"RAIN, KELUAR KAU!! RAIN!! CEPAT KELUAR!!"TTIINN!! TIIIINNN!!Pagi-pagi sekali Lucy sudah membuat keributan di kediaman Abraham, perempuan berusia 24 tahun itu terus berteriak memanggil nama Rain sambil menekan klakson mobilnya tidak aturan untuk menarik perhatian penghuni mansion megah. Ekspresi wajah Lucy menunjukkan kemarahan dengan alis yang hampir bertautan, seorang penjaga pintu gerbang dan Hall akhirnya keluar menemui Lucy dengan menunjukkan ekspresi wajah yang tidak ramah."Mau apa anda datang ke sini? Nona Rain tidak bisa diganggu, cepat pergi atau kami akan berbuat kasar kepada anda," tegas Hall."Katakan kepada Rain, aku ingin berbicara serius kepadanya!! Aku akan tinggal di sini sampai Rain mau keluar dan menemuiku," kukuh Lucy dengan kedua tangan yang berkacak pinggang."Tidak bisa!! Lebih baik anda pergi dari sini karena tuan Christian pasti akan marah kalau tahu anda membuat keributan di sini," tolak Hall dengan sangat tegas."Kalian memang berengsek!! Pasti Christian
"Apa kau menginginkannya? Kau sudah siap menerimaku kembali?" Tanya Christian untuk meminta kepastian kepada Rain."Ya, aku menginginkannya dan aku ingin mencoba memulai kembali denganmu. Tapi aku tidak ingin mendapatkan kekerasan atau siksaan lagi seperti dulu ... aku tidak mau," jawab Rain yang membuat senyum Christian merekah."Aku janji kepadamu, Rain. Tidak akan ada kekerasan atau siksaan lagi," ucap Christian."Janji?""Aku bisa menjamin dengan nyawaku," jawab Christian seraya menangkup pipi mulus Rain dengan tangannya yang besar nan kokoh.Christian menegakkan tubuhnya seraya mendekatkan wajahnya perlahan mendekati wajah Rain, bibirnya melumat bibir Rain dengan penuh gairah dan tak memberikan jeda sama sekali untuk Rain bisa bernapas. Tangan kekarnya secepat kilat melepas dress dari tubuh Rain hanya dalam hitungan kurang dari satu menit, Christian mengangkat tubuh Rain lalu membawanya ke ranjang tanpa melepas ciumannya dari bibir wanitanya.Christian bergegas melepas kemeja da
"Siapa pelakunya? Apa kau sudah menyelidikinya?" Dahi Christian mengerut saat melihat kondisi mayat pekerja di klab malam miliknya.Perut Christian seperti diaduk-aduk melihat kondisi jasad yang tidak karuan, bagian perutnya hingga dada robek hingga organ ususnya bisa terlihat dengan jelas dan organ penting seperti jantung, ginjal, paru-paru serta organ lainnya yang dihargai sangat mahal sudah tidak ada lagi.Bahkan kedua bola mata serta kulit jenazah pekerjannya juga sudah diambil sehingga mayat berjenis kelamin perempuan itu sudah tidak utuh. Christian bahkan sampai memalingkan wajahnya ke arah lain karena ia tidak tahan melihat kondisi anak buahnya yang hampir tidak berbentuk."Kepolisian masih menyelidiki masalah ini, Tuan. Mereka akan segera memberi kabar kepada kita nanti," jawab Erick."Berikan uang kompensasi kepada keluarganya dan urus pemakamannya," titah Christian kepada Erick sambil berjalan pergi meninggalkan kamar mayat di sebuah rumah sakit."Uang kompensasi? Tapi ... b
"Uhuk!! Uhuk!!" Rain terbangun setelah menghirup asap pekat yang mulai memenuhi mobil yang sengaja dikunci dari luar.Rain tampak bingung sejenak lalu ia pun menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres, ia menggedor jendela kaca mobilnya dan terus berusaha membuka pintunya akan tetapi pintunya tidak bisa dibuka sama sekali. Rain menendangi pintu dan jendela dengan sekuat tenaga tapi sayang sekali usahanya tidak membuahkan hasil dan malah membuat napasnya semakin sesak karena oksigen sudah mulai menipis yang digantikan oleh karbon monoksida."Tolong!! Tolong!!" Rain berteriak sambil menggedor jendela kaca, ia berharap akan ada orang yang menolongnya setelah mendengar teriakannya.Memang benar teriakannya bisa didengar oleh orang lain tapi sayangnya yang mendengar teriakannya adalah orang yang telah menjebaknya. Ya, dua orang itu adalah Mikha dan Juan yang saling merangkul sambil terkekeh melihat penderitaan Rain yang berada di ujung kematian."Halo, Rain!! Senang sekali bisa melihatmu
"Aku memiliki bukti atau jangan-jangan kau sendiri juga terlibat dalam perdagangan organ tubuh ilegal," tuduh Christian.Adrian tersenyum sinis lalu berkata. "Tuduhanmu sangat murahan dan konyol!! Aku adalah seorang dokter dan aku mendedikasikan seluruh ilmu yang kumiliki untuk menyelamatkan banyak nyawa, jadi ... bagaimana mungkin aku mau menjual organ tubuh manusia?!""Semuanya bisa saja terjadi kalau menyangkut uang," timpal Christian.''Kalau kau memang punya buktinya, laporkan aku ke kantor polisi!! Aku tidak pernah takut karena aku tidak pernah terlibat dalam bisnis kotor itu," tantang Adrian sambil berjalan pergi."Kalau bukan kau pasti Alex pelakunya dan jika kau masih melakukan kerja sama dengannya itu sama saja dengan membuktikan keterlibatanmu dalam bisnis ilegal itu," sahut Christian yang membuat langkah kaki Adrian terhenti."Itu bukan urusanmu," ketus Adrian."Oke, aku juga malas kalau harus terlibat dalam urusanmu. Tapi ... kau tahu betul kalau Alex dan Juan berusaha ke
Ckiiitt!! Sebuah mobil van berwarna putih berhenti di seberang Casino milik Juan yang tampak ramai oleh pengunjung di dalamnya. Chen, Erick dan Hall yang sedang menyamar kini tampak mengenakan pakaian seragam dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembersihan kantor ternama di Los Angeles untuk mengelabui Juan dan anak buahnya."Apa kalian sudah siap?" Tanya Erick yang sedang menyamar sebagai pria culun jelek lengkap dengan gigi depan yang dibuat seolah-olah ompong.Hall dan Chen sedang berjuang keras untuk menahan tawa mereka karena penyamaran Erick yang tampak sangat meyakinkan."Hei!! Kita tidak sedang bermain-main saat ini, seriuslah!! Jika kita ketahuan maka nyawa kita juga ikut melayang malam ini," tegas Erick sambil menunjukkan ekspresi wajah yang tampak sangat serius."Maafkan kami berdua, Tuan." Hall dan Chen berucap serentak."Oke, aku akan memulainya sekarang!! Hall dan Chen, kalian berdua yang akan mengawasi dan menjaga keadaan sekitar saat aku memasang ka
"Tapi, kenapa wajah kalian terlihat sangat familiar? Buka topi kalian bertiga dan tunjukkan wajah kalian," titah Juan yang membuat jantung ketiga anak buah sang billionaire kejam itu berdebar sangat kencang."Sudahlah, Juan. Biarkan mereka pergi dari sini, perutku jadi mulas karena melihat wajah kotor mereka!! Dan tangan mereka pasti dipenuhi kuman menjijikkan," sahut Mikha dengan gayanya yang sok centil, netranya menatap jijik pada Erick yang sedang tersenyum dan menunjukkan deretan gigi depannya yang ompong."Dasar idiot!! Enyah kalian semua dari kantorku," maki Juan dengan kasar."Ba ... baik, kami pergi sekarang. Semoga hari anda menyenangkan," ucap Erick sambil berlalu pergi meninggalkan kantor Juan yang diikuti oleh Hall dan Chen dari belakang.Mikha menatap jijik kepada ketiga anak buah Christian yang sedang menyamar sambil berkata. "Yakkhh!! Aku tidak habis pikir, kenapa ada orang yang mau membersihkan toilet orang lain demi sepiring makanan. Bukankah mereka membersihkan WC or
"Jangan asal menuduh, Adrian!! Aku bisa menuntutmu dengan tuduhan pencemaran baik," ancam Juan yang tidak terima dengan tuduhan Adrian."Tuntut saja!! Aku tidak pernah takut tapi aku tidak akan pernah tinggal diam kalau kau berani melakukan bisnis ilegal di rumah sakitku," tantang Adrian."Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Kau sangat lemah dan kau tidak mempunyai kekuasaan ataupun kekuatan seperti musuhmu, Christian. Kau hanyalah seorang pemilik rumah sakit yang bodoh," hina Juan yang berhasil menyulut emosi Adrian."Aku memang tidak memiliki kekuatan ataupun kekuasaan seperti Christian akan tetapi aku memiliki sesuatu yang tidak kau miliki dan aku bisa menggunakannya untuk menghabisimu," ujar Adrian penuh penekanan sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Juan.Juan tersenyum sinis dan menatap Adrian dengan tatapan merendahkan, seumur hidupnya ia belum pernah berhadapan dengan pria lemah seperti Adrian sehingga ia terus merendahkan dan tak segan menghina sang dokter tampan. "Huu, aku