“RAIN!! Buka matamu, Rain!!” Adrian mencoba menyadarkan Rain akan tetapi tunangannya tidak kunjung membuka mata. “Oksigen!! Chen, ambilkan tabung oksigen portable di kapal,” titahnya kepada sang bodyguard wanita ketika melihat Rain kesulitan bernapas. “Ya, Tuan.” “Tunggu!! ini, tabung oksigen. Rebahkan tubuhnya dan jangan sembarangan menyentuhnya karena kemungkinan besar tulang dadanya mengalami cedera dan menekan paru-parunya,” ujar dokter Megan. “Apakah anda memiliki brankar atau tandu untuk membawa nona Rain ke kapal?” Tanya Chen kepada Adrian. “Kita butuh helikopter untuk membawa Rain karena dia butuh penanganan medis secepatnya,” jawab Adrian. “Erick, siapkan helikopter untuk Rain,” titah Christian. “Aku tidak butuh helikoptermu!! Aku yang akan menjaga Rain dan aku tidak butuh bantuanmu,” tolak Adrian dengan sangat tegas. “Apa kau ingin menunggu sampai keadaan Rain memburuk?! Rain harus dibawa ke rumah sakit sekarang juga,” timpal Christian. Adrian berdiri lalu ia berjalan
“Tuan Christian, anda sudah duduk di sini seharian penuh. Anda harus pulang dan beristirahat, anda akan kelelahan dan jatuh sakit kalau terus menunggu seperti ini tanpa makan ataupun beristirahat,” ucap Erick,“Aku akan tetap menunggu di sini sampai aku tahu keadaan Rain, dia terluka parah karena kecerobohanku,” balas Christian.Erick menghela napas panjang lalu ia ikut duduk tepat di samping Christian. “Rain sudah dipindahkan ke ruang perawatan tapi Adrian menutup semua akses pintu masuk sehingga anda ataupun orang asing tidak ada yang bisa masuk,” ungkapnya.“Cari jalan lain agar aku bisa masuk dan bertemu dengan Rain,” titah Christian kepada Erick.“Saya akan upayakan yang terbaik untuk anda, tapi saya mohon kepada anda untuk pulang lalu beristirahat. Saya janji, saya akan mendapatkan izin kunjungan untuk anda besok pagi begitu anda tiba di sini,” bujuk Erick.“Tidak. Kalau aku pergi dari sini, aku khawatir Adrian akan memindahkan Rain ke suatu tempat dan aku tidak bisa lagi melih
NGIK NGIK NGIK!! Ranjang yang terbuat dari besi terus mengeluarkan suara yang terdengar sangat menggelikan di telinga, Christian bahkan menarik bantal lalu menggunakannya untuk menutupi telinganya.“Ssstt, paman itu sedang sakit. Tolong jangan berisik ya, paman akan memberimu cokelat yang banyak kalau kau jadi anak yang pintar dan penurut,” bujuk Erick sembari meletakkan jari telunjuknya di bibir.Tapi, sang bocah berambut cokelat keemasan itu masih terus bergerak heboh dan tak mau berhenti. Christian semakin terganggu hingga Ia langsung terduduk di ranjang dan menunjukkan ekspresi wajah kesal saat menatap wajah lugu sang bocah.“Hei, bocah!! Stop it, berhenti, jangan bergerak!!” Christian kembali menyemprot bocah laki-laki yang terus saja membuat keributan dan menyebabkan kepalanya terasa sakit.“Uncle, kalau aku berhenti bergerak nanti aku bisa pipis di celana,” jawab sang bocah dengan polosnya.“Apa? Pipis di celana?” Erick dan Christian terkejut dan keduanya saling menatap, entah
“Adrian, kau sudah gila!! Kenapa kau malah membawa Richie kemari padahal di luar ada Christian dan ada puluhan atau bahkan ratusan mata-mata pria kejam itu,” amuk Rain.“Rain, maaf. Aku tidak tega melihat Richie menangis karena sudah lebih dari sebulan tidak bertemu denganmu,” ucap Adrian.“Mommy, apakah Mommy dan Daddy bertengkar?” Richie mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah ibunya lalu ia kembali meletakkan kepalanya di perut sang ibu yang terasa sangat hangat, wajahnya terlihat sedih dan ia hampir menangis karena mendengar pertengkaran Adrian dan Rain.“Tidak, Sayang. Mommy dan Daddy tidak sedang bertengkar tapi kami berdua sedang membicarakan kapan Mommy bisa pulang,” bohong Adrian seraya mengusap lembut kepala mungil sang bocah.“Benar. Mommy sudah bosan tidur di sini makanya Mommy mengatakan kepada Daddy untuk membawa Mommy pulang ke rumah,” timpal Rain.“Lalu kapan Mommy akan pulang? Aku ingin makan pancake blueberry buatam Mommy,” tanya Richie.“Dua hari lagi Momm
“KA … KAMUU?! Kenapa si bocah blueberry bisa ada di dalam mobil?!” Pekik Christian.“Tidak tahu, Tuan. Apa yang harus kita lakukan? Gawat!! Orang tuanya pasti sedang panik sekarang,” jawab Erick sembari memegangi kepalanya.Kehebohan pun terjadi, tak hanya di dalam mobil limousin milik Christian saja tapi juga di rumah sakit. Akan tetapi kehebohan di dalam mobil sang billionaire lebih hebat ketimbang di rumah sakit, kedua pria yang tidak pernah berurusan dengan anak kecil kini dibuat pusing tujuh keliling dengan kelakuan random sang bocah yang usianya belum genap 3 tahun.“Astaga!! Kenapa hari ini aku sangat sial karena terus diganggu oleh bocah blueberry,” ujar Christian.“Uncle, ini apa? Aku mau minum,” tanya Richie sembari menunjuk sebuah botol yang ada di dalam sebuah box.“Jangan!! Itu wine, rasanya tidak enak dan pahit seperti obat sakit kepala,” larang Erick.“Uncle, aku mau nonton Barney and friends. Mau nonton Tyrex dan dinosaurus yang besar.” Richie menunjuk tv sambil melomp
“Adrian, apa kau sudah menemukan Richie? Dia pasti sedang tersesat di suatu tempat,” tanya Rain, ia terlihat panik dan terus menangis tanpa henti karena putranya tak kunjung ditemukan. “Richie tidak hilang Rain, dia ….” Adrian tidak melanjutkan ucapannya dan ia terlihat ragu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Rain. “Kalau Richie tidak hilang lalu anak itu ada dimana sekarang? Kenapa kau tidak membawanya ke sini?! Cepat katakan dimana Richie sekarang,” desak Rain sembari menggunacang tangan kekar Adrian. Adrian menghela napas panjang lalu ia menunjukkan rekaman CCTV yang merekam kejadian ketika Richie menghilang, ia terlihat ragu karena tidak bisa membayangkan reaksi Rain setelah melihat rekamana CCTV akan tetapi bagaimanapun juga Adrian harus memberitahu tunangannya kemana putra mereka menghilang. Rain terkejut hingga ia menutup mulutnya yang menganga lebar dengan tangannya. “Tidak mungkin!! Katakan kepadaku kalau rekaman itu bohong, Adrian!!” “Rain, Richie diam-diam mengi
“Tuan Christian, hari sudah semakin siang dan kita harus mengantarkan Richie ke orang tuanya.” Suara Erick membuat tawa Christian terhenti. Christian sedang sibuk bermain dengan Richie sehingga ia jadi lupa kalau bocah tampan yang sudah sangat dekat dengannya itu harus segera dikembalikan kepada orang tuanya. Wajah ceria nan hangat Christian seketika lenyap dan kembali dingin seperti biasanya. “Tidak bisakah aku bermain sebentar lagi dengan Richie?” Tanya Christian memastikan. Erick menggeleng pelan lalu ia berkata. “Saya tahu kalau anda sudah sangat jatuh cinta dan sayang kepada anak ini, tapi … anak ini masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan bukannya orang asing seperti kita, Tuan.” “Ya, aku tahu. Tapi kau tetap harus menyelidiki identitas anak ini karena aku ingin sekali mengadopsinya jika kedua orang tuanya tidak becus atau tidak mau merawat anak ini,” jawab Christian. “Baik, saya akan menyelidikinya seperti yang anda minta,” ucap Erick. Samantha, p
“Aku akan memberimu uang yang sangat banyak kalau kau mau bekerja sama denganku untuk mrenyingkirkan Christian,” ucap Rain seraya menatap mata Alex.Alex tertawa terbahak-bahak setelah mendengarkan permintaan Rain yang menurutnya sangatlah lucu dan konyol. “Apakah kau sedang bercanda denganku? Kau adalah wanita Christian tapi kau malah datang kepadaku dan memintaku bekerja sama denganmu untuk menyingkirkan Christian,” ujarnya.“Tidak!! Aku tidak sedang bercanda dan aku sangat serius, Alex!! Aku tidak memintamu dengan cuma-cuma, aku akan membayarmu dengan uang yang sangat banyak kalau kau mau bekerja sama denganku,” balas Rain.Alex berjalan mendekati Rain, ia sengaja berdiri di hadapan Rain supaya ia bisa menatap wajah sang wanita dengan jelas dan melihat apakah Rain sedang membohonginya ataukah tidak. “Lalu, apa alasanmu? Kenapa kau ingin menyingkirkan Chrisrian padahal kau adalah wanitanya?”“Kau … itu semua karena perbuatanmu dulu yang telah memfitnahku!! Karena ulahmu dulu, hidupk