Home / Romansa / Gairah Liar Mantan Suamiku / Maaf, Aku Tidak Bisa

Share

Maaf, Aku Tidak Bisa

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-01-21 15:37:57

Bella baru saja akan melangkah keluar dari kamarnya setelah meletakkan tasnya. Namun, Bella mendadak teringat akan hadiah dari Diego yang ia bawa di dalam tasnya.

Sungguh, awalnya bukan maksudnya menyenangkan di ranjang. Bella hanya berpikir untuk menemani Diego minum dan memijatinya. Hanya saja, mengingat pakaian dalam itu membuat otak Bella mendadak liar.

Bella bukan gadis polos yang masih perawan, tapi sejak bertunangan dengan Diego, Bella benar-benar menjaga dirinya.

"Bukankah kami sudah bertunangan dua tahun? Dan pada akhirnya kami akan menikah juga. Siapa tahu aku bisa membantunya melepaskan penatnya sekaligus mendesaknya untuk segera menikahiku." Bella tersenyum, sebelum ia memakai pakaian dalam itu, membalutnya dengan jubah mandi, lalu keluar dan menunjukkannya pada Diego dengan penuh harap.

Diego sendiri langsung mematung kaget melihat tubuh seksi di hadapannya. Untuk sesaat, Diego hanya tetap diam sampai pandangannya mulai buram karena wine dan ia mulai berhalusinasi. Di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Retno w
bella sm Rafael aja
goodnovel comment avatar
Halima Limah
diego lelaki hebat bisa menahan hasrat selain sm anna semoga mereka cepat bersatu kembali
goodnovel comment avatar
Fajra Melody22
kapan anna bisa bahagia, pergi dr kehidupan penyiksaan jeremmy,,, smoga video yg direkam bik nim bisa membuat anna terbebas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tes DNA

    Diego menggenggam setirnya erat-erat saat ia melajukan mobilnya pergi dari apartemen. Diego tidak punya tujuan, tapi Diego tahu ia harus menghindar dari Bella. Untuk sesaat, rasa bersalah kembali menyeruak di hati Diego. Bella adalah wanita yang sangat baik, tapi tidak pernah ada cinta sedikit pun dari Diego untuk wanita itu."Haruskah aku mengakhiri semuanya saja? Tapi apa aku akan terlihat seperti orang yang tidak tahu balas budi?" Diego mengembuskan napas panjangnya. Posisinya juga sangat terjepit. Berhubungan karena balas budi sangat menyiksa. Awalnya, Diego pikir selamanya ia tidak akan pernah bertemu Anna lagi dan selamanya ia akan bersama Bella. Diego juga berpikir seandainya mereka bertemu pun, Diego tidak akan goyah lagi karena Diego sangat membenci Anna. Namun, kenyataan memang tidak pernah sesuai dengan yang kita pikirkan. Diego pun terus mengumpati dirinya sendiri dan hanya menyetir berputar-putar begitu lama. Hari pun sudah sangat larut saat Diego akhirnya kembali k

    Last Updated : 2025-01-22
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Video yang Terkirim

    Anna masih meringis sakit di tubuh dan wajahnya, bekas pukulan Jeremy kemarin. Anna pun sampai tidak sanggup mengantar Darren ke sekolah tadi, hanya sopir dan Bik Nim saja. Bik Nim yang sudah mengetahui kejadian semalam pun sampai cemas sendiri melihatnya. Entah sudah berapa kali Bik Nim masuk ke kamar untuk menawarkan Anna makanan atau bertanya apa pun, tapi Anna tidak menjawabnya. Sampai Bik Nim pun tidak tahan lagi berpura-pura tidak tahu. Bik Nim membawa kotak obat ke kamar dan mengunci pintunya. "Biar aku obati, Bu," seru Bik Nim yang sudah duduk di ranjang di samping Anna. "Tolong tinggalkan aku, Bik! Aku sudah bilang aku tidak butuh apa-apa kan? Aku juga tidak perlu diobati," tolak Anna kukuh. Anna berbaring memunggungi Bik Nim, tidak mau pengasuh Darren itu melihat wajahnya lebih lama. Bik Nim pun terdiam sejenak, sebelum ia memberanikan diri bicara. "Aku sudah tahu semuanya, Bu," sahut Bik Nim yang air matanya mengalir tanpa bisa dicegah. "Aku ... melihat Pak Jeremy m

    Last Updated : 2025-01-22
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Antar Aku Pulang!

    "Bu Martha belum tidur?" Seorang suster masuk untuk memeriksa tekanan darah Martha malam itu. "Ah, sebentar lagi aku tidur. Aku menunggu pesan dulu." "Apa pesan dari Bu Anna?" "Bukan, dari pengasuh Darren." "Oh, baiklah. Tekanan darahnya agak tinggi, Bu. Apa Bu Martha pusing? Sudah seminggu terakhir ini, tekanan darah Bu Martha tinggi terus. Jangan banyak berpikir, Bu!" "Ah, iya, maafkan aku, Suster. Detak jantungnya juga cepat, Bu. Bu Martha merasa berdebar?" "Ah, iya." Martha hanya tersenyum tipis. Sebagai seorang ibu, mendengar anaknya dipukul pasti hatinya tidak tenang. Itulah yang menjadi beban pikiran Martha seminggu terakhir ini. Martha tahu Jeremy bukan pria baik yang lurus-lurus saja. Layaknya orang kaya yang akan menjaga kekayaannya dengan segala cara, Jeremy dan Wijaya sangat mirip. Mereka bisa menjadi orang yang tidak berperasaan. Namun, selama ini, sikap yang Anna tunjukkan selalu baik-baik saja. Wajar Jeremy marah saat Wijaya membawa kabur uangnya, Martha tidak

    Last Updated : 2025-01-23
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Patah Hatinya Seorang Ibu

    "Jangan ambil anakku! Tidak! Jangan ambil anakku!" pekik Anna begitu keras dalam tidurnya. Bik Nim yang tidur di kasur bawah di kamar Darren pun sampai melonjak kaget dan membuka matanya nyalang. Bik Nim pun segera sadar Anna bermimpi dan langsung membangunkan majikannya itu. "Bu Anna! Bu Anna!" "Jangan! Jangan!" pekik Anna lagi, sebelum ia mendadak membuka matanya dan membelalak. Tatapannya begitu ketakutan dan napasnya tersengal. "Bu Anna bermimpi buruk." Anna tidak menjawab selain hanya mengatur napasnya, tapi sedetik kemudian ia mengangguk. "Aku bermimpi Diego mengambil Darren dariku. Aku takut sekali, Bik. Aku takut sekali," lirih Anna yang terlihat begitu lelah, seolah baru saja melakukan olahraga yang begitu keras sampai bahkan, ada setetes keringat di dahinya. Bik Nim sendiri terdiam sejenak. Sumpah, sedetik pun Bik Nim tidak pernah berpikir untuk meminta bantuan pada Diego. Bik Nim tidak mengenalnya. Sekalipun mereka sudah bertemu beberapa kali, tapi kesan Bik Nim te

    Last Updated : 2025-01-24
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Rasa Baru yang Menyenangkan

    Air mata Martha terus berlinang tidak terkendali saat akhirnya Bik Nim menceritakan semuanya. Bagaimana Anna yang selama ini menghemat pengeluaran demi uang sekolah Darren dan demi pengobatan Martha. Bik Nim menceritakan bagaimana Jeremy tidak pernah peduli pada Darren dan selalu memarahinya. Semuanya yang ia tahu dan yang Anna ceritakan, kecuali cerita tentang Diego karena cerita itu terlalu pedih untuk diketahui oleh Martha. "Anakku! Anakku!" lirih Martha dengan susah payah. "Maafkan aku yang harus menceritakan semua pada Bu Martha. Aku tahu ini akan menjadi beban pikiran Bu Martha, tapi aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa lagi, Bu. Bu Anna berniat pasrah dan menerima semuanya, yang penting Pak Jeremy tidak menyakiti Bu Martha dan Darren." Martha menggeram begitu marah pada Jeremy. Mendadak Martha pun ingat tentang Bram yang waktu itu mendadak datang dan mengambil fotonya. Ternyata foto itu digunakan untuk mengancam Anna. "Jeremy brengsek itu! Jeremy brengsek!" geram M

    Last Updated : 2025-01-24
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Dukungan yang Dibutuhkan

    Perasaan Anna tidak pernah benar sejak ia bermimpi tentang Diego yang berusaha merebut Darren darinya. Rasanya seolah akan terjadi hal yang buruk dan Anna belum siap, sama sekali belum siap. "Ya Tuhan, semoga tidak terjadi apa-apa dalam waktu dekat ini, tubuh dan otakku tidak mampu lagi menahannya," lirih Anna penuh harap. Namun, harapannya itu tidak menjadi kenyataan saat ponselnya berbunyi dan Martha meneleponnya. Anna sempat melihat missed calls dari Martha, tapi ia belum sempat meneleponnya balik. Kali ini Martha menelepon dan memintanya untuk ke rumah sakit sekarang juga. "Tapi Ibu tidak apa kan? Maafkan aku, bukannya aku tidak mau ke rumah sakit, hanya saja, aku masih tidak enak badan. Aku tidak mau Ibu tertular nanti," dusta Anna yang tidak mau Martha melihat bekas di wajah dan tangannya. Namun, Martha yang sudah tahu alasan Anna pun terus mendesaknya. "Ibu mohon, Anna! Ibu bermimpi buruk semalam tentangmu dan Ibu sangat takut. Ibu mau kau ke sini sekarang, bisa kan?" "T

    Last Updated : 2025-01-24
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Dia Anak Kandungku

    "Hmm, aku belum jalan-jalan ke mall sama sekali sejak aku pulang. Ini menyenangkan sekali, Sayang. Bella tertawa begitu sumringah saat akhirnya Diego kembali ke kantor siang menjelang sore itu. Diego kembali sangat terlambat, tapi Bella sengaja tidak makan siang duluan agar ia bisa makan berdua dengan tunangannya itu. Diego pun membawa Bella ke mall. "Maaf aku tidak ikut rapat tadi pagi." "Tidak masalah. Aku sudah bilang aku bisa menghandlenya kan? Dan aku menghandlenya dengan baik. Bahkan, aku membuat laporan hasil rapat untuk kau pelajari." Diego tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Bella. Kalau ada kau, semua pekerjaan pasti beres." "Tentu saja! Tapi ayo makan yang banyak!" Bella langsung menambahkan lauk di piring Diego. Diego pun makan dengan bersemangat karena perasaan hatinya sendiri sedang senang setelah melewatkan waktu bersama Darren. Walaupun sebentar, tapi sangat berarti. "Setelah makan, temani aku jalan-jalan sebentar ya!" pinta Bella. "Tentu!" Bella pun teru

    Last Updated : 2025-01-25
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seperti Kenangan Terakhir

    "Apa tidak bisa kalian menginap di sini saja, Anna? Jangan kembali ke neraka itu lagi!" seru Martha setelah cukup lama ia dan Anna mengobrol bersama di kamar. Anna yang sudah lebih tenang pun mendekati Martha dan tersenyum. "Untuk saat ini tidak bisa, Ibu. Kalau aku tidak pulang, dia akan marah dan aku akan kembali ...." Anna menghentikan ucapannya karena Martha sudah akan menangis lagi. "Laporkan dia sekarang juga, Anna! Ibu mohon! Kalau kau tidak mau, Ibu yang akan melaporkannya!" tegas Martha. "Sudah ada bukti video, apa lagi yang kau tunggu?" Anna tidak menjawabnya, tapi mendadak Martha teringat sesuatu. "Atau kau minta bantuan Pak Rusli saja, pengacara keluarga kita. Kau masih menyimpan nomornya kan? Dia bisa membantumu. Dia sangat baik. Dia masih sering menjenguk Ibu sampai sekarang, walaupun Ibu terlalu malu untuk meminta bantuannya karena banyak hutang kita padanya yang belum dibayar." "Tapi saat ini, hanya dia yang bisa membantu kita. Hubungi dia dan minta dia mengurus

    Last Updated : 2025-01-26

Latest chapter

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pulang ke Rumah

    "Terima kasih untuk bantuan dan perawatannya selama ini!" Anna benar-benar berterima kasih dari hatinya yang paling dalam untuk dokter dan suster yang merawatnya selama berminggu-minggu ia dan Diego menginap di rumah sakit. "Sama-sama, Bu Anna! Kami senang sekali melihat Bu Anna dan Pak Diego bisa keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang stabil." "Aku juga senang, Suster. Aku sudah tidak sabar pulang ke rumah. Istirahat di rumah jauh lebih menyenangkan." "Tentu saja, Bu! Jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya." Hari itu akhirnya Anna dan Diego diijinkan keluar dari rumah sakit. Tentu saja mereka harus tetap kontrol rutin dan membatasi aktivitasnya. Mereka masih belum boleh beraktivitas berat dan terlalu lelah karena tubuh mereka masih adaptasi.Biasanya pasien transplantasi butuh waktu beberapa bulan sampai satu tahun untuk bisa beraktivitas normal, tergantung pemulihan masing-masing. Dokter juga sudah menjelaskan bagaimana Anna dan Diego harus beraktivitas di rumah nanti. Mer

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sekamar Berdua

    "Apa aku sudah cantik, Joyce? Apa ini tidak terlalu menor?" Anna berdandan hari itu karena setelah beberapa hari dirawat, Diego akhirnya akan keluar dari ruang isolasi dan dipindahkan ke kamar rawat inap biasa. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Anna dan Diego secara langsung tanpa ada batasan kaca dan jantung Anna kembali berdebar kencang. Joyce yang melihatnya sampai terus tertawa sendiri. Di umur Anna yang sudah matang, tidak seharusnya Anna heboh sendiri seperti ini, tapi Joyce paham, sangat paham. Bahkan, Joyce ikut tidak sabar menantikan pertemuan itu. "Sudah cantik, Anna! Sama sekali tidak menor! Aku yakin Diego tidak akan berkedip melihatmu!" Anna tergelak mendengarnya dan mendadak tersipu sendiri. Tidak lama kemudian, Darren pun datang bersama Bik Nim dan Retha. "Mama!" "Darren Sayang!" Anna memeluk anak kesayangannya itu. Anna sendiri sudah mulai belajar berjalan, tapi karena tubuhnya masih adaptasi, Anna masih harus memakai kursi roda untuk berpindah tempat.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Cintanya

    "Diego sudah sadar, Anna! Diego sudah sadar!"Akhirnya Anna mendengar kabar yang ingin ia dengar. Anna sampai tidak bisa beristirahat sepanjang sisa hari itu karena ia memikirkan Diego-nya. "Kau yakin, Joyce? Kau tidak berbohong kan? Kau sudah melihatnya? Apa itu benar? Diego sudah sadar?" "Diego sudah membuka matanya. Aku bertemu dengan dokter dan suster di bawah." "Ya Tuhan! Syukurlah! Syukurlah Diego sudah membuka matanya." Anna kembali menangis malam itu, tapi tangisan ini tangisan bahagia. "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih! Tapi aku mau melihatnya, Joyce! Aku mau melihatnya!" "Sabar dulu, Anna! Kata suster, Diego baru saja membuka matanya malam ini dan dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Dokter juga harus memastikan Diego stabil setidaknya sampai besok. Besok baru kita bisa melihatnya." "Tapi aku ingin melihatnya sebentar saja." "Sepertinya tidak bisa, Anna. Diego ada di ruang isolasi yang peraturannya sangat ketat. Kita harus bersabar sampai besok. Aku juga akan me

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kesadaran yang Akhirnya Pulih

    "Maaf, Bu. Waktu kunjungan yang diijinkan oleh dokter sudah habis. Anda harus keluar dulu ya." Seorang suster tersenyum ramah pada Anna yang masih menggenggam tangan Diego."Sebentar lagi saja, Suster. Aku masih merindukannya ...." "Maaf, Bu, tapi aturan di ruang isolasi sangat ketat. Makin lama Anda di sini, resiko pasien akan makin besar." Anna tersenyum lirih sambil terus membelai tangan Diego dalam genggamannya. Anna pun mengangguk dan dengan enggan mengucapkan perpisahannya dengan Diego. "Diego, aku harus pergi dulu karena suster tidak mengijinkan aku terlalu lama. Tapi aku menunggumu. Ingatlah kalau aku menunggumu. Kau harus segera sadar. Kau mengerti?" Anna mencium tangan Diego dan menatapnya lekat, sebelum akhirnya Anna mengangguk menatap suster. Suster pun mendorong kursi roda Anna menuju ke pintu keluar. Namun, belum sempat mereka keluar, suara bip yang lebih cepat dari biasanya terdengar dari monitor di ruangan Diego. "Sebentar, Bu!" Suster langsung berhenti mendoro

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Suara yang Memanggilnya Kembali

    "Di mana aku?"Diego berjalan sendirian di tengah taman yang luas. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara, seolah-olah ia hanya melayang di atas tanah. Di sekelilingnya, pohon-pohon tinggi menjulang, daunnya berwarna keemasan seakan diterpa cahaya matahari senja yang lembut. Angin bertiup pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga yang bermekaran. Namun, ada sesuatu yang aneh, tidak ada suara burung, tidak ada suara angin yang berdesir di antara dedaunan. Hening. Sepi.Diego menunduk, memperhatikan dirinya sendiri. Bajunya putih bersih, kakinya tidak beralas, tapi ia tidak merasakan dingin atau pun panas. Rasanya kosong, seakan-akan tubuhnya bukan lagi miliknya. Ini ... mimpi? Atau ... apakah ia sudah mati?Tiba-tiba, di kejauhan, Diego melihat sesuatu yang begitu indah. Anna-nya berdiri di bawah sebuah pohon sakura yang sedang berbunga, angin menerbangkan kelopak-kelopak merah muda di sekitarnya. Wajah Anna berseri-seri, tubuhnya tampak sehat, tidak lagi pucat dan lemah seperti tera

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kembalilah Padaku

    "Dokter, tolong katakan padaku siapa yang mendonorkan hatinya padaku! Tolong, Dokter!" Dokter visit sore itu ke kamar Anna dan Anna mendesaknya untuk memberitahu identitas pendonornya, tapi sang dokter yang sudah terikat janjinya kukuh tidak memberitahukan apa pun. "Maaf, ini permintaan dari pendonor untuk identitasnya dirahasiakan." "Tapi pendonornya dari keluargaku kan? Mana dia? Aku mau melihatnya, Dokter! Dia keluargaku kan?" Sang dokter nampak salah tingkah dan melirik suster yang sudah keceplosan itu."Maaf lagi, Bu Anna! Tapi Anda baru saja sembuh, Anna harus tenang dulu!" "Aku tenang, Dokter! Aku sangat tenang. Aku hanya mau tahu siapa yang sudah mendonorkan hatinya padaku, aku harus berterima kasih padanya." "Seperti yang sudah kubilang, kami tidak bisa memberitahukan identitas pendonor. Tolong istirahat, Bu Anna!" Dokter dan suster akhirnya berhasil keluar dari kamar itu tanpa memberitahukan apa pun pada Anna, tapi begitu Joyce masuk, Joyce yang menjadi sasaran Anna.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Fakta di Balik Kesembuhannya

    Empat hari berlalu sejak Anna sadar dan kondisi Anna sudah benar-benar stabil, Anna pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan semua orang pun bernapas lega karenanya. Anna sudah bisa duduk di ranjangnya walaupun belum bisa terlalu lama karena rasanya masih pegal. Terkadang ada rasa aneh di tubuhnya karena menurut dokter, organ-organ Anna masih beradaptasi lagi. Tapi kondisi Anna sudah sangat aman."Pak Rusli, Anda datang!" sapa Anna saat Pak Rusli menjenguknya untuk pertama kalinya sejak Anna sadar. Sebelumnya, Anna ditempatkan di ruang isolasi yang tidak bisa sembarangan dijenguk, sehingga Pak Rusli baru datang sekarang. "Bu Anna, aku senang sekali melihat Anda sudah sadar. Ini benar-benar mukjizat. Aku sedih sekali saat tahu Anda pergi dan menyembunyikan penyakit Anda." "Semua sudah berlalu, Pak Rusli. Tapi Tuhan baik, Tuhan sangat baik. Tuhan mengijinkan kita memenangkan kasus dengan Jeremy dan Tuhan memberiku kesempatan hidup kedua." "Anda benar, Bu Anna. Tuhan s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seseorang yang Dinantikan

    Cahaya putih yang menyilaukan menusuk kelopak mata Anna saat ia membuka matanya. Ada sensasi berat di tubuhnya, seolah ia baru saja melewati sesuatu yang sangat besar. Dadanya terasa sesak, dan ada selang oksigen yang membantu pernapasannya. Semua terasa asing, tapi juga … ringan.Anna berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan di sekelilingnya. Dinding putih, bau antiseptik yang menusuk, serta suara monitor jantung yang berdetak pelan di sampingnya. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan beberapa orang di sekitarnya. "Anna, kau sudah sadar? Anna ...."Anna mengenali suara Joyce yang penuh kecemasan. Perlahan pandangannya mulai jelas dan benar saja, wajah Joyce terlihat di hadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sambil tertawa haru. "Anna ... kau lihat aku? Kau kenal aku kan?" "J-Joyce ...."Anna mencoba berbicara, tapi tenggorokannya kering, suaranya hanya keluar sebagai bisikan. Ia mencoba menggerakkan tangannya dan Joyce langsung menggenggamn

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kita Akan Bertemu Lagi

    "Bu Martha, aku tahu Anda sudah tenang di sana. Aku tidak akan mengganggu Anda. Aku hanya ingin meminta ... kalau Anda dekat dengan Tuhan, tolong minta keselamatan ... bukan untukku, tapi untuk Anna." "Anna akan dioperasi dan restuilah agar operasi ini berjalan lancar. Maaf waktu itu aku terlambat mengetahui semuanya. Maaf aku tidak sempat menyelamatkan Anda. Tapi kali ini ... aku janji akan menyelamatkan anak Anda." "Aku janji akan membuat anak Anda bahagia. Aku janji, Bu Martha. Aku hanya meminta restu Anda ...." Diego menatap langit penuh bintang malam itu dan berharap Martha bisa mendengarnya. Semua pemeriksaan sudah dielesaikan dalam beberapa hari berikutnya dan Diego dinyatakan siap melakukan operasi transplantasi hati itu. Jadwal operasi pun sudah dibuat dan besok, Diego akan memberikan hatinya untuk wanita yang sangat ia cintai itu. Semua orang sudah merestui, entah terpaksa atau tidak, Diego sudah tidak mau memikirkannya lagi. Diego hanya minta doa agar semuanya dilanca

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status