Share

Permintaan Ayah.

Penulis: Kuldesak
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-27 22:06:29
“Hah, membunuhku? Apa kau sedang mengigau, hah?’

Rubby, mencoba menahan tangan Olivia yang ingin menamparnya. Olivia menjerit kesetanan saat Kakak tirinya itu mencengkram pergelangan tangannya sambil menekan dengan kukunya.

“Lepas, Aku tahu ini semua sudah pasti rencanamu dengan Elvano. Dasar wanita jalang!” Olivia memaki dengan air mati yang terus mengalir di pipinya.

Rubby tersenyum iblis memberikan tatapan tajam kepada Adik tirinya itu. Rubby, menarik tangan Olivia ke depan hingga wajah Olivia hanya berjarak beberapa inci dari wajah Rubby.

Kini, Satu tangan Rubby mencengkram pipi Olivia. “Memangnya kenapa, kalau aku yang melakukannya? Kau bisa berbuat apa? Ingin menamparku dengan tangan kotormu, huh?” Rubby menekan dengan cengkraman yang semakin kuat di pipi Olivia.

Soraya yang melihat betapa kejamnya Rubby, segera berlari ingin menghentikan aksi Rubby yang begitu tega sampai-sampai, membuat anaknya merintih kesakitan.

“Rubby, Itu Adikmu. Tidak sepantasnya kau memperlakukan Adikmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kuldesak
maaf kakak" ada kelebihan kata dan tipo. mata sya sudah rabun. Jadi tolong tandai tipo ya, kakak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Kejutan dan hutang

    Rubby memarkirkan mobil merah berlogo kuda jingkrak itu di basement perusahaan Elvano. Rubby turun dari mobilnya lalu melangkah tegap menuju ke arah lift. Ting! Pintu lift terbuka. Deretan pengawal Elvano sudah berjajar dengan rapi menyambut kedatangan Rubby. "Selamat datang, Nyonya!" Seru mereka kompak. Dengan acuh, Rubby melewati pengawal-pengawal tersebut. Seorang wanita dengan pakaian formal—rok selutut berjalan ke arah Rubby. "Nyonya, tuan sudah menunggu anda di dalam," ucap wanita itu penuh semangat. Rubby membuka kacamatanya lalu ekor matanya melirik ke arah wanita itu. "Mengapa Paman memanggilku? Apakah ada hal yang penting?" "Tidak tahu, Nyonya. Silahkan anda menemui tuan saja agar lebih jelas.Rubby kini berjalan dengan gugup di dampingi oleh wanita tersebut. Rubby, menuju ke ruangan Elvano. Rubby tidak mengerti mengapa dirinya disuruh untuk datang ke ruangan Suaminya itu. Biasanya, Elvano akan menangani urusan pekerjaan sendiri tanpa melibatkannya. Kini, Rubby dan wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Tiba di kediaman (21++)

    Elvano dan Rubby berjalan menuju mansion setelah merayakan ulang tahun Rubby di ruangan. Setibanya di mansion, Elvano dengan penuh kasih sayang menggendong tubuh istrinya, menuju ke arah kamar dengan keinginan yang terpendam."Apa kau sudah siap?" tanya Elvano dengan senyuman nakal menatap Rubby yang kini berada di dalam gendongannya. Rubby tersenyum lembut, dia memberikan kecupan singkat di pipi Elvano. "Tentu aku siap, aku sudah berjanji, jika aku akan melayani Paman malam ini," ucap Rubby menggoda. Elvano sedikit mengangkat tubuh Rubby, Dia melahap bibir wanita itu dengan kasar dan penuh nafsu yang sedari tadi pria itu pendam. Rubby bergelayut pada leher pria itu dan membalas cumbu-cumbuan yang diberikan oleh Elvano dengan lidah yang kian liar dengan deru nafas mereka kian menderu.Kini Elvano memasuki kamar mereka tanpa melepaskan ciuman liar dari bibir mereka, Elvano meletakkan tubuh Rubby dengan lembut di tempat tidur sambil tangannya membuka kancing kemejanya satu persatu tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Ronde dua kamar mandi (21++)

    "Jika tidak penting, kenapa Paman tidak mengizinkanku untuk melihat siapa yang menelpon?"Rubby merasa sangat kesal ketika Elvano mematikan ponselnya. Ia berpikir bahwa ada hal penting yang menyebabkan ponselnya berdering, namun Elvano dengan seenaknya memutuskan sambungan telepon tersebut."Sudah aku katakan, malam ini kamu denganku! Tidak ada orang lain yang mengganggu kita! Mau penting atau tidak, kamu harus menemaniku!" Sama halnya dengan Rubby, Elvano juga merasa kesal. Dia sedang berusaha menciptakan suasana romantis, tetapi acaranya terganggu oleh bunyi dering ponsel. Tanpa ragu, Elvano segera mematikan ponsel tersebut agar tidak mengganggu momen yang sedang ia ciptakan."Paman, kamu harus lebih memperhatikan perasaanku. Aku ingin kita bisa saling mendukung dan menghargai satu sama lain dan tidak saling mengekang!" kata Rubby dengan sedikit nada kekecewaan."Aku hanya tidak ingin momen kita bersama ini dikacaukan oleh orang lain!" ketus Elvano.Rubby yang masih merasa sangat ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Ternyata jebakan

    "Untung saja, Paman tidak ikut. Mana ada pria nongkrong dengan wanita?"Rubby bermonolog saat dirinya kini sedang menyetir menuju ke arah cafe dimana dia dan Vina sudah membuat janji untuk bertemu. Sebelumnya, Elvano ingin ikut karena khawatir jika Rubby pergi sendiri. Sebab, malam juga sudah larut. Setelah beberapa menit, mobil merah itu terparkir di depan kafe. Rubby segera turun dari mobilnya dan menuju ke arah bangunan kafe. Dia merasa senang dan bersemangat saat dirinya masuk ke dalam cafe, dia melihat Vina, temannya, sudah menunggunya dengan senyum cerah di wajahnya."Hai Vina! Terima kasih sudah menunggu!" seru Rubby saat berdiri di depan Vina yang sudah bersama dengan satu kue ulang tahun di depannya.Vina berdiri sambil memeluk tubuh sahabatnya itu. "Selamat ulang tahun, Rubby! Semoga kamu selalu bahagia, ya!" ucapnya penuh semangat.Rubby begitu tersentuh mendengar ucapan yang Vina katakan. "Terima kasih, Vina! Kuenya terlihat enak sekali. Aku benar-benar beruntung memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Obrolan Para Biawak

    "Tuan mesum yang satu ini, tentu sedang kesal Lihatlah rahangnya yang kini mengalami korosi karena terlalu banyak dibuang, Dengkul aman, Vano?"Elvano yang baru saja tiba di ruang bilyard kediaman Sergio pun disambut dengan sindiran dari Sergio. Tanpa menjawab, Elvano berjalan ke arah meja bar mini. Dia segera meminta bartender mengambil satu botol vodka. "Kenapa wajahmu begitu tidak enak dilihat Elvano? Apakah Istrimu meninggalkanmu, huh?" tanya Sergio.Elvano memutar kursinya. Menatap ke arah dua orang yang kini sibuk bermain bilyard dengan beberapa wanita yang bergelayut manja di antara kedua manusia itu. "Yah, dia pergi bersama temannya," Elvano menjawab pertanyaan Sergio.Andre dari sudut meja bilyard menertawakan Elvano. "Ya ampun, Elvano! Istrimu meninggalkanmu karena kamu terlalu pemarah atau karena kamu terlalu cuek? Tentu kamu membosankan di atas ranjang. Dari itu, dia mencari udara segar!" celetuk Andre mengejek."Dia hanya ada urusan mendadak dengan temannya. Tidak ada s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Gara-gara cairan

    "Vina, apa yang terjadi? Kita berada di mana?"Rubby dan Vina terbangun dengan kaget di dalam sebuah gudang tua yang gelap. Mereka merasakan tangan mereka terikat kuat di belakang punggung dan keduanya saling memandang dengan ekspresi ketakutan di wajah mereka.Sedikit demi sedikit, cahaya redup mulai menerobos masuk melalui celah-celah di dinding gudang yang retak. Rubby menatap ke arah Vina dengan mata berkaca-kaca. "Vina, apa yang terjadi? Bagaimana kita bisa berada di sini?"'Aku tidak tahu, Rubby. Sepertinya kita diculik oleh para berandalan. Kita harus tetap tenang dan mencoba mencari cara untuk melepaskan diri." jawab Vina dengan suara teredam.Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang berat semakin dekat, mengisyaratkan kehadiran orang-orang di luar sana.Para Preman memasuki gudang dengan wajah penuh kejahatan saat mereka menatap ke arah Rubby dan Vina. "Hei, lihat siapa yang sudah bangun. Kalian berdua pasti tidak berharap bertemu dengan kami, kan?""Siapa kalian? Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Kau... Impoten!

    "Huu… yeah… begitu… umm!" Vina menggigit bibirnya menahan perasaan aneh saat telapak tangan Sergio bermain di dada Vina. Sementara Mark yang masih berada di lokasi, harus menelan salivanya saat melihat wajah Vina yang begitu menggoda. Sergio segera tersadar. Bahwa mereka masih dilihat oleh beberapa orang di dalam gudang itu pun melepaskan tangannya dari dada wanita itu. "Gio… kenapa dilepas?" rengek Vina dengan tatapan mata penuh nafsu menatap Gio. Gio melepaskan jasnya. Lalu menutupi tubuh Vina. "Ayo, aku akan kamu pulang, Vina. Kamu dalam pengaruh obat," ucap Gio sambil mengangkat tubuh Vina ke dalam gendongan. Vina mendesis-desis dengan lidah menjulur di ceruk leher Gio. Membuat Gio merinding disusul tubuh yang refleks menggeliat. Langkah kaki Gio terhenti di sisi tubuh Mark yang mematung. Di wajah pria berparas eksotik itu, kini terlihat keringat dingin sudah bertumpu."Mark, sisanya kau yang urus. Segera selidiki siapa dibalik penculikan ini. Dan tolong, urus mobil Rubby. Te

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Gairah Cinta Paman Presdir   Tarik kembali ucapanmu 21++

    "Kau ingin tahu bagaimana aku mengajarimu, Vina? Maka kau akan tahu setelah ini!" Gio yang sudah berada di dalam kamar hotel menatap penuh gelora dengan wanita yang kini sudah telentang di atas tempat tidur berukuran Size king. Tubuh Vina menggeliat seperti cacing yang terkena garam.Gio membuka kancing kemejanya satu per satu. Demi membuktikan jika dirinya bukan pria impoten, caranya hanya satu. Yaitu membuktikan. Gio meraih tengkuk Vina. Dia, mulai mencumbu bibir Vina dengan penuh nafsu. Satu tangan Gio menarik turun kerah baju Vina dan satu gunung itu pun menyembul keluar. "Akhh…!" Vina tiba-tiba merintih ketika Gio mencubit ujung gunung itu yang sudah terasa keras. "Gio, jangan dicubit. Sakit…!" keluhnya manja. Saat Vina menarik wajahnya ke belakang karena merasakan nyeri di ujung dadanya. "Kalau sakit, seharusnya kau tidak menyindirku. Siap dan tidak, kau harus melayaniku malam ini. Karena kau sudah membuat birahi ku menggila," ujar Gio dengan jari-jari yang terus memelintir

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Happy Ending

    Di ballroom hotel, Rubby, Elvano, Vina dan Sergio. Dua pasangan suami istri itu sedang menunggu dengan antusias. Mereka membawa anak-anak mereka, Amora dan Vincent, di gendongan mereka. Mereka ingin melihat Lisa dan Andre yang akan menikah tidak sabar melihat penampilan ratu dan raja untuk hari ini.Elvano, memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Monster kecil, kita pernah melewati banyak halangan. Mulai dari sebuah ikatan kontrak hingga berjanji untuk bersama selamanya. Maaf, jika selama ini aku belum bisa membahagiakanmu," bisak Elvano ketika dia melihat dekorasi pernikahan Andre dan Lisa yang tampak begitu mewah. Rubby menggendong Amora yang sedang tertidur pun menjawab, "Kita sudah berkomitmen, Paman. Pernikahan yang kita lakukan di dekat pantai juga cukup manis dan berkesan untukku. Dan sekarang, aku bahagia memilikimu, Paman. Semoga kebahagiaan kita terus terjaga hingga akhir hayat kita." Elvano mengecup lembut pipi Monster Kecilnya. "Terima kasih, Monster Kecil. Karena sudah m

  • Gairah Cinta Paman Presdir   232

    Pagi itu, matahari bersinar terang di langit biru. Di ballroom hotel, dekorasi pernikahan sudah siap. Bunga-bunga putih dan merah muda menghiasi meja dan kursi tamu. Di panggung, ada pelaminan yang megah dengan tirai-tirai putih dan lampu-lampu berkilau. Di sana, Andre dan Lisa akan mengucapkan janji suci mereka sebagai suami istri.Di ruang rias, Lisa duduk di kursi roda dengan gaun pengantin putih yang indah. Rambutnya yang pendek dihiasi dengan mahkota bunga. Wajahnya yang pucat tampak berseri-seri dengan senyum bahagia. Hari ini, ia akan menikah dengan Andre, dokter yang telah menemaninya selama ia menderita kanker otak. Andre adalah cinta pertama dan terakhirnya. Ia tidak peduli jika hidupnya tidak akan lama lagi. Yang penting, ia bisa merasakan cinta sejati dari Andre.Lisa menatap wajahnya di pantulan cermin dengan senyuman yang selalu terbit dibibirnya. "Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu. Aku akan menikah dengan Andre, pria yang paling aku cintai di dunia ini.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   231

    Rubby dan Vina berjalan masuk ke gedung pernikahan yang megah dan mewah. Mereka adalah sahabat dari Lisa, mempelai wanita yang akan menikah besok dengan Andre. Mereka datang untuk membantu mengurus persiapan acara, seperti dekorasi, catering, dan undangan."Wow, lihat itu!" Vina menunjuk ke langit-langit yang dipenuhi dengan balon berwarna-warni. "Ini pasti ide Lisa. Dia suka sekali balon.""Ya, dia memang anak kecil yang besar." Rubby tertawa. "Tapi aku suka dekorasinya. Simpel tapi manis. Seperti Lisa dan Andre.""Mereka memang pasangan yang serasi. Aku senang mereka akhirnya menemukan jodoh masing-masing." Vina menghela napas. "Aku harap mereka bahagia selamanya.""Amin." Rubby mengangguk. "Eh, tapi kita juga harus bahagia, lho. Kita punya suami yang sayang dan anak-anak yang lucu.""Iya, iya. Kita juga beruntung." Vina mengakui. "Tapi kadang aku kangen masa-masa kita masih single dan bebas.""Ha, ha. Kau masih ingat malam terakhir kita sebelum menikah?" Rubby mengingatkan. "Kita b

  • Gairah Cinta Paman Presdir   230

    "Aku pasti bisa!" Seru Andre mencoba menyemangati dirinya sendiri. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel rumah Lisa. Dia merasa gugup dan deg-degan, karena hari ini Andre akan menemui orang tua Lisa untuk meminta restu pernikahan mereka. Setelah lamaran yang Andre lakukan beberapa hari yang lalu, Andre memutuskan untuk menemui orang tua Lisa menyampaikan perihal pernikahan yang akan dilangsungkan. Setelah mendapatkan izin, akhirnya Lisa hanya menjalani rawat jalan. Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka, dan Andre disambut oleh seorang wanita paruh baya yang ramah. Dia adalah ibu Lisa. "Andre, selamat datang. Kami sudah menunggumu," kata ibu Lisa. Wanita paruh baya itu memeluk Andre erat. "Ayo, Nak. Masuk! Ayah Lisa sudah menunggu." wanita tersebut mengajak Andre masuk ke dalam rumah setelah melepaskan pelukannya. "Terima kasih, Bu. Maaf jika saya mengganggu," kata Andre sopan."Tidak mengganggu sama sekali. Ayo, masuk. Suamiku dan Lisa sudah menunggu di ruang

  • Gairah Cinta Paman Presdir   229

    "Paman, apakah Andre dan Lisa akan bahagia? Atau ... Ada di antara satu yang akan menghilang di antara mereka?" tanya Rubby. Saat ini, Rubby dan Elvano sudah kembali ke kediaman setelah merayakan acara lamaran Andre dan Lisa. Rubby, mengelus-ngelus jakung suaminya itu dengan manja. Elvano yang sedang memainkan helaian rambut istrinya itu pun menjawab, "kita do'akan mereka yang terbaik. Semoga, saat Lisa menikah dengan Andre, penyakit Lisa diangkat oleh Tuhan." Rubby mengangguk, dia membenamkan wajahnya di dada Elvano. "Paman, apakah cintamu tetap utuh untukku?" tanya Rubby. Elvano medekap tubuh monster kecilnya semakin erat ke dalam pelukan. "Satu saja aku belum bisa membahagiakannya, bagaimana bisa cintaku dapat terbagi?"Rubby merasakan getaran baik dari tubuh Elvano dan mengabaikan gejolak dalam hatinya. Dia mengangkat wajahnya dan menatap Elvano dengan mata sayu. "Terima kasih, paman. Aku merasa sangat beruntung memiliki paman sepertimu."Elvano tersenyum, menepuk ringan pipi

  • Gairah Cinta Paman Presdir   228

    "Yey! Selamat untuk kalian berdua!"Setelah Andre selesai melamar Lisa, para sahabatnya yang merupakan bagian dari rencana keluar dari persembunyian mereka. Mereka merasa senang dan gembira seperti Andre karena rencana tersebut sukses dilakukan. Sergio, Elvano, Vina, dan Rubby bergabung dengan Andre dan Lisa. "Wah, bro, selamat, ya! Semoga acara ke depannya lancar seperti jalan tol bebas hambatan!" ucap Elvano sambil mengulurkan tangannya ke arah Andre. Andre tersenyum bahagia, dia tidak menyangka jika momen tersebut terlaksana juga. Andre pun menyambut uluran tangan Elvano. "Thanks, ya! Tanpa kalian acara lamaran ini mungkin tidak akan berjalan dengan lancar," ucap Andre. Sergio menepuk-nepuk pundak Andre dengan gembira. "Jadi, kita sudah tidak akan berebutan wanita lagi ya, Ndre. Semoga bahagia!" ucap Sergio dengan semangat. Andre mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. "Thanks bro. Aku merasa bersyukur memiliki kalian," jawab Andre. Sergio dan Elvano pun memeluk tubuh Andre.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 227

    Vina, Rubby, Sergio, dan Elvano berjalan menuju taman yang akan mereka dekorasi untuk acara lamaran Andre dan Lisa. Mereka membawa berbagai peralatan seperti balon, lilin, bunga, dan spanduk bertuliskan "Will You Marry Me?"."Ayo, cepat-cepat! Kita harus selesai sebelum Andre dan Lisa datang. Ini adalah hari yang sangat penting bagi mereka," ucap Vina sambil menggenggam erat sejumlah balon warna-warni. Rubby menimpali dengan senyum ceria, "Tentu saja, Vina. Kita akan membuat taman ini menjadi tempat yang tak terlupakan bagi keduanya."Sergio membuka kotak berisi lilin-lilin indah. "Kita perlu menyusunnya dengan rapi. Lilin-lilin ini akan memberikan sentuhan romantis saat malam tiba," kata Sergio seraya meletakkan lilin-lilin di meja yang telah mereka siapkan.Elvano menggantungkan spanduk dengan hati-hati. "Semua harus terlihat sempurna. Andre dan Lisa pasti akan terkejut dan bahagia melihat usaha kita," ujarnya penuh semangat.Saat mereka sibuk merapikan dekorasi, Vina menyelipkan p

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 226

    "Andre!" Lisa berteriak saat melihat kekasihnya itu menampar pipi Gina. Andre sudah cukup sabar menghadapi sikap Gina selama ini. Seumur hidup, baru kali ini Andre mendaratkan tangannya kepada wanita. Dada Andre tampak naik turun, sedangkan Gina, tertunduk memegangi pipinya yang terasa perih. Gina tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan tamparan dari Andre. "Gina, selagi aku masih punya kesabaran, tolong tinggalkan ruangan ini," ujar Andre. Gina mengangkat wajahnya, menatap Andre dengan mata berkaca-kaca. "Paman, kau lebih memilih wanita kanker itu daripada aku, hah?! Selama kita berhubungan, kau tidak sekasar ini! Kenapa kau menamparku?!" ujar Gina di sela tangisnya. Lisa, wanita yang terkena kanker otak itu pun mencoba untuk bangun, dia mengusap punggung Andre, pria yang kini sedang dilanda amarah. "Ndre, kuasai dirimu," bisik Lisa lemah. Andre memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Gina, hubungan kita sudah berakhir." Andre pun berlutut di hadapan Gina. Hal tersebut me

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 225

    Dua bulan kemudian..."Apakah Kamu sekarang merasa lebih baik?" tanya Andre ketika pria itu menemani Lisa di taman belakang rumah sakit. Setelah mengambil keputusan yang berat, akhirnya Lisa diterbangkan ke Jakarta. Setelah menjalani perawatan intensif dan mencari dokter kanker yang bagus, kondisi Lisa pelan-pelan membaik. Walaupun kini kepala wanita itu telah botak akibat kemo. Namun, kecantikannya masih bisa terpancar dari wajahnya yang pucat. Lisa tersenyum lebar, "Terima kasih, Andre. Aku memang merasa lebih baik sekarang."Andre mengambil tempat di samping Lisa dan mengamati wajahnya. Meskipun terlihat lelah, Lisa tetap terlihat cantik dengan alis mata yang rapi dan senyum manis di bibirnya."Apa kabar yang lain?" tanya Lisa sambil menatap Andre.Andre mengedarkan pandangannya ke sekitar taman, "Semua orang baik-baik saja." "Syukurlah jika mereka semua baik-baik saja." "Kamu jangan terlalu lama-lama di luar, ya. Nanti kalau kamu kena angin dan sakit lagi bagaimana?" ucap Andr

DMCA.com Protection Status