak kandungku, bukan anak Jeremy." Bahkan, Bik Nim pun saat ini ikut menahan napasnya sejenak karena rasanya sangat menegangkan. Bik Nim

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tidak Akan Pernah Melepaskannya

    Diego seketika terdiam mendengar ucapan Anna. Sederhana, tapi sangat tepat sasaran. Bukan istri. Ya, Anna bukan istri Diego lagi. Itu benar, walaupun entah mengapa Diego tidak peduli. "Memangnya kenapa kalau kau bukan istriku lagi? Nyatanya Darren tetap anakku kan?" ucap Diego tetap kukuh mempertahankan Anna. Anna kembali tertawa nanar. "Lalu aku harus tinggal di sini sebagai apa? Sebagai simpananmu? Atau sebagai pengasuh anakmu?""Aku tidak peduli apa pun statusmu, Anna! Aku hanya mau kau tetap di sini bersamaku dan tidak memutuskan apa pun sendirian seperti dulu! Kau harus tetap bersamaku, Anna!" Air mata Anna akhirnya menetes juga dan tawanya pun makin frustasi. "Nyatanya kita sudah tidak bersama, Diego! Bahkan, dengan kebenaran masa lalu yang akhirnya kau ketahui, itu tidak mengubah apa pun.""Kebenaran itu hanya akan membuatmu berhenti membenciku, kebenaran itu hanya akan membuatmu akhirnya iba padaku dan menolongku dengan lebih ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Tapi itu te

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Mau Berteman Dengannya

    "Anna, apa yang terjadi? Apa yang terjadi padamu?" Anna akhirnya pergi ke rumah Joyce pagi itu setelah ia melihat Jovan di hotel yang sama tempat ia akan menginap tadi. Anna langsung frustasi karena dengan adanya Jovan di sana, maka tidak lama kemudian, Diego pasti akan muncul juga. Karena itu, Anna tidak punya pilihan lain selain menemui Joyce karena Diego tidak akan berani memaksa masuk ke rumah Joyce dengan tidak sopan. "Maafkan aku merepotkanmu lagi, Joyce! Maafkan aku!" Anna masuk ke pelukan Joyce dan menceritakan kegalauan hatinya."Aku sudah bilang aku tidak repot sama sekali, Anna. Pintu rumahku selalu terbuka lebar untukmu, kau bisa tinggal di sini selama apa pun yang kau mau." Untungnya, Joyce sedang tinggal sendiri karena orang tuanya masih di luar negeri. Anna pun jadi tidak terlalu sungkan. Joyce pun langsung memberikan mainan untuk Darren agar Darren bisa bermain bersama Bik Nim, sedangkan Joyce bicara dengan Anna. "Jadi dia memintamu tetap bersamanya?" "Ya, semu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Belajar Darimu

    Diego tidak tahu apa yang ia lakukan ini benar atau tidak, tapi Diego menolak permintaan Bella untuk bertemu dengan Anna."Mungkin dia masih butuh waktu, Bella. Kau tahu dia punya banyak masalah kan? Aku tidak yakin mencarinya sekarang adalah ide yang bagus. Maafkan aku.""Ah, begitu ya. Baiklah, aku paham," jawab Bella kecewa. Bella kembali terdiam sejenak. Bella menggigit bibirnya dan rasanya ia ingin sekali ia bertanya tentang perasaan Diego yang masih tertinggal untuk Anna, tapi Bella mengurungkan niatnya dan memilih tidak bertanya apa pun. Bella pun mengajak Diego ke kantor hari itu dan Diego menerimanya, memutuskan kembali bekerja untuk menghabiskan waktu agar ia tidak terlalu merindukan Anna dan Darren. Namun, nyatanya Diego tidak bisa fokus sama sekali. Bella sendiri sudah bersikap biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Sesekali Bella terdiam melihat Diego yang tidak fokus, tapi Bella tidak mau membahas apa pun. Hingga saat Diego memutuskan pulang lebih cepat hari itu, Bell

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13

บทล่าสุด

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sekamar Berdua

    "Apa aku sudah cantik, Joyce? Apa ini tidak terlalu menor?" Anna berdandan hari itu karena setelah beberapa hari dirawat, Diego akhirnya akan keluar dari ruang isolasi dan dipindahkan ke kamar rawat inap biasa. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Anna dan Diego secara langsung tanpa ada batasan kaca dan jantung Anna kembali berdebar kencang. Joyce yang melihatnya sampai terus tertawa sendiri. Di umur Anna yang sudah matang, tidak seharusnya Anna heboh sendiri seperti ini, tapi Joyce paham, sangat paham. Bahkan, Joyce ikut tidak sabar menantikan pertemuan itu. "Sudah cantik, Anna! Sama sekali tidak menor! Aku yakin Diego tidak akan berkedip melihatmu!" Anna tergelak mendengarnya dan mendadak tersipu sendiri. Tidak lama kemudian, Darren pun datang bersama Bik Nim dan Retha. "Mama!" "Darren Sayang!" Anna memeluk anak kesayangannya itu. Anna sendiri sudah mulai belajar berjalan, tapi karena tubuhnya masih adaptasi, Anna masih harus memakai kursi roda untuk berpindah tempat.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Cintanya

    "Diego sudah sadar, Anna! Diego sudah sadar!"Akhirnya Anna mendengar kabar yang ingin ia dengar. Anna sampai tidak bisa beristirahat sepanjang sisa hari itu karena ia memikirkan Diego-nya. "Kau yakin, Joyce? Kau tidak berbohong kan? Kau sudah melihatnya? Apa itu benar? Diego sudah sadar?" "Diego sudah membuka matanya. Aku bertemu dengan dokter dan suster di bawah." "Ya Tuhan! Syukurlah! Syukurlah Diego sudah membuka matanya." Anna kembali menangis malam itu, tapi tangisan ini tangisan bahagia. "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih! Tapi aku mau melihatnya, Joyce! Aku mau melihatnya!" "Sabar dulu, Anna! Kata suster, Diego baru saja membuka matanya malam ini dan dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Dokter juga harus memastikan Diego stabil setidaknya sampai besok. Besok baru kita bisa melihatnya." "Tapi aku ingin melihatnya sebentar saja." "Sepertinya tidak bisa, Anna. Diego ada di ruang isolasi yang peraturannya sangat ketat. Kita harus bersabar sampai besok. Aku juga akan me

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kesadaran yang Akhirnya Pulih

    "Maaf, Bu. Waktu kunjungan yang diijinkan oleh dokter sudah habis. Anda harus keluar dulu ya." Seorang suster tersenyum ramah pada Anna yang masih menggenggam tangan Diego."Sebentar lagi saja, Suster. Aku masih merindukannya ...." "Maaf, Bu, tapi aturan di ruang isolasi sangat ketat. Makin lama Anda di sini, resiko pasien akan makin besar." Anna tersenyum lirih sambil terus membelai tangan Diego dalam genggamannya. Anna pun mengangguk dan dengan enggan mengucapkan perpisahannya dengan Diego. "Diego, aku harus pergi dulu karena suster tidak mengijinkan aku terlalu lama. Tapi aku menunggumu. Ingatlah kalau aku menunggumu. Kau harus segera sadar. Kau mengerti?" Anna mencium tangan Diego dan menatapnya lekat, sebelum akhirnya Anna mengangguk menatap suster. Suster pun mendorong kursi roda Anna menuju ke pintu keluar. Namun, belum sempat mereka keluar, suara bip yang lebih cepat dari biasanya terdengar dari monitor di ruangan Diego. "Sebentar, Bu!" Suster langsung berhenti mendoro

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Suara yang Memanggilnya Kembali

    "Di mana aku?"Diego berjalan sendirian di tengah taman yang luas. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara, seolah-olah ia hanya melayang di atas tanah. Di sekelilingnya, pohon-pohon tinggi menjulang, daunnya berwarna keemasan seakan diterpa cahaya matahari senja yang lembut. Angin bertiup pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga yang bermekaran. Namun, ada sesuatu yang aneh, tidak ada suara burung, tidak ada suara angin yang berdesir di antara dedaunan. Hening. Sepi.Diego menunduk, memperhatikan dirinya sendiri. Bajunya putih bersih, kakinya tidak beralas, tapi ia tidak merasakan dingin atau pun panas. Rasanya kosong, seakan-akan tubuhnya bukan lagi miliknya. Ini ... mimpi? Atau ... apakah ia sudah mati?Tiba-tiba, di kejauhan, Diego melihat sesuatu yang begitu indah. Anna-nya berdiri di bawah sebuah pohon sakura yang sedang berbunga, angin menerbangkan kelopak-kelopak merah muda di sekitarnya. Wajah Anna berseri-seri, tubuhnya tampak sehat, tidak lagi pucat dan lemah seperti tera

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kembalilah Padaku

    "Dokter, tolong katakan padaku siapa yang mendonorkan hatinya padaku! Tolong, Dokter!" Dokter visit sore itu ke kamar Anna dan Anna mendesaknya untuk memberitahu identitas pendonornya, tapi sang dokter yang sudah terikat janjinya kukuh tidak memberitahukan apa pun. "Maaf, ini permintaan dari pendonor untuk identitasnya dirahasiakan." "Tapi pendonornya dari keluargaku kan? Mana dia? Aku mau melihatnya, Dokter! Dia keluargaku kan?" Sang dokter nampak salah tingkah dan melirik suster yang sudah keceplosan itu."Maaf lagi, Bu Anna! Tapi Anda baru saja sembuh, Anna harus tenang dulu!" "Aku tenang, Dokter! Aku sangat tenang. Aku hanya mau tahu siapa yang sudah mendonorkan hatinya padaku, aku harus berterima kasih padanya." "Seperti yang sudah kubilang, kami tidak bisa memberitahukan identitas pendonor. Tolong istirahat, Bu Anna!" Dokter dan suster akhirnya berhasil keluar dari kamar itu tanpa memberitahukan apa pun pada Anna, tapi begitu Joyce masuk, Joyce yang menjadi sasaran Anna.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Fakta di Balik Kesembuhannya

    Empat hari berlalu sejak Anna sadar dan kondisi Anna sudah benar-benar stabil, Anna pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan semua orang pun bernapas lega karenanya. Anna sudah bisa duduk di ranjangnya walaupun belum bisa terlalu lama karena rasanya masih pegal. Terkadang ada rasa aneh di tubuhnya karena menurut dokter, organ-organ Anna masih beradaptasi lagi. Tapi kondisi Anna sudah sangat aman."Pak Rusli, Anda datang!" sapa Anna saat Pak Rusli menjenguknya untuk pertama kalinya sejak Anna sadar. Sebelumnya, Anna ditempatkan di ruang isolasi yang tidak bisa sembarangan dijenguk, sehingga Pak Rusli baru datang sekarang. "Bu Anna, aku senang sekali melihat Anda sudah sadar. Ini benar-benar mukjizat. Aku sedih sekali saat tahu Anda pergi dan menyembunyikan penyakit Anda." "Semua sudah berlalu, Pak Rusli. Tapi Tuhan baik, Tuhan sangat baik. Tuhan mengijinkan kita memenangkan kasus dengan Jeremy dan Tuhan memberiku kesempatan hidup kedua." "Anda benar, Bu Anna. Tuhan s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seseorang yang Dinantikan

    Cahaya putih yang menyilaukan menusuk kelopak mata Anna saat ia membuka matanya. Ada sensasi berat di tubuhnya, seolah ia baru saja melewati sesuatu yang sangat besar. Dadanya terasa sesak, dan ada selang oksigen yang membantu pernapasannya. Semua terasa asing, tapi juga … ringan.Anna berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan di sekelilingnya. Dinding putih, bau antiseptik yang menusuk, serta suara monitor jantung yang berdetak pelan di sampingnya. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan beberapa orang di sekitarnya. "Anna, kau sudah sadar? Anna ...."Anna mengenali suara Joyce yang penuh kecemasan. Perlahan pandangannya mulai jelas dan benar saja, wajah Joyce terlihat di hadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sambil tertawa haru. "Anna ... kau lihat aku? Kau kenal aku kan?" "J-Joyce ...."Anna mencoba berbicara, tapi tenggorokannya kering, suaranya hanya keluar sebagai bisikan. Ia mencoba menggerakkan tangannya dan Joyce langsung menggenggamn

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kita Akan Bertemu Lagi

    "Bu Martha, aku tahu Anda sudah tenang di sana. Aku tidak akan mengganggu Anda. Aku hanya ingin meminta ... kalau Anda dekat dengan Tuhan, tolong minta keselamatan ... bukan untukku, tapi untuk Anna." "Anna akan dioperasi dan restuilah agar operasi ini berjalan lancar. Maaf waktu itu aku terlambat mengetahui semuanya. Maaf aku tidak sempat menyelamatkan Anda. Tapi kali ini ... aku janji akan menyelamatkan anak Anda." "Aku janji akan membuat anak Anda bahagia. Aku janji, Bu Martha. Aku hanya meminta restu Anda ...." Diego menatap langit penuh bintang malam itu dan berharap Martha bisa mendengarnya. Semua pemeriksaan sudah dielesaikan dalam beberapa hari berikutnya dan Diego dinyatakan siap melakukan operasi transplantasi hati itu. Jadwal operasi pun sudah dibuat dan besok, Diego akan memberikan hatinya untuk wanita yang sangat ia cintai itu. Semua orang sudah merestui, entah terpaksa atau tidak, Diego sudah tidak mau memikirkannya lagi. Diego hanya minta doa agar semuanya dilanca

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Janji Akan Baik-Baik Saja

    "Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Pak Diego berpotensi besar menjadi pendonor yang cocok." Setelah beberapa hari melakukan pemeriksaan yang membuat Diego terus berdebar, akhirnya dokter memberikan hasilnya. Ucapan dokter pun langsung membuat Diego bernapas lega. Sungguh, Diego terus memohon pada Tuhan agar ia diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bisa menyelamatkan Anna dan sekarang Tuhan menjawab doanya. Air mata Diego pun menetes bahagia dan ia terus mengatupkan tangannya. "Kalau begitu, tunggu apa lagi, Dokter? Kapan pun operasinya dilakukan, aku siap, Dokter! Aku siap!" "Masih ada sedikit pemeriksaan lanjutan sebelum operasi itu bisa dilakukan, Pak. Tapi sejauh ini, peluangnya cukup besar." Diego tertawa di dalam tangisnya. "Lakukan semua pemeriksaan itu, Dokter! Lakukan segera karena Anna-ku tidak bisa menunggu lama, Dokter. Tolong!" "Kami akan berusaha sebaik mungkin, Pak. Yang terpenting sekarang adalah jaga kondisi Anda, bukan hanya kondisi fisik, tapi juga

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status